Anda di halaman 1dari 24

MORTAR

ADUKAN
KELOMPOK 3
KELAS 1-TKG1
Nama Anggota 01 Abyan Dzaki
Kelompok  2201421022
 Fakta unik : Gabisa naik motor malem malem

02 Agus Maulana Hidayat


 2201421017
 Fakta unik : Suka wangi wangian

03 Zalva Faiq Avanza


 2201421040
 Fakta unik : Pernah jatoh dari lantai 2
PENGERTIAN

Mortar merupakan sebutan untuk campuran semen, pasir dan air.


Namun mortar bukan hanya sekedar mencampurkan semen, pasir
dan air, mortar juga merupakan istilah untuk bahan bangunan yang
menggunakan semen sebagai bahan dasar perekat untuk
membuat berbagai macam struktur bangunan.
Perbedaan Mortar dengan beton yaitu campuran mortar lebih
halus karena mortar tidak mengandung agregat kasar seperti
kerikil pada beton. Jika beton dibuat sebagai badan struktur yang
mampu menahan beban, maka mortar dibuat sebagai pelapis,
perekat dan pengisi celah.
Jenis – jenis
Mortar
MORTAR THIN BED
Jenis mortar ini lazim digunakan
untuk merekatkan bata ringan
atau AAC. Karena fungsinya,
mortar thin bed disebut juga
dengan istilah lem hebel. Daya
rekatnya mortar thin bed cukup
kuat sehingga bisa diaplikasikan
di bangunan bertingkat.

Ini contohnya ada di foto ya


MORTAR PLESTER Penggunaan mortar juga lebih hemat
karena cukup dicampur air dan punya
Lain hal dengan mortar perekat kualitas yang konsisten dan jenis Mortar
bata ringan yang khusus plester dinding memiliki daya rekat yang
lebih kuat.
digunakan untuk bata ringan, tapi
tidak bisa diaplikasikan untuk bata
merah. Kalau mortar jenis plester
dinding ini bisa diaplikasikan untuk
memplester dinding bata ringan,
bata merah, atau batako.

Ini contohnya ada di foto ya


MORTAR ACIAN Penggunaan mortar acian juga bermanfaat
untuk mencegah keretakan pada dinding.
Selain itu, warna cat juga terlihat lebih cerah
Mortar ini digunakan untuk proses karena hasil aciannya lebih rapi. kita juga bisa
menghemat biaya penggunaan cat karena jenis
acian dinding bangunan agar mortar ini tidak menyerap bahan cat yang
plesteran dinding terlihat lebih digunakan.
halus. Pori-pori dinding ditutupi
dengan mortar acian sehingga
tidak tampak bersisik. Kita bisa
menggunakan jenis mortar ini
setelah melewati proses plesteran
dinding.

Ini contohnya ada di foto ya


MORTAR KERAMIK Adapun mortar keramik yang digunakan untuk
lantai eksterior, sehingga keramiknya tidak
akan terangkat karena mengalami pemuaian
Terakhir, ada mortar yang atau panas. Apabila kita berencana memasang
keramik wajib menggunakan jenis mortar ini
digunakan untuk memasang karena daya rekatnya yang kuat.
keramik di lantai atau dinding.
Umumnya, mortar keramik dikenal
dengan istilah tile adhesive.
Spesifikasi mortar ini berbeda
dengan tiga mortar sebelumnya,
karena dirancang untuk
merekatkan keramik agar tidak
mudah lepas.
Ini contohnya ada di foto ya
Jenis Mortar / Adukan
Lainnya…
Menurut perekatnya :
a. PC , pasir , air
b. Kapur, pasir, air
c. PC, kapur, pasir, air
d. Kapur, tras, pasir, air

Menurut sifatnya
e. Aduk rapat air (trasram) : tidak menyerap air, mencegah rembesan air masuk ke tembok
f. Aduk biasa : tanpa penekanan sifat tertentu

Kedua macam adukan/mortar diatas dapat berupa


g. Aduk pasangan untuk merekatkan bata atau batako
h. Aduk plesteran untuk menutup permukaan atau meratakan permukaan tembok
Perbandingan Campuran

Dalam buku analisa BOW, pedoman angka bahan adukan sebagai berikut:
Jenis bahan Kadar padat tiap bagian Kebutuhan air untuk tiap
bahan bagian
Kapur padam 0,325 bagian volume 0,225 bagian volume
PC 0,51 bagian volume 0,25 bagian volume
Tras alam 0,48 bagian volume 0,25 bagian volume
Semen merah 0,57 bagian volume 0,175 bagian volume
Pasir biasa 0,58 bagian volume 0,175 bagian volume

Misalnya adukan dengan 1 PC : 3 Pasir, didapat:


1 x 0,51 + 1 x 0,25 + 3 x (0,58 + 0,175) = 3,025 bagian volume adukan
Tipe
Mortar
Adukan
a) Mortar tipe M
Mortar tipe M adalah mortar yang
mempunyai kekuatan 17,2 Mpa,
yang dibuat dengan menggunakan
semen pasangan tipe N atau kapur
semen dengan menambahkan
semen portland dan kapur padam
dengan komposisi menurut Tabel.

b) Mortar tipe S
Mortar tipe S adalah mortar yang
mempunyai kekuatan 12,5 MPa, yang dibuat dengan
menggunakan semen pasangan tipe S atau kapur
semen dengan menambahkan semen portland dan
kapur padam dengan komposisi menurut Tabel.
c) Mortar tipe N
Mortar tipe N adalah mortar yang
mempunyai kekuatan 5,2 Mpa, yang
dibuat dengan menggunakan
semen pasangan tipe N atau kapur
semen dengan menambahkan
semen portland dan kapur padam
dengan komposisi menurut Tabel

d) Mortar tipe O
Mortar tipe O adalah mortar yang
mempunyai kekuatan 2,4 Mpa, yang dibuat dengan
menggunakan semen pasangan tipe N atau
kapur semen dengan menambahkan semen
portland dan kapur padam dengan komposisi
menurut Tabel
Sifat 1. Kelecakan/ konsistensi yang sesuai
kebutuhan
Mortar
Adukan 2. Keplastisan dan kemudahan saat dikerjakan
(plasticity & workability)
Segar
3. Sifat dapat menahan air (Water Retentivity)

4. Daya serap air bata (suction rate)

5. Daya rekat ( bond strength)


Pemakaian
Mortar yang
memenuhi
syarat
bangunan
Beberapa syarat penting dalam pemakaian mortar yang memenuhi
kriteria dalam konstruksi bangunan antara lain:

Pemilihan Bahan: Mortar terdiri dari beberapa bahan


seperti semen, pasir, air, dan bahan tambahan lainnya.
Pemilihan bahan harus memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan dan disesuaikan dengan jenis bangunan yang
dibangun.

Proporsi Campuran: Proporsi campuran mortar harus


disesuaikan dengan jenis bahan dan kekuatan yang
dibutuhkan dalam konstruksi bangunan. Jumlah pasir dan
semen yang digunakan harus dihitung secara akurat
untuk mendapatkan kekuatan yang optimal.
Beberapa syarat penting dalam pemakaian mortar yang memenuhi
kriteria dalam konstruksi bangunan antara lain:

Pengadukan: Proses pengadukan mortar harus dilakukan


dengan benar untuk mendapatkan campuran yang
homogen dan konsisten. Pengadukan yang tidak benar
dapat menyebabkan terjadinya retak atau keretakan pada
bangunan.

Waktu Pemakaian: Mortar harus digunakan dalam waktu


yang tepat setelah proses pengadukan. Jangan
menggunakan mortar yang sudah mengeras atau terlalu
lama disimpan karena dapat mengurangi kekuatan ikatan
dengan bahan bangunan.
Beberapa syarat penting dalam pemakaian mortar yang memenuhi
kriteria dalam konstruksi bangunan antara lain:

Penyebaran: Mortar harus disebarkan secara merata dan


dalam jumlah yang cukup agar dapat mengikat dengan
kuat bahan bangunan seperti batu bata atau batako.

Perawatan: Setelah mortar digunakan, bangunan harus


dirawat dengan baik agar dapat mempertahankan
kekuatan ikatan dan menghindari kerusakan seperti
retak atau keretakan.
Kelebihan
dan
Kekurangan
Mortar
Kelebihan Mortar
1.Mortar sangat umum dikenal sebagai campuran pasir, semen dan air. Hampir
semua tukang dan sebagian besar orang pasti mengetahui bagaimana cara kerja
bahan ini sehingga lebih mudah mencari tenaga kerja yang sanggup
mengerjakan mortar.

2. Bahan ini juga mudah didapat dengan harga yang cukup terjangkau untuk
bahan bangunan. Komposisi yang paling dasar adalah semen, pasir dan air yang
tersedia sangat melimpah di Indonesia.

3. Penggunaan mortar dalam konstruksi sangat banyak, mortar juga sangat


sering digunakan sebagai perekat pasangan bata dan batako, dimana bahan ini
merupakan bahan bangunan yang paling umum di Indonesia.

4. Mortar adalah material bangunan yang permanen, sekali kering dan mengeras
maka hasilnya dapat digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama dengan
perawatan yang minim.

5. Mortar kering memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca dan tidak
terpengaruh oleh karat seperti pada baja dan pelapukan seperti pada kayu.
Kekurangan Mortar
1. Pembuatan mortar memerlukan campuran air dan
proses pengeringan sehingga memakan waktu lebih lama

2. Campuran harus tepat agar kekuatan mortar bisa


maksimal saat mengering dan mengeras

3. Mortar termasuk jenis bahan yang basah dan


berat sehingga kurang sesuai untuk bahan partisi

4. Tingkat kekuatan dan kepraktisan mortar masih kurang


dibandingkan dengan baja dan kayu
FUNGSI
MORTAR
1. Sebagai bahan acian dan plesteran dinding
2. Sebagai perekat sambungan pada pasangan
bata dan batako
3. Sebagai perekat ubin keramik, marmer, granit
dan batu alam
4. Sebagai pengisi nat ubin keramik
5. Sebagai pelapis perkerasan sebelum
finishing lantai
6. Sebagai bahan perekat bubungan pada atap
genteng
APA ADA
PERTANYAAN?
THANK YOU
SEMOGA KITA SEMUA MENDAPATKAN MANFAATNYA

Anda mungkin juga menyukai