Anda di halaman 1dari 30

KONEKSI ANTAR MATERI

MODUL 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM YANG
BERDAMPAK POSITIF ADA MURID

Cut Novi Hasrianty, S.Pd


Cgp Angkatan 9
SD Negeri 6 Langsa
perkenalkan
FASILITATOR PENGAJAR PRAKTIK
CGP A 9

Nur’aini, S.Pd Dra. Sunarti


Cut Novi Hasrianty,S.Pd
tujuan pembelajaran
khusus
CGP dapat melakukan koneksi antar materi yang
telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya
untuk membuat sintesa pemahaman tentang
program sekolah yang berdampak pada murid.
pertanyaan pemantik
Bagaimana saya dapat mengaitkan
intisari dari materi mdodul-modul
guru penggerak yang telah saya
pelajari untuk menjadi landasan
teori bagi rencana program atau
kegiatan yang saya buat agar
berdampak pada murid?
pertanyaan pemandu
Apa keterkaitan yang dapat
Bagaimana perasaan anda
anda lihat antara modul 3.3
setelah mempelajari modul
dengan modul-modul
3.3 ini?
sebelumnya?
Apa intisari yang anda
dapatkan dari modul 3.3 ini?

Setelah melihat keterkaitan Bagaimana seharusnya


antara modul 3.3 dengan program- program atau
modul-modul lainnya, kegiatan sekolah harus
direncanakan, dilaksanakan dan
jelaskan perspektif anda
di evaluasi agar program-
tentang program yang
program tersebut berdampak
berdampak positif pada
positif pada murid?
murid?
Bagaimana perasaan anda
setelah mempelajari modul 3.3

Sebelum mempelajari modul 3.3 ini,


Saya sangat senang dan bersyukur
hanya melibatkan pemangku
memperoleh kesempatan untuk kebijakan dan dewan guru dalam
mempelajari modul 3.3 ini. Saya merancang sebuah program. Namun
merasa modul ini sangat bermanfaat sekarang melibatkan murid sebagai
dan menambah wawasan dan student agency sehingga murid
keilmuan dalam mewujudkan dapat bertanggung jawab atas
kepemimpinan murid. program sekolah yang mereka jalani.

Selain itu, melalui program ini saya


paham mengenai strategi atau cara
merancang program yang berpihak
pada murid. Dengan melibatkan
voice, choice dan ownership dari
murid dengan pendekatan berbasis
aset.
Apa intisari yang anda
dapatkan dari modul
3.3 ini?

Pentingnya kepemimpinan murid (student agency)


dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, dimana
murid memiliki suara (voive), pilihan (choice) dan Lingkungan yang menumbuh kembangkan
kepemilikan (ownership). Guru bertindak kepemimpinan murid memiliki beberapa
memberikan lingkungan yang mendukung karakteristik, yaitu:
kebutuhan murid. Hal itu dapat terciptnya kegiatan Memberikan kesempatan murid berpikir kreatif
pembelajaran yang berpihak pada murid dan merasakan emosi yang positif
Keterampilan berkolaborasi dan proses pencapaian
tujuan akademik maupun non
akademik
Menempatkan murid agar berperan aktif dam
proses pembelajaran mandiri
Menumbuhkan sikap tangguh dan bertanggung
jawab
Apa intisari yang anda
dapatkan dari modul 3.3 ini?

Dalam merencanakan suatu program sekolah


yang berpihak pada murid, guru menggunakan
pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) yaitu sebuah
pendekatan berbasis aset dengan BAGJA sehingga
program yang akan diwujudkan lebih terarah
dan dikenal dengan strategi 5D yaitu define,
discover, design dan deliver.
Apa keterkaitan yang dapat anda lihat antara
modul 3.3 dengan modul lainnya?

Modul 1.1 Modul 1.3


Guru berperan menuntun murid Koneksi Antar Guru harus memiliki visi untuk
sesuai dengan kodrat alam dan Modul 3.3 perubahan dengan menggunakan
kodrat zamannya sehingga mereka pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA)
selamat sebagai individu di menggunakan tahapan BAGJA
Pengelolaan dengan terlebih dahulu
lingkungan masyarakat.
Program yang mengembangkan aset
Berdapak Positif
Modul 1.2 pada Murid Modul 1.4
Nilai dan peran guru penggerak Guru mendukung potensi, minat dan
mewujudkan profil pelajar profil belajar murid sesuai
pancasila. Guru memiliki tanggung kodratnya. Maka dari itu
jawab sebagai pemimpin dalam diperlukan sebuah program yang
pengelolaan kelas dan berpihak mengembangkan budaya positif
pada murid.
Apa keterkaitan yang dapat anda lihat antara
modul 3.3 dengan modul lainnya?

Modul 2.1 Koneksi Antar Modul 2.2


Guru menggunakan pembelajaran Modul 3.3 Guru mampu mengembangkan
berdiferensiasi untuk memberikan kompetensi sosial pada murid dengan
layanan pembelajaran yang berpihak teknik kesadaran diri (mindfulness)
pada murid. Pembelajaran Pengelolaan menjadi strategi pengembangan lima
berdiferensiasi ini merupakan solusi Program yang kompetensi sosial emosional yang
atas beragamnya karakteristik murid Berdapak Positif didasarkan pada program berpihak
dan sebelumnya melakukan pemetaan pada Murid pada murid mewujudkan merdeka
gaya belajar murid. belajar dan budaya positif di sekolah.

Modul 2.3
Guru melakukan kegiatan coaching sebagai strategi pemimpin pembelajaran untuk menuntun
anak dan menggali potensi yang dimiliki oleh anak maupun sesama rekan guru, dimana
berdampak pada mencapai tujuan pendidikan yaitu keselamatan dan kebahagiaan anak
setinggi-tingginya.
Apa keterkaitan yang dapat anda lihat antara
modul 3.3 dengan modul lainnya?
Koneksi Antar
Modul 3.1 Modul 3.3
Modul 3.3 Pengembangan sekolah dengan
Guru sebagai pemimpin pembelajaran
memanfaatkan 7 aset atau modal yang
mengambil keputusan secara bijak
dimiliki sekolah, yaitu modal manusia, sosial,
yang berpihak pada murid. Dengan Pengelolaan fisik, lingkungan, finansial dan politik.
dasar prinsip, paradigma atau nilai Program yang Dengan mengetahui modal atau sumber daya
dalam pengambilan keputusan yang Berdapak Positif yang ada disekolah, maka sebagai pemimpin
konsisten terutama berkaitan dengan pada Murid guru harus bisa memetakan 7 aset dan
dilema etika atau bujukan moral. mengoptimalkan pengelolaan yang
meningkatkan pembelajaran di sekolah

Modul 3.2
Guru sebagai pemimpin pembelajaran mampu mengelola program sekolah dengan memetakan
dan mengidentifikasi aset-aset yang ada di sekolah, baik aset fisik maupun non fisik.
Pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset based thingking) akan lebih dapat mengoptimalkan
potensi yang dimiliki oleg sekolah sebagai komunitas belajar, dibandingkan pendekatan
berbasis masalah/kekurangan (deficit based thingking).
Jelaskan perspektif program yang berdampak positif pada murid dan bagaimana
seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak
positif pada murid

Program yang berdampak positif bagi murid adalah


pengelolaan sekolah yang melibatkan epemimpinan murid
(student agency) dengan memberikan ruang dan
mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan, dengan
terciptanya rasa bahagia dan sejahtera (well-being) dan
budaya positif di sekolah.
Kodrat anak yang memiliki potensi dan bakat dapat tergali dab
dituntun menuju kebahagian setinggi-tingginya. Mengenali program
kegiatan sekolah dengan perencanaan, pelaksanaaan dan refleksi
evaluasi secara kolaboratif dan memberdayakan aset sekolah.
Akhirnya dampak positif pada murid sebagaimana yang diharapkan
terpenuhi secara menyeluruh.
Jelaskan perspektif program yang berdampak positif pada murid dan bagaimana
seharusnya program-profram atau kegiatan sekolah harus direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak
positif pada murid

Perencanaan program dilaksanakan secara kolaboratif


berdasarkan kebutuhan murid dengan mewujudkann lingkungan
karakteristik yan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
didukung sumber daya, aset, modal, potensi, kekuatab yang
dimiliki sekolah melalui prakarsa perubahan dengan paradigma
inkuiri apresiatif BAGJA, memerikan ruang murid pada suara,
pilihan dan kepemilikan.
Pelaksanakan kegiatan program memberdayakan murid, guru,
orang tua dan pemangku kebijakan untuk menciptakan jika
kepemimpinan pada murid dengan membuat perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi terhadap program dengan melakukan
penilaian kinerja.
A. PEMIKIRAN REFLEKTIF
TERKAIT PENGALAMAN
BELAJAR
1. pengalaman materi pembelajaran yang
baru saja diperoleh
Melalui student agency atau "Kepemimpinan Murid" diharapkan murid mendemonstrasikan kemampuan
mereka untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri., membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini,
mengajukan pertanyaan dan mengungkaptkan rasa ingin tahu, berpartisipasi juga berkontribusi pada
komunitas belajar dengan mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan
tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Pentingnya kepemimpinan murid (student agency) dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila menjadikan
murid menjadi pemimpin pembelajaran memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership).
Guru sebagai fasilitator menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya positif dengan melihat minat
juga bakat yang dimiliki murid dalam menggali potensi diri murid dan bagaimana murid merefleksikan
tindakan atau keputusan yang bertanggung jawab.
Perencanaan kegiatan program sekolah yang berpihak pada murid menggunakan pendekatan Ingkuiri
Apresiatif (AI) berbasis aset dengan BAGJA sehingga program terwujud dan terarah dengan dikenal sebagai
strategi 5D yaitu Define, Discover, Dream, Design dan Deliver.
2. emosi-emosi yang dirasakan terkait
pengalaman belajar
Saya merasa senang dan bersyukur memperoleh kesempatan untuk mempelajari
modul 3.3 sehingga dapat menambah wawasan mengenai mewujudkan kepemimpinan
pada murid (student agency) dan membangun lingkungan yang menumbuhkan
kepemimpinan murid serta peran keterlibatan komunitas dalam membangun student
agency.
Sebelum mempelajari modul 3.3 bahwa menyusun program tidak perlu
melibatkan murid dalam keputusan namun dengan student agency menjadikan
murid lebih bertanggung jawab.
Melalui modul 3.3 ini saya memahmi strategi untuk merancang program kegiatan di
sekolah yang berpihak pada murid sebagai wadah untuk murid berpendapat
melibatkan voice, choice dan ownership sehingga terciptanya budaya positif di
sekolah.
3. apa yang sudah baik berkaitan
dengan keterampilan sgp dalam
proses belajar ?
Saya mulai merancang perubahan dalam kegiatan program
sekolah yaitu melibatkan murid baik dalam ide, pelaksanaan
maupun evaluasi.
Saya juga terus menjalin komunikasi yang baik dengan
hubungan kemitraan bersama rekan guru, orang tua murid,
pemangku kebijakan, warga sekolah dan murid sendri sehingga
memberikan pengaruh positif terhadap sekolah.
4. apa yang perlu diiperbaiki terkait dengan
keterlibatan cgp dalam proses belajar ?

Saya harus konsisten kedepannya untuk terus melibatkan voice, choice dan
ownership dari murid dengan membuat sebuah program kegiatan sekolah.
Meningkatkan perhatian dan kolaborasi kepada murid dan dewan guru sehingga
meningkatkan kesadaran diri murid untuk bertanggung jawab atas pilihan dan
keputusan yang di buat.
Melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan dan melakukan kegiatan evaluasi
rutin yang melibatkan murid, guru dan pemangku kebijakan atas program
kegiatan yang sudah dilakukan
5. keterkaitan terhadap kopetensi dan
kematangan diri pribadi

Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran sebaginya untuk


terus meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan kompetensi
diri juga guruharus tanggap dan merefleksikan choice, voice
dan ownership yang ditunjukkan murid kepada guru
Semakin mengasah kemampuan diri sebagai guru yang
harus dapat memposisikan guru dalam berbagai hal dengan
berkolaborasi bersama rekan sejawat dan murid dalam
mengelola program yang berdampak pada murid.
B. ANALISIS UNTUK
IMPLEMENTASI
DALAM KONTEKS
CGP
1.Memunculakan pertanyaan kritis
yang menghubungkan dengan konsep
materi dan menggalinya lebih jauh.
Bagaimana memotivasi murid secara efektif untuk
menumbuhkembangkan choice, voice dan ownership?
Program sekolah yang bagaimana agar
menumbuhkembangkan choice, voice dan ownership?
Bagaimana cara agar seluruh ekosistem sekolah dapat
terlibat dalam pengelolaan program yang berdampak
pada murid?
2. Wawasan (Insight) Baru
Sumber belajar murid bukan hanya komunitas di
ruang kelas atau sekolah, maka dari itu ragam
komunitas menjadi peran penting dalam konsep
belajar murid.
Komunitas yang paling kecil adalah komunitas
sekolah dan dilajutkan dengan komunitas lain yang
berpengaruh pada lingkungan masyarakat.
Memaksimalkan potensi yang ada dari setiap
komunitas akan mengahdirkan pembelajaran yang
lebih bermakna.
3. Tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik
tingkat sekolah maupun daerah)

Menjaga dan
mempertahankan agar
program yang telah
dibentuk dapat terus
berjalan sehingga
Memberikan pemahaman terbentuk student Meminta dukungan dari
dan melibatkan seluruh agency komunitas tri sentra
ekosistem sekolah dalam pendidikan yaitu sekolah
pengelolaan program (guru, kepala sekolah,
yang berdampak pada siswa), keluarga (orang
murid. tua/wali murid), dan
masyarakat (komite
sekolah, organisasi
profesi)
4. Alternatif solusi terhadap tantangan yang
diidentifikasi
Membuat keyakinan
kelas agar budaya positif
di kelas dan sekolah
dapat tumbuh dengan
baik guna mendukung
keberlangsungan
program yang telah
dijalankan Meminta dukungan dari
Berkoordinasi dengan
kepala sekolah dan komunitas tri sentra
stakeholder dalam pendidikan yaitu sekolah
merencanakan program (guru, kepala sekolah,
yang berdampak positif siswa), keluarga (orang
bagi murid agar tua/wali murid), dan
mendapat dukungan dan masyarakat (komite
masukan. sekolah, organisasi
profesi)
C. KETERHUBUNGAN
MODUL 3.3 DENGAN
MODUL SEBELUMNYA
1.Pengalaman Masa Lalu
Sebelumnya dalam pembuatan sebuah kegiatan atau program
sekolah, baik itu rancangan, pelaksanaan dan evaluasi, saya
masih mengesampingkan voice, choice dan ownership murid
karena menganggap murid tidak berpengaruh dalam program
yang akan dibuat. Selain itu, tahapan pembuatan program
juga belum menggunakan model BAGJA.
2. PENERAPAN DI MASA MENDATANG

Mewujudkan Student Agency


Saya akan melibatkan murid melalui choice, voice dan ownership
dalam program yang berdampak pada murid dari perencaaan,
pelaksanaan maupun evaluasi sehingga terbentuk student agency.
Mewujudkan Lingkungan Belajar
Saya akan mewujudkan lingkungan yang dapa menumbuhkembangkan
student agency dengan berkolaborasi dengan komunitas dan seluruh anggota
dalam ekosistem sekolah.
3. KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL LAIN
YANG TELAH DIPELAJAR
Berdasarkan modul yang telah saya pelajari sebelumnya, saya menyadari bahwa peran
guru penggerak sangatlah penting dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui pengelolaan program yang berdampak positif bagi murid, serta
mengedepankan sikap mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada
murid dalam penerapan merdeka belajar sehingga karakter profil pelajar pancasila
yang diharapkan dapat terwujud.
4. INFORMASI YANG DIDAPAT DARI ORANG ATAU SUMBER LAIN DI LUAR BAHAN AJAR
PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Informasi dari orang atau sumber lain antara lain :
• Kepala sekolah
• Pengawas sekolah
• Komite sekolah
• Kepala desa
• Wali murid
• Masyarakat lingkungan sekolah
• Rekan sejawat CGP angkatan terdahulu
• Rekan sejawat di sekolah maupun komunitas belajar • PMM
Artikel pembelajaran guru berbagi
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai