Anda di halaman 1dari 23

HASIL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA


MATERI LARUTAN PENYANGGA DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TIKEP

OLEH :
WA HADAYANI (A1L1 15 048)

PEMBIMBING I PEMBIMBING II
 
 
Dr. SAEFUDDIN, S.Pd., M.Si LA RUDI, S.Pd., M.Si
NIP 19720607 200003 1 002 NIP 19740403 200812 1 002
BAB I PENDAHULUAN

Kemampuan Berpikir
Pelajaran kimia Hasil wawancara
Kreatif & Hasil Belajar

Model PBL terhadap Model Problem Based


Kemampuan Berpikir Kreatif Learning (PBL)

Model PBL terhadap materi


Larutan Penyangga

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LARUTAN


PENYANGGA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN
HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 TIKEP
Rumusan Masalah

Apakah penerapan model Problem Based Learning berpengaruh terhadap


kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Larutan Penyangga kelas
XI MIA di SMA Negeri 1 Tikep?

Apakah penerapan model Problem Based Learning berpengaruh terhadap


hasil belajar siswa pada materi Larutan Penyangga kelas XI MIA di SMA
Negeri 1 Tikep?

Bagaimana tanggapan siswa mengenai penerapan model Problem Based


Learning materi Larutan Penyangga?
Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah penerapan model Problem Based Learning


berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi
Larutan Penyangga kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Tikep.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan model Problem Based Learning
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga
kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Tikep.
3. Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai penerapan model Problem
Based Learning materi Larutan Penyangga.
Manfaat Penelitian

Bagi guru, memberikan pengetahuan serta referensi baru mengenai model


pembelajaran yang bisa diterapkan khususnya untuk materi Larutan Penyangga,
sehingga guru kedepannya dapat mengembangkan cara mengajar yang lebih
baik lagi.

Bagi siswa, meningkatkan minat dan peran aktif siswa selama proses
pembelajaran kimia. Serta meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan
hasil belajar pada materi Larutan Penyangga.

Bagi sekolah, memberikan pengetahuan serta referensi baru mengenai


model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran.

Bagi peneliti lain, Memberikan pengalaman serta pengetahuan dan sebagai


pemacu untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembelajaran dan Hasil Belajar

Problem Based Learning

Kemampuan Berpikir Kreatif p i r


l am
e r
Materi Larutan Penyangga
t
Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019, di


Waktu dan Tempat kelas XI MIA SMA Negeri 1 Tikep tahun ajaran
Penelitian 2018/2019.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas


Populasi dan Sampel XI MIA SMA Negeri 1 Tikep tahun pelajaran 2018/2019
yang berjumlah 93 siswa
Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan
dengan teknik cluster random sampling.

Variabel Penelitian Variable bebas, variabel terikat dan variabel


kontrol
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode dan Desain Penelitian ini menggunakan metode


Penelitian pretest-posttest control group design

Keadaan Awal Keadaan Akhir


Kelas Perlakuan
(Pretest) (Posttest)

Eksperimen
Y1 X1 Y2

Kontrol
Y1 X2 Y2
Observasi awal di SMA Negeri 1 Tikep
Prosedur penelitian
Menyusun instrumen penelitian & perangkat pembelajaran

Lembar tes pretest & posttest Silabus, RPP dan LKS


Lembar observasi
Lembar angket respon siswa

Uji validitas instrumen & perangkat pembelajaran oleh Ahli

Tes awal (Pre-test)

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based


Learning di kelas eksperimen dan merode ceramah, diskusi & latihan soal di
kelas kontrol

Tes akhir (Post-test)

Angket Respon Siswa

Hasil penelitian

Analisis dan pengolahan data


Kesimpulan
Instrumen penelitiaanan

Tes

Lembar Observasi

Angket
Teknik Analisis Data

Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis Data Statistik Inferensial


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan


Berpikir Kreatif
1. Analisis Deskriptif Kemampuan Berpikir Kreatif (Tes) Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Jumlah Siswa 30 30 31 31

