Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN ISLAM PADA MASA

USMAN BIN AFFAN

TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI BANJARMASIN

DISUSUN OLEH:
M. PAJRIANOR
JIMMY JUSNIADI S.
WITRUS
Latar Belakang

 Keberhasilan Nabi Muhammad SAW. dalam membangun peradaban Islam maupun peradaban
dunia hingga akhirnya mencapai puncak kegemilangan, tidak lepas dari peran sertanya para
shahabat Nabi. Mereka ikut mewariskan sistem dan nilai-nilai luhur saat tampil memegang
tongkat kepemimpinan dan layak dicatat dalam sejarah dengan tinta emas.
 Khulafaur Rosyidin adalah para shahabat Nabi Muhammad SAW. yang senantiasa mendampingi
perjuangan Nabi, dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad SAW. yaitu Al
Qur’an dan Al Hadits. Hal ini sebagai bukti suksesnya pewarisan sistem dan nilai luhur tersebut.
 Pada masa jahiliyah, Utsman bin Affan termasuk salah seorang tokoh yang sangat dihormati dan
disegani oleh masyarakat. Selain kedudukannya tinggi, dia juga sangat kaya raya, dermawan,
ekomomi yang handal dan ucapannya selalu enak didengar. Banyak bantuan ekonomi yang
diberikannya kepada umat Islam pada awal dakwah Islam, sehingga masyarakat sangat
mencintainya.
Rumusan Masalah

 Bagaimana sejarah kekhalifahan Utsman bin Affan?


 Apa saja keberhasilan yang sudah dicapai khalifah Usmab bin Affan?
 Apa penyebab terjadinya pemberontakan pada masa Utsman bin Affan?
Sejarah Khalifah Usman bin Affan

 Setelah khalifah Umar bin Khatab meninggal ditikam oleh Abu Lu’luah, maka estafet kepemimpinannya akhirnya
dilanjutkan Oleh Utsman bin Affan. Namun kali ini sistem pengangkatan Utsman berbeda dengan pada masa Umar
bn Khatab atau Abu Bakar. Utsman bin Affan tidak diangkat melalui sistem penunjukan atau wasiat, melainkan
oleh dewan formatur yang terdiri dari enam orang yang ditunjuk oleh Umar sebelum meninggal dunia.
 Penunjukan tersebut tidak berdasarkan perwakilan golongan, tetapi atas dasar pertimbangan kualitas pribadi
masing-masing, yakni karena mereka menurut Nabi adalah calon-calon penghuni surga. Hingga akhirnya
Utsmanlah yang dipilih menggantikan Umar bin Khatab sebagai khalifah ketiga, yang akan melanjutkan
kepemimpinan dan perjuangannya dalam menyebarkan islam ke penjuru dunia. Dari masa inilah awal
pengangkatan seorang khalifah secara demokratis dengan jalan musyawarah yang diwakili oleh keenam orang
shahabat sepanjang sejarah. Proses pengangkatan Khalifah Utsman bin Affan sebagai berikut: Pada masa
kekhalifahan Umar bin Khatab tepatnya setelah beliau ditikam oleh Abu Lu’luah, merasa sakit dan merasa dirinya
akan meninggal dunia maka Umar bin Khatab membentuk dewan musyawarah. Dewan tersebut terdiri dari: Ali bin
Abi Thalib, Utsman bin Affan, Sa’ad bin Abi Waqas, Thalhah bin Ubaidillah, Abdur Rahman bin Auf, Zubair bin
Awwam. Salah seorang putra Umar, Abdullah ditambahkan pada komisi diatas tetapi hanya punya hak pilih dan
tidak berhak dipilih.
Lanjutan ……

 Setelah Umar bin Khatab wafat, maka mereka segera berunding untuk membahas siapa yang
akan meneruskan estafet kepemimpinan (kekhalifahan). Abdur Rahman bin Auf
mengusulkan agar dia diperkenankan mengundurkan diri. Tetapi kepadanya ditugaskan
bermusyawarah dengan kaum muslimin, dan memilih seorang untuk menjadi khalifah
diantara shahabat-shahabat yang telah ditunjuk oleh Umar bin Khatab.
 Ketika itu sempat terjadi aksi dukung mendukung antara kelompok Ali dan kelompok
Utsman. Melalui persaingan yang ketat dengan Ali, sidang Syura akhirnya memberi mandat
kekhalifahan kepada Utsman bin Affan. Akhirnya Utsman terpilih menjadi khalifah
menggantikan Umar bin Khatab. Dalam pengangkatan Utsman tampak bahwa musyawarah
itu dilaksanakan oleh tokoh-tokoh senior (tim formatur) tetapi terkesan tidak ada peluang
untuk berbeda pendapat, sebagaimana yang telah diwariskan oleh Umar bin Khatab, karena
khawatir terjadi keributan.
Keberhasilan Khalifah Usman bin Affan

 Pada masa-masa awal pemerintahannya, Utsman melanjutkan sukses para pendahulunya, terutama dalam
perluasan wilayah kekuasaan Islam. Daerah-daerah yang strategis sudah dikuasai Islam seperti Mesir
dan Irak terus dilindungi dan dikembangkan dengan melakukan serangkaiaan ekspedisi militer yang
terencanakan secara cermat. Kekuasaan wilayah pada saat itu sudah terbentang dari Afrika sampai ke
Romawi hingga wilayah Asia, Persia, Turki, Afganistan, dan pulau Ciprus. Kelak Islam akan tersebar ke
seluruh pelosok dunia.
 Pada masa Utsman telah di bentuk armada laut yang cukup tangguh, yang akan memperkuat angkatan
perang Islam dan melancarkan ekspedisi wilayah kekuasaan Islam. Jadi enam tahun pertama
pemerintahan Ustman ditandai dengan perluasan wilayah kekuasaan Islam.
 Langkah Utsman selanjutnya adalah menyusun (membukukan) kitab suci Al Qur’an setelah terhimpun
pada masa Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq. Penyusunan Al Qur’an dimaksudkan untuk mengakhiri
perbedaan-perbedaan serius dalam bacaan Al Qur’an. Sebagian bacaan itu tercampur dengan kesalahan
dan mempertahankan bacaannya masing-masing.
Lanjutan ……

 Keberhasilan yang lain pada segi perekonomian, yaitu pelaksanaan baitul maal. Utsman
hanya melanjutkan dari khalifah sebelumnya Abu Bakar dan Umar. Namun Utsman
dianggap telah melakukan korupsi karena terlalu banyak mengambil uang dari baitul
maal untuk diberikan kepada kerabat-kerabatnya. Untuk memperlancar ekonomi dalam
hal perdagangan, ia melakukan perbaikan fasilitas, seperti perbaikan jalan-jalan dan lain
sebagainya.
 Bidang lain yang juga berkembang pesat adalah sosial budaya dan pendidikan.
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan perluasan
wilayah Islam. Perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dilakukan karena semakin
bertambah banyaknya umat muslim yang melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya.
Faktor Penyebab Pemberontakan

Faktor Intern (faktor dari dalam), diantaranya adalah:


 Diangkatnya Marwan bin Hakam, adik sepupu menjadi sekretaris. Karena pada dasarnya dialah
yang menjalankan semua roda pemerintahan, sedangkan Utsman hanya menyandang gelar
Khalifah.
 Situasi politik semakin mencekam. Tuduhan korupsi atau pemborosan uang negara antara lain,
pembangunan rumah mewah lengkap dengan peralatannya untuk Utsman dan keluarganya.
Tuduhan keji tentang korupsi untuk dibagi-bagikan pada saudaranya. Tuduhan lain Utsman
dianggap mengambil harta baitul maal untuk keluarganya, semua dibantah oleh Utsman.
 Adanya konfrontasi lama yang mencuat. Permasalahan ini semata-mata berupa persaingan Bani
Hasyim dengan Bani Umayyah, Sejak dahulu Bani Hasyim berada diatas Bani Umayyah terutama
pada masalah-masalah perpolitikan orang-orang Quraisy. Utsman sendiri merupakan salah satu
anggota dari keluarga besar Bani Umayyah.
Lanjutan ……

Faktor Ekstern (faktor dari luar).


 Adanya provokator, seorang Yahudi dari Yaman yaitu Ibnu Saba’
 Lawan politiknya menuduh Utsman sama sekali tidak punya otoritas, dalam menerapkan
edisi Al Qur’an yang ia bakukan. Dengan kata lain, mereka mendakwa Utsman secara
tidak benar telah menggunakan kekuasaan keagamaan yang tidak dimilikinya.
Kesimpulan

 Pengangkatan kekhalifahan Utsman bin Affan atas dasar musyawarah dari dewan
musyawarah, yang terdiri dari Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Sa’ad bin Abi
Waqas, Thalha bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam dan Abdur Rahman bin Auf. Ditambah
salah seorang putra Umar yakni Abdillah.
 Langkah-langkah keberhasilan yang dicapai Khalifah Utsman antara lain: Perluasan
wilayah kekuasaan Islam, perkembangan ekonomi, polotik, pendidikan atau ilmu
pengetahuan.
 Faktor penyebab terjadinya pemberontakan pada masa Khalifah Utsman ada dua yaitu:
faktor intern (faktor dari dalam) dan faktor ekstern (faktor dari luar).
Daftar Pustaka

 Ali Mufradi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab,

 Asy-Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka Al Husna, 1983.

 Mahmudunnasir, Islam konsep dan Sejarahnya. Said Al Qatharni, 1994.

 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: AMZAH,2010.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai