Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

UMUR 26
TAHUN G3P2A0 HAMIL 40 MINGGU FISIOLOGIS
DI PMB HJ.EET SUMIATI,SST,M.M,M.Tr. Keb
KOTA TASIKMALAYA
TANGGAL 29 DEMSEMBER 2018 – 05 JANUARI 2019

Disusun Oleh :
Mela Melinda
Mesya Azhara
Mita Diztianny
Neng Lia Meliana
 
 
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS
TAHUN 2018/2019
Pendahuluan
Menurut WHO jumlah kematian ibu sekitar 500.000 persalinan hidup, sedangkan
jumlah kematian perinatal sebesar 10.000 orang. Dari jumlah  kematian ibu dan
perinatal tersebut, sebagian besar terjadi di negara berkembang karena kekurangan
fasilitas, terlambatnya pertolongan persalinan dan pendidikan masyarakat yang
tergolong rendah. Pada kenyataannya pertolongan persalinan oleh dukun bayi
merupakan pertolongan yang masih diminati oleh masyarakat (Manuaba, 2008).
Tingginya angka kematian ibu dan perinatal di Indonesia masih tertinggi di
ASEAN. Jika dibanding dengan negara-negara lain, angka kematian ibu di Indonesia
adalah 15 kali angka kematian ibu di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dibandingkan di
Thailand dan 5 kali lebih tinggi dibandingkan di Filiphina (Saefudin, 2002). Di
Indonesia pada tahun 2003 angka kematian ibu 307 / 100.000 kelahiran hidup,
sedangkan angka kematian bayi sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2003).
Adapun data yang didapat dari dinas kesehatan Kota Tasikmalaya angka
kematian ibu dan bayi  masih di atas ambang batas. Jumlah kematian ibu sepanjang
tahun 2014 mencapai 20 orang serta kematian bayi 147 anak. Padahal pemerintah
melalui program keluarga harapan menargetkan kematian ibu maksimal 10 orang dan
bayi 100 orang setiap tahun.Informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
Tasikmalaya, menyebutkan, tingginya angka kematian ibu dan bayi sepanjang tahun
2014 diluar perkiraan. Pasalnya semua prosedur pengawasan dan penanganan ibu dan
bayi di wilayah kota sudah dilakukan dengan baik oleh petugas lapangan.
Kehamil
an
Pengertian
Tanda Bahaya Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya 1) Muntah terus dan tidak mau
janin.Lamanya hamil normal makan.
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 2) Demam tinggi.
bulan 7 hari) dihitung dari hari 3) Bengkak kaki, tangan dan wajah,
pertama haid terakhir. Kehamilan atau sakit kepala disertai kejang.
dibagi dalam 3 triwulan yaitu 4) Janin dirasakan kurang bergerak
triwulan pertama dimulai dari dibandingkan sebelumnya.
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan 5) Perdarahan pada kehamilan
kedua dari bulan keempat sampai 6 muda dan kehamilan tua.
bulan, triwulan ketiga dari bulan 6) Air keuban keluar sebelum
ketujuh sampai 9 bulan (Saiffudin, waktunya.
2011).
Persalinan
Pengertian Tanda –Tanda Persalinan
Tanda Permulaan Persalinan
Persalinan adalah proses dimana • Lightening atau settling atau droping yaitu
bayi, plasenta dan selaput ketuban kepala turun memasuki pintu atas panggul
keluar dari uterus ibu. Persalinan terutama pada primigravida. Pada
dianggap normal jika prosesnya multipara tidak begitu terlihat, karena
terjadi pada usia kehamilan cukup kepala janin baru masuk pintu atas
bulan (setelah 37 minggu) tanpa panggul menjelang persalinan.
disertai adanya penyulit. • Perut terlihat lebiih melebar dan fundus
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uteri menurun.
uterus berkontraksi dan • Sering buang air kecil karena kandung
menyebabkan perubahan pada kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
serviks (membukaan dan menipis) • Perassan sakit di perut dan pinggang oleh
dan berakhir dengan lahirnya adanya kontraksi-kontraksi lemah dari
plasenta secara lengkap.(JNPK- uterus (false labor pains).
KR, 2008). • Serviks menjadi lembek, mulai mendatar
dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah ( bloody show).
Tanda In-partu Tahapan Persalinan

• Kala I (kala pembukaan)


1) Adanya his yang kuat, sering dan Kala I disebut juga kala pembukaan karena
teratur. pada kala ini terjadi pembukaan serviks
2) Keluar lendir bercampur darah dari 1 sampai 10 cm (pembukaan lengkap)
yang lebih banyak karena robekan- Proses membukanya serviks sebagai akibat
his di bagi menjadi 2 fase:
robekan kecil pada serviks.
1) Fase laten : berlangsung selama 8 jam.
3) Ketuban pecah yang menimbulkan Pembukaan terjadi sangat lambat
pengeluaran cairan. Sebagian besar yaitu dari 0 sampai mencapai ukuran
ketuban baru pecah menjelang diameter 3 cm
pembukaan lengkap. Dengan 2) Fasa aktif dibagi dalam 3 fase
pecahnya ketuban diharapkan lagi,yakni :
persalinan berlangsung dalam 24 a. Akselerasi : dalam waktu 2 jam
jam. pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm
b. Fase dilatasi Maksimal : Dalam waktu
4) Pada pemeriksaan dalam, serviks 2 jam pembukaan berlangsung sangat
mendatar dan terjadi pembukaan cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
serviks. c. Fase deselerasi : pembukaan menjadi
lambat kembali. Dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi
lengkap.
• Kala II • Kala IV
Kala II dimulai ketika pembukaan
serviks sudah lengkap (10 cm) dan Di mulai dari lahirnya plasenta
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II sampai 2 jam pertama post
pada primipara berlangsung selama 2 partum. Kala IV disebut kala
jam dan pada multipara 1 jam. Tanda pengawasan karena pada kala
dan gejala kala II (Rohani dkk, 2011)
1) Ibu merasakan ingin meneran
ini ibu post partum perlu
bersamaan dengan terjadinya diawasi tanda-tanda
kontraksi. vitalnya,kontraksi uterus, dan
2) Ibu merasakan adanya peningkatan jumlah perdarahan yang
tekanan pada rectum dan atau keluar.
vaginanya.
3) Perineum menonjol.
4) Vulva vagina dan sfingter ani
menonjol.
5) Meningkatnya pengeluaran lendir
bercampur darah

• Kala III
Kala III persalinan dimulai
setekah lahirnya bayi dan
berakhir dengan lahirnya plasenta,
dan selaput ketuban.
Nifas
Pengertian Tanda Bahaya Nifas
1) Perdarahan banyak dari vagina.
2) Pengeluaran cairan dari vagina yang berbau
Masa nifas (puerperium) busuk.
adalah masa setelah 3) Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau
punggung.
keluarnya plasenta sampai
4) Sakit kepala yang terus menerus, nyeri
alat-alat reproduksi pulih epigastrium atau ada gangguan penglihatan.
seperti sebelum hamil dan 5) Pembekakan di wajah atau tangan.
secara normal masa nifas 6) Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK atau
jika merasa tidak enak badan.
berlangsung selama 6 7) Payudara berubah menjadi merah, panas dan
minggu atau 40 hari terasa sakit.
8) Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang
(Ambarwati, 2010). lama.
9) Rasa sakit, merah, lunak atau bengkak pada
kaki.
10) Merasa sangat sedih atau tidak mampu
mengasuh bayinya sendiri atau dirinya
sendiri.
BBL
Pengertian Tanda Bahaya BBL
Bayi baru lahir disebut juga 1) Pernafasan kurang dari 30 kali per
menit atau lebih dari 60 kali per menit.
dengan neonatus merupakan
2) Kehangatan tubuh (> 38°C atau terlalu
individu yang sedang bertumbuh dingin < 36°C).
dan baru saja mengalami 3) Warna kulit, kekuningan (terutama pada
trauma kelahiran serta harus 24 jam pertama), kebiruan atau pucat.
dapat melakukan penyesuaian 4) Pemberian makanan, hisapan lemah,
mengantuk berlebihan, banyak muntah.
diri dari kehidupan intrauterin
5) Tali pusat merah, bengkak, keluar
ke kehidupan ekstrauterin cairan, berbau busuk, dan berdarah.
(Dewi, 2010). Bayi yang lahir 6) Tidak berkemih dalam 24 jam, peses
dari kehamilan 37 minggu lembek, berwarna hijau tua,ada lendir
atau darah pada peses.
sampai 42 minggu dan berat
7) Aktivitas menggigil , atau nangis tidak
badan lahir normal 2500 gram biasa, lemas, tidur terus, lunglai, kejang,
sampai 4000 gram (Dewi,2010). tidak bisa tenang, menangis terus
menerus.
Tinjauan Kasus

KEHAMILAN

PERSALINAN
BBL

NIFAS
TINJAUAN TEORITIS

Kehamilan
Dalam asuhan kebidanan, ibu Standar pelayanan antenatal
telah memeriksakan dan dilakukan oleh bidan dimulai dari
pelayanan sesuai dengan standar identifikasi ibu hamil (anamnesa)
pelayanan kebidanan yaitu pemeriksaan dan pemantauan
melakukan 4 kali kunjungan ke antenatal, palpasi abdomen, dan
bidan praktek swasta untuk persiapan persalinan (standar
mendapatkan pemeriksakan
kehamilan dan imunisasi.
pelayanan kebidanan, 2006).
Pelayanan yang didapatkan sesuai Respon ibu sangat baik setelah
dengan standar asuhan antenatal mengetahui jenis pelayanan yang
yang mengacu pada 14 T (Depkes diberikan dan hasil pemeriksaan
RI, 2010) kehamilannya. Pada akhir
informed consent ibu bersedia
menerima advis dari bidan dalam
Persalinan
b). Kala II
Ibu bersalin dalam kehamilan yang cukup
Pemantuan kala II yang telah
bulan / aterm yaitu 40 minggu hal ini
dilakukan yaitu pemantuan HIS setiap 10
sesuai dengan teori yang menyatakan
menit disebabkan HIS semakin kuat dan
bahwa kehamilan cukup bulan adalah umur
lama.TTV dan DJJ setiap 30
kehamilan 37-42 minggu (pelayanan
menit.Pemantuan yang dilakukan sesuai
maternal dan neonatal, 2002).
dengan teori (Pelayanan Maternal dan
a) Kala I
Neonatal 2002).Pemberian dukungan
Pemantauan kala I yang telah
moral dan semangat kepada ibu dilakukan
dilakukan yaitu pemantuan his dan DJJ
untuk mencapai persalinan yang aman dan
setiap ½ jam sekali, pemantuan dicatat
pertolongan persalinan sesuai APN telah
dalam partograf.Hal ini sesuai dengan
dilakukan sesuai asuhan persalinan kala
teori yang bertujuan untuk
II (Standar Pelayanan Kebidanan, 2002).
mengobservasi keadaan ibu dan janin dan
kemajuan persalinan (pelayanan maternal Dalam menghadapi persalinan, klien
dan neonatal, 2002). Dan juga sesuai didampingi oleh suami atau untuk ikut
dengan standar 9 : asuhan persalinan kala memberikan dukungan pada klien.Hal ini
I yang menyatakan bahwa bidan menilai menjadi salah satu faktor pendukung
secara tepat bahwa persalinan sudah pencapaian ibu dalam kenyamanan saat
mulai, memberikan asuhan yang memadai, persalinan dan menunjukan tidak adanya
memperhatikan kebutuhan untuk selama kesenjangan antara yang disamakan
proses persalinan berlangsung (Standar dalam teori dengan praktek dilapangan.
Pelayanan Kebidanan, 2006).
Lanjutan....
Kala IV
Asuhan kala IV yang telah
c).Kala III dilakukan yaitu mengobservasi
Asuhan kala III yang telah dilakukan TTV post partum, ASI,
adalah manajemen aktif kala III kontraksi uterus,
yaitu masase uterus, memberikan
oksitosin 10 IU, PTT (penegangan tali
perdarahan, .mengajarkan
pusat terkendali) sehingga plasenta kepada ibu untuk massase
dapat lahir spontan dan uterus untuk mencegah
lengkap.Asuhan yang diberikan sesuai perdarahan banyak. Melakukan
dengan pelayanan kebidanan. sterilisasi dan dekontaminasi
sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan (Pelayanan
Maternal dan Neonatal, 2002).
Nifas Bayi baru lahir

Asuhan pada masa nifas yang Asuhan pada bayi baru lahir dilakukan
telah dilakukan jam ke-2, segera setelah bayi baru lahir, dimulai dari
membersihkan jalan nafas, agar bayi dapat
mengobservasi keadaan umum, bernafas spontan, memotong tali pusat,
TTV, perdarahan, menganjurkan pencegahan hypotermi, meletakan bayi
ibu untuk melakukan mobilisasi, diperut ibu sebagai kontak pertama ibu
mendeteksi dan merawat dengan bayi segera setelah lahir untuk
penyebab lain perdarahan, pengenalan puting susu dan pemberian ASI
pertama (Colostrum, perawatan tali pusat,
memberikan konseling kepada ibu
pemberian vitamin K, dan tetes mata,
atau salah satu anggota keluarga menempatkan bayi ditempat hangat)
bagaimaa mencegah perdarahan (Pelayanan Maternal dan Neonatal, 2002).
masa nifas, pemberian ASI awal, Asuhan dilapangan telah dilakukan
melakukan hubungan antara ibu sesuai dengan standar asuhan BBL segera
dan bayi baru lahir dan menjaga setelah bayi lahir, bayi dipotong tali pusat,
dibersihkan jalan nafas, bayi langsung
bayi tetap hangat dengan cara
disimpan diperut ibu untuk dilakukan IMD
mencegah hypotermi. Asuhan (Inisiasi Menyusui Dini) jadi terjadi kontak
yang dilakukan sesuai dengan pertama dengan ibu, colostrum langsung
teori dikemukakan dalam standar diberikan. Kemudian bayi diberi vitamin K
pelayanan kebidanan. 0,5 mg, dan diberikan salep mata.
Tinjauan Dari Kewenangan Bidan

• Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor


1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran
Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
• Kewenangan normal :
• Pelayanan kesehatan ibu
• Pelayanan kesehatan anak
• Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana
• Kewenangan dalam menjalankan program pemerintah.
• Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang
tidak memiliki dokter.
ANY QUESTION...???
Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan komprehensip pada
Ny. D umur 26 tahun G3P2A0 hamil 40minggu fisiologis di PMB Hj. Eet
Sumiati, S. ST., MM., M. Tr. Keb
Penulis mendapatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan asuhan mulai dari tahap pengkajian untuk mendapatkan
data subjektif dan objektif, menentukan diagnosa nomenklatur serta
melaksanakan asuhan sampai tahap evaluasi.Selain itu juga dapat
menambah wawasan dalam melakukan pendokumentasian asuhan
kebidanan yang dilakukan sehingga dapat mengetahui kesenjangan teori
dan kenyataan, serta dapat menentukan pemecahan masalah.
Dan untuk memberikan asuhan yang efektif dan aman perlu didasari
oleh keputusan klinik yang tepat sesuai dengan teori dan kewenangan.
Sekian Dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai