• No. RM : 11302177
• Nama : Tn. AS
• TTL : Bogor, 25 Mei 1975
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 47 Tahun
• Alamat :Babakan Tarikolot RT006/008
• Pekerjaan :-
• Agama : Islam
• Status Pernikahan : Sudah menikah
• Pendidikan :-
• No Telepon : 089611814404
• Tanggal masuk : 21/9/2022
Anamnesis
Keluhan Utama:
Bab cair 5-8 x/hari selama 1 bulan.
• Pasca – Operasi
Sepsis, hiponatremia, bronkopneumonia
Pra Induksi
• Dokter anestesi : dr. Stesy Natassa, Sp.An
• Penata anestesi : Moch. Ripal Faisal, Amd.An
• Dilakukan pada pukul : 11.30 WIB
Tanggal Cairan
B fluid 2000 cc/24 jam
21/9/22 Tutofusin 500 cc/24 jam
Fentanyl 25 mcq/jam, Midazolam 2 mg/jam
B fluid 2000 cc/24 jam
22/9/22 Tutofusin 500 cc/24 jam
Fentanyl 25 mcq/jam, Midazolam 2 mg/jam
Aminofluid 1000 cc/24 jam
23/9/22 Tutofusin 500 cc/24 jam
Miloz 2 mg/jam, Fentanyl 20 mcq/jam, Lasix 5 mg/jam, Raivas 0,05 mcg/jam
B fluid 1000 cc/24 jam
24/9/22 Tutofusin 500 cc/24 jam
Miloz 2 mg/jam, Fentanyl 20 mcq/jam, Lasix 5 mg/jam
B fluid 1000 cc/24 jam
25/9/22 Tutofusin 500 cc/24 jam
Miloz 2 mg/jam, Fentanyl 20 mcq/jam, Lasix 5 mg/jam
B fluid 1000 cc/24 jam
26/9/22 Tutofusin 500 cc/24 jam
Miloz 2 mg/jam, Fentanyl 20 mcq/jam, Lasix 3 mg/jam
Cairan yang diberikan
Tanggal Cairan
B fluid 1000 cc/24 jam
27/9/22 Tutofusin 500 cc/24 jam
Miloz 1 mg/jam, Fentanyl 10 mcq/jam
B fluid 1000 cc/24 jam
28/9/22 Tutofusin 500 cc/24 jam
Miloz 2 mg/jam, Fentanyl 20 mcq/jam
29/9/22 B fluid 1000 cc/24 jam
Rosen's Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice. 8th ed. Philadelphia, PA: Elsevier/Saunders, 2014.
Gastroenteritis
• Tatalaksana:
• Terapi Cairan Rehidrasi / mencegah dehidrasi
• Antibiotik GE sedang-berat, >8x BAB, Dehidrasi, Gejala
>1 minggu, Immunocompromised.
• Ciprofloxacin (500 mg twice a day for 3 to 5 days)
• Norfloxacin (400 mg twice a day for 3–5 days)
• Levofloxacin (500 mg daily for 3–5 days)
• Azithromycin (500 mg daily for 3 days)
• Komplikasi:
• Dehidrasi Seizure, Syok Hipovolemia
• Infeksi Sepsis Syok Sepsis
Rosen's Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice. 8th ed. Philadelphia, PA: Elsevier/Saunders, 2014.
Appendisitis
• Appendisitis → radang pada bagian usus buntu
• Etiologi: obstruksi lumen appendix
• Patofisiologi : hiperplasia limfoid, infeksi, tumor → obstruksi
lumen appendix → peningkatan tekanan intraluminal dan
intramural, oklusi pembuluh darah → appendix terisi mukus
→ dinding appendix menjadi iskemik dan nekrotik
• Tanda dan Gejala:
• Nyeri di kuadran kanan bawah,
• Dapat diikuti dengan anorexia, mual/muntah, diare,
demam, malaise
• Rovsing’s sign
• Nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik McBurney
• Dunphy’s sign
Appendisitis
• Hasil Laboratorium:
• WBC 10.000cells/mm3
• Keton pada urin
• Peningkatan protein C-reaktif
• CT Scan:
• Pembesaran appendix >6mm
• Penebalan dinding appendix >2mm
• Appendicolith
• Tatalaksana
• Pasien nil per os (NPO)
• Hidrasi dengan kristaloid IV
• Pemberian antibiotik IV
• Appendectomy
• Komplikasi
• Abses, hematoma pascaoperasi
• Peritonitis, sepsis
Schwartz's principles of surgery
Bronkopneumonia
Peradangan yang terjadi pada daerah bronkus dan paru-paru.
Biasanya dimulai dari bronkiolus terminal.
Patofisiolgi :
Faktor Penyebab Bronchopneumonia masuk kedalam
saluran pernafasan.
Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins Basic Pathology. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2015.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
• Suportif : O2, nutrisi enteral/ parenteral
• Antibiotik secara empiris (biakan kuman dan tes sensitivitas)
- Usia < 3 bulan : ampisilin + gentamisin
- Usia 3 bulan – 5 tahun : ampisilin + kloramfenikol, tambahkan makrolid jika tidak
berespon dengan ampisilin + kloramfenikol
- Usia ≥ 5 tahun: makrolid, tambhakan golongan beta laktam bila tidak berespon
dnegan makrolid
Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins Basic Pathology. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2015.
PENATALAKSANAAN
Terapi Antibiotik
• Beri ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam), yang
harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam pertama.
• Bila anak memberi respons yang baik maka diberikan selama 5 hari.
• Bila keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam, atau terdapat keadaan yang
berat (tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan semuanya,
kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distres pernapasan
berat) maka ditambahkan kloramfenikol (25 mg/kgBB/kali IM atau IV setiap 8
jam).
Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins Basic Pathology. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2015.
• Bila pasien datang dalam keadaan klinis berat, segera berikan oksigen
dan pengobatan kombinasi ampilisin-kloramfenikol atau ampisilin-
gentamisin.
• Sebagai alternatif, beri seftriakson (80-100 mg/kgBB IM atau IV sekali
sehari).
• Bila anak tidak membaik dalam 48 jam, maka bila memungkinkan
buat foto dada
Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins Basic Pathology. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2015.
Terapi Oksigen
• Beri oksigen pada semua anak dengan pneumonia berat
• Bila tersedia pulse oximetry, gunakan sebagai panduan untuk terapi oksigen
(berikan pada anak dengan saturasi oksigen < 90%, bila tersedia oksigen yang
cukup).
• Lanjutkan pemberian oksigen sampai tanda hipoksia (seperti tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam yang berat atau napas > 70/menit) tidak ditemukan lagi.
Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins Basic Pathology. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2015.
Sepsis
•Sepsis is a medical emergency and can present with various signs and symptoms at
different times. Warning signs and symptoms include:
•fever or low temperature and shivering,
•altered mental status,
•difficulty breathing/rapid breathing,
•increased heart rate,
•weak pulse/low blood pressure,
•low urine output,
•cyanotic or mottled skin,
•cold extremities,
•and extreme body pain or discomfort (5-7).
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sepsis
Sepsis six
Pemeriksaan penunjang
• Kultur darah
• Foto thorax, USG, ekokardiografi, dan EKG
• Fungsi hati
• Glukosa, elektrolit, Analisa gas darah
• CRP
• Laktat
Tatalaksana
• Pemberian kristaloid 30ml/kg
• Berikan antibiotic empiric
• Vassopresor jika hipotensi selama/ setelah resusitasi cairan
Syok sepsis
Berdasarkan Sepsis 3 • Tanda awal inflamasi
• Syok septik dapat diidentifikasi • Demam
• Takikardia
dengan gambaran klinis sepsis • Takipneu
dengan hipotensi yang menetap, • Leukositosis/leukopenia
memerlukan terapi vasopresor untuk
meningkatkan MAP ⩾ 65 mm.
• Hg dan laktat > 2 mmol L−1 (18 mg
dL−1) meskipun telah dilakukan
resusitasi cairan yang adekuat