Anda di halaman 1dari 10

SEL ELEKTROKIMIA

Elektrokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan

antara perubahan zat dan arus listrik yang berlangsung dalam sel

elektrokimia. Sedangkan sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun

untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel

elektrokimia terbagi menjadi 2 yaitu, sel elektrolisis dan sel volta.

Elmanna Kasifya M
190107013
TPPL 1B
Sel Elektrolisis Sel Volta

• Sel elektrolisis, yaitu sel yang • Sel Volta/Galvani, yaitu sel yang
mengubah energi listrik menjadi energi mengubah energi kimia menjadi energi
kimia. listrik.

• Arus listrik digunakan untuk • Reaksi redoks spontan digunakan untuk


melangsungkan reaksi redoks tak menghasilkan listrik.
spontan • Katoda (+) dan anoda (-)
• Katoda (-) dan anoda (+)
Sel volta terdiri dari 4 bagian yaitu:
• Voltmeter : berfungsi untuk menentukan besarnya
potensial listrik atau tegangan listrik yang
dihasilkan
• Jembatan garam : berfungsi untuk menjaga
kenetralan muatan listrik pada larutan
• Anoda (-) : tempat terjadinya reaksi oksidasi
(pelepasan electron) logam yang dipakai pada
gambar adalah Zn (seng)
• Katoda (+) : tempat terjadinya reduksi
(penangkapan electron) logam yang dipakai pada
gambar adalah Cu (tembaga)
• Reaksi yang terjadi pada sel volta adalah sebagai berikut

Bila dua buah elektroda yang berbeda jenisnya (misal elektroda zn dan
elektroda  cu dihubungkan  dengan  kawat  yang  dilengkapi  voltmeter, juga dihubungkan dengan
 jembatan garam, maka logam zn akan teroksidasi menjadi  zn2+

• Elektron yang dihasilkan oleh Zn mengalir melalui voltmeter menuju ke arah elektroda Cu.
Selanjutnya elektron tersebut ditangkap oleh ion Cu2+ dalam larutan Cu(NO3)2
• Perpindahan elektron dari anoda ke katoda menyebabkan larutan di
anoda kelebihan muatan positif karena bertambahnya ion Zn2+. Larutan di
katoda kelebihan muatan negatif karena berkurangnya ion Cu2+.  Untuk
menetralisis muatan listrik, dipasang jembatan garam. Jembatan garam:
terdiri dari tabung bentuk U yang mengandung larutan elektrolit seperti
NaNO3 (aq), biasanya dicampurkan dalam gel agar-agar, fungsinya tempat
migrasi ion-ion untuk mempertahan kenetralan listrik. Adanya jembatan
garam menyebabkan terjadinya aliran elektron.
Prinsip Kerja Sel Volta

• Terdiri atas elektroda dan elektrolit yang dihubungkan dengan


sebuah jembatan garam
• Pada anoda terjadi reaksi oksidasi dan pada katoda terjadi reaksi
reduksi
• Adanya jembatan garam untuk menyetimbangkan ion-ion dalam
larutan
• Terjadi perubahan energi : energi kimia menjadi energi listrik
• Elektron mengalir dari anoda ke katoda
Faktor – faktor yang mempengaruhi sel volta dari video yang diberikan :

• Luas permukaan tercelup


Semakin besar luasan menyentuh elektrolit maka semakin
mempermudah suatu elektrolit untuk mentransfer elektronnya.
Sehingga terjadi hubungan berbanding lurus. Jika luasan yang
tercelup sedikit maka semakin mempersulit elektrolit untuk
melepaskan elektron dikarenakan sedikitnya luas penampang
penghantar yang menyentuh elektrolit. Sehingga transfer elektron
bekerja lambat dalam mengelektrolisis elektrolit .
• Konsentrasi pereaksi
Semakin besar konsentrasi suatu larutan pereaksi maka
akan semakin besar pula laju reaksinya. Ini dikarenakan
dengan presentase katalis yang semakin tinggi dapat
mereduksi hambatan pada elektrolit. Sehingga transfer
elektron dapat lebih cepat mengelektrolisis elektrolit.
Terjadi hubungan sebanding terhadap presentase katalis
dengan transfer elektron.
Daftar pustaka :
• Wahyono, Y., Sutanto, H. and Hidayanto, E., 2017. Produksi gas hydrogen
menggunakan metode elektrolisis dari elektrolit air dan air laut dengan
penambahan katalis NaOH. Youngster Physics Journal, 6(4), pp.353-359.
• https://ardra.biz/tag/jenis-sel-elektrokimia/
• http://ratnandroet.blogspot.com/2015/06/elektrokimia.html

Anda mungkin juga menyukai