Anda di halaman 1dari 48

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

CACINGAN DI INDONESIA

Oleh:
TIM KERJA NTD
Direktorat P2PM – Ditjen P2P
Pencegahan dan Pengendalian
Cacingan

 Cacingan merupakan salah satu penyakit


N T D s yang ada di Indonesia
 Cacingan adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi cacing dalam
tubuh manusia yang ditularkan melalui
tanah (soil transmitted helminths/STH)
 Cacing dalam siklus hidupnya
memerlukan tanah yang sesuai untuk
berkembang menjadi bentuk infektif
 Diperkirakan 24% penduduk dunia
terinfeksi Cacingan terutama daerah
Tropis dan Subtropis
SOIL TRANSMITTED HELMINTH
Cacing gelang

INFEKSI CACING USUS


Cacing tambang

Ditularkan lewat Ada 3 jenis cacing:


tanah yang • Cacing gelang,
terkontaminasi • Cacing tambang,
oleh telur cacing • Cacing cambuk

Cacing cambuk
SOIL TRANSMIT TED HELMINTHS
Cacing Gelang Cacing Tambang
Ascaris lumbricoides
Necator americanus

Cacing Cambuk
Trichuris trichiura

Ancylostoma duodenale
SIKLUS CACINGAN
FAKTOR RISIKO CACINGAN

 Status sosial ekonomi yang rendah


 Sanitasi yang buruk
 Kurang tersedianya air bersih
 Kebersihan perorangan yang tidak dilakukan dengan benar

Faktor Risiko lainnya


Faktor Risiko pada anak balita o Kebiasaan cuci tangan dan menggunting kuku
o Higiene ibu atau pengasuh dan anak yang o Kebiasaan berjalan tanpa alas kaki
buruk o Perilaku mengonsumsi makanan mentah
o Lingkungan bermain anak o Sumber air keluarga
o Lingkungan rumah yang padat o Jamban
o Lantai rumah
PENGOBATAN CACINGAN
• Obat yang digunakan : Albendazole tablet kunyah
(Dosis tunggal)
• Efektif untuk infeksi cacing kremi, cacing gelang,
cacing trikuris, cacing S. stercoralis dan cacing
tambang
• Frekuensi POPM Cacingan :
• Lokus Stunting : 2 kali/tahun
• Dosis obat :
• 12 – 23 bulan : 200 mg atau ½ tablet
• 2 – 12 tahun : 400 mg atau 1 tablet
PENGOBATAN CACINGAN

PENGOBATAN SELEKTIF

Dosis dewasa dan anak umur di atas 2 tahun 400 mg dosis tunggal

Pada ibu hamil diberikan oleh dokter penanggung jawab pemeriksaan


kehamilan

Untuk N. americanus dan cacing trikuris, askariasis berat lama


pengobatan 2-3 hari
Penundaan Pemberian Obat Cacing
 Demam
Apabila obat cacing
 Infeksi pencernaan tetap diberikan harus
 Penderita epilepsi yang sedang dalam serangan akut secara selektif dan
 Kondisi gizi buruk dengan gejala klinis dalam pengawasan
 Gangguan fungsi ginjal dan hati dokter yang
bertanggung jawab
 Penyakit kronis lainnya dengan status
 Wanita hamil trimester I kesehatan anak

Jarak pemberian POPM Cacingan dengan vaksinasi lainnya adalah 2 minggu


PENCEGAHAN & PENGENDALIAN CACINGAN

REGULASI
CACINGA
N

Permenkes Surat Edaran Dirjen P2P tentang


Penanggulangan Pelaksanaan POPM tahun 2023
Cacingan
SITUASI CACINGAN DI INDONESIA

Legend:
: P re va l e n s i <5%
: P re va l e n s i 5%-10%
: P re va l e n s i >10%
: B e l u m survei

POPM SUDAH Prevalensi Survei Cacingan Survei Cacingan Survei Cacingan Survei Cacingan Survei Cacingan Total
POPM SURVEI Cacingan 2018 2019 2020 2021 2022
CACINGAN
2022 > 5 TAHUN EVALUASI
PREVALENSI < 5% 16 Ka/Ko 38 Ka/Ko 5 Ka/Ko 7 Ka/Ko 14 Ka/Ko 80 Ka/Ko
5% - 10% 4 Ka/Ko 8 Ka/Ko 2 Ka/Ko 3 Ka/Ko - 17 Ka/Ko
> 10% 10 Ka/Ko 9 Ka/Ko 2 Ka/Ko 5 Ka/Ko 1 Ka/Ko 27 Ka/Ko
514 KA/KO 215 KA/KO 124 KA/KO
Strategi Pencapaian Program
dalam Pencegahan & Pengendalian Kecacingan

Penguatan Advokasi Peningkatan


dan Sosialisasi Kapasitas SDM

Peningkatan
Dukungan logistik
surveilans pasca
POPM
12
UPAYA KEMENTERIAN KESEHATAN

• Peningkatan
• Meningkatkan penge- • 1 kali dalam se- kapasitas petugas
tahuan masyarakat ter-
hadap PHBS
tahun dalam pelaksanaan
• Menjaga kebersihan
• Meningkatkan
perorangan
• 2 kali dalam Sesuai tata laksana survei
Perilaku Mengkonsumsi
setahun untuk • Penemuan Kasus
Obat Cacing • Menjaga kebersihan kasus di Fasyankes Cacingan
• Meningkatkan lingkungan kab/kota
• Survei Faktor Risiko
Koordinasi Institusi Intervensi
dan Lembaga Terkait • Survei Prevalensi
Stunting Cacingan

Promosi Kese- Pengendalian Penanganan Pen- Surveilans Cacin-


hatan Faktor Risiko POPM derita gan

13
POPM CACINGAN
Sasaran POPM 1-12 tahun Integrasi Waktu pelaksanaan
dengan POPM Filariasis,
pemberian vitamin A, UKS,
POPM menggunakan program gizi lainnya
Albendazol 4 0 0 mg, atau 200
mg untuk anak < 2tahun
Integrasi Mekanisme
POPM di seluruh kab/kota Pelayanan
1 kali setahun, khus us
Kab/Kota Stunting POPM
2 kali setahun Integrasi Distribusi
Logistik
CAKUPAN POPM CACINGAN
JUMLAH ANAK
MINUM OBAT CACING (POPM) 46 Juta 36,9 Juta

2018 2019 2020 2021 2022

35,97 Juta 33,87 Juta 39,62 Juta


TANTANGAN PENANGGULANGAN
CACINGAN

• Keterbatasan Aksesibilitas pelaksanaan


program karena faktor geografis daerah
sulit

• Perlunya penguatan jejaring kader dan


guru dalam pelaksanaan POPM

• Masih adanya kab/kota yang belum


melaksanakan POPM cacingan 2 kali
setahun

• Faktor risiko yang tinggi karena


Sanitasi dan P H B S yang belum baik
Teknik Pelaksanaan Survei Penilaian
Prevalensi Cacingan Pasca POPM
1.PENGERTIAN SURVEI PREVALENSI
CACINGAN
• Survei prevalensi cacingan adalah :
• suatu kegiatan pemantauan atau evaluasi yang dilaksanakan melalui
pemeriksaan tinja secara acak (sampling) pada anak sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah yang dikumpulkan melalui metode pengambilan
sampel klaster dua tahap (two stages cluster sampling)
1.1 TUJUAN SURVEI PREVALENSI
CACINGAN
• Survei prevalensi cacingan bertujuan
• MENENTUKAN TINGKAT
PREVALENSI cacingan di suatu
kabupaten/kota.
1.2. METODE SURVEI
• Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metoda survei klaster 2
tahap (two stages cluster sampling).

• Dalam metode tersebut dilakukan :

1. Pemilihan sekolah dasar


2. Pemilihan siswa sebagai sampel

• Pemeriksaan sampel dengan metode Kato Katz


1.3. KRITERIA KELAYAKAN SURVEI
PREVALENSI CACINGAN
• Survei prevalensi cacingan dilakukan pada :
a. Kabupaten/kota yang tidak memiliki angka prevalensi cacingan dan
belum pernah melaksanakan POPM Cacingan;
b. Kabupaten/kota pasca POPM Cacingan selama 5 tahun atau lebih
dengan cakupan program ≥ 75%
c. Kabupaten/kota pasca POPM Filariasis selama 5 tahun atau lebih.
Survei Prevalensi Cacingan dilaksanakan minimal 3 bulan setelah
pelaksanaan POPM Cacingan
1.4. MENENTUKAN UNIT EVALUASI

• Unit evaluasi adalah area yang dipilih untuk


pelaksanaan survei.

• Unit Evaluasi adalah Kabupaten/Kota


2. PERSIAPAN SURVEI PREVALENSI
CACINGAN
• Sebelum melakukan survei prevalensi cacingan beberapa hal yang perlu
dipersiapkan adalah :
1. Mengumpulkan data dasar
2. Menyediakan bahan dan alat survei
3. Membentuk tim survei
4. Melakukan pembagian tugas diantara anggota tim survei (manajemen
tim)
2.1. PENGUMPULAN DATA DASAR (1)
• Untuk membuat desain survei diperlukan data dasar yang terdiri dari :
1. Angka partisipasi murni (APM)
2. Daftar seluruh desa/kelurahan di Unit Evaluasi
3. Daftar seluruh sekolah dasar (SD/MI sederajat) di Unit Evaluasi
4. Daftar jumlah siswa kelas 3 sampai kelas 5 tingkat di setiap sekolah
dasar di Unit Evaluasi (pindah ke data dasar)
2.1. PENGUMPULAN DATA DASAR (2)
• Data dasar didapatkan dari Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian
Agama atau dinas terkait lainnya.

 Daftar sekolah disusun berdasarkan kedekatan lokasi secara geografis.


 Angka non-respon rata-rata dari sekolah untuk memperkirakan angka tidak
berpartisipasi
2.1. PENGUMPULAN DATA DASAR(3)
DAFTAR SISWA SEKOLAH DASAR (SD/MI)
DI KABUPATEN...... TAHUN AJARAN ....../......
Sumber data : Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
JUMLAH SISWA
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN PUSKESMAS SEKOLAH DASAR KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
L P L P L P L P L P L P
1 TANAH SAREAL TANAH SAREAL TANAH SAREAL SD Yapis 0 0 0 0 10 16 7 4 14 9 0 0
2 TANAH SAREAL TANAH SAREAL TANAH SAREAL SDN Tanah Sareal 4 0 0 0 0 21 32 32 21 31 21 0 0
3 TANAH SAREAL TANAH SAREAL TANAH SAREAL SDIT AL Munawar 0 0 0 0 21 31 31 20 14 9 0 0
4 TANAH SAREAL TANAH SAREAL TANAH SAREAL SDN Julang 0 0 0 0 29 44 55 37 58 38 0 0
5 TANAH SAREAL TANAH SAREAL TANAH SAREAL SDIT AL Azhar 0 0 0 0 21 32 31 21 15 10 0 0
6 TANAH SAREAL TANAH SAREAL TANAH SAREAL SDN Tanah Sareal 1 0 0 0 0 22 32 31 21 35 23 0 0
7 TANAH SAREAL SUKADAMAI MEKARWANGI SDN. Sukadamai 1 0 0 0 0 26 39 37 24 34 22 0 0
8 TANAH SAREAL SUKADAMAI MEKARWANGI SDN. Sukadamai 2 0 0 0 0 33 49 33 22 55 36 0 0
9 TANAH SAREAL SUKADAMAI MEKARWANGI SDN. Sukadamai 3 0 0 0 0 44 67 71 47 108 72 0 0
10 TANAH SAREAL SUKADAMAI MEKARWANGI SDN. Kencana 3 0 0 0 0 33 50 48 32 61 41 0 0
11 TANAH SAREAL SUKADAMAI MEKARWANGI SDN. Situpete 0 0 0 0 26 40 65 43 50 34 0 0
12 TANAH SAREAL SUKADAMAI MEKARWANGI SD. Bina Insani 0 0 0 0 41 62 46 31 42 28 0 0
13 TANAH SAREAL MEKARWANGI MEKARWANGI SDN. Kencana 1 0 0 0 0 23 34 35 23 56 38 0 0
2.2. BAHAN DAN ALAT
• Bahan meliputi :

1. Sekolah dasar terpilih.


2. Formulir survei cacingan.
• Alat berupa :

1. Alat tulis : pulpen, pensil, spidol permanen, dan sebagainya


2. Pot tinja, label, plastik klip sebanyak jumlah pot yang dibagikan, kantong
plastik
3. Peralatan pemeriksaan laboratorium.
2.3. MANAJEMEN TIM
• Komposisi tim minimal terdiri dari

1. Supervisor (pusat/prop)
2. Koordinator lapangan (dinas Kab)
3. Petugas pelaksana (puskesmas)
SUPERVISOR
a. Melakukan pemilihan sekolah dasar.

b. Menyampaikan hasil pemilihan sekolah dasar

c. Melakukan rapat koordinasi persiapan survei (on the job training).

d. Memastikan ketersediaan alat dan bahan survei.

e. Mengawasi jalannya survei, mulai dari pembagian pot tinja, pengambilan


pot tinja dan pemeriksaan laboratorium.
SUPERVISOR
f. Bertanggung jawab terhadap kendali mutu dari sampel yang
dikumpulkan.

g. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan semua formulir survei.

h. Melakukan pengolahan data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan


laboratorium.

i. Bertanggung jawab terhadap laporan hasil survei.


KOORDINATOR LAPANGAN

a. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian


Agama untuk mendapatkan data seluruh sekolah dasar beserta jumlah
siswa kelas 1 sampai 6 sesuai dengan format.

b. Menyusun daftar sekolah berdasarkan kedekatan letak geografis.

c. Mengirimkan daftar sekolah dasar ke Dinas Kesehatan Provinsi.

d. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi tentang sekolah


dasar terpilih dan waktu pelaksanaan survei.
KOORDINATOR LAPANGAN

e. Melakukan koordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait lainnya


untuk menindaklanjuti daftar sekolah dasar terpilih yang sudah diterima
dari Pusat/Provinsi.
f. Membuat jadwal kunjungan tim survei ke setiap sekolah dasar.
g. Mengkoordinir pelaksanaan pembagian dan pengumpulan pot tinja.
h. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan survei di puskesmas dan sekolah
PETUGAS PELAKSANA
a. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah.
b. Melakukan penyuluhan kesehatan dan penjelasan kepada siswa.
c. Melakukan pencatatan siswa yang terpilih dan yang akan menerima pot
d. Melakukan pembagian pot tinja kepada siswa terpilih.
e. Menerima pengembalian pot tinja dari siswa terpilih.
f. Melakukan identifikasi dan pencatatan siswa yang membawa tinjanya.
g. Menjawab bila ada pertanyaan-pertanyaan terkait pelaksanaan survei
3. DESAIN SURVEI
• Desain survei adalah :

• “Rencana dan struktur penelitian yang digunakan untuk memperoleh


bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian dengan
mengefisiensikan waktu, dana, tenaga, dan kemampuan yang
dimilikinya selama melakukan kegiatan penelitian”
• (Mc. Millan dalam Ibnu Hadjar 1999:102)
3.1 POPULASI TARGET
• Populasi survei adalah :
• seluruh siswa kelas 3, 4 dan 5 yang berada
di unit evaluasi yang akan di survei

