Anda di halaman 1dari 37

PERILAKU KONSUMEN

twarsito@pknstan.ac.id
AGENDA

1. Preferensi Konsumen (Consumer Preferences)


2. Batasan Anggaran (Budget Constraint)
3. Pilihan Konsumen (Consumer Choice)
4. Marginal Utility
5. Income and Substitution Effects
6. Contoh Perilaku Konsumen pada Pasar Properti

2
1. Preferensi Konsumen
Asumsi terkait Preferensi

Completeness
Konsumen bisa More is Better than
membandingkan semua bundle
(paket) barang dan jasa.
Less
Untuk barang yang sama,
konsumen akan memilih jumlah
yang lebih banyak
Transitivity
Jika konsumen meilih bundle A Diminishing MRS
daripada B dan memilih B
Untuk menambah 1unit suatu
daripada C, otomatis akan
barang, konsumen akan
memilih A daripada C.
mengorbankan barang lain
dimana pengorbanan ini
semakin lama semakin sedikit.

4
Consumption Bundle (Basket) and Preference

 Misalkan seorang konsumen memilih satu set konsumsi yang terdiri


dari 2 jenis barang : A dan B.
 Consumption bundle X = (2,3) artinya dia mengonsumsi 2 barang A dan
3 barang Y. Consumption bundle Y = (3,2) artinya dia mengonsumsi 3
barang A dan 2 barang B.
 Terhadap bundle atau set X dan Y, preference konsumen tersebut bisa 3
macam:
1. Dia lebih memilih X daripada Y;
2. Dia lebih memilih Y daripada X;
3. Atau X dan Y indifference (sama saja, tidak ada yang lebih baik).

5
Consumption Bundle (Market) and Preference

 Indifference curve adalah kurva yang menggambarkan kombinasi konsumsi


(consumption bundle) yang memberikan kepuasan yang sama.
Mangga
Pada gambar di samping consumsi (1,2) dan
(3,1) mempunyai nilai kepuasan yang sama
karena berada dalam satu indifference curve.

1 I

0 1 3 Ikan

6
Karakteristik Indifference Curve
Quantity
1. Kurva Indifference mempunyi of Mangos
downward sloping, turun dari kiri
atas ke kanan bawah.

Hal ini terjadi karena agar kepuasan B


kita sama saat mengonsumsi barang,
pengurangan barang yang satu harus
disertai dengan penambahan barang A
yang lain. I1

Quantity
of Fish
7
Karakteristik Indifference Curve
Quantity
2. Dalam indifference map, kurva of Mangos
indifference yang lebih tinggi
(kanan) mempunyai preferensi
(kepuasan) yang lebih tinggi juga.

Seseorang pasti lebih menyukai C


D
konsumsi I2 dibanding I1 atau I0. Dan
A I2
lebih menyukai kombinasi C dari pada A
atau D. I1
I0
Quantity
of Fish
8
Karakteristik Indifference Curve
Quantity
of Mangos
3. Kurva indifference tidak pernah
berpotongan

Pada gambar di samping preferensi B


lebih tinggi daripada C (konsumsi Fish B
lebih banyak). Sedangkan preferensi A C
lebih tinggi dari D. A
Ini tidak mungkin terjadi karena B dan I4
D dalam satu kurva indifference. D
I1

Quantity
of Fish
9
Karakteristik Indifference Curve
Quantity
4. Bentuk Kurva indifference adalah of Mangos
melengkung ke dalam.
Orang akan lebih banyak A
mempertukarkan barang yang
dimilikinya saat memang jumlahnya 6
berlebih dibandingkan saat barang
tersebut sedikit. 1
Hal ini tercermin dari MRS yang B
semakin lama semakin kecil yang 2
1 I1
membuat bentuk kurva indifference
yang melengkung ke dalam (bowed
inward). Quantity
of Fish
10
Marginal Rate of Substitution (MRS)

 Marginal Rate of Substitution (MRS) adalah adalah banyaknya barang 2 (sumbu


Y) yang dikorbankan untuk memperoleh satu unit barang 1 (sumbu x) namun
tingkat kepuasannya masih sama.
 MRS merupakan nilai negatif dari slope kurva indiferen yang melalui bundle atau
basket tersebut.
 MRS mempunyai properti diminishing marginal rate of substitution (nilai MRS
yang makin menurun) , artinya jumlah barang (2) yang dikorbankan untuk
menambah konsumsi barang yang lain (1) semakin lama semakin kecil ketika
konsumsi barang (1) semakin banyak.

11
Indifference Curve Barang Substitusi

 Dua jenis barang yang mempunyai


sifat perfect substitution akan selalu
mempunyai MRS yang sama.
 Indifference curve akan berbentuk
garis lurus.
 Pada gambar di samping, 2 nickel
(uang 5 sen) akan menggantikan 1
dimes (uang10 sen).
 Misalnya lagi jus apel dan jus jeruk,
dsb

12
Indifference Curve Barang Komplemen

 Dua jenis barang yang mempunyai


sifat perfect complement akan
mempunyai kurva indifference yang
berbetul letter L, segitiga siku-siku.
 Contoh barangnya yaitu sepatu
kanan dan sepatu kiri.
 (5,5), (5,7), dan (7,5) akan
memberikan kepuasan yang sama.
Karena tetap saja yang bisa dipakai
adalah 5 pasang.

13
Utilitas
 Utilitas menggambarkan nilai kuantifikasi
atas kepuasaan yang diterima konsumen saat
mengonsumsi bundle barang dan jasa.
 Utilitas ini bisa dinyatakan dalam bentuk
fungsi misalnya U = F x C; dimana F adalah
jumlah Food dan C adalah jumlah clothing.
 Pada gambar disamping kita bisa
mengurutkan ranking utilitas dari tertinggi ke
terendah, utilitas semacam ini disebut ordinal
utility.
 Namun kita tidak bisa mengatakan utility 3
dua kali utility 2. Jika nilai utilitas
mengakomodasi perbandingan itu disebut
cardinal utility.
14
2. Budget Constraint
Budget LIne
 Seseorang tidak bisa membeli semua consumption bundle karena terbatas jumlah
uang yang dimiliki.
 Berbagai Consumption bundles yang bisa dibeli oleh konsumen dengan jumlah uang
yang dia miliki akan membentuk budget line.
 Perubahan harga barang dan pendapatan konsumen akan mengubah budget line.
 Budget line juga merupakan harga relatif barang yaitu banyaknya barang yang bisa
diperoleh dengan mempertukarkan dengan barang lain.
 Misalnya kombinasi barang yang akan dibeli adalah makanan (F) dan pakaian (C).
Persamaan budget line nya adalah

Dimana Pf adalah harga makanan, Pc adalah harga pakaian, dan I adalah jumlah
pendapatan.
16
Budget LIne

Harga relatif 1 makanan = ½ Pakaian

17
Perubahan Budget LIne

Pakaian Pakaian

0 Makanan 0 Makanan
Kenaikan pendapatan akan menggeser Penurunan pendapatan akan
budget line ke kanan. menggeser budget line ke kiri.

18
Perubahan Budget LIne

Pakaian Pakaian

0 Makanan 0 Makanan
Jika harga makanan naik, dan harga Jika harga makanan tetap sedangkan
pakaian tetap. Maka titik potong budget harga pakaian turun. Maka titik potong
line dengan sumbu X akan lebih ke kiri. budget line dengan sumbu Y akan lebih
ke atas.
19
3. Pilihan Konsumen
Konsumsi Optimum

 Dengan jumlah anggaran yang


ada, konsumsi optimum adalah
konsumsi pada kurva
indifference tertinggi yang bisa
dicapai.
 Umumnya, titik optimum
tersebut adalah titik singgung
kurva indifference dengan garis
singgung berupa budget line.
 Konsumen akan mengonsumsi
barang dengan kombinasi saat
MRS sama dengan relative price.

21
4. Marginal Utility and Consumer Choice
Marginal Utility

• Adalah tambahan kepuasan


yang diperoleh saat
menambah 1 unit barang atau
jasa.
• Terdapat properti diminishing
marginal utility, artinya
semakin banyak barang yang
dikonsumsi, tambahan
kepuasan per unit barang akan
semakin menurun.

23
Marginal Utility dalam Kurva Indifference

Saat konsumen berganti kombinasi konsumsi, misal menambah X dan mengurangi Y


dalam kurva indiferen, terdapat hubungan berikut:
; dimana ΔU = 0

Di titik optimum (pilihan konsumen) berlaku:


atau

24
Mencari Titik Optimal

Titik Optimal 
adalah turunan parsial fungsi utiliti terhadap x.
adalah turunan parsial fungsi utiliti terhadap y.
Titik optimal bisa berarti dua hal:
1. Dengan anggaran (uang) tertentu, bisa mencapai utilitas maksimal. Hal ini berarti
potongkan persamaan yang diperoleh dari formula titik optimal dengan persamaan
budget line sehingga kita peroleh nilai x dan y.
2. Untuk mencapai utility tertentu, gunakan anggaran (uang) minimal. Hal ini berarti
potongkan persamaan yang diperoleh dari formula titik optimal dengan persamaan
utility sehingga kita peroleh nilai x dan y.

25
Soal

Utilitas J saat mengonsumsi food dan clothing adalah . Harga food adalah $1 dan
cloting $2 per unit. Pendapatan J adalah $22.
1. Tentukan MUf dan Muc
2. Gambarkan budget line nya
3. Gambarlah indifference curve dengan level 36 dan 72.
4. Tunjukkan dengan gambar, titik optimumnya.
5. Tunjukkan dengan perhitungan matematika, titik optimumnya.

26
5. Income and Substitution Effect
Konsumsi Saat Perubahan Harga

• Saat terjadi perubahan harga, bundle konsumsi


yang optimal juga akan berubah.
• Setiap kombinasi harga mempunyai konsumsi
optimum tertentu.
• Kurva yang menghubungkan titik-titik sebagai
konsumsi optimum pada berbagai tingkat
kombinasi harga disebut price-consumption
curve.
• Dari konsumsi optimum tadi juga bisa
diturunkan demand curve, yang menjelaskan
hubungan antara tingkat harga dan jumlah
barang yang dikonsumsi (diminta).
28
Konsumsi Saat Perubahan Harga

 Perubahan harga barang akan


mengakibatkan kita seolah-olah
bertambah kaya atau miskin dengan
pendapatan tetap.
 Penurunan harga menyebabkan kita
seolah-olah makin kaya, sehingga
konsumsi kita menjadi naik.
 Perubahan harga salah satu barang
juga menyebabkan pola konsumsi kita
akan berubah, mungkin akan beralih
mengonsumsi barang lain.

29
Konsumsi Saat Perubahan Harga

Saat harga salah satu barang berubah maka


kita akan mengubah kombinasi konsumsi
kita melalui 2 channel:
1. Income Effect : Perubahan harga akan
menyebabkan perpindahan ke kurva
indifference yang lain sehingga
consumption bundle berubah.
2. Substitution Effect : Perubahan harga
akan mengubah kombinasi konsumsi
dalam satu kurva indifference tetapi
memiliki MRS yang berbeda.

30
Konsumsi Saat Perubahan Harga
Clothing
Langkah-langkah:
• Buat kurva indifference (I1) dan budget
line awal. Tentukan konsumsi
optimumnya (A)
• Buat kurva indifference (I2) dan budget
A
line setelah harga berubah. Tentukan
C konsumsi optimumnya (C)
• Buat budget line yang sejajar dengan
B budget line baru dan menyinggung
kurva indifference awal (I1). Titik
singgungnya di B.
Food • Dari A ke B adalah substitution effect.

• Dari B ke C adalah Income-effect.


31
Inferior Goods

• Seperti dijelaskan sebelumnya,


barang inferior adalah barang yang
jumlah konsumsinya turun saat
pendapatan naik.
• Barang inferior juga bisa diartikan
sebagai barang yang mempunyai
income effect negatif. Contohnya
seperti gambar di samping.

32
Giffen Goods
• Giffen goods adalah suatu barang
dimana saat harganya naik, jumlah yang
diminta akan naik pula. Dan sebaliknya.
• Giffen goods akan mempunyai kurva
permintaan dengan slope positif. Hal ini
terjadi karena nilai negatif dari income
effect lebih besar daripada substitution
effect.
• Mengapa suatu barang mempunyai sifat
giffen goods? Bisa dijelaskan dengan
gambar di samping.
• Pada gambar di samping, food termasuk
giffen goods.

33
6. Perilaku Konsumen di Pasar Properti
Pasar Housing
Barang • Selain karena memang di pusat kota
Lain jumlah lahannya terbatas, fenomena
mengapa rumah di pusat kota mempunyai
luas yang lebih kecil dibandingkan dengan
daerah pinggiran atau pedesaan dapat
C dijelaskan dengan teori perilaku
konsumen.
B
A • Pusat kota mempunyai karakteristik harga
tanah yang mahal dan mulai berkurang
saat menjauhi pusat, ceteris paribus.
Akibatnya harga rumah per satuan luas
juga lebih mahal di perkotaan.
Luas Rumah

35
Pasar Housing
Barang • Misalnya budget line dan I di suatu tempat
Lain membuat optimalisasi konsumsi di A.
• Mendekati pusat kota, bundle konsumsi
berpindah ke B. Hal ini menunjukkan
bahwa, di pusat kota orang akan
C cenderung mengokusasi tanah untuk
rumah mereka yang lebih kecil.
B
A • Hal ini merupakan dampak dari
substitution effect, dari A ke C, dan income
effect, dari C ke B.

Luas Rumah

36
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai