MODUL 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM YANG
BERDAMPAK POSITIF ADA MURID
Modul 2.3
Guru melakukan kegiatan coaching sebagai strategi pemimpin pembelajaran untuk menuntun
anak dan menggali potensi yang dimiliki oleh anak maupun sesama rekan guru, dimana
berdampak pada mencapai tujuan pendidikan yaitu keselamatan dan kebahagiaan anak
setinggi-tingginya.
Apa keterkaitan yang dapat anda lihat antara
modul 3.3 dengan modul lainnya?
Koneksi Antar
Modul 3.1 Modul 3.3
Modul 3.3 Pengembangan sekolah dengan
Guru sebagai pemimpin pembelajaran
memanfaatkan 7 aset atau modal yang
mengambil keputusan secara bijak
dimiliki sekolah, yaitu modal manusia, sosial,
yang berpihak pada murid. Dengan Pengelolaan fisik, lingkungan, finansial dan politik.
dasar prinsip, paradigma atau nilai Program yang Dengan mengetahui modal atau sumber daya
dalam pengambilan keputusan yang Berdapak Positif yang ada disekolah, maka sebagai pemimpin
konsisten terutama berkaitan dengan pada Murid guru harus bisa memetakan 7 aset dan
dilema etika atau bujukan moral. mengoptimalkan pengelolaan yang
meningkatkan pembelajaran di sekolah
Modul 3.2
Guru sebagai pemimpin pembelajaran mampu mengelola program sekolah dengan memetakan
dan mengidentifikasi aset-aset yang ada di sekolah, baik aset fisik maupun non fisik.
Pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset based thingking) akan lebih dapat mengoptimalkan
potensi yang dimiliki oleg sekolah sebagai komunitas belajar, dibandingkan pendekatan
berbasis masalah/kekurangan (deficit based thingking).
Jelaskan perspektif program yang berdampak positif pada murid dan bagaimana
seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak
positif pada murid
Saya harus konsisten kedepannya untuk terus melibatkan voice, choice dan
ownership dari murid dengan membuat sebuah program kegiatan sekolah.
Meningkatkan perhatian dan kolaborasi kepada murid dan dewan guru sehingga
meningkatkan kesadaran diri murid untuk bertanggung jawab atas pilihan dan
keputusan yang di buat.
Melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan dan melakukan kegiatan evaluasi
rutin yang melibatkan murid, guru dan pemangku kebijakan atas program
kegiatan yang sudah dilakukan
5. keterkaitan terhadap kopetensi dan
kematangan diri pribadi
Menjaga dan
mempertahankan agar
program yang telah
dibentuk dapat terus
berjalan sehingga
Memberikan pemahaman terbentuk student Meminta dukungan dari
dan melibatkan seluruh agency komunitas tri sentra
ekosistem sekolah dalam pendidikan yaitu sekolah
pengelolaan program (guru, kepala sekolah,
yang berdampak pada siswa), keluarga (orang
murid. tua/wali murid), dan
masyarakat (komite
sekolah, organisasi
profesi)
4. Alternatif solusi terhadap tantangan yang
diidentifikasi
Membuat keyakinan
kelas agar budaya positif
di kelas dan sekolah
dapat tumbuh dengan
baik guna mendukung
keberlangsungan
program yang telah
dijalankan Meminta dukungan dari
Berkoordinasi dengan
kepala sekolah dan komunitas tri sentra
stakeholder dalam pendidikan yaitu sekolah
merencanakan program (guru, kepala sekolah,
yang berdampak positif siswa), keluarga (orang
bagi murid agar tua/wali murid), dan
mendapat dukungan dan masyarakat (komite
masukan. sekolah, organisasi
profesi)
C. KETERHUBUNGAN
MODUL 3.3 DENGAN
MODUL SEBELUMNYA
1.Pengalaman Masa Lalu
Sebelumnya dalam pembuatan sebuah kegiatan atau program
sekolah, baik itu rancangan, pelaksanaan dan evaluasi, saya
masih mengesampingkan voice, choice dan ownership murid
karena menganggap murid tidak berpengaruh dalam program
yang akan dibuat. Selain itu, tahapan pembuatan program
juga belum menggunakan model BAGJA.
2. PENERAPAN DI MASA MENDATANG