Sidang KTI Nabila
Sidang KTI Nabila
Oleh :
Nabila Puteri Madani
P17334119067
LATAR BELAKANG
1
Desember 2019 ditemukan coronavirus jenis baru (SARS-
CoV-2) yang ditemukan pertama kali di Wuhan
Coronavirus merupakan keluarga besar virus
yang menyebabkan penyakit pada manusia
2 dan hewan. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit
yang serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute
11 maret 2020 WHO resmi menyatakan virus Covid-19
Respiratory Syndrome (SARS).
3 sebagai pandemic
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
LATAR BELAKANG
1
Pemularan Covid 19 dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung
. Dalam tahapan vaksin dosis pertama berfungsi untuk mengenal vaksin dan
kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh serta untuk memicu
3 respons kekebalan awal. Sementara pada tahapan dosis kedua (booster), kandungan
vaksin akan berguna untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk
sebelumnya.
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
LATAR BELAKANG
1
Respon imun yang akan diproduksi oleh tubuh manusia sebagai respon terhadap
vaksinasi Covid-19 adalah antibodi IgG dan IgM.
3
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
LATAR BELAKANG
1
Seiring dengan peningkatan usia, kemampuan imunitas tubuh melawan infeksi menurun
termasuk kecepatan respons imun . Hal ini disebabkan oleh produksi imunoglobulin yang
dihasilkan oleh tubuh orang tua juga berkurang jumlahnya
RUMUSAN MASALAH
1
TUJUAN PENELITIAN
1
3
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian DasarTeori
MANFAAT PENELITIAN
1
Bagi Peneliti Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat
penulis tentang pemeriksaan 1 2 mengetahui gambaran
antibodi Covid-19. Imunoglobulin G dan
2 Imunoglobulin M pada lansia
penerima vaksin Severe Acute
Respiratory Syndrome –
Bagi Institusi Coronavirus-2 (SARS- CoV-2)
Pendidikan Menggunakan Metode
Imunokromatografi (ICT)
Sebagai media pembelajaran
ilmiah dan dapat digunakan
sebagai referensi penelitian 3
3 lanjutan di jurusan Teknologi
Laboratorium Medis.
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
1
SARS-CoV-2
Vaksin
2 Imunoglobulin
G
Imunoglobulin
M
Imunokromatografi
3
Definisi Jenis dan desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
operasional penelitian sampel
KERANGKA KONSEP
1
Imunoglobulin G
Variabel Terikat
3
Definisi Jenis dan desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
Operasional penelitian sampel
DEFINISI OPERASIONAL
1 Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Skala Ukur
Ukur Ukur
Penerima Orang yang telah menerima vaksin Covid- observasi Quisioner Ya/tidak Interval
Vaksin 19 setelah 3 bulan vaksinasi yang ke-2
2 Coronavirus
Disease
(SARS-
CoV-2)
Imunoglobuli Antibodi yang terbentuk berdasarkan visual Rapid test +/- Nominal
nG ingatan tubuh akan virus yang pernah antibodi
menginfeksi.
3 Imunoglobuli Antibodi yang diproduksi saat tubuh visual Rapid test +/- Nominal
nM terkena infeksi bakteri dan virus baru antibodi
untuk pertama kali.
Definisi Jenis dan Desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
Operasional penelitian sampel
1 Jenis Desain
Jenis penelitian yang digunakan adalah Pada penelitian ini menggambarkan interpretasi
penelitian deskriptif hasil tentang imunoglobulin G dan Imunoglobulin
M pada lansia penerima vaksin Severe Acute
Respiratory Syndrom Coronavirus-2 (SARS CoV-
2 2) dengan menggunakan metode
imunokromatografi.
3
Definisi Jenis dan desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
Operasional penelitian Sampel
POPULASI
SAMPEL
Populasi adalah seluruh lansia
2 pada rentang usia 60-74 tahun
yang telah menerima vaksin
Sampel adalah 30 orang lansia Covid-19 sebanyak 2 dosis
pada rentang usia 60-74 tahun dengan waktu minimal 3 bulan
yang telah menerima vaksin setelah vaksinasike-2 di
Covid-19 sebanyak 2 dosis Kecamatan Parigi Kabupaten
dengan waktu minimal 3 bulan Pangandaran.
setelah vaksinasi ke-2 di
3 Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran.
Definisi Jenis dan desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
operasional penelitian sampel
TEMPAT WAKTU
2
Data dikumpulkan dengan memberikan kuisioner yang berisi sejumlah
pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai usia, jenis vaksin yang
digunakan, jumlah dosis yang telah diberikan, dan telah berapa lama
setelah menerima dosis ke-2. Sebelum kuesioner diberikan, responden
diberikan penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian dianjurkan untuk
menanda tangani lembar persetujuan sebagai responden. Setelah dilakukan
pemeriksaan sampel data yang terkumpul akan disajikan dalam bentuk
3 tabel.
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data
2 Spuitt 3 cc
2 Buffer
Tourniquet
2 3
4 Kapas
5 Alcohol swab
8 APD
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data
CARA KERJA
1
PRINSIP KERJA
1
3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data
PRINSIP KERJA
1
PRINSIP KERJA
1
3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data
PRINSIP KERJA
1
3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data
PRINSIP KERJA
1
3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data
INTERPRETASI HASIL
1
Hasil positif apabila garis kontrol
berwarna dan garis tes berwarna
3
?
Skema kerja
SKEMA KERJA
1 Pengumpulan data dengan observasi dan
wawancara
Dari 30 orang lansia yang diambil sampel darah vena, terdiri dari 14 laki laki (47%),
dan 16 perempuan (53%). Usia responden merupakan kelompok lansia < 60 tahun.
2 Semua lansia yang dipilih sebagai sampel penelitian merupakan mereka yang bersedia
menjadi respnden sampai penelitian selesai. Lansia telah menerima vaksin lengkap
sebanyak 2 dosis dengan jarak antara vaksinasi ke-1 dan vaksinasi ke-2 sebanyak 28
hari. Lansia telah di vaksin lebih dari 3 bulan setelah menerima dosis ke-2. Jenis
vaksin yang diterima oleh para lansia dan dijadikan kriteria sampel penelitian adalah
Sinovac. Para lansia yang menjadi responden merupakan mereka yang belum pernah
terpapar virus Covid-19. Sebagian lansia memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi,
3 arthritis (radang sendi), penyakit jantung, kolesterol tinggi, asam urat, sroke, dan
diabetes.
Karakteristik
Hasil Penelitian Pembahasan
Responden
2
Positif IgG dan IgM
Positif IgG
Positif IgM
Negatif IgG dan IgM
3
Karakteristik
Hasil Penelitian Pembahasan
Responden
HASIL PENELITIAN
1
Hasil Pemeriksaan Jumlah (%)
2
Positif IgG 27 90%
Positif IgM 0 0%
1 PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 orang lansia penerima vaksin Severe Acute Respiratory Syndrom
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran menggunakan rapid test
antibodi IgG dan IgM dengan hasil pemeriksaan sebanyak 0 orang dinyatakan negatif IgG dan IgM, 27
orang dinyatakan positif IgG, 30 orang dinyatakan negative IgM, dan 3 orang dinyatakan negatif IgG dan
IgM. Hal tersebut sejalan dengan konsep bahwa IgM diproduksi saat tubuh terkena infeksi bakteri dan
2 virus baru untuk pertama kali dan kemudian digantikan oleh IgG yang biasanya bertahan lama. Hasil
pemeriksaan IgM pada 30 sampel negatif karena IgM merupakan respons imun primer yang berkurang dan
lenyap setelah 10-11 hari. Sedangkan hasil pemeriksaan IgG pada 27 sampel positif karena IgG merupakan
kekebalan tubuh jangka panjang yang menggantikan IgM. IgG dapat bertahan dalam waktu yang lebih
lama dibanding IgM dan biasanya bertahan selama 6 bulan hingga beberapa tahun. Hasil negative IgG pada
3 sampel darah bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, karena pasien mempunyai komorbid
(penyakit penyerta). Selain itu pada lansia juga sering terjadi perubahan hormonal. Penelitian menunjukan
bahwa defisiensi estrogen memicu penurunan eksresi IL-2. Estrogen berperan pening pada sel B yang
3 berperan dalam pembentukan antibodi. Hasil negatif IgG juga bisa disebabkan karena jenis dan komposisi
vaksin.
1
1 KESIMPULAN
1 SARAN
1. Kepada masyarakat yang sudah melakukan
vaksinasi disarankan untuk melakukan
pemeriksaan antibodi IgG dan IgM.
2. Apabila tidak ada IgG dan IgM yang positif
disarankan untuk melakukan vaksinasi ulang dari
2 dosis pertama.
3. Oleh karena pemeriksaan dengan metode
Imunokromatografi yang termasuk dalam
pemeriksaan non kuantitatif sehingga tidak dapat
melihat titer antibodi, disarankan untuk
penelitian selanjutnya menggunakan metode
3 kuantitatif.
Rancangan
Daftar pustaka
anggaran biaya
DAFTAR PUSTAKA
1
Aditama, Tjandra Yoga. 2020. Covid-19 Dalam Tulisan Prof.Tjandra. Edited by Ondri Dwi Sampurno. Jakarta: h Lembaga
Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB). Diakses pada 8 April 2022.
Bai, Yan, Lingsheng Yao, Tao Wei, Fei Tian, Dong Yan Jin, Lijuan Chen, and Meiyun Wang. 2020. “Presumed Asymptomatic
Carrier Transmission of COVID-19.” JAMA - Journal of the American Medical Association 323 (14): 1406–7. https
://doi.org/10.1001/jama.2020.2565.. Diakses pada 8 April 2022.
2
Fig, P C R As, Clin Infect Dis, and Clin Infect Dis. 2020. “Indication and Interpretation of SARS-CoV-2 Antibody Diagnostics”
49 (334): 2–5. Diakses pada 8 April 2022.
Han, Yu, and Hailan Yang. 2020. “The Transmission and Diagnosis of 2019 Novel Coronavirus Infection Disease (COVID-19):
A Chinese Perspective.” Journal of Medical Virology 92 (6): 639–44. https://doi.org/10.1002/jmv.25749. Diakses pada 8
April 2022.
Handayani, Rina Tri, Dewi Arradini, Aquartuti Tri Darmayanti, Aris Widiyanto, and Joko Tri Atmojo. 2020. “Pandemi Covid-
19, Respon Imun Tubuh, Dan Herd Immunity.” Jurnal Ilmiah Stikes Kendal 10 (3): 373–80. Diakses pada 11 April 2022.
3
KemenKes RI. 2020. “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).” MenKes/413/2020 2019: 207. Diakses
pada 8 April 2022.
Rancangan
Daftar pustaka
anggaran biaya
DAFTAR PUSTAKA
1
Kemkes. 2020. “Pertanyaan Dan Jawaban Terkait COVID-19.” Kementerian Kesehatan RI, 1. https://
www.depkes.go.id/article/view/19020100003/hari- kanker-sedunia-2019.html. Diakses pada 6 April 2022.
Peeri, Noah C., Nistha Shrestha, dkk. 2021. “The SARS, MERS and Novel Coronavirus (COVID-19) Epidemics, the Newest
and Biggest Global Health Threats: What Lessons Have We Learned?” International Journal of Epidemiology 49 (3): 717–
26. https://doi.org/10.1093/IJE/DYAA033. Diakses pada 18 April 2022.
2
Soegiarto. 2021. “Respons Imun Terhadap Vaksin COVID-19 Dan Komorbid Sebagai Pertimbangan Kehati-Hatian Topik
Bahasan.” Statistika, B. P. (2019). Katalog: 4201005. Profil Statistik Kesehatan, 1–37. Diakses pada 7 April 2022.
Fatmah. (2006). Respons Imunitas yang Rendah pada Tubuh Manusia Usia Lanjut. Makara Kesehatan, 10(1), 47–53. Diakses
pada 15 Mei 2022.
Marliana, N., & Widhyasih, R. (2018). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) ; Imunoserologi. Diakses pada 15 Mei
2022.
3
Karakteristik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Responden
DOKUMENTASI
1
3
Karakteristik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Responden
DOKUMENTASI
1
2
Pengambilan Pembuatan Proses Hasil positif IgG
sampel serum pemeriksaan Covid-19
3
Karakteristik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Responden
KUISIONER PENELITIAN
1
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Daftar kuisioner
Mohon untuk memberikan tanda (V) pada setiap pernyataan yang anda
pilih
Keterangan :
S = Setuju
TS = Tidak setuju
TY = Tidak yakin
2 NO PERTANYAAN S TS TY