Nilai Minimum 9 22 9 23

Nilai Maksimum 22 47 27 42

Mean 14,9 38,03 15,06 35,16

Modus 14,5 37 14 38

Median 14 38 14 36

Varians 15,19 41,55 18,46 17,41

Standar Deviasi 3,89 6,45 4,29 4,17


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

No Indikator Kelas Pretest Kriteria Posttest Kriteria

Cukup Sangat
Eksperimen 1,93 3,33
Kreatif kreatif
Fluency
1
(berpikir lancar)
Cukup
Kontrol 1,63 3,16 Kreatif
Kreatif

Flexibility Eksperimen 0,68 Tidak Kreatif 2,95 Kreatif


2
(berpikir luwes) Kontrol 0,66 Tidak Kreatif 2,77 Kreatif

Sangat
Eksperimen 0,78 Tidak Kreatif 3,20
kreatif
Elaboration
3
(berpikir merinci)
Kurang
Kontrol 0,90 2,76 Kreatif
Kreatif

Cukup Sangat
Originality Eksperimen 2,13 3,30
4 Kreatif kreatif
(berpikir orisinil)
Kontrol 3,19 Kreatif 3,09 Kreatif
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Analisis Inferensial Kemampuan Berpikir Kreatif (Tes) Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
a. Uji Normalitas
Sumber Data Kelas Asymp. Sig. (2-tailed) Keputusan

Eksperimen 0,714 Normal


N-gain
Kontrol 0,878 Normal

b. Uji Homogenitas
Sig. Keputusan
Sumber Data

N-gain 0.299 Homogen

c. Uji Hipotesis
Kelas T df Sig.(2-tailed) Keterangan
Eksperimen dan Kontrol 2,768 59 0,008 H1 diterima
2,756 53,916 0,008
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Analisis Deskriptif Kemampuan Berpikir Kreatif (Observasi) Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol

Nilai Rata-Rata

No Indikator Kelas
Kriteria Kelas Kontrol Kriteria
Eksperimen

1 Fluency
(Berpikir Lancar) 3,22 Kreatif 2,71 Cukup Kreatif

2 Flexibility
(Berpikir Luwes) 2,80 Kreatif 2,68 Cukup Kreatif

3 Elaboration
(Berpikir Merinci) 2,95 Kreatif 2,47 Cukup Kreatif

4 Originality
(Berpikir Orisinil) 3,15 Kreatif 2,81 Kreatif
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar
Siswa
1. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Ranah Kognitif
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Deskripsi Nilai
Pretest Posttest Pretest Posttest
Jumlah Siswa 30 30 31 31
Nilai Minimum 9 55 9 46
Nilai Maksimum 42 95 43 80
Mean 25,23 76,1 24,39 69,19
Median 25,5 75,5 24 71
Modus 27 70 18 71
Varians 73,49 122,64 61,18 56,16
Standar Deviasi 8,57 11,07 7,82 7,49

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


No Interval Kategori
F % F %
1 N-gain < 0,3 Tinggi 13 43,33 4 12,90
2 0,3 ≤ N-gain ≤ 0,7 Sedang 17 56,67 27 87,09
3 N-gain > 0,7 Rendah 0 0 0 0
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Analisis Inferensial Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
a. Uji Normalitas
Sumber Data Kelas Asymp. Sig. (2-tailed) Keputusan

Eksperimen 0,903 Normal


N-gain
Kontrol 0,709 Normal

b. Uji Homogenitas
Sig. Keputusan
Sumber Data

N-gain 0.016 Tidak Homogen

c. Uji Hipotesis
Kelas t df Sig.(2-tailed) Keterangan
Eksperimen dan Kontrol 3,188 59 0,002 H1 diterima
3,173 53,156 0,003
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Ranah Afektif


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Aspek Yang Dinilai Nilai Kriteria Nilai Kriteria

Kehadiran di kelas 4,0 Sangat 3,90 Sangat


Baik Baik
Kerapian selama proses 3,90 Sangat 3,77 Sangat
pembelajaran Baik Baik
Perhatian saat mengikuti 3,67 Sangat 3,23 Baik
pembelajaran Baik
Keaktifan dalam bertanya dan 3,30 Sangat 3,09 Baik
mengajukan pertanyaan selama Baik
pembelajaran
Tanggung jawab terhadap tugas 3,30 Sangat 3,06 Baik
yang diberikan Baik
Kerja sama dalam kelompok 3,57 Sangat 3,09 Baik
Baik
Kesungguhan dalam melakukan 3,63 Sangat 2,94 Baik
diskusi kelompok Baik
Sikap selama pembelajaran 3,27 Sangat 3,23 Baik
Baik
Kejujuran saat mengerjakan tes 3,23 Baik 2,65 Baik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Aspek Yang Dinilai
Nilai Kriteria Nilai Kriteria
Kesiapan melakukan 3,33 Sangat 3,32 Sangat
praktikum Baik Baik
Ketrampilan melakukan 3,53 Sangat 3,32 Sangat
prosedur praktikum Baik Baik
Penguasaan mengenai 3,23 Baik 2,68 Baik
prosedur praktikum
Kerjasama dalam kelompok 3,43 Sangat 3,16 Baik
Baik
Kebersihan dan kerapian 3,23 Baik 3,03 Baik
Pelaporan data pengamatan 3,43 Sangat 2,84 Baik
praktikum Baik
Pembuatan laporan sementara 3,17 Baik 2,94 Baik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Problem Based Learning
(PBL)
Pernyataan SS S TS STS
Pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan 24 6 0 0
kemampuan saya dalam mengaitkan larutan penyangga dengan permasalahan
sehari-hari
Kegiatan diskusi mendorong saya memberikan ide dalam penyelesaian 23 7 0 0
masalah
Melalui diskusi masalah, saya mencoba memunculkan ide baru atau solusi 22 8 0 0
alternative
Saya dapat menghasilkan ide menurut pemikiran sendiri saat diskusi 26 4 0 0
Pada kegiatan diskusi, saya dapat merinci masalah menjadi sederhana 22 7 1 0
Pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat membantu saya 25 5 0 0
lebih banyak berpikir secara kreatif dalam memecahkan suatu permasalahan
Melalui Problem Based Learning membuat 23 7 0 0
kerjasama antar teman terjalin dengan baik
Pembelajaran yang diterapkan membuat saya untuk mencari banyak referensi 23 5 2 0
untuk menyelesaikan masalah
Melalui kegiatan praktikum, keterampilan saya dalam melakukan percobaan 26 4 0 0
meningkat
Model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil 27 3 0 0
belajar saya
BAB V PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL)
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Larutan
Penyangga. Hal ini ditinjukkan dari nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif
siswa yang menggunakan model PBL pada kelas eksperimen lebih besar yaitu
38,03 sedangkan nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa yang
menggunakan model Pembelajaran Langsung pada kelas kontrol lebih rendah yaitu
35,16.
2. Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL)
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi Larutan Penyangga. Hal ini
ditinjukkan dari nilai rata-rata hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan
psikomotorik) yang menggunakan model PBL pada kelas eksperimen lebih tinggi
dari kelas kontrol yang menggunakan model Pembelajaran Langsung.
3. Siswa memberi tanggapan positif terhadap penerapan model Problem Based
Learning pada materi Larutan Penyangga.
BAB V PENUTUP

Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya model Problem Based Learning diterapkan pada materi yang
banyak kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat
dengan mudah memahami dan menganalisis permasalahan yang
diberikan.
2. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, pengajar harus berusaha untuk
membuat semua siswa aktif sehingga tercipta kerja sama yang kolaboratif.
3. Sebaiknya siswa ditugaskan untuk belajar terlebih dahulu sebelum
mendapatkan materi yang disampaikan dengan model Problem Based
Learning. Sehingga proses pembelajaran akan berjalan lancar dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai