• Analisis epidemiologi dan interpretasi yang tepat
tentang gejala keracunan, waktu onset, jenis bahan pangan dengan memahami teknik pengolahan yang rawan terhadap kontaminan tertentu, penghitungan food specific attack rate , serta pengetahuan tentang jenis-jenis kontaminan yang menyebabkan keracunan pangan membawa tim investigasi pada jenis pangan yang patut dicurigai serta penyebab keracunan yang paling mungkin. INVESTIGASI LAPANGAN
Dalam suatu jamuan misalnya, lazimnya disajikan
berbagai jenis lauk pauk, makanan pembuka atau penutup. Hasil wawancara yang baik semestinya dapat menggiring investigator pada 2-5 jenis pangan yang paling mungkin yang sesuai dengan gejala, waktu onset, serta teknologi/Penanganan pangan yang diduga penyebab keracunan. INVESTIGASI DI LABORATORIUM • Hasil analisis wawancara yang baik menjadi suatu modal penting dalam pelaksanaan uji laboratorium. • Dalam kenyataannya jumlah sampel yang tersedia dalam keracunan pangan seringkali sangat terbatas untuk keperluan analisis untuk beberapa calon penyebab keracunan. • Penting diketahui bahwa penyebab keracunan hanya dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadapnya, kecuali untuk gejala keracunan tipikal dengan satu jenis pangan yang telah dikenal seperti keracunan tempe bongkrek, ikan buntal dan lain-lain. INVESTIGASI DI LABORATORIUM • Pemahaman mengenai penyebab keracunan dan jenis pangan menjadi penting, apalagi saat ini muncul berbagai patogen “emerging”. • Contoh , jika hasil wawancara menunjukkan kemungkinan bakteri penyebab spora merupakan penyebab keracunan dalam bahan bangan matang berprotein tinggi, maka analisis lebih tepat diarahkan pada Clostridium perfringens daripada Bacillus cereus, meskipun keduanya menghasilkan spora. INVESTIGASI DI LABORATORIUM
• Apabila muntah muncul sebagai gejala
utama pada keracunan pangan, dengan waktu onset yang pendek maka analisis terhadap bakteri dan enterotoksin Staphylococcus aureus atau B. cereus tentunya menjadi lebih tepat. INVESTIGASI DI LABORATORIUM.
• Modus mikroba kontaminan penyebab keracunan.
• Apakah bakteri tersebut menyebabkan infeksi? Apakah bakteri tersebut menyebabkan intoksikas? • Apakah diperlukan jumlah besar untuk bakteri tersebut dalam menyebabkan keracunan? • Memberikan input tentang analisis kualitatif atau diperlukan analisis kuantitatif, dan juga apakah analisis metabolit (toksin) diperlukan. PENANGANAN SAMPEL KERACUNAN PANGAN toksin kimia merupakan penyebab keracunan, senyawa stabil selama penyimpanan.
mikroba merupakan penyebab keracunan maka
penanganan yang benar terhadap sample harus dilaksanakan. PENANGANAN SAMPEL MAKANAN
Pada kondisi lain, penyimpananan pada suhu beku,
juga dapat menghilangkan bakteri-bakteri yang rapuh seperti C. jejuni. Penyitaan sampel oleh aparat kepolisian haruslah memperhatikan aspek ini, karena sampel yang berada pada suhu ruang selama >12 jam mungkin sudah tidak relevan lagi untuk keperluan analisis mikrobiologi. INVESTIGASI LABORATORIUM
• Memberikan gambaran tentang kontaminan.
• tidak adanya sampel makanan : analisis laboratorium pada sample klinis (muntahan, darah, feses korban) menjadi satu--satunya sumber analisis laboratorium. INVESTIGASI LABORATORIUM
• Dengan mengacu pada hasil wawancara, maka
analisis sampel klinis juga dapat diarahkan kepada sekelompok “kandidat penyebab keracunan”. • Investigasi epidemiologi dengan metode case control maupun cohort menjadi penting untuk menetapkan kandidat penyebab keracunan. INVESTIGASI DI LOKASI PENGOLAHAN PANGAN PENYEBAB KERACUNAN hasil investigasi : hubungan antara gejala klinis, jenis mikroba pada sample makanan dan atau sampel klinis sesuai. Konfirmasi dilakukan penyelidikan lebih lanjut di tempat/sarana pengolahan bahan pangan. Analisis tempat pengolahan ditujukan untu melakukan rekonstrusi tentang bagaimana pangan penyebab keracunan tersebut dihasilkan pada saat keracunan terjadi. INVESTIGASI DI LOKASI PENGOLAHAN PANGAN PENYEBAB KERACUNAN investigasi dilakukan dengan mendokumentasikan proses, personel dan tindakan . tahap apa dan mengapa bahan berbahaya (bahan kimia atau mikroba) dapat berada pada makanan.