2
Objective
• Untuk menjaga aspek safety, integrity & reliability plant, PT Mitra Energi Gas Sumatera memiliki fasilitas
penunjang berupa gas detector dan flame detector. Gas detector berfungsi untuk mendeteksi adanya
kebocoran gas (gas leak), sedangkan flame detector berfungsi untuk mendeteksi adanya titik api (fire
point). Kedua instrumen ini dipasang di beberapa titik critical area plant yang memiliki potensi untuk
terjadinya kebocoran gas dan timbulnya titik api.
• Sistem gas detector dan flame detector milik Stasiun PT Mitra Energi Gas Sumatera terdiri atas 3
komponen utama, yaitu gas detector (6 unit), flame detector (2 unit) dan Panel Kontrol Display (1 unit).
• Apabila instrumen ini tidak dapat berfungsi dengan baik, potensi hazard dari kebocoran gas dan
timbulnya titik api yang tidak dapat terdeteksi sehingga menyebabkan terhentinya keberlangsungan
proses operasional perusahaan dan dapat menimbulkan kerugian. Sehingga, aspek reliability dan
availability dari instrumen ini harus tetap dijaga integrity-nya agar dapat berfungsi dengan baik.
3
Skema Existing Cause & Effect F & G System
5
Identifikasi & Analisis
Berdasarkan pola operasi existing F & G System saat ini menggunakan mode sistem operasi simplex voting, dimana
hanya ada 1 jalur/channel yang digunakan untuk mendeteksi bahaya dan mengambil tindakan (trigger event) di mana bila
terjadi kegagalan pada jalur/channel ini, maka sistem tidak akan berfungsi. Oleh karena itu, perlunya dilakukan upgrading
sistem voting logic dari mode simplex ke mode multiplex, di mana terdapat lebih dari 1 jalur/channel yang digunakan
sehingga bila terjadi kegagalan pada salah satu jalur, sistem masih dapat berfungsi dengan menggunakan jalur lainnya.
Selain daripada itu, hal ini dapat menjaga nilai efektifitas, reliability (kehandalan) dan safety (keselamatan) sistem, salah
satunya mencegah terjadinya shutdown plant yang disebabkan oleh kegagalan peralatan akibat false signal/ sinyal palsu.
Adapun proses upgrading sistem operasi Flame & Gas Detector System milik Stasiun MEGS GMG dengan cara merubah
mode sistem operasi dari simplex voting mode ke multiplex voting mode yaitu dengan merubah program konfigurasi &
voting logic pada Modul Node Control, merubah koneksi dari channel masing-masing detector juga adjustment konfigurasi
6
Ilustrasi Sistem Upgrading Voting Logic
Contoh cara kerja existing F & G system yang sekarang ini, misalkan Gas Detector (G2) pada area KO Drum mendeteksi adanya gas leak pada area
tersebut, maka GD2 akan memberikan sinyal perintah ke Panel Vortex di Control Room untuk memproses perintah sinyal input tadi untuk selanjutnya
memberikan perintah ke PLC Plant agar melakukan event output baik itu berupa alarm, maupun trigger shutdown plant tergantung output level yang
dibaca oleh Panel Vortex, sekalipun sinyal input yang diberikan oleh GD2 tersebut false signal, yang bisa dikarenakan fatigue equipment ataupun error
pada alat.
Sedangkan pada sistem upgrading yang akan dikerjakan, misalkan Gas Detector (G2) pada area KO Drum mendeteksi adanya gas leak pada area
tersebut, maka GD2 akan memberikan sinyal perintah ke Panel Vortex di Control Room di mana sinyal perintah tadi dibandingkan dengan misalnya Gas
Detector yang berdekatan dengan GD2 pada area KO Drum, misalnya GD7 yang berada di area Discharge Scrubber apakah memberikan sinyal perintah
yang sama ke Panel Vortex di Control Room, apabila Kedua GD memberikan perintah sinyal yang sama ke Panel Vortex maka Panel Vortex dapat
memberikan output ke PLC untuk mentrigger event output (alarm, S/D) namun apabila hanya salah satu GD saja yang mendeteksi adanya leak, maka
sinyal input pada Panel Vortex belum bisa diproses untuk diteruskan ke PLC agar mentrigger event.
Sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah integrity dari peralatan F & G lebih baik, karena tidak mengandalkan 1 alat detector
saja dalam mendeteksi munculnya fire point/ gas leak tapi bisa 2 atau lebih alat dalam mendeteksi sehingga potensi seperti false signal/ error pada 1 alat
dapat dihindari. Sedangkan kekurangannya adalah menurunkan kehandalan (reability) dari peralatan F & G, disebabkan alat baru bisa bekerja secara
optimum apabila 2 alat atau lebih memiliki sinyal deteksi yang sama agar bisa diproses oleh Panel Vortex.
7
Skematik Model Sistem Upgrading Voting Logic
Simplex Voting
Multiplex Voting
9
Spesifikasi Gas Detector
10
Spesifikasi Flame Detector
11
Spesifikasi Unit Vortex Panel
12
Skematik Koneksi Panel Kontrol Vortex
13
Komponen pada Panel Kontrol Vortex
1. Modul Node Control
Bagian ini berfungsi sebagai input dari Modul Input Quad
Channel, memberikan informasi display level detektor
serta memproses hasilnya sekaligus memberikan
perintah output bagi Modul Relay Output. Modul ini juga
berfungsi sebagai tempat pengaturan konfigurasi bagi
sistem operasi, menyimpan event data dan pengaturan
komunikasi antara modul F & G dengan eksternal
devices seperti Personal Computer/Laptop.
MEGS F & G System punya 1 Unit Modul ini terpasang.
14
Komponen pada Panel Kontrol Vortex
2. Modul Quad Channel Input
Bagian ini berfungsi sebagai input power & monitor bagi
detektor, memiliki input hingga 4 detektor. Modul ini
digunakan sebagai input untuk gas detektor, loop-power
Fire detector juga manual call point.
MEGS F & G System punya 3 unit modul quad channel
input.
15
Komponen pada Panel Kontrol Vortex
3. Modul Relay Output
Bagian ini berfungsi sebagai output yang menerima
perintah eksekusi dari channel dan event system. Bagian
ini dikontrol oleh Modul Node Control. Bagian output
modul ini dapat terhubung ke perangkat kontrol lain
seperti PLC/ DCS.
MEGS F & G System punya 1 Unit Modul.
16
TERIMA KASIH
www.medcoenergi.com