Anda di halaman 1dari 20

Persalinan Prematur

Nama : Rosalina Luturmas


Nim : 120241831
*Defenisi

Persalian preterm adalah persalinan yang


berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu
dihitung dari pertama haid terakhir (ACOD 1995).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa
bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37 minggu atau kurang.
*Etiologi
* Etiologi dan Faktor Predisposisi
Persalinan prematur merupakan kelainan proses
yang multifaktorial. Kombinasi keadaan obstetrik,
sosiodemografi, dan faktor medik mempunyai
pengaruh terhadap terjadinya persalinan prematur.
Kadang hanya risiko tunggal dijumpai seperti distensi
berlebih uterus, ketuban pecah dini, atau trauma.
akibat proses patogenik yang merupakan mediator
biokimia yang mempunyai dampak yang terjadinya
kontraksi rahim dan perubahan serviks, yaitu:
1. Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal
baik pada ibu maupun janin, akibat stres pada ibu
atau janin
2. Inflamasi desidua-korioamnion atau sistemik akibat
infeksi asenden dari traktus gebitourinaria atau
infeksi sistemik
3. Perdarahan desidua
4. Peregangan uterus patologik
5. Kelianan pada uterus atau serviks
Kondisi selama kehamilan yang berisiko terjadinya
persalinan preterm adalah
1. Janin dan plasenta
• Perdarahan trimester awal
• Perdarahan antepartum (plasenta previa, solusio
plasenta, vasa previa)
• Ketuban pecah dini (KPD)
• Pertumbuhan janin terhambah
• Cacat bawaan janin
• Kehamilan ganda/gameli
• Polihidramnion
*Lanjutan……………………
2.  Ibu
Penyakit berat pada ibu
• Diabetes mellitus
• Preeklamsia/ hipertensi
• Infeksi saluran kemih/ genetal/ intrauterin
• Penyakit infeksi dengan demam
• Stres psikologik
• Kelainan bentuk uterus/serviks
• Riwayat persalinan preterm/abortus berulang
• Inkompetensi serviks (panjang serviks kurang
dari1cm)
* Faktor-faktor yang mempengaruhi
persalinan preterm

* Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya persalianan


preterm dapat diklasifikasikan secara rinci sebagai berikut:
1. Kondisi umum
2. Keadaan sosial ekomoni rendah
3. Kurang gizi
4. Anemia
5. Perokok berat, dengan lebih dari 10batang/hari.
6. Umur hamil terlalu muda kurang dari atau terlalu tua di atas
35 tahun.
7. Penyakit ibu yang menyertai kehamilan
* Gejala klinis dari persalinan preterm

Tanda-tanda klinis dari persalinan preterm adalah


didahului dengan adanya kontrkasi uterus dan rasa
menekan pada panggul kemudian diikuti dengan
keluarnya cairan vagina yang mengandung darah
* Berbagai indikator telah dikemukakan untuk
pengenalan dini resiko terjadinya persalinan
preterm antara lain:

1. Indikator klinik
2. Indikator laboratorik
3. Indikator biokimiawi
* Diagnosis dari persalinan
* Diagnosis suatu persalinan preterm yang membakat
(preterm labor) didasarkan atas gejala klinis yang
ditandai dengan suatu kontraksi rahim yang teratur
dengan interval <5-8 menit pada kehamilan 20-37mg,
yang disertai dengan satu atau lebih gejala-gejala
berikut.
1. Perubahan serviks yang progresif
2. Pembukaan serviks 2cm atau lebih
3. Pendaftaran serviks 80% atau lebih
*Penatalaksanaan

Ibu hamil yang diidentifikasi memiliki risiko


persalinan preterm akibat amnionitis dan yang
mengalami gejala persalinan preterm
membakat harus ditangani seksama untuk
meningkatkan keluaran noenatal.
* Pada kasus-kasus amnionitis yang tidak mungkin ditangani
akspektatif, harus dilakukan intervensi, yaitu dengan :
1. Akselerasi pematangan fungsi paru
Terapi glukokortikoid, misalnya dengan betamethasone
12mgim. 2kali selang 24jam. Atau dexamethasone 5mg tiap
12jam(IM) sampai 4 dosis.
Thyrotropin releasing hormone 400ug iv, akan meningkatkan
kadar tri-iodothyronine yang dapat meningkatkan produksi surfaktan.
2. Pemberian antibiotik
Mercer dan arheart (1995) menunjukan bahwa pemberian
antibiotika yang tepat dapat menurunkan angka kejadian
korioamnionitis dan spesies neonatorum. Diberikan 2 gram
ampicilin (iv) tiap 6 jam sampai persalinan selesai (ACOG).
*Lanjutan……………………
3. Pemberian tokolitik
a. Nifedin 10mg diulang tiap 30 menit,
maksimum 40 mg/6 jam. Umumnya hanya
diperlukan 20 mg dan dosis perawatan 3 x 10
mg.
b. Golongan beta – mimetik
• Salbutamol
• Per infus : 20 – 50
• Per oral : 4 mg ,2- 4 kali/hari maintenance)
*Penanganan
 Penanganan umum
1. Lakukan evaluasi cepat keadaan ibu
2. Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan
bayi

 Prinsip penanganan
1. Coba hentikan kontraksi uterus atau penundaan
kehamilan
2. Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan
selanjutnya
*Oleh karena usia hamil dan berat lahir
merupakan faktor penentu dari fetal
survival,maka yang menjadi tujuan utama
pengelolaan persalinanadalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan usia hamil
2. Meningkatkan berat lahir
3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas
perinatal.
* Prinsip pengelolaan persalinan preterm yang
membakat adalah bergantung pada hal-hal berikut
ini.
1. Kondisi ketuban masih untuh atau sudah pecah
2. Usia kehamilan dan perkiraan berat
3. Ada atau tidak adanya gejala klinis dari infeksi
intrauterin
4. Ada atau tidak petanda-petanda yang  meramalkan
persalinan dalam waktu yang relatif
dekat( kontraksi ,penipisan serviks, dan kadar IL –
dalam air ketuban ).
* Pengelolaan persalinan preterm
dengan ketuban yang masih lunak

* Pada dasarnya apabila tidak ada bahaya untuk ibu dan janin,
maka pengelolaan persalinan preterm  yang membakat
adalah konservatif, yaitu sebagai berikut.
1. Menunda persalinan dengan tirah baring dan pemberian
obat – obat tokolitik.
2. Memberikan obat-obat untuk memacu  pematangan paru
janin.
3. Memberikan obat-obat antibiotik untuk mencegah risiko
terjadinya infeksi perinatal
4. Merencanakan cara persalinan preterm yang aman dan
dengan trauma yang minimal
5. Mempersiapkan perawatan neonatal dini yang intensif
untuk bayi-bayi prematur.
* Usia hamil <34 minggu
1. Tokolitik untuk menghentikan kontraksi uterus
prosedur pemberian yang dianjurkan dengan tetap
memperhatikan  kemungkinan efek samping yang dapat
timbul pada ibu / atau janin.
a. Beta -2 agonis Terbutalin (Prosedur pengobatan dengan
terabutalin)
b. Calsium Antagonis (Nifedipine oral dengan dosis) 3x10
mg/hari.
C. Progesteron (Obat-obat progesteron diberikan
parenteral maupun oral sesuai dosis yang di anjurkan.)
*Lanjutan…………………..
2. Kortkosteroid untuk memacu pematangan paru janin
intarauterine.
• Betamethason  12-16 mg (3-4 amp ) /IM,/hari diberikan
selama 2 hari ( liggin dan Howie 1972 ) atau Dexamethason 6
mg/IM, diberikana 4 dosis tiap 6 jam sekali ( Parkland
Hospital, 1994).
3. Antibiotik untuk mencegah infeksi perinatal(ibu dan bayi).
• Ampisilin Sulbactam parenteral 2x1,5 g selama 2 hari,
kemudian dilanjutkan oral 3x 375 mg/hari selama 5 hari.
4. Cara Persalinan
• Upayakan persalinan preterm yang man dan  non-traumatis,
serta perawatan intensif untuk bayi prematur. Cara
persalinan yang dianjurkan adalah spontan pervaginam atau
SC atas indikasi obstetrik yang ada ( Kelainan letak, gawat
janin ).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai