BETA
BRONKOKONSTRIKSI receptor
/SPASME
Sebab-sebab Asma:
• Alergi
diturunkan. Dokter sulit menentukan seberapa besar kemungkinan
keturunan anda akan menderita asma. Diwariskan secara bebas & harus
ada faktor pencetus. Alergen dihirup menempel dinding, menarik sel mast,
keluar histamin, timbul serangan.
• Infeksi misal timbul setelah flu. Serangan asma tidak dapat diatasi dg
obat pelawan infeksi
• Tidur malam hari (sering terbangun) Saluran napas lebih lebar pada siang
hari drpd malam hari. Orang sehat perbedaan sangat kecil, sedang
penderita berbeda banyak, apalagi ada pengkerutan mudah kena
serangan.
• Emosi (?) kalau sudah punya bakat asma, dapat menimbulkan serangan
• Olah raga. Terutama yg perlu waktu yg lama. Uadar dingin yg cepat
melalui saluran nafas kering & dingin merangsang. Juga menguap,
tertawa, menghela napas.
GEJALA-GEJALA ASMA
• Mengi
mirip musik/bersiul dari rongga dada. Keras dan panjangnya
mengi bukan petunjuk beratnya asma
• Sesak napas
ada yg sebentar, ada yang terus menerus. Beratnya sumbatan
tidak selalu mencerminkan derajad asma.
• Alergi hidung. Sering menderita hay-fever
(alergi serbuk sari, radang mata, pilek, sesak napas) bersin
berulang-ulang
• Bronkitis, mengeluarkan gejala asma
(surigai asma bila bukan perokok, batuk berulang-ulang, TB
(-), Ca (-)
Apakah saya asma ?
Peningkatan
permeabilitas vaskuler
Edema Neutrofil
masuk
Inaktivasi surfaktan
Pelepasan sitokin dan
memicu inflamasi
Pengelupasan epitel
Pembentukan
membran hialin
Kegagalan
pertukaran gas
• Emfisema sentrilobular
CLE
• Emfisema panlobular
PLE
EMPIEMA
Empiema adalah
akumulasi pus
diantara paru dan
membran yang
menyelimutinya
(ruang pleura) yang
dapat terjadi bilamana
suatu paru terinfeksi.
klasifikasi
Berdasarkan perjalanan
penyakit
• Terjadinya peradangan akut
Empiema yang diikuti pembentukan
Akut eksudat .
infeksi cairan
Influks ini sel-sel inflamatori
pleura dan
dimediasi oleh bakteri merembes
pembentukan ke rongga pleura
sitokin
pus
Pemeriksaan lainnya :
• Tes fungsi paru-paru
• Gas darah arteri
• Rontgen dada
PENATALAKSANAAN
• Infeksi disebabkan oleh H. influenzae dan S.
pneumoniae maka digunakan ampisilin 4 x 0,25-0,5
g/hari atau eritromisin 4 x 0,5 g/hari
• Terapi oksigen
Diberikan jika terjadi kegagalan jalan napas karena
hiperkapnia dan berkurangnya sensitivitas terhadap
CO2. Pemberian oksigen jangka panjang (> 15 jam/hari)
• Bronkodilator. :
Untuk mengatasi obstruksi jalan napas, termasuk di
dalamnya adrenergik diberikan sulbutamol 5 mg
dan atau ipratropium bromida 250 mikrogram
diberikan tiap 6 jam dengan nebulizer atau
aminofilin 0,25-0,5 g iv secara perlahan
• Istirahat
- Banyak minum
- Hentikan rokok
- Obat2an : AB (Amox. Ampi, Eritromisin)
Bronkodilator
TERIMA KASIH