• Populasi target adalah :


• siswa kelas 3, 4 dan 5 dari sekolah terpilih
melalui metode pengambilan klaster dua
tahap

• Sampel adalah :
• Siswa kelas 3,4 dan 5 di sekolah terpilih
yang secara acak
3.2 TAHAPAN PEMILIHAN KLASTER (Implementasi)

Implementasi metode survei STH di lapangan


merujuk pada Permenkes No.15 Tahun 2017 dan
Pedoman WHO “Assessing the epidemiology
of STH during a TAS”
3.2 TAHAPAN PEMILIHAN KLASTER (manual-1)

∑ desa/kel* se-unit Ev.


SI =
30
* desa/kel selanjutnya disebut D/K

1. Buat daftar desa/kelurahan yang ada dalam suatu Unit Evaluasi.


2. Hitung jumlah desa/kelurahan di Unit Evaluasi yang akan di survei
3. Tentukan sampling interval (SI) dengan cara jumlah total desa/kelurahan
dibagi dengan 30
3.2 TAHAPAN PEMILIHAN KLASTER (manual-2)

D/K1 = secara acak D/Kn = D/K1 + ((n-1) x Sampling Interval)

4. Pilih desa/kelurahan pertama sebagai starting point secara acak.


5. Pilih desa/kelurahan kedua dengan menambahkan starting point dengan
1x sampling interval.
6. Pilih desa/kelurahan ketiga adalah menambahkan starting point dengan 2
x sampling interval.
7. Setelah mendapatkan 30 desa/kelurahan terpilih, dilanjutkan pemilihan
sekolah yaitu 1 sekolah per desa/kelurahan.
8. Pemilihan siswa terpilih dapat menggunakan tabel random sampling
3.2 TAHAPAN PEMILIHAN KLASTER (STHRandSurvey)

• Pemilihan klaster menggunakan STHRandSurvey


3.2 TAHAPAN PEMILIHAN KLASTER (STHRandSurvey)

• Mengisi informasi data Unit Evaluasi, perhatikan :


1. Jika Angka Partisipasi Murni (APM) ≥ 75% maka survei dilaksanakan di
sekolah
2. Jika Angka Partisipasi Murni (APM) < 75% maka survei dilaksanakan di
rumah tangga
3.2 TAHAPAN PEMILIHAN SISWA (manual-6)
S IS WA T ER P IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K E L A S
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 S is w a terpilih nomor 5 3 8 4 1 12 12 10 13 6 14 16 2 19 5 22 11 19 15 8 27
2 S is w a terpilih nomor 1 8 1 10 6 11 11 15 4 5 16 17 3 11 9 13 13 22 9 18 25
3 S is w a terpilih nomor 2 4 4 9 8 5 7 6 8 4 7 5 13 12 11 18 12 12 1 27 6
4 S is w a terpilih nomor 8 1 6 2 2 4 3 14 6 15 15 13 19 17 13 21 15 10 14 5 22
5 S is w a terpilih nomor 6 6 3 1 4 7 1 4 3 8 6 9 7 13 19 19 20 17 25 20 15
6 S is w a terpilih nomor 3 2 5 3 5 1 5 12 11 2 17 10 1 14 17 12 14 23 18 3 11
7 S is w a terpilih nomor 4 5 7 5 11 6 13 2 2 16 8 6 4 6 6 9 2 2 3 7 20

S IS WA T ER P IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K E L A S
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
1 S is w a terpilih nomor 19 18 14 9 10 33 16 27 37 35 28 24 22 18 42 5 3 17 26 30 12
2 S is w a terpilih nomor 8 28 16 23 18 18 2 6 35 30 25 15 23 1 32 40 12 28 46 34 22
3 S is w a terpilih nomor 6 11 6 19 12 8 26 26 12 4 32 38 10 11 26 39 13 3 1 17 28
4 S is w a terpilih nomor 7 24 13 18 16 19 8 15 28 23 21 8 9 27 25 23 38 11 39 19 33
5 S is w a terpilih nomor 4 13 25 4 2 23 19 12 4 22 14 28 36 32 34 42 42 26 3 26 26
6 S is w a terpilih nomor 1 12 4 27 14 10 34 14 15 2 5 30 27 20 7 6 25 33 2 3 24
7 S is w a terpilih nomor 28 27 15 2 6 15 22 31 1 9 17 11 38 40 9 26 21 46 11 1 35

S IS WA T ER P IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K E L A S
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
1 S is w a terpilih nomor 24 15 12 28 48 8 10 11 26 24 23 58 3 40 59 11 13 20 25 17 69
2 S is w a terpilih nomor 25 7 15 48 32 2 26 32 10 1 2 6 38 2 15 12 12 60 47 53 16
3 S is w a terpilih nomor 15 26 36 50 1 5 53 4 32 43 11 7 19 21 41 36 18 30 27 50 64
4 S is w a terpilih nomor 31 16 37 44 41 33 3 3 56 53 6 4 52 24 38 10 1 62 65 49 26
5 S is w a terpilih nomor 30 28 24 19 22 19 44 41 5 4 45 60 9 63 56 60 29 24 7 59 40
6 S is w a terpilih nomor 42 18 14 22 16 30 48 49 49 23 18 48 4 30 62 46 16 49 36 36 8
7 S is w a terpilih nomor 9 4 47 27 4 15 47 15 15 45 27 12 5 62 17 23 35 37 42 66 47

S IS WA T ER P IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K E L A S
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91
1 S is w a terpilih nomor 67 17 20 28 14 36 20 77 14 40 71 48 38 28 54 18 5 32 65 35 66
2 S is w a terpilih nomor 17 26 36 47 12 13 9 64 42 26 48 56 78 76 20 15 4 13 37 24 27
3 S is w a terpilih nomor 21 9 7 25 54 73 16 44 33 15 64 37 24 61 49 20 33 54 44 13 17
4 S is w a terpilih nomor 46 23 22 37 63 6 4 9 46 48 70 73 69 77 64 11 70 83 6 79 37
5 S is w a terpilih nomor 48 66 58 21 5 53 11 36 50 35 80 14 68 5 41 30 39 71 33 43 90
6 S is w a terpilih nomor 20 64 38 60 8 11 26 66 58 58 45 44 5 23 42 43 67 26 45 19 28
7 S is w a terpilih nomor 11 5 2 16 33 57 72 32 79 79 9 16 39 30 39 52 43 33 2 40 65

S IS WA T ER P IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K E L A S
92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112
1 S is w a terpilih nomor 33 66 60 80 77 90 90 45 95 44 68 18 76 91 84 4 90 51 102 97 11
2 S is w a terpilih nomor 56 52 35 48 34 7 61 41 68 33 54 85 33 49 64 48 100 13 63 52 95
3 S is w a terpilih nomor 34 68 8 28 47 25 84 6 62 59 98 27 22 14 34 47 40 49 108 1 98
4 S is w a terpilih nomor 90 77 87 33 12 72 6 49 97 71 51 1 35 87 60 25 88 100 62 46 109
5 S is w a terpilih nomor 76 3 66 60 55 39 38 21 3 24 2 73 69 51 75 80 1 59 27 2 102
6 S is w a terpilih nomor 69 10 36 62 1 16 94 44 15 68 41 15 21 45 20 75 3 23 19 38 24
7 S is w a terpilih nomor 11 45 40 1 28 65 73 26 7 30 66 45 84 85 69 87 4 20 22 67 86
3.2 TAHAPAN PEMILIHAN SISWA (manual-6)
S IS WA T ERP IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K EL A S
113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
1 S is w a terpilih nomor 7 24 42 2 87 92 71 31 7 28 42 93 19 54 41 21 55 65 74 78 89
2 S is w a terpilih nomor 22 71 35 36 9 41 59 59 95 15 50 14 32 117 2 68 5 43 36 92 66
3 S is w a terpilih nomor 45 63 9 15 99 18 15 88 22 73 19 5 57 10 85 44 34 8 111 18 42
4 S is w a terpilih nomor 75 4 74 53 47 8 66 9 65 39 61 27 87 23 52 1 60 81 7 65 14
5 S is w a terpilih nomor 98 82 60 78 32 59 107 13 41 4 82 99 69 9 93 25 12 125 19 59 92
6 S is w a terpilih nomor 103 107 49 89 62 3 91 107 25 109 76 46 90 79 76 48 70 90 29 130 20
7 S is w a terpilih nomor 32 58 11 101 110 77 20 67 87 81 1 120 105 48 121 67 86 58 63 82 6

S IS WA T ER P IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K EL A S
133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153
1 S is w a terpilih nomor 89 12 28 100 13 55 87 12 32 133 22 51 29 99 25 121 34 17 2 75 92
2 S is w a terpilih nomor 66 65 12 2 45 32 4 25 56 120 6 23 49 80 47 14 88 8 150 36 75
3 S is w a terpilih nomor 42 128 7 34 130 87 21 125 88 12 61 74 135 132 90 36 5 46 33 59 3
4 S is w a terpilih nomor 14 74 43 26 22 99 130 47 90 54 81 139 114 67 38 143 47 77 41 99 144
5 S is w a terpilih nomor 92 23 67 87 68 3 56 69 14 23 101 21 52 122 134 87 145 106 139 137 49
6 S is w a terpilih nomor 20 104 84 47 89 109 105 89 59 78 140 82 77 17 53 90 73 124 58 4 23
7 S is w a terpilih nomor 6 89 91 92 96 125 34 102 134 90 11 90 8 56 132 63 62 52 78 15 88

S IS WA T ER P IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K EL A S
153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173
1 S is w a terpilih nomor 92 9 19 152 122 24 78 7 8 89 143 15 21 95 9 82 87 21 150 67 21
2 S is w a terpilih nomor 75 120 78 41 5 36 91 40 95 48 8 90 74 14 67 63 56 67 63 38 163
3 S is w a terpilih nomor 3 24 55 76 91 81 58 88 150 35 105 22 48 43 35 140 9 51 45 22 45
4 S is w a terpilih nomor 144 80 99 90 65 95 141 133 19 57 94 159 155 69 102 100 75 79 33 95 87
5 S is w a terpilih nomor 49 31 90 16 29 47 19 109 67 17 53 5 59 89 37 49 34 45 4 54 66
6 S is w a terpilih nomor 23 50 110 81 33 66 62 99 88 153 20 78 121 161 159 93 90 2 86 82 73
7 S is w a terpilih nomor 88 89 142 8 79 133 40 15 141 70 67 54 34 126 19 13 23 161 18 170 19

S IS WA T ERP IL IH B A NY A K NY A S IS WA Y A NG HA DIR DA L A M S A T U T ING K A T A N K EL A S


174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194
1 S is w a terpilih nomor 33 167 6 34 150 18 102 3 81 79 173 91 110 71 90 42 58 178 141 65 18
2 S is w a terpilih nomor 144 36 34 67 44 152 69 84 78 119 109 18 12 126 137 35 75 125 16 73 129
3 S is w a terpilih nomor 12 56 155 140 5 76 98 159 8 67 27 135 40 82 54 172 18 4 139 28 87
4 S is w a terpilih nomor 80 99 66 126 77 59 135 141 31 32 152 116 74 148 158 66 9 51 83 94 70
5 S is w a terpilih nomor 112 1 132 56 14 124 57 90 49 16 58 9 96 22 29 4 41 49 52 17 49
6 S is w a terpilih nomor 161 22 45 99 115 92 73 25 125 177 92 45 171 55 62 147 119 91 39 178 5
7 S is w a terpilih nomor 78 122 87 19 167 91 11 67 172 107 36 72 151 37 12 71 183 78 90 150 61
4. PELAKSANAAN SURVEI PREVALENSI
CACINGAN (1)
• Tahapan Survei Prevalensi Cacingan :
1. Pelatihan kerja (on the job training/OJT)
2. Pembuatan larutan Kato
3. Pelaksanaan survei hari-1 :
 Pendataan siswa kelas 3, 4, dan 5.
 Pemilihan siswa secara acak sebagai sampel.
 Sosialisasi penyakit Cacingan pada siswa kelas 3, 4, dan 5.
 Membagikan pot tinja pada siswa yang terpilih sebagai sampel
sesuai nama yang tercantum pada label pot tinja.
4. PELAKSANAAN SURVEI PREVALENSI
CACINGAN (1)
3. Pelaksanaan survei hari ke-2 :
 Pengumpulan pot tinja

 Pemeriksaan secara mikroskopis dengan metode Kato Katz


 Perhitungan prevalensi cacingan secara total dan berdasarkan spesiesnya
 Pengklasifikasian tingkat endemisitas dan tingkat intensitas penyakit
Perhitungan Prevalensi Cacingan
Prevalensi Cacingan = Jumlah sampel tinja positif telur cacing STH x 100%
Jumlah sampel tinja yang diperiksa

Prev. Cacing Gelang = Jumlah sampel tinja positif telur cacing Gelang x 100%
Jumlah sampel tinja yang diperiksa

Prev. Cacing Cambuk = Jumlah sampel tinja positif telur cacing Cambuk x 100%
Jumlah sampel tinja yang diperiksa

Prev. Cacing Tambang = Jumlah sampel tinja positif telur cacing Tambang x 100%
Jumlah sampel tinja yang diperiksa
Klasifikasi Prevalensi dan Intensitas
Infeksi Cacingan
1. Klasifikasi Infeksi Cacingan
• Kategori Prevalensi Prevalensi
Tinggi ≥ 50%
Sedang ≥ 20% - <50%
Rendah <20%

Parasit Intensitas Intensitas Intensitas


2. Klasifikasi Tingkat Intensitas Infeksi
Infeksi Ringan Infeksi Sedang Infeksi Berat
Ascaris lumbricoides 1 – 4.999 epg 5.000 – 49.999 epg ≥ 50.000 epg
Trichuris trichiura 1 – 999 epg 1.000 – 9.999 epg ≥ 10.000 epg
Hookworms 1 – 1.999 epg 2.000 – 3.999 epg ≥ 4.000 epg
5. EVALUASI dan KESIMPULAN
1. Survei prevalensi cacingan adalah suatu kegiatan pemantauan atau evaluasi yang
dilaksanakan melalui pemeriksaan tinja secara terpilih (sampling) pada anak sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah yang dikumpulkan melalui metode pengambilan sampel klaster dua
tahap yang bertujuan untuk menentukan tingkat prevalensi Cacingan di suatu kabupaten/kota.
2. Persiapan survei prevalensi cacingan meliputi : pengumpulan data dasar, penyiapan alat dan
bahan serta komposisi tim.
3. Survei prevalensi cacingan dapat dilakukan di sekolah ataupun di rumah tangga, dengan
menggunakan desain sensus, klaster ataupun sistematis.
4. Untuk membuat desain survei diperlukan data :
• Angka partisipasi murni (APM)
• Daftar seluruh desa/kelurahan di Unit Evaluasi
• Daftar seluruh SD/MI sederajat di Unit Evaluasi
• Daftar jumlah siswa kelas 3 sampai kelas 5 tingkat di setiap sekolah dasar di Unit Evaluasi
mari bersama wujudkan
generasi Indonesia bebas cacingan

•Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai