Presentasi Sidang Arie Satria
Presentasi Sidang Arie Satria
02. GEOLOGI
Diendapkan oleh formasi airbenakat, muaraenim,
01. TEKTONIK
kasai, dan endapan alluvial yang didominasi sedimen
Kota Jambi tidak halus. Efek ukuran butir tersebut mempengaruhi
berpotensi sebagai penguatan gelombang seismik.
pusat gempabumi.
T G
M I
Dosen Pembimbing :
Drs. H. Nasri MZ., M.S.
Ichy Lucya Resta, S.Pd., M.Si.
IDENTIFIKASI MASALAH RUMUSAN MASALAH
• Didominasi oleh sedimen halus. • Bagaimana variasi sebaran parameter
2 mikrotremor Kota Jambi?
• Belum adanya peta mikrozonasi. 1
• Pembangunan Kota berupa mal, • Bagaimana seismisitas Kota Jambi
pusat industri, wisata, dan lain-lain. berdasarkan parameter mikrotremor?
4 MANFAAT
TUJUAN 3 • Sebagai masukan dalam membentuk
• Mengetahui variasi sebaran perencanaan tata ruang Kota Jambi.
parameter mikrotremor Kota • Studi lanjutan terutama dibidang
Jambi. geoteknik, lingkungan dan
• Mengetahui seismisitas Kota kebencanaan.
Jambi berdasarkan parameter
mikrotremor. 5 BATASAN MASALAH
• Penelitian dilakukan pada
beberapa kecamatan yaitu
Danau Teluk, Jambi Selatan,
Jambi Timur, Jelutung, Pal
Merah, Pasar Jambi dan
Pelayangan.
TINJAUAN
PUSTAKA
GEOLOGI DAERAH
PENELITIAN
METODE MIKROTREMOR
• Mikrotremor merupakan
getaran tanah selain
gempabumi, bisa berupa
akibat aktivitas manusia
ataupun alam.
TRANSFORMASI FOURIER
Transformasi Fourier digunakan untuk mentransformasikan suatu fungsi dari
kawasan waktu menjadi fungsi dalam kawasan frekuensi.
j 2 ft
H ( f ) H (t )e
dt
METODE
Ada dua metode yang digunakan dalam HVSR mikrozonasi yaitu Horizontal
Spectral Ratio (HVSR) dan Deterministic Seismic Hazard Analysis (DSHA).
to Vertical
• DSHA merupakan salah satu metode evaluasi dari gerakan tanah atau
mengestimasi percepatan gempabumi pada suatu wilayah berdasarkan
gempabumi dengan magnetudo tertentu.
S HB S ( N S )2 S (W E )2
HVSR TSITE
SVB Svertikal
Frekuensi Alami (f0)
Vs
nilai frekuensi yang kerap
muncul menunjukkan jenis
f
dan karakterisktik batuan 4h
tersebut.
Ketebalan Lapisan Sedimen (h)
Faktor Amplifikasi (A0)
Ketebalan lapisan lapuk pada
Perbesaran gelombang seismik lapisan tanah yang diendapkan
yang terjadi akibat adanya di atas batuan dasar.
perbedaan yang signifikan PARAMETER
antar lapisan. vs
b .vb
MIKROTREMOR h
A0 4 f0
.
s sv
Percepatan Tanah Maksimum
Indeks Kerentanan Seismik (Kg) Percepatan getaran tanah terbesar
Tingkat kerawanan suatu wilayah yang pernah terjadi di suatu
dari ancaman resiko gempabumi. tempat yang diakibatkan oleh
gelombang gempabumi.
A0 2
Kg 5 ((0,61M ) (1,66
3,66
) log R 0,167
1,83
f0 a
Tg
10 R R
FREKUENSI NATURAL (f0)
Klasifikasi tanah
Frekuensi
Klasifikasi Kanai Deskripsi
Tipe Jenis (Hz)
Ketebalan sedimen permukaannya
Batuan tersier atau lebih tua. Terdiri
Jenis I 6,667 – 20 sangat tipis, didominasi oleh
dari batuan Hard sandy, gravel, dll
batuan keras.<5m.
Tipe IV
Batuan alluvial, dengan ketebalan 5m. Ketebalan sedmien permukaannya
Jenis II 10 – 4 Terdiri dari dari sandy-gravel, sandy masuk dalam kategori menengah
hard clay, loam, dll. 5 – 10 meter
Batuan alluvial, dengan ketebalan >5m. Ketebalan sedimen permukaan
Tipe III Jenis III 2,5 – 4 Terdiri dari sandy-gravel,sandy hard masuk dalam kategori tebal,
clay, loam, dll sekitar 10 – 30 meter
Tipe II Batuan alluvial, yang terbentuk dari
Ketebalan Sedimen permukaannya
Jenis IV < 2,5 sedimentasi delta, top soil, lumpur, dll.
sangatlah tebal >30m.
Tipe I Dengan kedalaman 30m atau lebih
Klasifikasi Tanah Berdasarkan Nilai Frekuensi Alami Mikrotremor Oleh Kanai (Arifin, dkk., 2014)
FAKTOR AMPLIFIKASI (A0)
Zona Klasifikasi Nilai faktor amplifikasi
1 Rendah A<3
2 Sedang 3<A<6
3 Tinggi 6<A<9
Rendah <3
Tinggi >6
Klasifikasi Nilai Indeks Kerentanan Seismik (Refrizon, 2013)
PERCEPATAN TANAH
Skala SIG Deskripsi MAKSIMUM (PGA)
Deskrispsi Rinci Skala MMI
PGA
BMKG Sederhana (gal)
Tidak Dirasakan Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa
I I-II < 2.9
(Not Felt) orang tetapi terekam oleh alat.
Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan
II Dirasakan (Felt) kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung III-V 2.9-88
bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan
Kerusakan Ringan
III ringan, seperti retak rambut pada dinding, atap VI 89-167
(Slight Damage)
bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.
Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan
sederhana, sebagian roboh, kaca pecah. Sebagian
Kerusakan Sedang
IV plester dinding lepas. Hampir sebagian besar atap VII-VIII 168-564
(Moderate Damage)
bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan
mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh.
Kerusakan Berat
V Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel IX-XII > 564
(Heavy Damage)
kereta api melengkung.
Klasifikasi Skala Intensitas Gempabumi (SIG) ( BMKG, 2018)
KETEBALAN LAPISAN SEDIMEN
Jenis Ketebalan (meter)
(h) Klasifikasi Kanai
Batuan tersier atau lebih tua. Terdiri dari batuan
Jenis I >5
Hard sandy, gravel, dll
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2 Posisi titik survei
Nilai A0 dan F0
Durasi pengukuran 60 Menit
Menghitung Nilai H, Kg,
dan PGA
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Indeks Kerentanan Seimik (Kg)
Informasi Geologi Regional
Peta Administrasi
A0 2
Kg
f0
Desain Akuisisi Parameter
Akuisisi
Akuisisi (Domain
Waktu) Peak Ground Acceleration
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman 3,66 1,83
A0 dan F0 *.SG2 5 ((0,61M ) (1,66 ) log R 0,167
a 10 R R
Nilai A0 dan F0 Tg
Menghitung Nilai H, Kg,
dan PGA
MMI 3.66 log( PGA) 1.66
Nilai H, Kg, dan PGA
Peta Mikrozonasi
4 f0
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Interpretasi Kualitatif
Menghitung nilai
A0 dan F0
Data Rekaman
*.SG2
berdasarkan bentuk kurva H/V.
Interpretasi Kuantitatif
Nilai A0 dan F0 berdasarkan nilai parameter mikrotremor.
Menghitung Nilai H, Kg,
dan PGA
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
Mulai
Akuisisi (Domain
Waktu)
Studi
Literatur
Menghitung nilai Data Rekaman
A0 dan F0 *.SG2
Nilai A0 dan F0
Peta Mikrozonasi
Interpretasi
Selesai
01
HASIL & PEMBAHASAN
INTERPRETASI KUALITATIF
INTERPRETA
SI
KUALITATIF
36 % Broad Peak
Kurva dengan puncak yang lebar
CLEAR PEAK
f0>0,5 Hz
Hal ini dikarenakan adanya kontras impedansi
antara lapisan dipermukaan yang tidak kompak
dengan lapisan dibawahnya yang lebih padat
(bedrock). Biasa ditemukan pada Alluvial
memanjang.
BROAD PEAK
f0>0,5 Hz
Beberapa hasil pengukuran jenis broad peak
terdapat pada MT05, MT07, MT08, MT12, MT019,
MT21, MT22, MT23, dan MT24.
Hal ini dikarenakan adanya slope antar lapisan
lunak dengan lapisan keras dibawah permukaan.
Biasa ditemukan pada area pengukuran yang relatif
lembah.
INTERPRETASI
KUANTITATIF
Frekuensi Alami
menunjukkan jenis dan
karakterisktik batuan tersebut.
Ketebalan Lapisan Sedimen
Faktor Amplifikasi ketebalan lapisan lapuk
perbesaran gelombang pada lapisan tanah yang
seismik yang terjadi diendapkan di atas batuan
akibat adanya perbedaan dasar.
yang signifikan antar
lapisan.
KAJIAN GEOTEKNIK
pengembangan dan pembangunan
kota seperti pembangunan pusat
perbelanjaan, perkantoran atau
gedung bertingkat dilakukan pada
daerah frekuensi alami tinggi.
FAKTOR AMPLIFIKASI
Menurut Solikhin dan Suantika
(2008) lapisan tanah yang lunak
dapat menyebabkan getaran
gempa yang lebih besar
dibandingkan dengan lapisan
tanah yang lebih keras pada
waktu dilewati oleh gelombang
gempa.
Kasang Jaya
hingga Sijinjang
kecamatan Jambi
Timur.
01
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN
Terdapat dua zona seismisitas yaitu zona I dan zona II. Zona I merupakan zona aman, zona
ini tersebar hampir diseluruh daerah penelitian. Zona tersebut dominan berada pada formasi
kasai dan muaraenim. Zona II merupakan zona getaran gempabumi dirasakan oleh beberapa
orang, terkonsentrasi di beberapa kelurahan meliputi Tanjung Sari kecamatan Jambi Timur,
Pasir Panjang, Tanjung Raden hingga bagian selatan Olak Kemang kecamatan Danau Teluk.
Zona tersebut dominan berada pada endapan alluvial.
SARAN