Anda di halaman 1dari 45

SELAMAT DATANG

DI PEMBELAJARAN IPA KELAS


VIII

MTs NEGERI 3 MAJALENGKA


emansule49@yahoo.co.id
BAB 3

MATERIAL
DAN
PENGARUH KESEHATAN
KOMPETENSI INTI

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret


(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR

1. Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan


pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta
pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan
manusia

2. Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan


mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan berdasarkan
sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR

1. Peserta didik dapat menjelaskan material dan


pengaruhnya terhadap kesehatan
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi
bermacam-macam bahan pembersih, bahan
pemutih, bahan pewangi, pembasmi hama
dan mengetahui efek samping penggunaan
bahan kimia serta mengetahui cara
mencegah efek samping yang ditimbulkan
akibat penggunaan bahan-bahan kimia
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengelompokkan benda-benda yang termasuk material


2. Melakukan percobaan sederhana cara membersihkan
Aluminium
3. Menyebutkan manfaat bahan-bahan dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menyebutkan pengaruh material terhadap kesehatan
5. Mengelompokkan benda-benda yang termasuk
material
6. Melakukan percobaan sederhana cara membersihkan
aluminium
7. Menyebutkan manfaat bahan-bahan dalam kehidupan
sehari-hari
8. Menyebutkan pengaruh material terhadap kesehatan
9. Menyebutkan efek samping penggunaan bahan kimia
10. Menerapkan cara mencegah efek samping dari
penggunaan bahan-bahan kimia
PETA KONSEP
MATERIAL

MEKANIK TERMAL LISTRIK OPTIK KIMIA POLITUR PIPA PVC CAT ASBES SEMEN

ELASITAS KONDUKTI DIELEKTRI REFLEKTIV KOROSI ALERGI KANKER PERNAPAS PARU- PERNAPAS
VITAS KA ITAS KULIT AN PARU AN

BAJA ALUMINIU KAYU SENG ASBES


M

KERANGK KUSEN PINTU ATAP ATAP


A ATAP
A. SIFAT MATERIAL

Material adalah barang yang


dibutuhkan untuk membuat
sesuatu. Istilah lain material
adalah sebuah bahan mentah
sebagai masukan dalam produksi
atau diproses terlebih dahulu
untuk produksi lebih lanjut.

Material
Pada dasarnya material mempunyai beberapa sifat yang
diklasifikasikan menjadi sifat mekanik, sifat fisik dan sifat
kimia.

SIFAT MEKANIK SIFAT FISIK SIFAT FISIK

sifat mekanik Sifat Fisik Sifat kimia


meliputi kekuatan Kerapatan meliputi asam, basa
tarik dan tekan, kekuatan, sifat dan garam,
ketangguhan, material terhadap korosifitas,
elastisitas, kekuatan air, hantaran panas. oksidasi, ketahanan
kejut, keausan, Konduktifitas terhadap sinar
kepatahan lisrtik, magnetisasi. ultraviolet dan lain-
lain
B. KARAKTERISTIK MATERIAL
Rumah terdiri dari material yang menjadi bahan mentah
antara lain:kayu, besi, aluminium, baja, Pasir, semen, asbes
dan masih banyak material lain. Lebih jelas kamu pelajari
karakteristik material tersebut.
1. Aluminium

Aluminium adalah sejenis logam


yang memiliki sifat fisik keras
dan kuat tetapi sangat kenyal,
aluminium mempunyai berat
jenis 2,6 dan warnanya putih
kebitu-biruan , justru karena
kekenyalannya itulah maka
aluminium mudah di
bentuk ,dapat digiling, dituang
sehingga aluminium itu menjadi
plat-plat tipis, kawat-kawat kecil Kusen, Pintu dari
Bahan Aluminium
2. Besi dan Baja
Besi (Fe) adalah suatu logam
dengan sifat-sifat keras, Titik
didih dari besi murni terletak
sekitar 1525°c,berat jenisnya
7,88 dan angka kooefisien
muanya 0.000012.
Besi dan baja banyak digunakan
untuk segala keperluan sebagai
bahan bangunan, misalnya
untuk: paku, kawat, profil,alat-
alat,plat/besi batangan
Paku Terbuat dari
Besi/Baja
Akhir-akhir ini penggunaan baja
ringan sebagai atap rumah mulai
digemari.
Kerangka atap ini mengadopsi
bangunan di negeri Sakura Jepang
karena resiko kecil saat terjadi gempa,
hal ini juga strategis digunakan di
Indonesia.
Keunggulan baja ringan antara lain:
tidak rapuh karena dimakan rayap,
beban bangunan lebih ringan, struktur
material dapat disesuaikan keadaan
geografis dan pengerjaan relative
mudah.. Kerangka Atap Rumah
Menggunakan Baja
Ringan
3. Kayu
Kayu merupakan bahan produk
alam, hutan. Kayu merupakan bahan
bangunan yang banyak disukai orang
atas pertimbangan tampilan maupun
kekuatan.
Dari aspek kekuatan, kayu cukup
kuat dan kaku walaupun bahan kayu
tidak sepadat bahan baja atau beton.
Kayu mudah dikerjakan –
disambung dengan alat relatif
sederhana.
Kusen, Pintu, kerangka
atap dari Bahan
Kayu
Kelebihan-kelebihan itu antara lain:

1.Di Indonesia kayu mudah didapat dan bisa didapat pada


sembarang tempat/hutan di Indonesia.
2.Kayu sebagai bahan bangunan ,mudah diangkut dan apabila
perlu dibuat balok dengan ukuran kecil ,sehingga proses
pengangkutannya mudah.
3.Mudah cara pengerjaan kayu, dan apabila terjadi kekeliruan
dalam pembuatan mudah merubahnya.
4.Kayu cukup baik untuk pekerjaan didalam air ,karena kayu
tidak mungkin berkarat ,dengan syarat kayu harus terendam
dalam air terus.
5.Kayu adalah bahan bangunan yang baik untuk pekerjaan
penyekat panas, penyekat suara dan lain-lain.
BERDASARKAN TEKSTUR JENIS KAYU

1.Kayu bertekstur halus, contoh


kayu giam, lara ,kulim
2.Kayu bertekstur sedang , contoh
kayu jati, snokeling
3.Kayu bertekstur kasar, contoh
Kayu meranti, kampas

Tekstur Kayu
4. Semen
Semen adalah zat yang
digunakan untuk merekat Batu,
Bata, Batako maupun bahan
bangunan lainnya. Sedangkan
kata semen sendiri berasal dari
caementum (bahasa Latin), yang
artinya "memotong menjadi
bagian-bagian kecil tak
beraturan".

Semen material
bangunan
Semen dibuat dari serbuk yang memiliki komposisi utama
kalsium atau batu kapur , aluminium oksida , pasir silikat
dan bijih besi. Semen memiliki sifat fisis: butiran halus,
waktu ikat, panas hidrasi dan berat jenis.
5. Pasir

Batu pasir (Bahasa Inggris: sandstone) adalah Batu


endapan terdiri dari mineral butiran batuan yang kecil.
Sebagian besar butiran pasir terbentuk oleh kuarsa karena
mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi

Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2


milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida,
tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya
dibentuk dari batu kapur .
2. Bahan Kimia dalam Rumah Tangga

1. Bahan Pembersih (Sabun dan deterjen)

Sabun adalah garam kalium atau natrium dari asam-


asam organik, seperti asam stearat atau asam palmitat,
contoh Natrium stearat, Natrium palmitat, Kalium stearat,
Kalium palmitat.
Sabun merupakan surfaktan yang berfungsi untuk
mencuci dan membersihkan di dalam air. Sedangkan
surfaktan singkatan dari surface active agents,
merupakan zat yang dapat menurunkan tegangan
permukaan suatu cairan.
Sabun dapat diperoleh dari mereaksikan antara lemak atau
minyak baik hewani maupun nabati dengan basa( KOH
atau NaOH). Reaksi ini dikenal dengan reaksi saponifikasi
atau reaksi penyabunan.
Lemak + basa → sabun + gliserol
Dikenal ada dua macam sabun yaitu sabun lunak dan
sabun keras. Sabun lunak, basanya berasal dari KOH.
Sedangkan sabun keras, basanya berasal dari NaOH.
Ada zat yang memang ditambahkan untuk menghasilkan
busa, zat tersebut namanya Sodium Laureth Sulfate (SLS)
atau Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES). Atau dapat juga
digunakan Sodium Dodecyl Sulfate atau Ammonium Lauryl
Sulfate. Zat penghasil busa inilah nanti jika bekerja akan
membersihkan bahan dan mengangkat kelembaban dari
lapisan atas kulit.
Detergen mempunyai sifat yang mirip dengan sabun, yaitu
bila ditambahkan ke dalam air sama-sama dapat melepas
kotoran dari suatu benda. Sabun dan detergen bekerja
dengan cara menurunkan tegangan permukaan sehingga
air mudah membasahi permukaan benda, kemudian
menarik kotoran dari benda yang ada. Kotoran terangkat
dari benda dan terbawa oleh air.
Sifat mirip antara detergen dengan sabun yang lain adalah
sama-sama terdapat gugus-gugus yang bersifat hidrofil
atau bersifat hidrofob. Bagian hidrofil berfungsi menarik air,
sedang hidrofob untuk mengikat kotoran yang melekat
pada benda yang dicuci.
Molekul sabun lebih mudah terdegradasi oleh bakteri
pengurai, tetapi harganya lebih mahal.
Molekul detergen harganya lebih murah, tetapi ada
detergen tertentu yang tidak dapat terdegradasi oleh
bakteri pengurai sehingga menyebabkan pencemaran
lingkungan. Biasanya detergen yang rantai hidrokarbonnya
panjang. Yang menyebabkan detergen tertentu sulit
didegradasi oleh bakteri karena mengandung Lauril Alkil
Sulfonat(LAS) atau Alkil Benzena Sulfonat (ABS).
Sedangkan detergen dengan rantai alkil pendek seperti
Sodium Dodesil Sulfat (SDS) lebih mudah terdegradasi
oleh bakteri pengurai.
Keuntungan lain detergen dibanding sabun, bahwa molekul
detergen tidak dapat bereaksi dengan ion Ca2+ dan ion
Mg2+ dalam air. Sehingga dapat digunakan untuk mencuci
dalam air sadah. Sedangkan sabun tidak bisa dipakai untuk
mencuci dalam air sadah karena akan terjadi
pengendapan.

Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+.
Contoh : CaCl2 , CaSO4 , Ca(HCO3)2, MgCl2 , MgSO4 ,
Mg(HCO3)2,
BAHAN KIMIA PEMBERSIH
2. Bahan Pemutih
Pemutih digunakan pula untuk membunuh bakteri dan
mengembalikan warna putih agar kelihatan lebih cerah. Zat
aktif yang terdapat pada pemutih pakaian atau
pengelantang (bleaching agent ) adalah Natrium hipoklorit
(NaClO), karena ion ClO- mempunyai daya oksidasi yang
baik .
NaClO dikenal sebagai larutan klorox dengan berbagai
merk, misalnya bayclin, sunclin dan lain-lain untuk pemutih
pakaian. Pemutih yang ada di pasaran rata-rata
mengandung 5,25% masa NaClO. Selain Natrium hipoklorit
yang terdapat dalam pemutih dapat juga Kapur klor
(CaOCl2).
 
BAHAN KIMIA PEMUTIH
3. Bahan Pewangi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa terlepas dari
apa yang disebut bahan pengharum atau pewangi. Zat ini
digunakan sebagai pengharum ruangan atau pengharum
badan / pakaian.
Bahan pewangi tersebut dapat diperoleh secara alami
(yang diekstrak dari alam) misal aroma mawar, melati, apel
dan lain-lain, namun dapat pula diperoleh dengan cara
buatan atau sintetis(bersal dari bahan kimia sintetis).
Bahan yang diperoleh secara sintetis ini aromanya mirip
dengan bahan alami dan harganya akan lebih murah,
contoh : indol, etil miristat, alil kaproat, anisaldehid.
Salah satu proses pengambilan komponen esensial dalam
parfum adalah dengan metode enfluorase. Metode ini
dilakukan dengan menangkap bahan parfum yang bersifat
folatil (gas yang mudah menguap) ke dalam suatu lemak
padat. Cara ini dipakai untuk menghasilkan aroma tertentu
yang sulit dilarutkan atau ditangkap dengan pelarut cair
biasa. Meskipun saat ini metode tersebut sudah mulai
ditinggalkan karena mahal, namun untuk parfum-parfum
tertentu yang menghendaki kemurnian dan efek tertentu,
maka penggunaan metode tersebut masih dimungkinkan.

l
Pengharum biasanya berwujud cair dan dikemas dalam
botol semprot. Sebagai zat pendorong dalam botol parfum
adalah gas Freon, nama kimianya klorofluoro karbon(CFC).
CFC sebagai cairan pendingin(refrigerant) atau sebagai
propelan aerosol. Namun gas Freon sekarang sudah
dikurangi penggunaannya karena dapat merusak lapisan
ozon di atmosfer. Dengan adanya zat pendorong maka
pengharum keluar dari botol dalam bentuk aerosol (zat cair
yang terdispersi dalam udara). Selain berbentuk aerosol,
ada pula pengharum yang berbentuk padat, yaitu bedak.
BAHAN KIMIA PEWANGI
4. Pembasmi hama (Pestisida)
Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan
untuk membunuh hama baik yang berupa tumbuhan,
serangga maupun hewan di lingkungan kita. Berdasarkan
jenis hama yang akan diberantas pestisida dapat
digolongkan menjadi insektisida, herbisida, nematisida,
fungisida dan rodentisida.

1. Jenis-jenis pestisida
a. Insektisida
Insektisida merupakan pestisida untuk memberantas
serangga, seperti: nyamuk, kecoa, kutubusuk, rayap,
semut, belalang, wereng, ulat. Contoh insektisida :
diazinon, tiodan, basmion,basudin, propoksur, diklorovinil
dimetil fosfat, timbal arsenat, magnesium fluorosilikat.
b. Herbisida
Herbisida merupakan pestisida untuk mencegah dan
mematikan gulma atau tumbuhan pengganggu. Contoh :
enceng gondok, rumput teki, alang-alang. Alang-alang
dapat dikatakan sebagai hama tananaman karena alang-
alang merebut makanan dari tanaman yang ada dalam
tanah. Contoh : Gramoxone, totacol, pentakloro fenol,
amonium sulfonat.

c. Nematisida
Nematisida adalah pestisida untuk memberantas hama
cacing. Hama ini sering merusak akar atau umbi tanaman.
Contoh : oksamil, natrium metam
d. Fungisida
Fungisida adalah pestisida untuk memberantas
jamur(fungi). Contoh : Timbal(I)oksida, Carbendazim,
tembaga oksiklorida, natrium dikromat
 
e. Rodentisida
Rodentisida adalah pestisida untk memberantas bintang
pengerat, misal tikus. Contoh : warangan(senyawa arsen),
thalium sulfat.
 
2. Bahan Kimia Dalam pestisida
Berdasarkan bahan kimia yang terdapat dalam pestisida,
maka pestisida dapat digolongkan menjadi :
a. golongan organoklor,
yaitu senyawa organik yang mengandung klor dan
umumnya bersifat racun.
Contoh : DDT (Diklorodifenil Trikloroetana), aldrin,
dieldrin,endosulfan, dikofol, folpet, lindan, klordan.
 
b. golongan organofosfat,
yaitu senyawa organik yang mengandung gugus fosfat.
Senyawa ini lebih bersifat racun, tetapi lebih mudah
terdegradasi dan lebih cepat hilang keaktifannya.
Contoh : malation, diazinon, fention, metil paration, etil
paration,
c. Golongan karbamat
Yaitu senyawa organik yang merupakn turunan asam
ditiokarbomin yang disebut dengan ditiokarbamat. Contoh
karbaril, karbotorum, propoksur, BPMC
BAHAN KIMIA PEMBASMI HAMA
C. PENGARUH MATERIAL TERHADAP
KESEHATAN
Berikut beberapa material/bahan bangunan yang berbahaya
beserta penyakit yang ditimbulkan;

1. Kayu merupakan bahan material alami sehingga lebih


ramah lingkungan. Sering kali orang memperindah warna
dengan menggunakan politur hal ini menimbulkan bahaya.
Sumber bahaya penggunaan politur, melamin (urea
formal-dehyde) adalah Alergi kulit, mata, gangguan
selaput lendir
2. Pipa PVC, lem PVC, cat 3. Cat sintetis (cat besi/kayu),
PVC, Lantai Vilil, karpet thinner, cat epoksi yang
plastik (yang dibuat dari mengandung etylalkohol,
PVC), lem kontak. Sifatnya epoksi mesin. Penyakit yang
yang ringan, kekuatan tinggi, ditimbulkan : Penyakit
dan reaktivitas rendah, syaraf, darah, pernafasan,
menjadikannya cocok untuk mata buta, gangguan
berbagai keperluan. Penyakit keseimbangan, selaput
yang ditimbulkan : Kanker, lendir, eksim pada kulit.
pembakaran menguapkan
asam klorida (mematikan
tanaman), penyakit hati,
ginjal
Untuk meminimalisasi bahaya tersebut, setidaknya kita
mempunyai beberapa solusi diantaranya :

1. Apabila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru
difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu
sementara waktu hingga bau menyengat dari formaldehyde
tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap tinggi
selama 6 – 12 bulan.

2. Pilih bahan bangunan yang sehat (tidak tercampur bahan


kimia berbahaya) seperti batu alam, tanah liat, batako,
kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam, bata
merah, genteng tanah, kaca, beton, batako, conblok, kertas
3. Kayu merupakan bahan material alami sehingga lebih
ramah lingkungan. Sering kali orang memperindah warna
dengan menggunakan politur hal ini menimbulkan bahaya.
Sumber bahaya penggunaan politur, melamin (urea
formal-dehyde) adalah Alergi kulit, mata, gangguan
selaput lendir
Pengaruh Bahan Kimia Terhadap Kesehatan
Pencemaran Pestisida
Bila pestisida digunakan secara berlebihan maka akan
menyebabkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran
air maupun pencemaran tanah. Pencemaran air oleh
pestisida terjadi melalui aliran air dari tempat
berlangsungnya penggunan pestisida tersebut, misalnya
dari sawah. Kadar pestisida yang cukup tinggi terbawa
aliran air kemudian dapat meracuni air di sekitar
persawahan dan membunuh organisme air. Organisme air
dimakan oleh ikan air dan ikan air yang sudah keracunan
ditangkap oleh manusia kemudian dimakan. Akhirnya
manusia juga akan keracunan pestisida.
Pestisida dari jenis organoklor mempunyai dampak
terhadap lingkungan, misalnya DDT(Diklorodifenil
Trikloroetana) yang sekarang telah dilarang
penggunaannya karena dapat menimbulkan pencemaran
tanah dan air. Hal ini disebabkan karena molekul DDT
sukar mengalami degradasi / sulit diuraikan oleh
mikroorganisme, bersifat stabil, mudah larut dalam lemak
atau minyak sehingga mudah diadsorbsi oleh organisme
yang berlemak dan mengakibatkan kematian pada
binatang yang memangsanya, DDT juga dapat
menyebabkan kekebalan pada hewan setelah memakai
dalam waktu yang lama.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai