Anda di halaman 1dari 43

PSAK – 25

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi


Akuntansi, dan Kesalahan
ISI
Latar belakang
Kebijakan Akuntansi
Perubahan Estimasi Akuntansi
Kesalahan
Ketidakpraktisan penerapan retrospektif dan
penyajian Kembali retrospektif
Latar Belakang

Tujuan PSAK 25 dan Ruang Lingkup

1. Mengatur kriteria dalam pemilihan dan


perubahan kebijakan akuntansi.
2. Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas:
• Perubahan kebijakan akuntansi
• Perubahan estimasi akuntansi
• Koreksi kesalahan periode lalu

untuk meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya


banding laporan keungan.
Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi,


peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Contoh : metode FIFO dan Average, Metode garis


lurus dan unit aktivitas
Estimasi Akuntansi

 Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat mempengaruhi


elemen-elemen dalam LK

 Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akurat
namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas
bisnis.

 Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini yang


tersedia dan dapat diandalkan. Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang
terpenting dalam penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya.

 Contoh : Estimasi piutang tidak tertagih, estimasi residual valuae, estimasi umur ekonomis
Kesalahan Periode Lalu

Kesalahan Periode Lalu adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan


dalam mencatat, dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih
periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan
penggunaan informasi andal yang:
a) tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode
tersebut; dan
b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Kesalahan semacam itu termasuk


√ Kesalahan perhitungan matematis,
√ Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
√ Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta,
√ Kecurangan.
PEMILIHAN DAN PENERAPAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Ada PSAK
spesifik • kebijakan akuntansi yang
diterapkan untuk pos
yang tersebut menggunakan
PSAK tersebut.
berlaku
Tidak ada • manajemen menggunakan

PSAK
pertimbangannya dalam
mengembangkan dan menerapkan
suatu kebijakan akuntansi agar
spesifik yg menghasilkan informasi yang relevan
dan andal (menyajikan jujur, netral,

berlaku pertimbangan sehat dan lengkap).


Pertimbangan dalam Penerapan

Sumber acuan manajemen dalam membuat


pertimbangan dalam penerapan kebijakan (urutan):
• Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan
dengan masalah serupa dan terkait
• Definisi, kriteria pengakuan, konsep pengukuran untuk aset,
liabilitas, penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Manajemen juga menggunakan:


• standar akuntansi terkini yang dikeluarkan badan penyusun
standar lain yang menacu pada KDPPLK yang sama
• Literatur akuntansi
• Praktik akuntansi industri yang berlaku
• Sepanjang tidak bertentangan pada acuan utama
Konsistensi Penerapan Kebijakan

Entitas memilih dan menerapkan kebijakan


akuntansi secara konsisten untuk transaksi,
peristiwa dan kondisi lainnya yang serupa,

kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau


mengizinkan pengelompokan pos-pos dengan
kebijakan akuntansi berbeda adalah hal tepat.

Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan


dari satu periode ke periode sehingga penerapan
kebijakan yang konsisten diperlukan
Perubahan Kebijakan Akuntansi

Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya


jika perubahan tersebut:
 Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
 Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan
informasi yang andal dan lebih relevan tentang dampak
transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi
keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.
Bukan Perubahan Kebijakan Akuntansi

1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi,


peristiwa atau kondisi lainnya yang berbeda secara
substansi daripada yang terjadi sebelumnya; dan

2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk


transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak
pernah terjadi sebelumnya atau tidak material.
Penerapan Perubahan
Kebijakan

Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:


1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi
dalam PSAK tersebut, jika ada;
2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan
secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara
retrospektif.

 Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah


koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain
seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.

 Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran,


dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah
kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Penerapan Retrospektif

Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan


secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:

1 Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh


untuk periode sajian paling awal.

2 Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap


periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru
tersebut sudah diterapkan sebelumnya
Changes In Accounting Policy

Retrospective Accounting Change: Inventory


Methods
Illustration: Lancer Company has accounted for its inventory
using the average-cost method. In 2019, the company changes to
the FIFO method because management believes this approach
provides a more appropriate measure of its inventory costs.

Additional information for Lancer Company:

1. Lancer Company started its operations on January 1, 2017. At


that time, shareholders invested $100,000 in the business in
exchange for ordinary shares.
ILLUSTRATION 22.6
Lancer Company Information
22-15 LO 1
Retrospective Change: Inventory Methods
ILLUSTRATION 22.6
Lancer Company Information
Additional information for Lancer Company:

2. All sales, purchases, and operating expenses for the period


2017–2019 are cash transactions. Lancer’s cash flows over
this period are as follows.

3. Lancer has used the average-cost method for financial


reporting since its inception.
22-16 LO 1
Retrospective Change: Inventory Methods
ILLUSTRATION 22.6
Lancer Company Information
Additional information for Lancer Company:

4. Inventory determined under average-cost and FIFO for the


period 2017–2019 is as follows.

22-17 LO 1
Retrospective Change: Inventory Methods
ILLUSTRATION 22.6
Lancer Company Information
Additional information for Lancer Company:

5. Cost of goods sold under average-cost and FIFO for the period
2017–2019 is as follows.

6. Earnings per share is not required on the income statement.

7. All tax effects for this illustration should be ignored.


22-18 LO 1
ILLUSTRATION 22.7
Given the information about Lancer Company. Lancer Financial Statements
(Average-Cost)

22-19 LO 1
ILLUSTRATION 22.7

22-20 LO 1
Retrospective Change: Inventory Methods

Illustration 22.8 (to follow) shows Lancer’s income statement,


retained earnings statement, statement of financial position, and
statement of cash flows for 2017–2019 under FIFO.

• The cash flow statement under FIFO is the same as under


average-cost.

• Net incomes are different in each period.

• There is no cash flow effect from these differences in net


income. (If we considered income taxes, a cash flow effect
would result.)

22-21 LO 1
ILLUSTRATION 22.8
Lancer Company information using LIFO. Lancer Financial Statements
(FIFO)

22-22 LO 1
ILLUSTRATION 22.8

22-23 LO 1
Retrospective Change: Inventory Methods

Under retrospective application, the change to FIFO inventory


valuation affects reported inventories, cost of goods sold, net
income, and retained earnings.

To account for the change we make the following entry.

Inventory 5,000
Retained Earnings 5,000
22-24 LO 1
Keterbatasan Retrospektif

Ketika penerapan retrospektif disyaratkan,


maka perubahan kebijakan akuntansi
diterapkan secara retrospektif, kecuali
sepanjang tidak praktis untuk
menentukan dampak spesifik periode atau
dampak kumulatif periode tersebut
Ketika Retrospektif Tidak Praktis

Ketika tidak praktis untuk menentukan:

 Menerapkan kebijakan akuntansi baru


Dampak periode-spesifik akibat untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas
perubahan kebijakan akuntansi pada awal periode paling awal dimana
dalam informasi komparatif, penerapan retrospektif adalah praktis,
maka entitas mungkin periode berjalan, dan
 Membuat penyesuaian saldo awal setiap
komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode itu.

 Menyesuaikan informasi komparatif


Dampak kumulatif dari, pada untuk menerapkan kebijakan akuntansi
awal periode berjalan, baru secara prospektif sejak tanggal
penerapan kebijakan akuntansi praktis paling awal
baru untuk seluruh periode lalu,
maka entitas
Perubahan Estimasi Akuntansi

 Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang


tersedia dan andal.

 Perubahan estimasi akuntansi adalah:


 Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian
periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi
manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan
liabilitas.
 Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau
perkembangan baru dan,
 Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.
Perubahan Estimasi Akuntansi

 Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi


secara prospektif sebagai berikut:

1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset


dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi
akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,
laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di
atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
Revision of Depreciation Rates

Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was


estimated to have a useful life of 10 years with a residual value
of $10,000 at the end of that time. Depreciation has been
recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2019 (year 8), it
is determined that the total estimated life should be 15 years
with a residual value of $5,000 at the end of that time.

Questions:
 What is the journal entry to correct No Entry
the prior years’ depreciation? Required

 Calculate the depreciation expense


for 2019.
11-29 LO 2
After 7
Revision of Depreciation Rates years

Equipment cost $510,000 First, establish NBV


Salvage value - 10,000 at date of change in
Depreciable base 500,000 estimate.
Useful life (original) 10 years
Annual depreciation $ 50,000 x 7 years = $350,000

Balance Sheet (Dec. 31, 2018)


Equipment $510,000
Accumulated depreciation 350,000
Net book value (NBV) $160,000

11-30 LO 2
After 7
Revision of Depreciation Rates years

Net book value $160,000 Depreciation


Salvage value (new) 5,000 Expense calculation
Depreciable base 155,000 for 2019.
Useful life remaining 8 years
Annual depreciation $ 19,375

Journal entry for 2019

Depreciation Expense 19,375


Accumulated Depreciation 19,375

11-31 LO 2
Pengungkapan Perubahan Estimasi

 Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah


perubahan estimasi akuntansi yang:

 Berdampak pada periode berjalan, atau


 Diperkirakan akan berdampak pada periode
mendatang, kecuali pengungkapan dampak
pada periode mendatang tidak praktis untuk
mengestimasi dampak itu.

 Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan


karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta
tersebut.
Kesalahan
K
esala
peng han dapa
ak t
peng uan, pen timbul dal
un gu am
keua gkapan u kuran, pe
ngan nsur- n
. unsu yajian ata
r lapo u
ran

 Laporan keuangan tidak sesuai dengan


PSAK jika mengandung:

au
a t erial, at
m n
K e s alaha untuk
1. aj a
g diseng laporan
t e r i a l yan enyajian a ngan
m a p e u
. Ti dak a i suatu kinerja k
2 ap n,
menc keuanga ntu.
i te
posis us kas ter
ar
atau
Kesalahan Periode Lalu

 Kesalahan Periode Lalu


adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari
kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi
andal yang:
a) tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode
tersebut; dan
b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
 Kesalahan semacam itu termasuk
√ Dampak kesalahan perhitungan matematis,
√ Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
√ Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta,
√ Kecurangan.
Koreksi Kesalahan Periode
Lalu

Koreksi kesalahan material periode lalu:


Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif
pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah
ditemukannya dengan:
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian
dimana kesalahan terjadi; atau

b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
Keterbatasan Penyajian Retrospektif

 Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali


secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk
menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif
kesalahan.
 Ketika tidak praktis untuk menentukan:
a) Dampak spesifik periode kesalahan
 Entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas
untuk periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif
adalah praktis (mungkin periode berjalan).
b) Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada
semua periode lalu
 Entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi
kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal.
Example of Error Correction

Selectro’s income statement for 2019 with and without the error.
ILLUSTRATION 22.17
Error Correction Comparison
ILLUSTRATION 22.17

What are the entries that Selectro should have made and did make
for recording depreciation expense and income taxes?

22-37 LO 3
ILLUSTRATION 22.17

ILLUSTRATION 22.18
Error Entries

22-38
LO 3
Example of Error Correction
ILLUSTRATION 22.18

The £20,000 omission error in 2019 results in the following effects.

22-39 LO 3
Example of Error Correction

Prepare the proper correcting entry in 2020, that should be


made by Selectro. ILLUSTRATION 22.18

Correcting Retained Earnings 12,000


Entry in
2020

22-40 LO 3
Example of Error Correction

Prepare the proper correcting entry in 2020, that should be


made by Selectro. ILLUSTRATION 22.18

Reversal
Correcting Retained Earnings 12,000
Entry in Deferred Tax Liability 8,000
2020

22-41 LO 3
Pengungkapan Koreksi Kesalahan

 Sifat kesalahan periode lalu;


 Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang
praktis:
 Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan
 LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
 Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
 Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu
periode lalu tertentu, keadaan yang membuat keberadaan
kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan
kesalahan telah dikoreksi.
Tidak Praktis

 Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas


tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha rasional
dilakukan.
 Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk
menerapkan suatu perubahan kebijakan akuntansi secara
retrospektif atau menyajikan kembali secara retrospektif untuk
mengoreksi kesalahan, jika:
√ dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
tidak dapat ditentukan;
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada
periode lalu tersebut; atau
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin untuk
membedakan secara obyektif informasi mengenai estimasi yang:
 menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah
tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; dan
 akan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan
dari informasi lain.

Anda mungkin juga menyukai