Disusun oleh :
Anggun Sri Wahyuni
CKR0160005
Latar belakang
Panti asuhan berperan sebagai
pengganti keluarga untuk memenuhi
kebutuhan anak dalam proses
perkembangannya. Anak panti
asuhan hidup dalam berbagai
dimensi sosial dan dituntut harus
bisa berbaur dan bersosialisasi
langsung dengan seluruh penghuni
panti.
Interaksi ini menimbulkan
penilaian pandangan dari sesama
teman karena anak-anak berasal dari
status dan latar belakang yang
berbeda, dan mengakibatkan adanya
perbedaan watak dan karakter pada
penghuni panti asuhan. Hal ini dapat
memicu resiko terjadinya masalah
perkembangan mental emosional
(Albaroroh, 2016).
Latar belakang
RISKESDAS 2018
gangguan mental emosional yang
ditunjukan dengan gejala-gejala
depresi dan kecemasan untuk usia 15
Data Mental Emosioal tahun ke atas mencapai sekitar 6,1%
dari jumlah penduduk Indonesia.
WHO 2010
Data Mental Emosional 1 dari 5 anak yang berusia kurang dari
16 tahun mengalami maslah mental
emosional.
Data Panti Asuhan Kemensos RI 2008
jumlah panti asuhan di seluruh
Indonesia diperikirakan antara 5.000
sampai dengan 8.000
Data Panti Asuhan
Dinsos Kabupaten Kuningan 2014
Terdapat 7 Panti Asuhan dengan
jumlah anak di dalamnya 290 orang,
yang terdiri dari LKSA (Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak) dan PSAA
(Panti Sosial Asuhan Anak).
Tujuan Penelitian
Menganalisis Hubungan antara pola
asuh dengan perkembangan mental
emosional remaja di PSAA Al-
Makmur Tazkiyyatun Nafs Desa
Cipondok Kecamatan Kadugede
Kabupaten Kuningan Tahun 2020.
Rumusan Masalah
(Heriana, 2015).
Populasi
N Perkembangan mental
No Pola asuh F % F %
o emosional
1 Demokratis 29 58 1 Normal 28 56
2 Otoriter 5 10 2 Borderline 9 18
3 Permisif 16 32 3 Abnormal 13 26
Total 50 100 Total 50 100
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi rank spearmen di dapatkan nilai R=0,293
dengan P value =0,037 < 0,05 maka Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara pola asuh pengasuh panti dengan perkembangan mental emosional
remaja di PSAA Al-Makmur Tazkiyyatun Nafs Desa Cipondok Kecamatan Kadugede
Kabupaten Kuningan.
peneliti berpendapat bahwa pola asuh yang diterapkan oleh pengasuh panti
berpengaruh terhadap perkembangan mental emosional remaja di PSAA Al-Makmur
Tazkiyyatun Nafs di Desa Cipondok Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan.
Pada penyusunan skripsi ini
peneliti menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih banyak
memiliki kekurangan seperti
Keterbatasan keterbatasan untuk mencari data,
dan sumber ditengah pandemi
Penelitian covid 19. sehingga peneliti
mencari data dengan bantuan
enumerator dan mencari sumber
lewat media sosial.
13
Kesimpulan penelitian
Oktaviana, M, and Wimbarti. (2014). “Validasi Klinik Strenghts and Difficulties Questionnaire (SDQ) Sebagai
Skrining Gangguan Tingkah Laku.” Jurnal Psikologi 41(1):101–14.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2017). Pelaksanaan Pengasuhan Anak.
Badriah, DL. (2012). Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan. 5th ed. edited by Ramadhy SA. bandung:
MULTAZAM Bandung.
Notoatmodjo S. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. 3rd ed. jl.Matraman Raya No 148 Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, jakarta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Riyadi, Kusnandi, R, Sjafir EH.“Risiko Masalah Perkembangan Dan Mental Emosional Anak Yang Diasuh Di Panti
Asuhan Dibandingkan Dengan Diasuh Orang Tua Kandung.” Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran Rumah Sakit Dr.Hasan Sadikin Bandung 46(2).
Satgas. (2010). Masalah Mental Emosional Remaja Dalam Bunga Rampai Kesehatan Remaja. jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Strongman, K. (2003). The Psychology Of Emotion From Every Day Life to Theory. New Zealand: Departement Of
Psychology.
Triananda, Bellytha. (2010). “Perkembangan Emosi Anak.” Universitas Indonesia Pasca Sarjana Program Studi
Kajian Timur Tengah Dan Islam.
Undang-Undang. 1992. Kesehatan.
Wahyuningrum. (2013). “Pengasuhan Pada Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan.” Faculty of Psychology.
Widagdo GH. (2016). “Kemandirian Belajar Pada Anak Panti Asuhan Ditinjau Dari Pola Asuh Permisif.” Fakultas
Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
World Health Organization (WHO). (2001). The World Health Report:Mental Health:New Understanding.
Geneva: WHO press.
Dokumentasi