Anda di halaman 1dari 6

Nama : Resi Suhendri

Npm : 2001080018
Kelas : TPB A
Matkul : Holtikultura

1. Jelaskan Keterkaitan Perkembangan tekhnologi dalam tekhnik pengemasan produk

holtikultura

2. Sebutkan Langkah-langkah yang dilakukan pasca panen hingga produk siap untuk di

jual atau di distribusikan

3. Jelaskan Mekanisme penyimpanan yang baik produk holtikultura

4. Jelaskan perbedaan kebutuhan air sesuai kan dengan habitat dan karakter tanaman

5. Seberapa penting pemanfaat an sistem irigasi dalam bidang pertanian. Dan sistem

irigasi yang baik seperti apa ? jelaskan

Jawaban

1. Teknologi pengemasan dengan menggunakan kemasan plastik untuk produk segar


akan menyebabkan adanya perubahan konsentrasi CO2 dan O2 sekitar produk
didalam kemasan sebagai akibat dari proses respirasi produk, serta interaksinya
dengan permeabilitas plastik terhadap CO2 dan O2.
Pemilihan ketebalan kemasan plastik adalah hal yang kritis dilakukan karena
berhubungan dengan permeabilitas plastik terhadap keadaan lingkungan.
Penanganan produk pasca panen ini bertujuan memberikan penampilan yang baik
dan segar, memudahkan masyarakat (konsumen) untuk dikonsumsi, memberikan
perlindungan produk tersebut dari kerusakan, dan memperpanjang masa simpan
produk tersebut. Sehingga produk holtikultura yang sudah dikemas atau dipacking
dengan rapih memiliki nilai estetika yang keren dan pastinya meningkatkan harga
jual yang tinggi.
2. Langkah-langkah yamg perlu dilakukan yaitu :
 Tahapan pertama yaitu Pengeringan (drying) yang bertujuan mengurangi
kadar air dari komoditas. Pada biji bijian pengeringan dilakukan sampai
kadar air tertentu agar dapat disimpan lama. Pada bawang merah
pengeringan hanya dilakukan sampai kulit mengering.
 Tahapan kedua yaitu Pendinginan pendahuluan (precooling) untuk buah-
buahan dan sayuran buah. Buah setelah dipanen segera disimpan di tempat
yang dingin/sejuk, tidak terkena sinar matahari, agar panas yang terbawa
dari kebun dapat segera didinginkan dan mengurangi penguapan, sehingga
kesegaran buah dapat bertahan lebih lama. Bila fasilitas tersedia,
precooling ini sebaiknya dilakukan pada temperatur rendah (sekitar 10°C)
dalam waktu 1 – 2 jam.
 Tahapan ketiga yaitu Pemulihan (curing) untuk ubi, umbi dan rhizom.
Pada bawang merah, jahe dan kentang dilakukan pemulihan dengan cara
dijemur selama 1 – 2 jam sampai tanah yang menempel pada umbi kering
dan mudah dilepaskan/ umbi dibersihkan, telah itu juga segera disimpan di
tempat yang dingin / sejuk dan kering. Untuk kentang segera disimpan di
tempat gelap (tidak ada penyinaran) ! Curing juga berperan menutup luka
yang terjadi pada saat panen.
 Tahapan keempat yaitu Pengikatan (bunching) dilakukan pada sayuran
daun, umbi akar (wortel) dan pada buah yang bertangkai seperti rambutan,
lengkeng dll. Pengikatan dilakukan untuk memudahkan penanganan dan
mengurangi kerusakan.
 Tahapan kelima yaitu Pencucian (washing) dilakukan pada sayuran daun
yang tumbuh dekat tanah untuk membersihkan kotoran yang menempel
dan memberi kesegaran. Selain itu dengan pencucian juga dapat
mengurangi residu pestisida dan hama penyakit yang terbawa. Pencucian
disarankan menggunakan air yang bersih, penggunaan desinfektan pada air
pencuci sangat dianjurkan. Kentang dan ubi jalar tidak disarankan untuk
dicuci. Pada mentimun pencucian berakibat buah tidak tahan simpan,
karena lapisan lilin pada permukaan buah ikut tercuci. Pada pisang
pencucian dapat menunda kematangan.
 Tahapan keenam yaitu Pembersihan ( cleaning, trimming) yaitu
membersihkan dari kotoran atau benda asing lain, mengambil bagian-
bagian yang tidak dikehendaki seperti daun, tangkai atau akar yang tidak
dikehendaki.
 Tahapan ketujuh yaitu Sortasi yaitu pemisahan komoditas yang layak
pasar (marketable) dengan yang tidak layak pasar, terutama yang cacat dan
terkena hama atau penyakit agar tidak menular pada yang sehat
 Tahapan yang terakhir yaitu pengemasan, Ada beberapa jenis kemasan
yang biasa digunakan untuk mengemas produk, diantaranya adalah:
- Kemasan fleksibel
Berfungsi untuk membungkus produk tetapi tidak dapat
melindungi dari kerusakan mekanis. kerusakan mekanis biasanya
disebabkan oleh adanya tekanan, guncangan, dan benturan pada
produk. contoh kemasan fleksibel adalah karung, jala, kantong plastik,
dan karung goni
kemasan fleksibel biasa digunakan untuk mengemas kentang,
bawang merah, kubis, dan cabai merah.
- Kemasan kaku
 kemasan kaku mampu melindungi produk dari gaya tekan saat
penanganan terutama saat distibusi. contoh kemasan kaku
adalah keranjang bambu, kayu, plastik, dan karton (kardus)
 kemasan karton biasa digunakan untuk produk ekspor karena
lebih ringan, bersih, permukaan halus, mudah dicetak untuk
pelabelan, dan mudah dirancang. bentuk kemasan karton ada
yang rata dan ada pula yang bergelembung tengahnya.
 kemasan plastik memiliki keunggulan dapat dibuat dalam
berbagai bentuk dan warna. selain itu kemasan plastik juga
kuat, kaku, halus, dapat ditimpuk, mudah ditangani, bersih,
ringan, dapat dikembalikan kepada pengirim (awet).
kelemahannya adalah harganya yang mahal.

3. Mekanisme penyimpanan :
Penyimpanan suhu rendah:
Pemilihan suhu ditentukan oleh jenis bahannya, misalnya sayur sayuran dan buah
buahan yang secara umum mudah mengalami kerusakan, maka disimpan pada
suhu rendah. (dingin). Suhu penyimpanan perlu dijaga agar relative tetap, sebab
terjadi kenaikan suhu 2-3 °F dan suhu 30 sampai 32 °F ternyata dapat
menyebabkan buah apel mengalami pembusuka pros pemasakan tidak baik
Semakin lama komoditas disimpan pada suhu diatas suhu optimal akan
menyebabkan semakin besar kerusakan yang terjadi. Dan sebaliknya apabila
terjadi penurunan suhu 1-2 °F dari suhu 29 °F akan menyebabkan pembekuan.
Pendinginan
Metode penyimpanan dalam pendinginan direkomendasikan untuk komoditas
yang mudah rusak untuk memperlambat laju perubahan metabolik,kehilangan
air,respirasi,dan kerusakan karena mikroorganisme.Kondisi ideal penyimpanan
dengan pendinginan adalah dengan temperatur terendah yang tidak menyebabkan
kerusakan pada produk.
Pengendalian atau Modifikasi Atmosfer
Prinsip dari metode tersebut adalah dengan menghilangkan atau penambahan
komposisi gas sehingga kondisi penyimpanan berbeda dari kondisi normal.Pada
modifikasi atmosfer,hal yang dilakukan yaitu menurunkan kandungan oksigen dan
meningkatkan konsentrasi karbondioksida.
Hipobarik
Penyimpanan hypobaric
Adalah bentuk penyimpanan atmosfer terkendali di mana produk disimpan dalam
vakum parsial.Ruang vakum dihubungkan secara kontinyu dengan udara yang
mengandung air jenuh untuk mempertahankan tingkat oksigen dan mengurangi
kehilangan air.Pematangan pada buah dapat diperlambat dengan penyimpanan
hipobarik karena penurunan tekanan parsial pada oksigen dan untuk beberapa
buah-buahan dapat menurunkan etilen.Metode tersebut dapat diterapkan pada
buah,sayur,bunga potong dan tanaman pot.

4. Berdasarkan Habitatnya terdapat 3 jenis yaitu


 Hidrofit (daerah perairan)
Misalnya pada tanaman nymphaea yg memerlukan banyak air
 Higrofit (tempat lembab)
Misalnya pada tanaman paku-pakuan (pterydophyta)
 Xerofit (tempat kering)
Misalnya pada kaktus

Berdasarkan penggolongannya :

Tanaman High Value Crops (HVC)


Umumnya adalah tanaman Industri (Tembakau) dan Tanaman Hortikultura (Buah,
dan sayur) serta tanaman bunga-bungaan (Floriculture).
Merupakan Cara pemberian air untuk tanaman industri dan tanaman hortikultura
umumnya menggunakan cara Sebagai berikut :
Irigasi tetes (Drip Irrigation)
Irigasi tetes merupakan cara pemberian air dengan jalan meneteskan air melalui
pipa-pipa secara setempat di sekitar tanaman atau sepanjang larikan tanaman.
Disini hanya sebagian dari daerah perakaran yang terbasahi tetapi seluruh air yang
ditambahkan dapat diserap cepat pada keadaan kelembapan tanah rendah. Jadi
keuntungan cara ini adalah penggunaan air irigasi yang sangat efisien.
Komponen penyusun sistem irigasi tetes adalah :
Sumber air Irigasi, Pompa dan tenaga penggerak, Jaringan Perpipaan dll

Tanaman Padi
Kebutuhan air tanaman Padi Metode SRI
System of Rice Intensification (SRI) merupakan aplikasi penanaman padi sawah
dengan menerapkan intensifikasi yang bersifat efektif, efisien, alamiah dan ramah
lingkungan. Efektif terutama dalam penggunaan lahan dan air. Efisien dalam
penggunaan bibit dan sarana produksi pertanian dan alamiah, dalam arti pemakian
bahan-bahan alami untuk pemeliharaan tanaman.
Budidara padi SRI pada beberapa aspek amat berbeda dengan budidaya
tanaman padi konvensional, perbedaan yang mencolok pada pembibitan
(pesemaian), penanaman, pemberian air, pemupukan dan pengendalian hama dan
penyakit.
Pemberian air pada penanaman Padi metode SRI tidak dilakukan secara
terus menerus, tapi hanya dilakukan pada priode tertentu dengan maksud agar
supaya kondisi tanah tetap basah namun air tidak sampai menggenag (macak-
macak).
Pemberian air dilakukan tiga hari sekali (dua kali seminggu) dengan
ketinggian air rata-rata 0,50 Cm dengan maksud untuk menjaga kelembaban
tanah, Pemberian air yang relatif agak banyak yaitu pada periode umur
tanaman 68-70 hari yang disebut fase primordia (masa pengisian bulir atau
masa bunting).
5. Sngat penting karena, irigasi merupakan sistem/teknik utama yang wajib
dipikirkan ketika kita membangun bisnis pertanian atau perkebunan. Dan tentu
ada banyak sekali model atau tipe sistem irigasi yang bisa kita buat, untuk
mengairi lahan pertanian menjadi bersih dan sehat. Salah satu caranya adalah
dengan cara membendung sumber air, membuatnya seperti embung atau waduk
agar bisa mengairi lahan pertanian atau kebun dengan lancar.
Sistem irigasi yang baik adalah sistem irigasi yang sesuai dengan habitat dan
karakteristik tanaman tersebut. Karena Irigasi bertujuan untuk menjaga
keseimbangan suhu agar tanaman tumbuh dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai