Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMENUHAN

KESESUAIAN BANGUNAN, PRASARANA, DAN


PERALATAN KESEHATAN DI RS

Dr. Hilda Chandra


Seksi Kesehatan Dasar dan Rujukan
1
Dinas Kesehatan Aceh

Dalam Rangka
Workshop Pemeliharaan Sarpras dan Alkes untuk RS Swasta
Banda Aceh, 18-21 Agustus 2016
Visi dan Arah Kebijakan
2015-2019 Penguatan Yankes
kegiatan Pengembangan dan
Penguatan Fasyankes (Primer
dan Lanjutan) :
Arah Kebijakan 1) Pembangunan dan
rehabilitasi sarana
terkait Supply prasarana fisik (Puskesmas
Mengembangkan & dan RS);
Visi Kemkes 2019 memperkuat fasyankes 2) Penguatan fasyankes
melalui pemenuhan SPA,
terkait Supply (primer dan lanjutan) Sediaan Farmasi & Alkes
“Menjamin akses dengan cara : untuk mendukung
1. Menambah dan prioritas RPJMN 2015-
pelayanan 2019 disetiap jenjang
kesehatan yang merehabilitasi fasilitas; fasyankes;
terjangkau dan 2. Memperkuat fasyankes; 3) Pemenuhan SDM
3. Meningkatkan kualitas; Kesehatan di setiap
berkualitas bagi Fasyankes pemerintah;
masyarakat”. serta 4) Peningkatan kualitas
4. Memantau secara fasyankes (melalui
berkala keberadaan/ Akreditasi).
ketersediaan dan 5) Pemantauan (kajian
kualitas fasyankes berkala) ketersediaan dan
kualitas fasyankes
ROADMAP AKREDITASI RUMAH SAKIT
TAHUN 2015 -2019

481 Kabupaten Kota memiliki


1 RSUD terakreditasi

384 Kabupaten Kota memiliki 1


RSUD terakreditasi

287 Kabupaten Kota memiliki


1 RSUD terakreditasi

• 3 RSUD telah
Terakreditasi Nasional
dari 31 RSUD 190 Kabupaten Kota memiliki
Kab/Kota (9%) 1 RSUD terakreditasi
• 4 RS Swasta
Terakreditasi dari 33
RS Kab/Kota (12 %)
94 Kabupaten Kota memiliki 1
RSUD terakreditasi

2015 Sumber : Perpres 2/2015 ttg RPJMN 2015-2019


HUBUNGAN PEMENUHAN STANDAR SPA DAN AKREDITASI
DENGAN KESIAPAN FASYANKES DALAM PELAKSANAAN JKN
Pemenuhan SPA, Fasyankes Memenuhi
SDM & Manaj Terakreditasi Persyaratan BPJS
Sesuai Standar

Standar Akreditasi
Fasyankes Sesuai Standar Pelayanan
1.Permenkes No. 12
Standar Kesehatan JKN
Tahun 2012
1.Permenkes 56
2.Pedoman
Tahun 2014 1.Permenkes No 71
Akreditasi
2.Permenkes 75 Tahun 2013
Puskesmas
Tahun 2015 2.Permenkes No 28
3.Pedoman
3.Permenkes No 9 Tahun 2014
Akreditasi Fasyankes
Tahun 2014
lainnya

Perizinan,
Akreditasi Kredensialing
Registrasi
Kemenkes Kemenkes
BPJS
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Asosiasi Fasilitas
Komisi Akreditasi
HUBUNGAN PEMENUHAN STANDAR SPA DAN AKREDITASI
DENGAN KESIAPAN FASYANKES DALAM PELAKSANAAN JKN
Pemenuhan SPA, Fasyankes Memenuhi
SDM & Manaj Terakreditasi Persyaratan BPJS
Sesuai Standar

Standar Akreditasi
Fasyankes Sesuai Standar Pelayanan
1.Permenkes No. 12
Standar Kesehatan JKN
Tahun 2012
1.Permenkes 56
2.Pedoman
Tahun 2014 1.Permenkes No 71
Akreditasi
2.Permenkes 75 Tahun 2013
Puskesmas
Tahun 2015 2.Permenkes No 28
3.Pedoman
3.Permenkes No 9 Tahun 2014
Akreditasi Fasyankes
Tahun 2014
lainnya

Perizinan,
Akreditasi Kredensialing
Registrasi
Kemenkes Kemenkes
BPJS
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Asosiasi Fasilitas
Komisi Akreditasi
DATA AKREDITASI RS SWASTA/TNI-POLRI DI ACEH

No KABUPATEN/KOTA NAMA RS KELAS RS AKREDITASI NASIONAL

1 BANDA ACEH 11 RS C/D BELUM

2 ACEH BESAR 2 RS D BELUM

3 PIDIE 3/4 D BELUM

4 BIREUN BMC, AVICENNA, TELAGA BUNDA D PERDANA

MALAHAYATI, JEUMPA D BELUM

5 ACEH TENGAH FANDIKA D BELUM

6 LHOKSEUMAWE 6 RS D BELUM

7 ACEH UTARA PIM BELUM BELUM

8 ACEH TIMUR GRAHA BUNDA D PERDANA

9 LANGSA 3 RS C/D BELUM

11 ACEH TAMIANG PERTAMINA RANTAU D BELUM

12 ACEH TENGGARA 1 RS BELUM BELUM

13 ACEH BARAT 2 RS D BELUM

14 SABANG RS TNI-AL LILIPORY BELUM BELUM


PERMENKES 71 TAHUN 2013
TTG PELAYANAN KESEHATAN PADA JKN
Faskes dapat bekerjasama dengan BPJS
PASAL 5 Ayat (1)  harus menuhi persyaratan
PASAL 6 Ayat (2) & 7 Ayat (1) huruf b:
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan lanjutan harus
terakreditasi.
PASAL 41
Ayat (2) : FKTP harus menyesuaikan Permenkes
(terakreditasi) dalam waktu 5 tahun  th 2018
Ayat (3) : RS harus menyesuaikan Permenkes (terakreditasi)
dalam waktu 3 Tahun  th 2016
Akreditasi Fasyankes menjadi barometer mutu
pelayanan dalam menunjang pelaksanaan JKN
PENDAHULUAN
• Rumah sakit adalah adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat (PMK 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perijinan
RS)
• Berdasar jenis pelayanan a.RS Umum
b. RS Khusus
• Rumah Sakit Umum : Kelas A. B,C,D
• Kelas D >>>>>>Kelas D dan Kelas D Pratama
• Rumah Sakit Khusus : A, B,C
• Penetapan klasifikasi rumah sakit didasarkan pada :
- pelayanan
- sumber daya manusia
- peralatan , dan
- bangunan dan prasarana
- Administrasi .
Bangunan dan prasarana Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan tata bangunan dan
lingkungan serta keandalan bangunan dan prasarana
Pelayanan RS kls C/D
a. pelayanan medik;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan dan kebidanan;
d. pelayanan penunjang klinik;
e. pelayanan penunjang nonklinik; dan
f. pelayanan rawat inap.
Pelayanan medik RS kelas C/D
• a. pelayanan gawat darurat;
• b. pelayanan medik spesialis dasar;
• c. pelayanan medik spesialis penunjang;
• d. pelayanan medik spesialis lain;
• f. pelayanan medik spesialis gigi dan mulut.
KEBIJAKAN TERKAIT SARANA PRASARANA

UU No. 36 thn 2009 tentang kesehatan


UU No. 44 thn 2009 tentang Rumah Sakit
Kepmenkes 1204 tahun 2004 ttg Kesehatan Lingkungan RS
Permenkes no. 2306 tahun 2011 ttg. Persyaratan Teknis
Prasarana Instalasi Elektrikal RS
Permenkes no. 56 tahun 2014 ttg Klasifikasi dan Perijinan RS
Permenkes no. 4 tahun 2016 ttg Penggunaan Gas Medik dan
Vakum Medik pada Fasyankes
Kepmenkes no. 432 tahun 2007 ttg Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
PermenLHK no 56 tahun 2015 ttg Tata Cara & Pengelolaan Teknis
Limbah B3 dari Fasyankes
10
UU No.44 tentang Rumah Sakit
Pasal 7
• (1) Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.

• Pasal 8 tentang Lokasi


• Pasal 9 tentang Bangunan
• Pasal 11 tentang Prasarana
• Pasal 16 tentang peralatan

11
UU NO 44 THN 2009 TTG RUMAH SAKIT

12
13
14
FAMILY TREE BIDANG SARANA PRASARANA DAN PERALATAN KESEHATAN
(UU NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT)
PASAL 7
PERSYARATAN TEKNIS
RUMAH SAKIT

PASAL 8 PASAL 9 dan 10 PASAL 11 PASAL 15 PASAL 16


PASAL 12, 13 dan 14
PERSYARATAN PERSYARATAN TEKNIS PERSYARATAN PERSYARATAN PERSYARATAN
PERSYARATAN SDM
TEKNIS LOKASI BANGUNAN/SARANA RS TEKNIS PRASARANA KEFARMASIAN TEKNIS ALAT
1. Studi Kelayakan 1. Rawat Jalan 1. Instalasi air
2. Rawat Inap 1. Medis & nonmedis
(Feasibility Studies/ 2. Instalasi Mekanikal & 2. Balai uji dan kalibrasi
3. Gawat Darurat
FS) 4. Operasi
Elektrikal 3. Ijin dengan sinar
2. Master Plan 5. Ruang radiologi 3. Instalasi gas medik pengion
6. Laboratorium 4. Instalasi uap 4. Sesuai indikasi
7. Ruang sterilisasi (CSSD) 5. Instalasi pengelolaan pasien (Based on
8. Ruang farmasi/apotik limbah Indication)
9. Ruang diklat 6. Pencegahan dan 5. Kompetensi petugas
10. Ruang adm. & kantor penanggulangan 6. Operasional dan
11. PKMRS kebakaran pemeliharaan
12. Ruang menyusui 7. Petunjuk, standar & 7. Track record dan
13. Ruang tenaga kesehatan sarana evakuasi saat
14. Ruang ibadah, r. tunggu dokumentasi
terjadi keadaan darurat
15. Ruang mekanik
16. Dapur
8. Instalasi tata udara
17. Laundry 9. Sistem informasi dan
18. Kamar jenazah komunikasi
19. Taman Terapetik & 10. Ambulan
Penghijauan + Parkir
Tambahan: Tambahan:
1. Ruang Kebidanan 1. Sistem Pencahayaan
2. Ruang Rawat Intensif 2. Sistem Penangkal
(Intensive Care Unit/ICU) Petir
3. Ruang Rehabilitasi Medik
4. Bank Darah
5. Ruang Hemodialisa
PRASARANA (UTILITAS) : BANGUNAN RS HARUS
MEMENUHI PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN

KESELAMATAN KESEHATAN KENYAMANAN KEMUDAHAN

PROTEKSI SISTEM RUANG GERAK HUBUNGAN


KEBAKARAN VENTILASI ANTAR RUANG

PROTEKSI PETIR SISTEM KONDISI


PENCAHAYAAN TERMAL KELENGKAPAN
PRASARANA DAN
PROTEKSI SARANA
SISTEM SANITASI PANDANGAN
KELISTRIKAN

PROTEKSI BAHAN
GETARAN DAN
STRUKTUR BANGUNAN KEBISINGAN

Pedoman Subdit Bina Sarana dan Prasarana Kesehatan


Pasien Umum
Pendaftaran

Rawat Jalan
(Pemeriksaan Awal Gawat Darurat
Pasien
Gawat
Laboratorium Darurat

Radiologi

Pemeriksaan Lanjutan)

ICU/ICCU Bedah
Rawat Inap

Keluar Sehat
Meninggal
17
17
Contoh Denah Rumah sakit

18
KENDALA DAN TANTANGAN (1)
1. Bangunan dan prasarana rumah sakit belum memenuhi persyaratan
teknis bangunan dan prasarana rumah sakit sesuai pedoman teknis
yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
2. Kurangnya ketersediaan peralatan kesehatan yang laik pakai sesuai
pedoman teknis yang ditetapkan Kementerian Kesehatan
3. Masih kurangnya pemahaman terhadap persyaratan teknis
bangunan dan prasarana rumah sakit baik dari Dinas Kesehatan
sebagai pemegang kebijakan, pengelola rumah sakit maupun
Konsultan Perencana.
4. Perencanaan pembangunan rumah sakit baru yang salah konsep,
bukannya bentuk bangunan yang mengikuti fungsi tetapi malah
fungsi yang mengikuti bentuk bangunan.
5. Perencanaan kebutuhan peralatan kesehatan yang tidak didahului
dengan kajian teknis.
KENDALA DAN TANTANGAN (2)
6. Bangunan dan prasarana rumah sakit tidak terpelihara karena
terkendala biaya pemeliharaan yang minim yang dianggarkan oleh
rumah sakit.
7. Banyaknya alat kesehatan yang belum terkalibrasi karena kurangnya
pembiayaan dan daftar antri kalibrasi yang masih panjang.
8. Kurang tersedianya Sumber Daya Manusia bidang bangunan,
prasarana, dan peralatan kesehatan di rumah sakit dalam
melakukan perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan internal.
TANTANGAN DAN UPAYA PEMENUHAN SPA
TANTANGAN UPAYA
Pemenuhan sarana-prasarana &  Peningkatan pemenuhan SPA
peralatan kesehatan di fasilitas melalui mekanisme DAK, TP, APBD
pelayanan kesehatan terhadap
standar masih rendah.  Pengembangan kapasitas BPFK,
Loka dan UPFK serta institusi
Rendahnya akses pelayanan penguji lainnya (Permenkes
pengujian & kalibrasi Peralatan
Kesehatan di fasyankes akibat 54/2015)
keterbatasan institusi penguji (BPFK &  Pengembangan sistem rujukan
institusi penguji swasta) pemeliharaan di daerah
Kurang matangnya perencanaan  Penguatan perencanaan
pelaksanaan program & anggaran penganggaran SPA melalui sistem
pemenuhan SPA (bangunan e-planning-ASPAK, ekatalog
mangkrak, temuan dsb)
 Peningkatan koordinasi lintas
Sebagian besar fasyankes belum sektor
memenuhi persyaratan teknis
perizinan dari instansi teknis terkait  Pengembangan sistem informasi
(Bapeten dalam izin pesawat x-ray, ASPAK terintegrasi dengan
KLH dalam penilaian Proper, Naker perencanaan
dalam standar lift dsb, Damkar dsb)
Belum optimalnya baseline data SPA 21

di fasyankes
LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS
DILAKUKAN
1. Melakukan sosialisasi persyaratan teknis bangunan, prasarana dan
peralatan kesehatan rumah sakit secara terus menerus.
2. Melakukan pengawasan dan bimbingan teknis secara rutin.
3. Melakukan evaluasi secara rutin.
4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia bidang bangunan
prasarana, peralatan kesehatan rumah sakit.
5. Pemberian konsenkuensi/punishment bagi rumah sakit yang belum
memenuhi persyaratan bangunan, prasarana, dan peralatan
kesehatan rumah sakit.
6. Memberikan penghargaan/reward bagi rumah sakit yang sudah
memenuhi persyaratan bangunan, prasarana, peralatan kesehatan
rumah sakit.
Penelitian WHO

Sampai dengan 50% peralatan medik yang ada di


negera berkembang tidak dapat digunakan
diantaranya dikarenakan perencanaan yang tidak
tepat, kurangnya pemeliharaan, sumber daya
manusia yang tidak tersedia.
GOAL

1. MEMPERTAHANKAN USIA
PAKAI PERALATAN PENINGKATAN
2. MEMPERTAHANKAN MUTU MUTU PELAYANAN
PERALATAN KESEHATAN
3. MEMPERKECIL TINGKAT
RISIKO BAHAYA PERALATAN
(KESELAMATAN)
LANGKAH PENGELOLAAN (Abraham/McCarthy Formula)
1. Assesment of need
2. Technical asessment
3. Meet with nasional/international
standard
4. Installation & commisioning
1. Sesuai dengan SOP
2. Sesuai dengan spesifikasi
beban kerja peralatan
3. Dilengkapi dengan infrastruktur
pendukung (ketersediaan
sumber listrik dan prasarana
lainnya)
4. SDM/Operator yang terlatih
1. Preventive & Corrective
maintenance
2. Pengujian dan kalibrasi
3. Inspeksi
4. Dokumentasi
1. Sesuai dengan SOP dan
Peraturan
2. Perhatikan dampak terhadap
lingkungan
3. Dokumentasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai