Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Metode Gasing Terhadap Kemampuan Pemahaman

Konsep Dasar Perkalian Pada


Siswa Kelas II MIN 2 Hulu Sungai Tengah
Oleh
Antung Ni’matus Saida
NIM 180101070001

Dra. Hj. Rusdiana Husaini, M.Ag Siti Shalihah, S.Pd, MS Huriyah, S.Pd, M.Pd
Ketua Sidang Penguji Bidang Konten dan Penguji Bidang Bahasa dan Teknik
Metodologi Penulisan
Eko Wahyu Nur Sofianto, S.Pd, M.Pd
Sekertaris Sidang
Latar Belakang Masalah

PERMASALAH
METODE
MATEMATIKA A
GASING
DI LAPANGAN

2
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

o Bagaimana kemampuan pemahaman konsep dasar o Untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep
perkalian pada siswa kelas II MIN 2 Hulu Sungai Tengah dasar perkalian pada siswa kelas II MIN 2 Hulu Sungai
sebelum dan sesudah menggunakan metode gasing? Tengah sebelum dan sesudah menggunakan metode
o Apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan gasing.
metode gasing terhadap kemampuan pemahaman konsep o Untuk mengetahui ada pengaruh yang signifikan
dasar perkalian pada siswa kelas II MIN 2 Hulu Sungai penggunaan metode gasing terhadap kemampuan
Tengah? pemahaman konsep dasar perkalian pada siswa kelas II
MIN 2 Hulu Sungai Tengah.

3
BAB II
KAJIAN TEORI

Pemahaman Konsep
Metode Pembelajaran Metode Gasing Dasar Perkalian
BAB III Metode Penelitian
Jenis dan Pendekatan Penelitian Desain Penelitian Variabel Penelitian
Penelitian lapangan (field research) & Quasi Eksperimental dengan Non X : Metode pembelajaran matematika
Pendekatan Kuantitatif Equivalent Control Design gasing (independen)
Y : Kemampuan pemahaman konsep
dasar perkalian matematika
(Dependen)
Lokasi Penelitian Populasi, Sample dan Teknik Data dan Sumber Data
MIN 2 Hulu Sungai Tengah Sampling Data: Data Pokok & Data Penunjang
Populasi: Seluruh Peserta Didik Kelas Sumber Data: Responden, Informan,
II dan Dokumentasi
Sampel: Peserta Didik Kelas II A dan II
C
Teknik Sampling: Sampling Purposive
Teknik Pengumpulan Data Desain Pengukuran Teknik Analisis Data
Tes, Observasi & Dokumentasi Pedoman Penskoran Soal Tes Uji Normalitas
Pengujian Instrumen Tes Uji Homogenitas
Uji Independent sample t-test (uji-T)
5 Uji Mann-Whitney (U-Test)
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Langkah-Langkah
Penelitian

Pretest Pembelajaran Posttest


Sebanyak 3× Praktik
Pembelajaran

Kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda ketika proses pembelajaran dalam kemampuan
pemahaman konsep dasar perkalian. Pada kelompok eksperimen (2C) menggunakan metode Gasing
dan kelompok kontrol (2A) menggunakan metode Jarimatika.
6
Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Dasar Perkalian Siswa
Dapat dilihat pada lampiran 17 (kelas eksperimen) dan lampiran 18 (kelas kontrol)

Kelas Eksperimen (2C) Kelas Kontrol (2A)

Hasil Pretest Hasil Pretest


36
34
40 40 100%
100%
30 18 30
16 15
13 52,94%
20 20 44,44% 41,67%
38,24%
3 5
10 0 0 10 13,98% 0 0
8,82%
0% 0% 0% 0%
0 0
Sangat Ku- Kurang Cukup Baik Sangat Jumlah Sangat Ku- Kurang Cukup Baik Sangat Jumlah
rang Baik rang Baik

7
Uji Beda Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Dasar Perkalian Siswa
Perhitungan Kemampuan Awal Siswa
  Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertiggi 60 63
Nilai Terendah 10 17
Rata-rata 41,41 39,72
Standar Deviasi 12,572 13,199
Varians 158,068 174,206

 Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 41,41 berada pada katagori “Kurang”. Kelas kontrol memiliki
nilai rata-rata 39,72 berada pada katagori “Kurang”.
 Dengan memiliki nilai selisih yaitu 1,69.
 Uji Normalitas, kelas ekperimen adalah 0,001 < 0,05 (tidak normal), kelas kontrol adalah 0,200 > 0,05
(normal), jadi, data tidak berdistribusi normal (lampiran 20).
 Uji Homogenitas, nilai Sig. adalah 0,566 > 0,05, sehingga dapat disimpulakan kedua data tersebut
homogen (lampiran 20).
Uji-U Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Dasar Perkalian Siswa
Uji Mann-Whitney (Uji-U) digunakan karena data yang diperoleh pada kemampuan awal tidak berdistribusi
normal.
Test Statistics
Hasil Belajar
Siswa
Mann-Whitney U 557,500
Wicoxon W 1223,500
Z -,644
Asymp. Sig. (2-tailed) ,520

Didapatkan hasil uji-U dengan nilai Sig. 0,520. Karena 0,520 > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
Jadi disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
awal pemahaman konsep dasar perkalian siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

9
Kemampuan Pemahaman Konsep Dasar Perkalian Siswa
Dapat dilihat pada lampiran 22 (kelas eksperimen) dan lampiran 23 (kelas kontrol)

Kelas Eksperimen (2C) Kelas Kontrol (2A)

Hasil Posttest Hasil Posttest 36


34
40 30 100% 40 100%
88,24% 23
30 30 63,89%
20 20 12
4 33,33%
10 0 0 0 10 0 0 1
11,76%
0% 0% 0% 0% 0% 2,78%
0 0
Sangat Ku- Kurang Cukup Baik Sangat Jumlah Sangat Ku- Kurang Cukup Baik Sangat Jumlah
rang Baik rang Baik
Uji Beda Kemampuan Pemahaman Konsep Dasar Perkalian Siswa
Perhitungan Kemampuan Siswa
  Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertiggi 100 87
Nilai Terendah 77 60
Rata-rata 91,44 69,78
Standar Deviasi 6,2773 6,2843
Varians 39,406 39,492

 Kelas eksperimen nilai rata-rata 91,44 berada pada katagori “Sangat Baik”. Kelas kontrol nilai rata-rata
69,78 berada pada katagori “Baik”.
 Dengan memiliki nilai selisih yaitu 21,66.
 Uji Normalitas, kelas ekperimen adalah 0,116 > 0,05 (normal), kelas kontrol adalah 0,000 < 0,05 (tidak
normal), jadi, data tidak berdistribusi normal (lampiran 25).
 Uji Homogenitas, nilai Sig. Adalah 0,404 > 0,05, sehingga dapat disimpulakan kedua data tersebut
homogen (lampiran 25).
Uji-U Kemampuan Pemahaman Konsep Dasar Perkalian Siswa
Uji Mann-Whitney (Uji-U) digunakan karena data yang diperoleh tidak berdistribusi normal.

Test Statistics
Hasil Belajar
Siswa
Mann-Whitney U 15,500
Wicoxon W 681,500
Z -7,055
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

Didapatkan hasil uji-U dengan nilai Sig. 0,000. Karena 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode gasing
terhadap kemampuan pemahaman konsep dasar perkalian pada siswa kelas II di MIN 2 Hulu
Sungai Tengah.
Pada kelompok eksperimen (2C) menggunakan metode Gasing dan
kelompok kontrol (2A) menggunakan metode Jarimatika.

Dari perbandingan rata-rata nilai posttest yaitu pada kelas eksperimen


memiliki nilai rata-rata 91,44 dan kelas kontrol 69,78. Ini menunjukkan siswa
kelas eksperimen yang diberikan perlakuan belajar menggunakan metode Gasing
memiliki kemampuan pemahaman konsep dasar perkalian lebih tinggi, jika
dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan belajar
menggunakan metode Jarimatika. Maka terdapat perpedaan yang signifikan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji-U pada kemampuan


pemahaman konsep dasar perkalian siswa menunjukan nilai Sig. Karena 0,000 <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode gasing terhadap
kemampuan pemahaman konsep dasar perkalian pada siswa kelas II MIN 2 Hulu
Sungai Tengah.

13
Kesimpulan
 Kemampuan pemahaman konsep dasar perkalian pada siswa kelas II MIN 2 Hulu
Sungai Tengah sebelum menggunakan metode Gasing berada pada nilai rata-rata 41,41
dengan katagori “Kurang” dan setelah menggunakan metode Gasing kemampuan
pemahaman konsep dasar perkalian pada siswa kelas II MIN 2 Hulu Sungai Tengah
berada pada nilai rata-rata 91,44 dengan katagori “Sangat Baik”.
 Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode gasing terhadap kemampuan
pemahaman konsep dasar perkalian pada siswa kelas II MIN 2 Hulu Sungai Tengah.
Yang dibuktikan pada hasil uji-U dengan nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai