Anda di halaman 1dari 34

KONEKSI

AN
MTA
O DRU
MLAT
3 .E3R I
PENGELOLAAN PROGRAM YANG
BERDAMPAK POSITIF PADA MIRID

EMA DEWI
AMANAH
C G P A N G K ATA N 5
Tujuan Pembelajaran
CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah
dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat
sintesa pemahaman tentang program sekolah yang
berdampak pada murid
Bagaimana perasaan Anda
setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari modul "Pengelolaan
Program Yang berdampak Positif Pada Murid"
saya merasa sangat senang karena modul ini
memberikan pengalaman baru kepada saya
untuk mampu merancang program yang
diminati oleh murid serta mempunyai dampak
positif yang bisa diterapkan pada kehidupan
sehari-hari sebagai bentuk penerapan profil
pelajar pancasila. Modul ini juga dapat
menumbuhkan jiwa kepemimpinan
murid/student agency dalam berkolaborasi.
Apa yang sudah baik berkaitan dengan
keterlibatan dirinya dalam proses belajar?

Setelah mempelajari modul ini ada hal yang sudah baik yang
bisa saya lakukan terutama dalam hal merancang program yang
berdampak positif pada murid yaitu keterlibatan murid dan
kolaborasi bersama rekan sejawat yang dapat memberikan
ide/gagasan yang lebih variatif sehingga program semakin
matang untuk dilaksanakan. Keterlibatan ini juga dapat dijadikan
refleksi tentang ketercapaian program sehingga dapat dijadikan
pedoman rencana tindak lanjut. Dengan melibatkan murid dapat
melatih rasa percaya diri sehingga dapat menyampaikan
ide/gagasan, membuat pilihan serta kepemilikan murid.
Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan
dirinya dalam proses belajar
Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus selalu reflektif terhadap apa yang telah dilakukan pada proses
pembelajaran. Hal ini dapat dipergunakan sebagai bentuk refleksi diri untuk memperbaiki apa yang telah
dilakukan sehingga dapat meningkatkan kompetensi diri dan juga dapat mengetahui tumbuhkembang murid
dengan baik. Setiap murid mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan karakteristik yang mereka
miliki, untuk itu sebagai pemimpin pembelajaran kita harus mampu menggali potensi murid sesuai
karakteristik yang dimiliki. Sebelum memulai proses belajar hendaknya kita perlu tau tentang aspek kesiapan
belajar murid, minat murid serta profil murid dengan baik. Jadi yang perlu diperbaiki dan diperhatikan
sebagai pemimpin pembelajaran adalah sebelum dimulainya proses belajar kita perlu melakukan pemetaan
belajar murid, pada saat proses belajar kita perlu melibatkan murid untuk melatih jiwa kepemimpinan murid
dan selalu reflektif untuk selalu memperbaiki apa yang telah dilakukan. Setiap program perlu adanya
perencanaan, pelaksanaan, monitoring hingga evaluasi yang mengedepankan suara, pilihan, serta kepemilikan
murid.
Keterkaitan terhadap
kompetensi dan kematangan
diri pribadi
Nilai dan peran guru penggerak sangat dibutuhkan dalam pengeloloaan
program yang berdampak positif pada murid. Dengan nilai dan peran
guru inilah dapat menggali potensi/kekuatan diri untuk selalu
memberikan yang terbaik bagi murid yang bertujuan untuk menciptakan
suasana well being dalam proses pembelajaran yang dapat membantu
tumbuhkembang murid. Sebagai pemimpin pembelajaran guru juga
dituntut untuk selalu melakukan inovasi dengan melibatkan murid dalam
proses belajarnya sehingga dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan
pada murid. Untuk itu diperlukan adanya kematangan diri secara pribadi
untuk dapat meningkatkan kompetensi terutama dalam mengelola stress,
emosi, dan spiritual yang sesuai dengan kode etik, karena hal ini sebagai
teladan bagi murid dan rekan sejawat. Jika hal tersebut dapat
ditunjukkan maka akan sangat membantu dalam peningkatan
kompetensi kita dalam melaksanakan program yang telah direncanakan.
Apa intisari yang
Anda dapatkan dari
modul ini?
• Kepemimpinan murid/student agency merupakan
kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran
mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan
opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa
ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas
belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada
orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil
proses belajarnya.
• Saat murid memiliki agency, maka mereka sebenarnya memiliki
suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) dalam
proses pembelajaran mereka
• *Melalui suara, pilihan dan kepemilikan murid dapat
mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi
proses belajarnya sendiri
• Tugas kita sebagai pendidik sebenarnya hanya menyediakan
lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki
suara, pilihan dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan,
niat yang mereka tetapkan, bagaimana melaksanakan niat mereka,
dan bagaiamana mereka merefleksikan tindakan mereka
* Dengan menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid, maka secara
bersamaan kita sebenarnya dia juga
sedang membangun karakter murid
yang :
• Beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
• Berkebhinekaan global
• Bergotong royong
• Mandiri
• Kreatif dan
• Bernalar kritis
Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik
tingkat sekolah maupun daerah)

Tantangan yang dihadapi sekolah maupun daerah


saat ini adalah bagaimana menumbuhkan jiwa
kepemimpinan pada murid secara mandiri, karena
masih banyak murid yang belum mampu
menyampaikan ide/gagasan serta mengambil
sebuah keputusan untuk dirinya, sehingga mereka
belum memiliki kepemilikan dalam proses
belajarnya.
Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan
yang diidentifikasi?

Berangkat dari tantangan tersebut maka solusi yang dapat


saya lakukan adalah sebagai pemimpin pembelajaran
harus selalu melibatkan murid dalam proses belajar
dengan tujuan untuk menggali potensi/kekuatan mereka
dengan melatih menyuarakan ide/gagasan mereka,
membuat pilihan dan memutuskan pilihan tersebut
sehingga menjadi kepemilikan mereka.
Maka dari itu, pengelolaan program yang kita rencanakan
harus berdampak positif pada murid dalam proses belajar
dengan mengedepankan keterlibatan murid.
Pertanyaan kritis yang muncul dalam
pikiran saya adalah
Pertanyaan kritis yang "Bagaimana efektivitas dalam keterlibatan
semua komponen dalam merancang sebuah
berhubungan dengan program dan bagaimana cara mengukur
konsep materi tingkat keberhasilan sebuah program?"
Rencana Implementasi di sekolah
Dengan mempelajari modul ini, saya merencanakan program yang berdampak positif pada murid
dengan selalu melibatkan murid di setiap proses belajarnya baik dalam pembelajaran di dalam kelas
maupun kegiatan di luar kelas misalnya kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan lain yang menjadi
program sekolah. Dengan rencana implementasi ini diharapkan murid mampu melatih dirinya dalam
menyuarakan ide/gagasan mereka, membuat pilihan belajar mereka sendiri dan kepemilikan murid
terhadap pilihan yang telah mereka tentukan dengan penuh tanggung jawab.
APA KETERKAITAN YANG
DAPAT ANDA LIHAT
ANTARA MODUL INI
DENGAN MODUL-
MODUL SEBELUMNYA?
KONEKSI MATERI PENGELOLAAN PROGRAM YANG
BERDAMPAK POSITIF PADA MURID DENGAN MATERI
SEBELUMNYA
MODUL 3.2
PEMIMPIN DALAM
PENGELOLAAN MODUL 1.1
SUMBERDAYA PENG MOD
ELO L U L 3.3 REFLEKSI PENDIDIKAN
AAN
P RO G NASIONAL KHD
R AM

MODUL 1.2
MODUL 3.1
NILAI-NILAI DAN PERAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG
BERBASIS NILAI-NILAI BERD GURU PENGGERAK
AM PA
K
M U R P O S TI F P
KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
ID ADA

MODUL 1.3
MODUL 2.3 VISI GURU PENGGERAK
COACHING UNTUK
SUPERVISI AKADEMIK

MODUL 1.4
MODUL 2.2 MODUL 2.1 BUDAYA POSITIF
PEMBELAJARAN SOSIAL MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR
MURID MELALUI PEMBELAJARAN
EMOSIONAL
BERDIFERENSIASI
KETERKAINTAN PENGELOLAAN
PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA
1.1 MURID DENGAN REFLEKSI PENDIDIKAN
NASIONAL KHD

Bahwa sebagai pemimpin


pembelajaran, pengelolaan program
yang berdampak pada murid hendaknya
"Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap
bertujuan untuk menuntun
segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia
mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
tumbuhkembang murid dengan
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia menggali potensi/kekuatan kodrat yang
maupun sebagai anggota masyarakat" dimiliki murid sehingga mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan
sebagai wujud keberpihakan pada
murid.
KETERKAITAN
1.2
PENGELOLAAN PROGRAM
YANG BERDAMPAK POSITIF
PADA MURID DENGAN NILAI
Bahwa peran guru penggerak harus mampu
DAN PERAN GURU
PENGGERAK menggerakkan dan berpartisipasi aktif dalam
organisasi keprofesian serta komunitas lain
untuk menunjang kesuksesan program
sekolah yang berdampak pada murid.
Visi guru penggerak haruslah mampu menciptakan
1.3 lingkungan belajar yang menarik dan berpihak pada
murid, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan murid dalam
KETERKAITAN PENGELOLAAN proses belajarnya. Untuk menunjang proses
PROGRAM YANG BERDAMPAK tumbuhkembang murid maka visi sangat berkaitan erat
POSITIF PADA MURID DENGAN dengan program sekolah. Program sekolah merupakan
VISI PENGGERAK bentuk penerapan keberpihakan murid yang membantu
murid untuk tumbuh dan berkembang dengan menggali
potensi/kekuatan dirinya melalui voice, choice dan
kepemilihan murid.

NEXT SLIDE
1.4
KETERKAITAN PENGELOLAAN
PROGRAM YANG BERDAMPAK
POSITIF PADA MURID DENGAN
PENERAPAN BUDAYA POSITIF

Pengelolaan program sekolah haruslah


berdampak positif bagi murid dengan tujuan
untuk menciptakan dan menerapkan budaya
positif dimana terdapat penerapan nilai-nilai
kebajikan murid secara universal baik pada diri
sendiri maupn lingkungannya.
KETERKAITAN
PENGELOLAAN PROGRAM
2.1
YANG BERDAMPAK POSITIF Pengelolaan program sekolah haruslah
PADA MURID DENGAN berdampak positif pada murid yang
MEMENUHI KEBUTUHAN
dapat diterapkan pada proses
BELAJAR MURID MELALUI
PEMBELAJARAN pembelajaran berdiferensisasi. Hal ini
BERDIFERENSIASI dapat dilakukan dengan pemetaan
kebutuhan murid yang beragam seperti
kesiapan belajar, minat belajar dan
profil belajar murid.
KETERKAITAN PENGELOLAAN PROGRAM YANG
2.2 BERDAMPAK POSITIF PADA MURID DENGAN
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

Dalam merencanakan program yang berdampak positif


pada murid, maka perlu mengintegrasikan pembelajaran
sosial emosional.
Hal ini bertujuan untuk melatih kesadaran penuh
(mindfulness) pada murid, sehingga pada saat
pelaksanaan program sekolah murid dapat fokus, merasa
tenang, memiliki empati, memiliki motivasi diri yang
tinggi dan bertanggung jawab atas tugasnya
Coaching merupakan kegiatan percakapan
sebagai bentuk refleksi dan evaluasi atas
berjalannya sebuah program sekolah.
Dengan coaching harapannya kita dapat
merumuskan aspek yang ingin
dikembangkan dalam sebuah program dan
dapat menggali potensi/kekuatan murid
yang dapat dikembangkan dan
2.3 KETERKAITAN dimanfaatkan untuk menunjang berjalannya
PENGELOLAAN PROGRAM
YANG BERDAMPAK POSITIF
program dengan baik. Setelah program
PADA MURID DENGAN berjalan coaching juga dapat digunakan
COACHING UNTUK sebagai tolak ukur untuk mengetahui
SUPERVISI AKADEMIK tingkat keberhasilan program.
Untuk itu sikap positif, kreatif, kritis dan
inovatif sangat dibutuhkan dengan harapan
dapat menciptakan suasana belajar yang
nyaman, aman dan merdeka dalam belajar.
KETERKAITAN PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK
POSITIF PADA MURID DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
3.1
Pemimpin pembelajaran merupakan orang yang mau
melakukan perubahan ke arah yang positif. Dalam
melakukan perubahan tentunya kita menghadapi berbagai
tantangan yang harus diambil keputusan yang efektif,
efisien, dan bertanggung jawab serta untuk kepentingan
bersama. Pengambilan keputusan ini kita harus
memperhatikan 4 paradigma, 3 prinsip serta 9
konsep/langkah pengambilan dan pengujian keputusan
yang benar. Pengambilan Keputusan dalam perencanaan
program sekolah harus mampu memperhatikan hal-hal
tersebut diatas guna menghindari adanya dilema etika atau
bujukan moral sehingga program sekolah dapat berjalan
dengan baik.
KETERKAITAN PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK
3.2 POSITIF PADA MURID DENGAN PEMINPIN DALAM
PENGELOLAAN SUMBERDAYA

Pengelolaan program yang berdampak positif


pada murid haruslah didukung oleh
sumberdaya yang memadai diantaranya 7
aset/modal yang dimiliki oleh sekolah yaitu
modal manusia, fisik, sosial, politik,
alam/lingkungan, agama dan budaya serta
finansial.
Aset/modal yang dimiliki oleh sekolah harus
mampu dikembangkan dan dimanfaatkan
secara optimal sehingga dapat menunjang
berjalannnya program dengan baik.
Perspektif saya tentang program yang berdampak
positif pada murid harus dapat berjalan dengan baik
seiring dengan pemenuhan kebutuhan murid dalam
proses belajarnya. Untuk itu perlu bagi seorang
pendidik mampu merencanakan, melaksanakan dan
4 mengevaluasi tingkat keberhasilan serta dampak
Perspektif tentang dari program tersebut.
program yang Sebuah program perlu perencanaan yang matang
berdampak positif pada untuk dapat dilaksanakan dengan baik, maka dari itu
murid perlu adanya dukungan baik dari faktor biotik
maupun abiotik sekolah.
Dukungan biotik disini adalah siswa, guru, kepala
sekolah, komite, orang tua, masyarakat sekitar serta
narasumber yang dapat mendukung program.
Dalam tahap pelaksanaan program bentuk
keberpihakan murid disini ditunjukkan dengan

4 keterlibatan murid dalam sebuah program sebagai


Perspektif tentang subyek utama yang dapat menjalankan program
program yang sedangkan guru adalah sebagai pendamping.
berdampak positif pada Keterlibatan murid disini bisa ditunjukkan dengan
murid adanya voice, choice dan kepemilikan murid
terhadap program.
Voice dapat dilakukan murid sebagai bentuk menggali
potensi/kekuatan dirinya akan ide/gagasan yang diinginkan dan
dibutuhkan murid dalam proses belajar.
Choice merupakan bagaimana murid dapat memilih pilihan yang tepat
untuk dirinya untuk tumbuhkembangnya.
Kepemilikan murid merupakan keputusan yang diambil sebagai bentuk
komitmen diri dan mampu bertanggungjawab atas keputusannya.
4 Setelah perencanaan dan pelaksanaan program dapat berjalan dengan
Perspektif tentang baik maka tahap terakhir adalah evaluasi dan proses tindak lanjut
program yang terhadap program. Disini kita dapat mengukur tingkat keberhasilan
sebuah program, jika dinilai program tersebut berhasil atau berdampak
berdampak positif pada
positif maka kita bisa lakukan program tersebut secara berkelanjutan,
murid tetapi jika program tersebut dinilai kurang berhasil kita perlu tahu
dimana letak kesalahan untuk dapat memperbaikinya.
Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu dimana sebelum mempelajari modul
ini, saya sering memperlakukan murid-murid seolah-olah
mereka tidak mampu membuat keputusan, pilihan, atau
memberikan pendapat terkait dengan proses belajar mereka.
Kadang-kadang kita bahkan tanpa sadar membiarkan murid-
murid kita secara sengaja menjadi tidak berdaya, dengan
secara sepihak memutuskan semua yang harus murid pelajari
dan bagaimana mereka mempelajarinya, tanpa melibatkan
peran serta mereka dalam proses pengambilan keputusan
tersebut
Penerapan di masa
mendatang
Setelah mempelajari modul 1.1 sampai dengan modul 3.3 ini, banyak
hal yang ingin saya lakukan terkait dengan pengembangan
kompetensi saya sebagai pendidik tertutama dalam proses
pembelajaran dimana saya harus mampu mengenal karakteristik
murid yang berbeda-beda sehingga saya dapat menggali
potensi/kekuatan mereka untuk dikembangkan. Selalu berkolaborasi
bersama rekan sejawat dalam merancang dan melaksanakan program
yang direncanakan untuk memperoleh kematangan sehingga dapat
dilaksanakan dengan baik. Selain itu melibatkan murid juga menjadi
hal penting dalam merancang dan melaksanakan program yang dapat
melatih kemandirian murid dalam menyampaikan ide/gagasan,
membuat pilihan serta kepemilikan murid atas pilihannya dengan
penuh tanggung jawab.
Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah
dipelajari

Konsep atau praktik baik yang sudah saya pelajari dan dilakukan adalah:
• Dalam proses pembelajaran kita harus memperhatikan karakteristik murid dan
menyesuaikan proses pembelajaran sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat
alamnya.
• Pentingnya nilai dan peran guru dijalankan dengan kesadaran penuh untuk
mencapai keterampilan sosial-emosional yang baik
• Perlunya sebuah visi dalam sebuah perencanaan program
• Penerapan budaya positif semua komponen sekolah untuk menciptakan suasana
wellbeing
• Pentingnya rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang
menarik, kreatif, dan inovatif dengan proses pembelajaran berdiferensiasi dan
memuat kompetensi sosial emosional untuk menarik minat belajar murid.
• Kegiatan coaching sangat membantu dalam menggali potensi/kekuatan diri dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan alur TIRTA
• Dalam pengambilan keputusan diperlukan pemahaman paradigma dilema etika,
prinsip serta konsep/langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk
memperoleh hasil yang tepat
• Sebagai pemimpin pembelajaran kita perlu mengetahui aset yang dimiliki oleh
murid sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
• Perencanaan dan pelaksanaan program perlu melibatkan murid untuk melatih
Informasi yang didapat dari orang atau
sumber lain di luar bahan ajar PGP

Saya belum menemukan modul yang lain dan lebih


lengkap berdasarkan informasi yang saya dapat dari
orang atau sumber lain. Jadi pada intinya modul/bahan
ajar PGP ini luar biasa lengkap yang dapat menambah
wawasan saya sebagai bentuk peningkatan kompetensi
saya.
Terima
Kasih
SALAM & BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai