Anda di halaman 1dari 18

Mengontrol atau Mengarahkan,

Mana yang Lebih Tepat dalam


Mendidik Anak Remaja

Erika Hapsari, M.Psi, Psikolog


Siapa remaja itu?

 Berdasarkan Teori Psikososial Erikson remaja adalah individu yang berada pada usia 11-21 tahun.
 Newman dan Newman menggolongkan remaja ke dalam dua tahapan, yaitu:
 Early Adolescence (12 sampai 18 tahun)
 Late Adolescence (18 sampai 24 tahun)
 Periode remaja awal ditandai dengan perubahan fisik yang cepat, kematangan kognitif dan emosional yang
signifikan, ketertarikan seksual yang baru, dan meningkatnya kepekaan terhadap teman sebaya.
Tugas Perkembangan Remaja

• Pubertas
Fisik
• Formal Operasional
Kognitif
• Lonjakan emosi yang besar
Emosional
• Group identity versus alienation
Psikososial • Individual Identity versus Identity confusion
Tugas Perkembangan Remaja - Fisik

 Pubertas mencangkup sekumpulan perubahan neurologis dan hormon yang saling berkaitan dan
mempengaruhi perkembangan otak, perubahan pada kematangan seksual, siklus dan tingkat produksi
hormon, dan pertumbuhan fisik.
 Pubertas juga berhubungan dengan kelenjar adrenal yang mengontrol sistem imun, mood, penggunaan
energi, siklus tidur.
 Adaptasi pada pubertas memerlukan perubahan biologis, psikologis, dan fisik yang terintegrasi. Beberapa
anak ada yang mengalami perubahan fisik yang mudah diamati (pertumbuhan rambut pada area tertentu,
ketiak, kumis, dsb). Beberapa mengalami perubahan fisik yang tidak dapat diamati dengan mudah misalnya
perubahan pada produksi hormon yang berhubungan dengan tingkat emosi dan arousal (gairah) yang
kemudian berdampak pada perubahan perilaku.
Tugas Perkembangan Remaja - Kognitif

 Remaja awal mulai berpikir tentang dirinya dan dunianya dengan cara lain yang merefleksikan kesadaran
yang lebih luas.
 Memiliki kemampuan instropeksi dan memonitor pikirannya dengan lebih baik.
 Kemampuan mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber dengan lebih baik
 Lebih fokus terhadap rencana dan mampu mengontrol perilaku untuk mengarah pada tujuan dan strategi.
 Remaja sudah mampu berpikir tentang beberapa isu atau permasalahan dalam satu waktu.
Tugas Perkembangan Remaja - Kognitif

 Remaja berada pada periode perkembangan kognitif Formal Operational Thought.


 Kemampuan berpikir formal operasional bukan merupakan keterampilan yang spesifik, namun merupakan
sebuah cara atau pendekatan dan penyelesaian masalah yang berdasarkan pada kapasitas kemampuan baru
dalam berpikir abstrak dan berpikir probabilitas.
 Kemampuan berpikir formal operasional berimplikasi pada bagaimana remaja memandang hubungan
interpersonal dan memformulasikan rencana dan tujuan dan bagaimana mereka informasi ilmiah dan
matematika Neimark, 1982; Demetriou & Efklides, 1985; Gray, 1990 dalam Newman dan Newman, 2010).
Keterampilan konseptual baru pada Periode Berpikir Formal
Operasional

1. Kemampuan untuk secara mental memanipulasi lebih dari dua kategori variabel secara bersamaan.
2. Kemampuan untuk berpikir mengenai perubahan yang mungkin terjadi seiring berjalannya waktu.
3. Kemampuan membuat hipotesis mengenai urutan logis dari peristiwa.
4. Kemampuan untuk mengantisipasi konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan.
5. Kemampuan mendeteksi konsistensi/inkonsistensi logis dari serangkaian pernyataan.
6. Kemampuan untuk berpikir secara relativistik tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia.
Tugas Perkembangan Remaja - Emosional

 Remaja mengalami tingkatan baru dalam variasi emosi, moodiness, dan ledakan emosi.
 Remaja juga merupakan periode dimana kompleksitas emosi meningkat, dengan kapasitas baru untuk
mengidentifikasi, memahami, dan mengekspresikan rentangan emosi yang lebih luas (kang dan Shaver
dalam Newman dan Newman, 2010).
Tugas Perkembangan Remaja – Psikososial
The Psychosocial Crisis: Group Identity versus Alienation (Remaja Awal)

o Di awal masa remaja, remaja membentuk skema, ide yang terintegrasi mengenai norma, harapan, status hierarki dari
kelompok yang penting bagi kehidupan sosialnya, mereka kemudian membangun representasi dari kelompok dimana
mereka menjadi anggotanya atau kelompok dimana mereka terinspirasi untuk menjadi anggotanya.
o Dalam skema tersebut, remaja melibatkan ikatan emosi yang kuat, pikiran, dan terkadang pola perilaku.
o Diterimanya remaja pada suatu kelompok sosial adalah hal yang penting bagi konsep diri remaja (remaja merasa percaya
diri, bermakna di masyarakat, dapat beradaptasi secara sosial).
o Remaja yang tidak memiliki keterikatan dengan suatu kelompok merasa dirinya terasing.
o Remaja melihat status dirinya dan orang lain berdasarkan keikutsertaan dalam kelompok tertentu (kelompok anak populer,
kelompok anak kutu buku, dsb.)
Tugas Perkembangan Remaja – Psikososial
The Psychosocial Crisis: Individual Identity versus Identity Confusion (Remaja Akhir)

 Konflik utama dari krisis psikososial pada remaja akhir adalah individual identity formation versus identity confusion.
 Individual identity formation adalah hasil dari usaha menyatukan berbagai komponen dalam diri – termasuk mengubah
perspektif pada keyakinan dan nilai-nilai diri serta tuntutan sosial yang baru dan berubah – menjadi satu kesatuan gambar
yang dapat mendorong orang tersebut ke arah tindakan yang positif dan bermakna.
 Sebagai bagian dari proses tersebut, remaja berusaha untuk memformulasikan pandangan dunia, pandangan tentang tujuan
dan nilai-nilai hidup yang penting secara personal dan mereka bersedia berkomitmen.
 Selama masa remaja akhir, baik dalam konteks pendidikan maupun pekerjaan atau komunitas, remaja mulai
mempertimbangkan keyakinan dan tujuan yang mungkin sudah terinternalisasi dalam diri mereka sejak masa kanak-
kanak.
 Melalui refleksi diri, role experimentation, feedback from significant others, remaja membuat keputusan apakah
keyakinan dan tujuan masa kecilnya masih bermakna di masa depan.
Tugas Perkembangan Remaja - Psikososial
Remaja memeriksa ulang
Past identifikasinya di masa
kanak-kanak.

Remaja mengidentifikasi
dan mengevaluasi bakat,
Identitas diri Present
minat, dan kemampuan
mereka.

Mengejawantahkan nilai
Future dan tujuan hidup serta
aspirasi mereka.

Erikson dalam Newman dan


Newman, 2010
 Identity Confusion  remaja pada kondisi ini tidak mampu membuat komitmen terhadap setiap pandangan
tentang dirinya.
 Mereka mungkin dihadapkan dengan sistem nilai yang berlawanan atau kurang percaya diri terhadap
kemampuan mereka dalam membuat keputusan yang bermakna.
 Individu dengan identity confusion memiliki self esteem yang rendah, mudah dipengaruhi oleh tekanan
konformitas dari teman sebaya, menunda atau menolak menyelesaikan masalah, dan kesulitan beradaptasi di
perguruan tinggi (Berzonsky & Kuk, 2000; Kroger, 2004 dalam Newman dan Newman, 2010)
Permasalahan Remaja

 Konsep diri negatif


 Hubungan romantis dengan lawan jenis
 Kenakalan remaja
 Kesulitan dalam mencari jati diri
 Kesulitan dalam menentukan pilihan karir
 Depresi
Prediktor Permasalahan Remaja

 Kualitas hubungan keluarga yang buruk


 Komunikasi dalam keluarga yang tidak adekuat
 Kurangnya Afeksi dan keterikatan dengan keluarga
 Pola asuh disiplin yang keras
 Keterlibatan dan supervisi orang tua yang rendah
(Farrington 2005; Andrews and Bonta 2006; Hoeve et al. 2007; Farrington, Loeber, and Ttofi 2011 dalam
Maglica, et al 2021).
Bagaimana cara yang tepat dalam mendampingi remaja?

1. Fokus pada kebutuhan anak.


2. Bersikap empati pada kondisi anak.
3. Perkuat hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang dengan anak.
4. Ciptakan komunikasi yang berkualitas dengan anak.
5. Keterlibatan orang tua dalam aktivitas anak
6. Orang tua memonitor perilaku anak.
7. Arahkan anak pada kegiatan positif sesuai minat dan bakatnya.
8. Pemberian positif reinforcement dan pendisiplinan yang tidak terlalu kaku.
Daftar Pustaka

 Newman dan Newman (2010) Development Through Life a Psychosocial Approach. USA: Wadsworth.
 T. Maglica et al. (2021) Risk Behaviors in Adolescence: Prediktive Role of Mindful Parenting. E motional And
Behavioral Difficulties 2021, VOL. 26, NO. 2, 151–162 https://doi.org/10.1080/13632752.2021.1923649

Anda mungkin juga menyukai