Fdocuments - in Teori Belajar William Kaye Estes Revisi
Fdocuments - in Teori Belajar William Kaye Estes Revisi
Penghargaan:
US National Medal of Science
Gold Medal Life Achievement Award dari
American Psychological Foundation
Warren Medal dari American Psychological
Association.
Konsep Teoritis Utama
Asumsi I:
Situasi belajar terdiri dari banyak elemen stimulus
(S) dalam jumlah tertentu. Banyak hal yang dapat
dialami pembelajar pada wal percobaan belajar.
Termasuk didalamnya stimulus internal dan
eksternal
Asumsi II:
Semua respon yang diberikan dalam situasi
eksperimental dapat digolongkan menjadi dua
kategori:
Respon A1 : respon yang dicari oleh eksperimenter /respon
yang benar
Respon A2 : semua respon lainnya/yang keliru
Tidak ada gradasi : hanya 1 atau yang lain
Konsep Teoritis Utama
Asumsi III:
Semua elemen di S dilekatkan dengan A1 / A2
All or nothing: dilekatkan kepada salah satu, tidak
keduanya
Harus melihat perubahan: pada mulanya dilekatkan
ke A2, lalu berpindah ke A1
Asumsi IV:
Pembelajar terbatas kemampuannya dalam
mengalami S
Contoh: sebagian dari S
Proporsi konstan dari S yang dialami pada awal
setiap percobaan belajar dilambangkan dengan
theta (Ѳ)
Setelah percobaan, elemen Ѳ dikembalikan ke S
Sampling dengan penggantian (Sampling with replacement)
Konsep Teoritis Utama
Asumsi V:
Percobaan belajar berakhir ketika respons terjadi
Harus pada A1 atau A2
Apabila A1: maka elemen Ѳ dikondisikan ke A1
Sebagaimana elemen S dikondisikan ke A1 bertambah,
kemungkinan Ѳ mengandung beberapa dari elemen itu juga
akan bertambah
Hasil: munculnya respon A1 diawal percobaan belajar akan
meningkat dari waktu ke waktu
Inilah yang dinamakan belajar
Pembelajar 1:
Pada percobaan 1: P1 = 1 - (1 - 0) (1 – 0,05)0=0
Pada percobaan 2: P2 = 1 - (1 - 0) (1 - 0,05)1=0,05
Pada percobaan 3: P3 = 1 - (1 - 0) (1 - 0,05)2=0,1
Dan performa mendekati 100 persen (Pn = 1,00) setelah sekitar 105 percobaan,
dengan asumsi setiap percobaan berhenti dalam respon A 1.
Pembelajar 2:
Pada percobaan 1: P1 = 1 - (1 - 0) (1 – 0,20)0=0
Pada percobaan 2: P2 = 1 - (1 - 0) (1 - 0,20)1=0,20
Pada percobaan 3: P3 = 1 - (1 - 0) (1 - 0,20)2=0,36
Dan performa mendekati 100 persen (Pn = 1,00) setelah sekitar 23-25 percobaan,
dengan asumsi setiap percobaan berhenti dalam respon A 1.
Kepunahan:
Kepunahan berakhir dengan melakukan sesuatu yang berbeda
Jadi: elemen stimulus dikondisikan untuk kembali ke A1 A2
Mungkin tidak lengkap, sehingga mendapatkan pemulihan spontan
Pemulihan Spontan :
Pemulihan spontan; munculnya kembali respon yang dikondisikan
setelah respon itu mengalami pelenyapan.
S didefinisikan sebagai jumlah total dari elemen stimulus yang hadir
pada awal percobaan dalam eksperimen belajar.
Bersifat sementara, sehingga pemulihan spontan dapat dijelaskan
dengan mengasumsikan bahwa proses pelenyapan tidak pernah
komplet/lengkap.
Pencocokan Probabilitas
Metode Tradisional:
Sinyal cahaya pertama menyala
Kemudian lamu yang kedua
Harus menebak sinyal cahaya yang mana dari
kedua lampu yang akan menyala
Percobaan bervariasi pada probabilitas lampu
Hasilnya: subjek percobaan akan menebak
frekuensi cahaya mana yang akan muncul
sesuai dengan susunan eksperimenter yang
biasanya cocok dengan probabilitas dari cahaya
yang paling sering menyala
Pencocokan Probabilitas
Menurut Teori Estes:
E1= lampu kanan menyala dan E2 = lampu kiri menyala
A1 = memprediksi E1
Diasumsikan bahwa ketika E1 terjadi, ia menyebabkan subjek
memberikan respon A1 implisit (A2 = E2)
π = probabilitas kejadian E 1 = p(E1) maka 1- π = p(E2)
Probabilitas respon A1 setelah percobaan n dirumuskan sebagai
berikut: Pn = π - (π - P1)(1 - Ѳ)n-1
Karena (1 - Ѳ) kurang dari 1, dengan n semakin besar, persamaan
ini menghasilkan kurva berakselerasi negatif dengan asymtote π.
Jadi, berapapun nilai π, rumus ini memprediksikan bahwa proporsi
respon A1 yang diberikan oleh subjek pada akhirnya akan sesuai
atau sama dengan proporsi kejadian E1 yang ditentukan oleh
eksperimenter.
Estes memprediksi adanya pencocokan probabilitas oleh
subjek.
Model Belajar Markov menurut Estes
Perlu diingat: kebanyakan teoritis belajar (Thorndike,
Skinner, Hull) berpendapat bahwa pembelajaran terjadi secara
bertahap kecuali Guthrie and Gestaltists berpendapat belajar
terjadi secara all or none (pada 1 percobaan)
Kenapa?
Menekankan pentingnya memori
Stimuli respon diasosiasikan oleh kontiguitas
Kemudian menambahkan unsur memori atau ingatan
Contoh:
Harry Harlow:
Peningkatan gradual dalam problem diskriminasi (monyet).
Peningkatan percobaan belajar awal relatif lambat dan bersifat
inkremental.
Tetapi pada percobaan selanjutnya, peningkatannya bertambah
cepat dan bersifat all or none.
Dobald Hebb:
Belajar yang terjadi pada awal kehidupan adalah proses ikremental.
Belajar pada masa selanjutnya adalah bersifat kognitif, mendalam
dan all or none.
Evaluasi:
Model matematika untuk belajar
Model matematika ini relatif baru dalam psikologi.
Para psikolog selalu ingin ilmiah = matematika.
Memberikan deskripsi fenomena secara tepat.
Tidak banyak memberi informasi baru.
Kontribusi Estes
Merubah arah teori belajar ke bidang yang lebih kognitif.
Rumus matematika
Kritik:
Cakupan teori yang amat terbatas.
Tidak ada mekanisme selain S—R kontiguitas.
Penyusunan abstraksi matematika dalam teori dalam kondisi
eksperimental yang amat terbatas dan tidak bisa merefleksikan
lingkungan belajar yang nyata sehingga teorinya lemah.