Anda di halaman 1dari 38

GAMBARAN IMUNOGLOBULIN G DAN IMUNOGLOBULIN M PADA

LANSIA PENERIMA VAKSIN SEVERE ACUTE RESPIRATORY


SYNDROME CORONAVIRUS-2 (SARS-CoV-2) MENGGUNAKAN
METODE IMUNOKROMATOGRAFI (ICT)

Oleh :
Nabila Puteri Madani
P17334119067

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis


Poltekkes Kemenkes Bandung
2022
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

LATAR BELAKANG
1
Desember 2019 ditemukan coronavirus jenis baru (SARS-
CoV-2) yang ditemukan pertama kali di Wuhan
Coronavirus merupakan keluarga besar virus
yang menyebabkan penyakit pada manusia
2 dan hewan. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit
yang serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute
11 maret 2020 WHO resmi menyatakan virus Covid-19
Respiratory Syndrome (SARS).
3 sebagai pandemic
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

LATAR BELAKANG
1
Pemularan Covid 19 dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung

Untuk menangani kasus Covid-19 pemerintah mengakselerasi program vaksinasi agar


mengurangi terjadinya lonjakan dan peningkatan kasus
2
Pada pelaksanaannya membutuhkan 2 dosis yang disuntikkan dalam interval 21-28
hari

. Dalam tahapan vaksin dosis pertama berfungsi untuk mengenal vaksin dan
kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh serta untuk memicu
3 respons kekebalan awal. Sementara pada tahapan dosis kedua (booster), kandungan
vaksin akan berguna untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk
sebelumnya.
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

LATAR BELAKANG
1
Respon imun yang akan diproduksi oleh tubuh manusia sebagai respon terhadap
vaksinasi Covid-19 adalah antibodi IgG dan IgM.

Untuk mendeteksi keberadaan Imunoglobulin G dan Imunoglobulin M diperlukan


2 sebuah tes dengan menggunakan teknik imunokromatografi.

3
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

LATAR BELAKANG
1

Seiring dengan peningkatan usia, kemampuan imunitas tubuh melawan infeksi menurun
termasuk kecepatan respons imun . Hal ini disebabkan oleh produksi imunoglobulin yang
dihasilkan oleh tubuh orang tua juga berkurang jumlahnya

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai


gambaran Imunoglobulin G dan Imunoglobulin M pada lansia penerima vaksin Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 dengan menggunakan metode
Imunokromatografi
3
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

RUMUSAN MASALAH
1

Bagaimana gambaran Imunoglobulin G dan Imunoglobulin M pada lansia penerima vaksin


Severe Acute Respiratory Syndrome – Coronavirus-2 (SARS- CoV-2)
menggunakan metode imunokromatografi?
3
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

TUJUAN PENELITIAN
1

Untuk mengetahui bagaimana gambaran Imunoglobulin


2 G dan Imunoglobulin M pada lansia penerima vaksin
Severe Acute Respiratory Syndrome – Coronavirus-2
(SARS- CoV-2) dengan menggunakan metode
imunokromatografi

3
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian DasarTeori

MANFAAT PENELITIAN
1
Bagi Peneliti Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat
penulis tentang pemeriksaan 1 2 mengetahui gambaran
antibodi Covid-19. Imunoglobulin G dan
2 Imunoglobulin M pada lansia
penerima vaksin Severe Acute
Respiratory Syndrome –
Bagi Institusi Coronavirus-2 (SARS- CoV-2)
Pendidikan Menggunakan Metode
Imunokromatografi (ICT)
Sebagai media pembelajaran
ilmiah dan dapat digunakan
sebagai referensi penelitian 3
3 lanjutan di jurusan Teknologi
Laboratorium Medis.
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan pustaka

TINJAUAN PUSTAKA
1
SARS-CoV-2

Vaksin

2 Imunoglobulin
G
Imunoglobulin
M

Imunokromatografi
3
Definisi Jenis dan desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
operasional penelitian sampel

KERANGKA KONSEP
1

Imunoglobulin G

2 Lansia penerima vaksin Severe Acute


Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2)

Variabel Bebas Imunoglobulin M

Variabel Terikat
3
Definisi Jenis dan desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
Operasional penelitian sampel

DEFINISI OPERASIONAL
1 Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Skala Ukur
Ukur Ukur

Penerima Orang yang telah menerima vaksin Covid- observasi Quisioner Ya/tidak Interval
Vaksin 19 setelah 3 bulan vaksinasi yang ke-2
2 Coronavirus
Disease
(SARS-
CoV-2)

Imunoglobuli Antibodi yang terbentuk berdasarkan visual Rapid test +/- Nominal
nG ingatan tubuh akan virus yang pernah antibodi
menginfeksi.
3 Imunoglobuli Antibodi yang diproduksi saat tubuh visual Rapid test +/- Nominal
nM terkena infeksi bakteri dan virus baru antibodi
untuk pertama kali.
Definisi Jenis dan Desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
Operasional penelitian sampel

1 Jenis Desain

Jenis penelitian yang digunakan adalah Pada penelitian ini menggambarkan interpretasi
penelitian deskriptif hasil tentang imunoglobulin G dan Imunoglobulin
M pada lansia penerima vaksin Severe Acute
Respiratory Syndrom Coronavirus-2 (SARS CoV-
2 2) dengan menggunakan metode
imunokromatografi.

3
Definisi Jenis dan desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
Operasional penelitian Sampel

POPULASI
SAMPEL
Populasi adalah seluruh lansia
2 pada rentang usia 60-74 tahun
yang telah menerima vaksin
Sampel adalah 30 orang lansia Covid-19 sebanyak 2 dosis
pada rentang usia 60-74 tahun dengan waktu minimal 3 bulan
yang telah menerima vaksin setelah vaksinasike-2 di
Covid-19 sebanyak 2 dosis Kecamatan Parigi Kabupaten
dengan waktu minimal 3 bulan Pangandaran.
setelah vaksinasi ke-2 di
3 Kecamatan Parigi Kabupaten
Pangandaran.
Definisi Jenis dan desain Populasi dan
Kerangka Konsep Tempat dan waktu
operasional penelitian sampel

TEMPAT DAN WAKTU


1 PENELITIAN

TEMPAT WAKTU

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni


Pengambilan sampel dan pengisian 2022.
kuisioner dilakukan di kecamatan Parigi
3 Kabupaten Pangandaran, sedangkan
pemeriksaan sampel dilakukan di
Laboratorium Puskesmas Cikembulan
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

CARA PENGOLAHAN DATA


1

2
Data dikumpulkan dengan memberikan kuisioner yang berisi sejumlah
pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai usia, jenis vaksin yang
digunakan, jumlah dosis yang telah diberikan, dan telah berapa lama
setelah menerima dosis ke-2. Sebelum kuesioner diberikan, responden
diberikan penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian dianjurkan untuk
menanda tangani lembar persetujuan sebagai responden. Setelah dilakukan
pemeriksaan sampel data yang terkumpul akan disajikan dalam bentuk
3 tabel.
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

ALAT DAN BAHAN


1
1 Kaset rapid test
antibodi 1 Serum

2 Spuitt 3 cc
2 Buffer
Tourniquet
2 3

4 Kapas

5 Alcohol swab

6 Tabung Vakum (Vacutainer)


3 7 Plester

8 APD
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

CARA KERJA
1

Bungkus kemasan alat rapid test Serum dimasukan ke lubang sampel


1 2 sebanyak 1 tetes.
antibodi dibuka

2 Setelah 15-30 detik sampel yang telah


Larutan buffer ditambahkan ke dalam ditambah buffer bersama dengan konjugat yang
3 4
lubang yang samasebanyak 2 tetes. terlarut akan mengalir pada area test

Hasil dibaca di menit ke 15 untuk sampel


serum atau plasma. 5
3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

PRINSIP KERJA
1

3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

PRINSIP KERJA
1

Garis IgM sudah dilapisi sebelumnya


dengan mouse anti-human IgM antibodi,
sedangkan garis IgG dilapisi dengan
mouse anti-human IgG antibodi. Ketika
2 volume yang memadai dari spesimen uji
disalurkan ke dalam sumur sampel dari
kaset uji, spesimen bermigrasi dengan
reaksi kapiler melintasi kaset. Jika
terdapat IgM SARS-COV-2 dalam
spesimen, maka akan berikatan dengan
labeled SARS-COV-2 antigen pada
conjugate pad
3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

PRINSIP KERJA
1

Imunokompleks akan ditangkap oleh


reagen mouse anti-human IgM pada
pita IgM yang kemudian akan
2 membentuk garis IgM berwarna merah
anggur yang menandakan hasil IgM tes
positif.

3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

PRINSIP KERJA
1

Jika ada IgG SARS-COV-2 dalam


spesimen akan berikatan dengan
2 labeled SARS-COV-2 antigen pada
conjugate pad. Imunokompleks
kemudian akan ditangkap oleh reagen
mouse anti-human IgG pada garis
IgG, membentuk garis IgG berwarna
merah anggur, menunjukkan hasil tes
IgG positif novel coronavirus.

3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

PRINSIP KERJA
1

Tidak adanya garis T (IgG dan IgM)


2 menunjukkan hasil negatif. Garis berwarna
akan selalu muncul di wilayah garis kontrol
yang menunjukkan bahwa volume
spesimen yang tepat telah ditambahkan dan
wicking membran telah terjadi

3
Cara pengolahan
Prinsip kerja Alat dan bahan Cara kerja Interpretasi hasil
data

INTERPRETASI HASIL
1
Hasil positif apabila garis kontrol
berwarna dan garis tes berwarna

Hasil negatif apabila tidak muncul


warna atau warna lemah di garis
tes ( garis kontrol harus berwarna
sebagai validasi reagen)
2
Hasil invalid apabila garis kontrol
tidak menunjukan warna ( reagen
tidak valid ) walaupun pada garis
tes muncul atau tidak muncul
warna.

3
?
Skema kerja

SKEMA KERJA
1 Pengumpulan data dengan observasi dan

wawancara

Lansia penerima vaksin Covid-19

Persiapan alat dan bahan


2
Pengambilan sampel darah vena

Uji Rapid Test Antibodi

Pengolahan dan analisis data


3
Kesimpulan
1

HASIL DAN PEMBAHASAN


3
1 KARAKTERISTIK
RESPONDEN

Dari 30 orang lansia yang diambil sampel darah vena, terdiri dari 14 laki laki (47%),
dan 16 perempuan (53%). Usia responden merupakan kelompok lansia < 60 tahun.
2 Semua lansia yang dipilih sebagai sampel penelitian merupakan mereka yang bersedia
menjadi respnden sampai penelitian selesai. Lansia telah menerima vaksin lengkap
sebanyak 2 dosis dengan jarak antara vaksinasi ke-1 dan vaksinasi ke-2 sebanyak 28
hari. Lansia telah di vaksin lebih dari 3 bulan setelah menerima dosis ke-2. Jenis
vaksin yang diterima oleh para lansia dan dijadikan kriteria sampel penelitian adalah
Sinovac. Para lansia yang menjadi responden merupakan mereka yang belum pernah
terpapar virus Covid-19. Sebagian lansia memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi,
3 arthritis (radang sendi), penyakit jantung, kolesterol tinggi, asam urat, sroke, dan
diabetes.
Karakteristik
Hasil Penelitian Pembahasan
Responden

1 Hasil Pemeriksaan IgG dan IgM pada 30 lansia penerima


vaksin SARS-CoV-2.

2
Positif IgG dan IgM
Positif IgG
Positif IgM
Negatif IgG dan IgM

3
Karakteristik
Hasil Penelitian Pembahasan
Responden

HASIL PENELITIAN
1
Hasil Pemeriksaan Jumlah (%)

Positif IgG dan IgM 0 0%

2
Positif IgG 27 90%

Positif IgM 0 0%

Negatif IgG dan IgM 3


10%
Jumlah 30 100%

3 Berdasarkan pada tabel diatas antobodi Imunoglobulin G terdeteksi dalam


serum lansia sebanyak 27 sampel.
Karakteristik
Hasil Penelitian Pembahasan
Responden

1 PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 orang lansia penerima vaksin Severe Acute Respiratory Syndrom
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran menggunakan rapid test
antibodi IgG dan IgM dengan hasil pemeriksaan sebanyak 0 orang dinyatakan negatif IgG dan IgM, 27
orang dinyatakan positif IgG, 30 orang dinyatakan negative IgM, dan 3 orang dinyatakan negatif IgG dan
IgM. Hal tersebut sejalan dengan konsep bahwa IgM diproduksi saat tubuh terkena infeksi bakteri dan
2 virus baru untuk pertama kali dan kemudian digantikan oleh IgG yang biasanya bertahan lama. Hasil
pemeriksaan IgM pada 30 sampel negatif karena IgM merupakan respons imun primer yang berkurang dan
lenyap setelah 10-11 hari. Sedangkan hasil pemeriksaan IgG pada 27 sampel positif karena IgG merupakan
kekebalan tubuh jangka panjang yang menggantikan IgM. IgG dapat bertahan dalam waktu yang lebih
lama dibanding IgM dan biasanya bertahan selama 6 bulan hingga beberapa tahun. Hasil negative IgG pada
3 sampel darah bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, karena pasien mempunyai komorbid
(penyakit penyerta). Selain itu pada lansia juga sering terjadi perubahan hormonal. Penelitian menunjukan
bahwa defisiensi estrogen memicu penurunan eksresi IL-2. Estrogen berperan pening pada sel B yang

3 berperan dalam pembentukan antibodi. Hasil negatif IgG juga bisa disebabkan karena jenis dan komposisi
vaksin.
1

KESIMPULAN DAN SARAN


3
Karakteristik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Responden

1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 sampel


serum pada lansia penerima vaksin Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) di
2 kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dapat
disimpulkan terdapat antibodi Imunoglobulin G pada 90%
lansia yang melakukan vaksinasi sebanyak 2 dosis dengan
waktu minimal 3 bulan setelah vaksinasi. Imunoglobulin M
tidak ditemukan pada lansia yang melakukan vaksinasi
sebanyak 2 dosis dengan waktu minimal 3 bulan setelah
vaksinasi. Sebanyak 10% lansia tidak menghasilkan antibodi
3 IgG dan IgM dan tidak terdapat hasil positif IgG dan IgM
pada sampel lansia penerima vaksin SARS-CoV-2.
Karakteristik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Responden

1 SARAN
1. Kepada masyarakat yang sudah melakukan
vaksinasi disarankan untuk melakukan
pemeriksaan antibodi IgG dan IgM.
2. Apabila tidak ada IgG dan IgM yang positif
disarankan untuk melakukan vaksinasi ulang dari
2 dosis pertama.
3. Oleh karena pemeriksaan dengan metode
Imunokromatografi yang termasuk dalam
pemeriksaan non kuantitatif sehingga tidak dapat
melihat titer antibodi, disarankan untuk
penelitian selanjutnya menggunakan metode
3 kuantitatif.
Rancangan
Daftar pustaka
anggaran biaya

DAFTAR PUSTAKA
1
Aditama, Tjandra Yoga. 2020. Covid-19 Dalam Tulisan Prof.Tjandra. Edited by Ondri Dwi Sampurno. Jakarta: h Lembaga
Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB). Diakses pada 8 April 2022.
 
Bai, Yan, Lingsheng Yao, Tao Wei, Fei Tian, Dong Yan Jin, Lijuan Chen, and Meiyun Wang. 2020. “Presumed Asymptomatic
Carrier Transmission of COVID-19.” JAMA - Journal of the American Medical Association 323 (14): 1406–7. https
://doi.org/10.1001/jama.2020.2565.. Diakses pada 8 April 2022.

2
 
Fig, P C R As, Clin Infect Dis, and Clin Infect Dis. 2020. “Indication and Interpretation of SARS-CoV-2 Antibody Diagnostics”
49 (334): 2–5. Diakses pada 8 April 2022.
 
Han, Yu, and Hailan Yang. 2020. “The Transmission and Diagnosis of 2019 Novel Coronavirus Infection Disease (COVID-19):
A Chinese Perspective.” Journal of Medical Virology 92 (6): 639–44. https://doi.org/10.1002/jmv.25749. Diakses pada 8
April 2022.
 
Handayani, Rina Tri, Dewi Arradini, Aquartuti Tri Darmayanti, Aris Widiyanto, and Joko Tri Atmojo. 2020. “Pandemi Covid-
19, Respon Imun Tubuh, Dan Herd Immunity.” Jurnal Ilmiah Stikes Kendal 10 (3): 373–80. Diakses pada 11 April 2022.

3  
KemenKes RI. 2020. “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).” MenKes/413/2020 2019: 207. Diakses
pada 8 April 2022.
 
 
Rancangan
Daftar pustaka
anggaran biaya

DAFTAR PUSTAKA
1
Kemkes. 2020. “Pertanyaan Dan Jawaban Terkait COVID-19.” Kementerian Kesehatan RI, 1. https://
www.depkes.go.id/article/view/19020100003/hari- kanker-sedunia-2019.html. Diakses pada 6 April 2022.

Peeri, Noah C., Nistha Shrestha, dkk. 2021. “The SARS, MERS and Novel Coronavirus (COVID-19) Epidemics, the Newest
and Biggest Global Health Threats: What Lessons Have We Learned?” International Journal of Epidemiology 49 (3): 717–
26. https://doi.org/10.1093/IJE/DYAA033. Diakses pada 18 April 2022.

2
 
Soegiarto. 2021. “Respons Imun Terhadap Vaksin COVID-19 Dan Komorbid Sebagai Pertimbangan Kehati-Hatian Topik
Bahasan.” Statistika, B. P. (2019). Katalog: 4201005. Profil Statistik Kesehatan, 1–37. Diakses pada 7 April 2022.
 
Fatmah. (2006). Respons Imunitas yang Rendah pada Tubuh Manusia Usia Lanjut. Makara Kesehatan, 10(1), 47–53. Diakses
pada 15 Mei 2022.
 
Marliana, N., & Widhyasih, R. (2018). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) ; Imunoserologi. Diakses pada 15 Mei
2022.
 

3  
 
Karakteristik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Responden

DOKUMENTASI
1

3
Karakteristik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Responden

DOKUMENTASI
1

2
Pengambilan Pembuatan Proses Hasil positif IgG
sampel serum pemeriksaan Covid-19

3
Karakteristik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Responden

KUISIONER PENELITIAN
1
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
 
Daftar kuisioner
Mohon untuk memberikan tanda (V) pada setiap pernyataan yang anda
pilih
Keterangan :
S = Setuju
TS = Tidak setuju
TY = Tidak yakin
2 NO PERTANYAAN S TS TY

1.   Sudah menerima vaksin lengkap 2 dosis      


2.   Telah lebih dari 3 bulan sejak mendapatkan      
dosis kedua vaksin

3.   Memakai vaksin dengan jenis      


CoronaVac/Sinovac

4.   Mempunyai komorbid (penyakit penyerta)      


3 5.   Sudah pernah terpapar virus covid 19 dan      
melakukan pemeriksaan penunjang untuk
mendeteksi penyakit.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai