DASAR-DASAR AGRIBISNIS TANAMAN OLEH : ROZIO PATRA UMMUL KHOIR S.P Karakteristik Produk Pertanian
Anindita, R dan Baladina, N (2017) dalam
bukunya menyatakan bahwa pengklasifikasian karakteristik produk didasarkan atas ketahanan simpannya, yaitu produk tahan lama (durable goods) dan produk tak tahan lama (non-durable goods), serta produk pertanian dan produk non pertanian. Produk pertanian memiliki karakteristik yang unik, yaitu mudah rusak (perishable), musiman, membutuhkan ruang yang banyak, dan tidak seragam. Anindita dan Baladina (2017) menyatakan keunikan karakteristik produk pertanian sebagai berikut. 1. Produk pertanian bersifat musiman. Tiap macam produk pertanian tidak mungkin tersedia setiap saat tanpa diikuti dengan manajemen stok yang baik. Selain itu, diperlukan upaya khusus bertanam di luar musim yang sangat tinggi resikonya.
2. Produk pertanian bersifat segar dan mudah rusak (perishable).
Sifat mudah rusak (perishable) dari produk pertanian ini karena kandungan gizi dan air yang dimilikinya.
3. Produk pertanian bersifat bulky
Salah satu karakteristik produk pertanian adalah membutuhkan ruang yang banyak (bulkiness). Dengan kata lain, sifat bulky ini menunjukkan bahwa produk pertanian volumenya besar, tetapi nilainya relatif kecil. Berdasarkan sifat perishable ini, produk pertanian dapat dikategorikan sebagai berikut. A. Produk pertanian perishable Produk ini merupakan produk pertanian dengan kandungan gizi dan air yang tinggi, yaitu produk hortikultura, seperti buah, sayur, dan bunga/daun potong. Produk tersebut tidak tahan lama sehingga untuk menjaga kualitas selama penyimpanan perlu diberi perlakuan khusus. Misalnya adalah jeruk, Jeruk tidak dapat langsung dimasukan kedalam gudang. Ia akan busuk kecuali ada perlakuan khusus, misalnya dengan pelapisan lilin. B. Produk pertanian semi-perishable Produk pertanian semi-perishable merupakan produk yang memiliki daya simpan lama setelah mendapatkan tambahan perlakuan pada penanganan pascapanen, seperti curing dan pengeringan. Produk yang mendapat perlakuan ini, misalnya, biji-bijian dari golongan Serealia (padi, jagung, dan sorgum), dan golongan Leguminosae (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang tunggak); produk rimpang (jahe, kencur, lengkuas, kunyit, dsb); dan produk umbi-umbian. C. Produk pertanian non-perishable Produk pertanian non-perishable merupakan produk pertanian yang mendapatkan tambahan perlakuan khusus pada penanganan pascapanen, terutama perlakuan preservasi (pengawetan). Perlakuan ini, di antaranya pengeringan oven suhu rendah (drying), penggulaan (sugaring), penggaraman (salting), pengasaman (souring), dan fermentasi. 4. Produk pertanian lebih mudah terserang hama dan penyakit. Beras yang disimpan lama akan mudah terserang hama. Tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh serangan hama penyakit itu juga besar.
5. Produk pertanian tidak selalu mudah didistribusikan ke
tempat lain. Kesehatan produk pertanian apabila dikirimkan ke daerah lain perlu diperiksa, baik dari hama maupun penyakit yang terbawa ke dalam produk tersebut.
6. Produk pertanian bersifat lokal atau kondisional.
Produk pertanian tidak dapat dihasilkan dari satu lokasi, tetapi dari beberapa tempat. Sebagai contoh, tanaman apel dapat tumbuh di dataran tinggi, namun tidak dapat tumbuh baik di dataran rendah. 7. Produk pertanian mempunyai kegunaan yang beragam. Tanaman tebu dapat dibuat menjadi gula pasir selain sebagai bahan baku tetes. Daunnya dapat dijadikan pellet makanan ternak. Selain itu, daun yang kering dapat digunakan untuk atap rumah atau sebagai pembakar.
8. Produk pertanian kadang memerlukan ketrampilan khusus.
Tanaman buah seperti melon, apel, dan panili memerlukan penanganan dan tenaga terampil khusus untuk menanganinya.
9. Produk pertanian dapat digunakan sebagai bahan baku produk lain.
Buah jeruk dapat dikonsumsi langsung. Buah yang lewat masak tidak dapat didistribusikan dalam jangka waktu realtif lama.
10. Produk pertanian tertentu dapat berfungsi sebagai “produk sosial”.
Salah satu contoh “produk sosial” ini adalah beras. TUGAS DISKUSI A. BUATLAH KELOMPOK 2 ORANG DALAM 1 KELOMPOK B. IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PRODUK SATU KELOMPOK 1 PRODUK KELOMPOK 1 PRODUK BUAH KELOMPOK 2 PRODUK SAYURAN KELOMPOK 3 PRODUK KACANG KACANGAN KELOMPOK 4 PRODUK PERKEBUNAN KELOMPOK 5 PRODUK UMBI UMBIAN KARAKTERISTIK PENANGANAN DAN PRODUK AKIBAT
Mempelajari Kinerja Pengering Sederhana (ERK ARMUSA 1) Dengan Pemberian Perbedaan Perlakuan Suhu Untuk Pengeringan Buah Sirsak (Studi Kasus Di Desa Wonorejo Trisulo - Kediri)