1. Indikator klinik
2. Indikator laboratorik
3. Indikator biokimiawi
* Diagnosis dari persalinan
* Diagnosis suatu persalinan preterm yang membakat
(preterm labor) didasarkan atas gejala klinis yang
ditandai dengan suatu kontraksi rahim yang teratur
dengan interval <5-8 menit pada kehamilan 20-37mg,
yang disertai dengan satu atau lebih gejala-gejala
berikut.
1. Perubahan serviks yang progresif
2. Pembukaan serviks 2cm atau lebih
3. Pendaftaran serviks 80% atau lebih
*Penatalaksanaan
Prinsip penanganan
1. Coba hentikan kontraksi uterus atau penundaan
kehamilan
2. Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan
selanjutnya
*Oleh karena usia hamil dan berat lahir
merupakan faktor penentu dari fetal
survival,maka yang menjadi tujuan utama
pengelolaan persalinanadalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan usia hamil
2. Meningkatkan berat lahir
3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas
perinatal.
* Prinsip pengelolaan persalinan preterm yang
membakat adalah bergantung pada hal-hal berikut
ini.
1. Kondisi ketuban masih untuh atau sudah pecah
2. Usia kehamilan dan perkiraan berat
3. Ada atau tidak adanya gejala klinis dari infeksi
intrauterin
4. Ada atau tidak petanda-petanda yang meramalkan
persalinan dalam waktu yang relatif
dekat( kontraksi ,penipisan serviks, dan kadar IL –
dalam air ketuban ).
* Pengelolaan persalinan preterm
dengan ketuban yang masih lunak
* Pada dasarnya apabila tidak ada bahaya untuk ibu dan janin,
maka pengelolaan persalinan preterm yang membakat
adalah konservatif, yaitu sebagai berikut.
1. Menunda persalinan dengan tirah baring dan pemberian
obat – obat tokolitik.
2. Memberikan obat-obat untuk memacu pematangan paru
janin.
3. Memberikan obat-obat antibiotik untuk mencegah risiko
terjadinya infeksi perinatal
4. Merencanakan cara persalinan preterm yang aman dan
dengan trauma yang minimal
5. Mempersiapkan perawatan neonatal dini yang intensif
untuk bayi-bayi prematur.
* Usia hamil <34 minggu
1. Tokolitik untuk menghentikan kontraksi uterus
prosedur pemberian yang dianjurkan dengan tetap
memperhatikan kemungkinan efek samping yang dapat
timbul pada ibu / atau janin.
a. Beta -2 agonis Terbutalin (Prosedur pengobatan dengan
terabutalin)
b. Calsium Antagonis (Nifedipine oral dengan dosis) 3x10
mg/hari.
C. Progesteron (Obat-obat progesteron diberikan
parenteral maupun oral sesuai dosis yang di anjurkan.)
*Lanjutan…………………..
2. Kortkosteroid untuk memacu pematangan paru janin
intarauterine.
• Betamethason 12-16 mg (3-4 amp ) /IM,/hari diberikan
selama 2 hari ( liggin dan Howie 1972 ) atau Dexamethason 6
mg/IM, diberikana 4 dosis tiap 6 jam sekali ( Parkland
Hospital, 1994).
3. Antibiotik untuk mencegah infeksi perinatal(ibu dan bayi).
• Ampisilin Sulbactam parenteral 2x1,5 g selama 2 hari,
kemudian dilanjutkan oral 3x 375 mg/hari selama 5 hari.
4. Cara Persalinan
• Upayakan persalinan preterm yang man dan non-traumatis,
serta perawatan intensif untuk bayi prematur. Cara
persalinan yang dianjurkan adalah spontan pervaginam atau
SC atas indikasi obstetrik yang ada ( Kelainan letak, gawat
janin ).
TERIMA KASIH