Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN ARSIP AKTIF DAN INAKTIF BADAN

PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SULAWESI


TENGGARA MELALUI PEMANFAATAN APLIKASI
SRIKANDI

Oleh :

WA ODE SITI ENARNI


C1F119108
PEMBIMBIMNG I PEMBIMBIMNG 2

Marsia Sumule G, S.Sos., M.I.Kom Irmawanti, S.I.Kom., M.I.Kom


Nip. 19760304 200604 2 001 Nip. 19890305 202203 2 001

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN


ILMU INFORMASI
Keberhasilan pemerintahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengelolaan arsip yang baik. Hal
ini dapat meningkatkan keberhasilan pemerintahan dengan menjamin bahwa pemerintahan beroperasi dengan jelas, e-Government
jujur, dan efisien, yang pada akhirnya akan menghasilkan keberhailan pemerintahan secara keseluruhan.

Sistem kearsipan dinamis menjadi semakin penting dengan penerapan e-Government dan transformasi digital pada
sektor pemerintahan. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dokumen dan Arsip pada Instansi Pemerintah , yang dibuat
untuk menjadi landasan pemerintah untuk mengelola arsip secara elektronik.

Sejauh ini tidak banyak pemerintahan di Indonesia yamh menggunakan sistem kearsipan dinamis yang terintegrasi
dan menyeluruh, namun beberapa pemerintahan telah mulai menerapkan sistem manajemen arsip elektronik secara
bertahap termasuk Badan Pendapatan Daerah Sulawesi Tenggara. Hal ini diatur dalam Peraturan Arsip Republik
Indonesia Nomor 4 dalam pasal 2 dimana Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan
BUMN/BUMD dalam pengelolaan arsip dinamis harus menerapkan SRIKANDI.

LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
1 2
Bagaimana pengelolaan Bagaimana kendala yang
arsip aktif dan inaktif Kantor dihadapi dalam
Badan Pendapatan Daerah pengelolaan arsip aktif dan
Sulawesi Tenggara? inaktif?

Tujuan 1 Tujuan 2
Mengetahui dan Melihat kendala yang terjadi
mendeskripsikan pengelolaan dalam pengelolaan arsip aktif
arsip aktif dan inaktif Kantor dan inaktif melalui
BAPENDA Sulawesi Tenggara penggunaan aplikasi SRIKANDI
melalui aplikasi SRIKANDI
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dapat memberikan
pengetahuan dan pemahaman yang Sebagai bahan masukan dan
lebih baik di bidang ilmu evaluasi dalam perkembangan
perpustakaan, khususnya dalam penanganan arsip dinamis yang
pengelolaan arsip dinamis di lebih efektif agar terwujudnya tertib
lembaga pemerintahan dan non arsip BAPENDA Selawesi
pemerintah maupun suatu instansi. Tenggara.

Untuk menambah wawasan Sebagai bahan bacaan dan


mengenai pengelolaan arsip literatur untuk memberikan
yang efektif dan mengetahui gambaran untuk menambah
bagaimana pengelolaan arsip ilmu pengetahuan khususnya
secara digital. untuk prodi Ilmu Perpustakaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan arsip aktif &
Pengelolaan inaktif
Pengelolaan ini berasal dari kata kelola yang Pengelolaan arsip aktif dan inaktif
berarti mengusahakan atau mengurus. adalah proses pengendalian arsip
dinamis pada unit pengolah, unit
Tertib Arsip
Pengelolaan sering dikaitkan dengan kata
manajemen yang berarti perencanaan, kearsipan dan lembaga kearsipan
Tertib arsip merujuk pada pengaturan dan
pengorganisasian, penggerakan, dan secara efisien, efektif, dan
organisasi dokumen, rekaman, informasi,
pengawasan untuk mencapai tujuan tertentu. sistematis.
atau bahan lainnya dalam suatu sistem
arsip. Tujuan dari tertib arsip adalah untuk
Teknologi Informasi
Pengertian arsip Menurut McKeown teknologi
memastikan bahwa informasi tersebut
dapat diakses dengan mudah, dijaga
Arsip adalah semua catatan,
informasi mencakup semua jenis dengan baik, dan dipertahankan dalam
rekam, rekaman, berkas yang
teknologi yang digunakan untuk kondisi yang baik selama periode yang
dibuat oleh organisasi, baik
membuat, menyimpan, ditentukan.
organisasi pemerintah maupun
swasta. mengubah, dan menggunakan
informasi dalam bentuk apa pun.
Arsip aktif & Inaktif
Arsip aktif merupakan arsip yang Aplikasi SRIKANDI
Aplikasi pengelolaan arsip yang dikembangkan oleh
secara langsung dan terus menerus Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dikelola
diperlukan dan digunakan dalam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
pelaksanaan administrasi sehari-hari. (Kemenkominfo), dan diawasi oleh Badan Siber dan
Arsip inaktif adalah arsip yang jarang Sandi Negara (BSSN) yang dirancang dalam
digunakan tapi harus dipertahankan mendukung penciptaan big data (terintegrasi) secara
untuk keperluan rujukan atau nasional.
referensi.
METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian Subjek Penelitian


Semua karyawan yang
Penelitian ini akan di lakukan di
bertanggung jawab untuk
Kantor Badan Pendapatan Daerah
mengelola kearsipan dan
(BAPENDA) Provinsi Sulawesi
administrasi aplikasi SRIKANDI
Tenggara. Jl. Haluoleo, Kec. Poasia,
BAPENDA di Provinsi Sulawesi
Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Tenggara.

Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini berjumlah empat
(4) orang yang terdiri :
1. Kepala Badan dari Bidang Umum dan
Perlengkapan
2. Staf atau pegawai yang bertanggung jawab
dalam penanganan arsip aktif dan inaktif
BAPENDA
3. Admin aplikasi SRIKANDI BAPENDA
4. Pihak internal yang memerlukan akses dari
arsip BAPENDA
JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis Data Sumber Data

Jenis penelitian yang di gunakan yaitu • Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung
penelitian kualitatif dari hasil wawancara yang diperoleh dari informan
atau narasumber. Yang dianggap berpotensi
memberikan informasi yang relevan.
• Data Sekunder, yaitu data tambahan atau data
pelengkap yang sifatnya melengkapi data yang
sudah ada seperti buku-buku referensi tentang
arsip, jurnal. Seperti dokumentasi dan literature
yang berhubungan dengan manajemen arsip dalam
upaya pelestarian informasi.
Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Wawancara

Dokumentasi
TEKNIK VALIDITAS DATA
Memperpanjang
Triangulasi Membercheck
Pengamatan

Dengan Membercheck merupakan proses


memperpanjang Triangulasi sebagai dari pengecekan data yang didapat
pengamatan dapat pengecekan data dari oleh peneliti kepada pemberi data,
meningkatkan berbagai sumber cara untuk mengetahui seberapa jauh
kepercayaan/ dan berbagai waktu data yang didapat sesuai dengan
yang diberikan oleh pemberi data.
kredibilitas data
VALIDITAS
DATA Diskusi Teman
Peningkatan
Ketekunan
Sejawat

Meningkatkan
Peneliti melakukan ketekunan yaitu
diskusi dengan teman dengan melakukan
sejawat agar data pengamatan secara
temuan lebih valid. lebih cermat dan
berkesinambungan.
TEKNIK ANALISIS DATA

Reduksi Data 1 Penyajian Data 2


Reduksi data adalah proses yang sekumpulan informasi disusun untuk
mengutamakan penyederhanaan, memungkinkan penarikan kesimpulan
pengabstrakan, dan transformasi dan pengambilan tindakan,
data kasar yang berasal dari
catatan tertulis di lapangan.

Penarikan Kesimpulan 3
Selama peneliti bekerja di lapangan, mereka
selalu berusaha untuk mencapai
kesimpulan. Peneliti kualitatif mulai mencari
arti objek, mencatat keteraturan pola (dalam
catatan teori), penjelasan, konfigurasi yang
mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi
sejak awal pengumpulan data.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai