Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4

DARA WIBI A.
AMELIA SINTIA B.
HELEN PLORENZA
SELTIA
KERAJAAN GOWA -
TALLO
banyakkerajaan Gowa dan Tallo dikenal juga dengan sebutan Kerajaan Makassar merupakan
Kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan. Kerjaan Gowa Tallo merupakan gabungan dari dua
Kerajaan yag berasal dari dua kerajaan Gowa, yang didirikan oleh Tumanurung Bainea sekitar
abad ke-14. Pada awalnya antara Kerajaan Gowa dan tallo terlibat dalam pertikaian. Pertikaian
terakhir pada masa pemerintah raja Gowa ke-9 yaitu pertikaian karaeng tumapatrisik kolona

setelah melalui jalan peperangan karaeng tumapatrisik kalona berhasil menaklukkan


pemerintahan sejak Raja Tallo ke-3, yaitu karaeng tunipasuru, pada tahun1528. Sejak saat itu,
terbentuklah koalisi antara kerajaan Gowa dan Tallo, di bawah kepemimpinan Raja Gowa .
sementara raja tallo ditetapkan sebagai Karaeng Tumabbicara bicara butta atau Mangkubumi
(perdana mentri) kerajaan gowa

selanjutnya hubungan antara kedua kerajaan ini berlangsung sangat erat sehingga selalu
disebut bersamaan, yaitu kerajaan gowa-tallo atau dikenal juga dengan sebutan Kerajaan
Makassar.secara geografis wilayah ini berada pada posisi yang strategis, karena berada pada
jalur pelayaran dan perdagangan Nusantara. Makassar menjadi pusat persinggahan para
pedagang baik yang berasal dari Indonesia bagian timur maupun dari daerah Indonesia bagian
barat, dengan letak yang strategis tersebut Kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan
besar pada jalur pelayaran dan perdagangan Nusantara

Kerajaan Gowa sudah terlibat dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sejak
pemerintahan raja Gowa ke-9 karaeng tumaparisi kallona.untuk memajukan kegiatan
perdagangan raja karaeng tumaparisi kallona memindahkan ibukota kerajaan dari tamalatea
yang terletak di pedalaman ke somba Opu yang terletak di pesisir di dekat muara sungai berang.
pada akhir pemerintahan tumaparisi calona dikenal jabatan Syahbandar
yang bertugas mengatur lalu lintas perdagangan dan penarikan pajak di
pelabuhan.
faktor-faktor pendukung sehingga Kerajaan Makassar berkembang
pesat menjadi Kerajaan maritim adalah sebagai berikut:
• letaknya strategis yaitu sebagai penghubung pelayaran Malaka dan
Jawa ke Maluku
• letaknya di muara sungai sehingga lalu lintas perdagangan antar
daerah pedalaman berjalan dengan baik
• jatuhnya Malaka ke tangan Portugis mendorong para pedagang
mencari pelabuhan dan tempat persinggahan lain diantaranya
Makassar
• kemahiran penduduk Makassar dalam bidang pelayaran dan
pembuatan kapal baru besar jeuns phinisi dan lambo.
A.sistem pemerintahan
setelah raja-raja Makassar masuk Islam mereka bergelar Sultan
dalam menjalankan pemerintahannya raja dibantu oleh suatu dewan
yang disebut kasuwiang salapanga (pangabdi sembilan) kemudian
diubah menjadi bate salapanga (bendera sembilan). sebagai
pembantu raja yang menjalankan undang-undang pemerintahan
majelis diawasi oleh seorang pemimpin yang disebut paccalaya
(hakim)
setelah raja jabatan tertinggi di bawahnya adalah pabicarabuta ,
yang di Jawa dikenal sebagai Mangkubumi atau Mahapatih
pabicarabuta dibantu oleh tumailalang towa dan tumailala
malolo.tumailalang matowa bertugas sebagai pegawai tinggi yang
menyampaikan perintah kepada majelis bate salapanga.adapun
tunai Lala malolo adalah pegawai tinggi urusan rumah tangga
istana.tumailalang malolo menerima segala usulan dan permohonan
untuk disampaikan kepada raja.
dalam sistem pemerintahan Kerajaan Makassar juga terdapat raja
kecil atau penguasa tunggal daerah 'batea anak karaeng' ia
mendapatkan wewenang untuk berkuasa di daerah tersebut oleh raja
Gowa. orang-orang yang diangkat sebagai 'bate anak karaeng'
lazimnya memiliki hubungan keluarga dekat dengan raja-raja yang
berkuasa atau anak bangsawan yang dianggap berjasa.
pejabat lain yang cukup penting adalah subannara (syah bandar)
yaitu pejabat Kerajaan Gowa yang bertugas mengurus segala hal
sehubungan dengan pelabuhan dan menangani pemasukan bea cukai.
jabatan subanara biasanya diduduki oleh bangsawan tinggi Kerajaan
Gowa yaitu keturunan atau kerabat terdekat raja Gowa.
A.kehidupan sosial
sebagai negara maritim maka sebagian besar mata pencaharian
masyarakat Gowa Tallo adalah nelayan dan pedagang. para pelaut
Gowa (Makassar) berlayar ke berbagai wilayah nusantara seperti
kewilayahan Kerajaan Ternate selat Karimata laut Jawa selat Lombok
dan selat Malaka. mereka juga berlayar ke berbagai wilayah di luar
wilayah nusantara seperti laut Cina Utara ,Filipina Utara ,Mindanao,
siam, Hongkong Makau kaliput (India) bahkan sampai ke pulau
Madagaskar dan pantai timur Afrika.
walaupun demikian, kehidupannya mereka terikat dengan norma
adat yang mereka anggap sakral. norma kehidupan masyarakat diatur
berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut
pangadakkang.masyarakat Gowa mentaati norma-norma yang
terdapat dalam pengadaan tersebut selain norma tersebut masyarakat
Gowa juga mengenal pelapisan sosial yang terdiri dari lapisan atas
yang merupakan golongan bangsawan dan keluarganya disebut
dengan anakkarung atau karaeng sedangkan rakyat kebanyakan
disebut tomaradekka dan masyarakat lapisan bawah disebut dengan
golongan ata.
C.kehidupan ekonomi
gowa dan tallo merupakan negeri yang kaya akan beras putihnya
dan juga kapur barus transaksi dagang pada waktu itu umumnya
dilakukan secara barter. beras dan barang lainnya yang dibeli di
pelabuhan bagian barat oleh pedagang Bugis Makassar,kemudian dijual
secara barter dengan rempah-rempah. penukaran secara barter ini
didasarkan pada perbandingan kesatuan yang telah ditetapkan oleh
kedua belah pihak.sistem penukaran seperti ini berlaku juga bagi
barang dagangan yang berasal dari negeri asing misalnya pertukaran
antara kain yang berasal dari India dalam kesatuan potong dengan
rempah-rempah dalam kesatuan babar.Bahar digunakan sebagai
kesatuan berat dan sering berbeda ukurannya di setiap tempat,seperti
Bahar Maluku = 600 pond, sedangkan Bahar Malaka=550 pond.
selain itu perdagangan barter juga dilakukan oleh pedagang lokal
terhadap barang-barang yang dibawa oleh para pedagang dari Cina
Gujarat dan Portugis seperti pakaian senjata dan porselen barang-
barang dagangan tersebut kemudian dibawa oleh pedagang Bugis
Makassar ke pelosok Sulawesi Kalimantan.
-Maluku dan Nusa tenggara untuk ditukar dengan rempah-rempah
selanjutnya rempah-rempah tersebut dijual lagi ke pedagang asing.

pada sekitar abad ke-17, di bandar somba Opu sudah dikenal alat
tukar uang berupa mata uang. ngerti mah yang disebut dengan
benggolo mata uang emas dan timah yang besar disebut dengan
Dinar sedangkan mata uang emas dan timah yang kecil disebut
dengan pupa kedua jenis mata uang ini menggunakan tulisan Arab.
D.kehidupan budaya
dari segi kebudayaan maka masyarakat Gowa banyak menghasilkan
benda-benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran mereka
terkenal sebagai pembuat kapal jenis kapal yang dibuat oleh orang
Gowa dikenal dengan nama pinisi atau lombo.kapal pinisi dan lombo
merupakan kebanggaan rakyat Sulawesi Selatan dan terkenal hingga
mancanegara.dengan perahu Pinisi inilah mereka menyeberang
lautan menuju ke berbagai negara-negara yang jauh bahkan sampai
Madagaskar dan pantai timur Afrika.
<Pinisi adalah nama kapal layar tradisional yang berasal dari suku
Bugis dan suku Makassar kapal pinisi berukuran panjang 15 sampai
40 meter seluruh bagian kapal dibuat dari kayu oleh tangan-tangan
ahli tanpa bantuan peralatan modern walaupun terbuat dari kayu
tetapi kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak dan badai di
lautan di tengah kapal ada dua buah tiang yang tingginya sekitar 35
m dengan 7 buah layar jenis sekunder yang terpisah-pisah dari
depan sampai belakang.vanisi satu-satunya kapal kayu besar yang
sampai saat ini masih dibuat di kabupaten Bulukumba Sulawesi
Selatan.
masuknya agama Islam semakin menambah maraknya kegiatan
pelayaran dan perdagangan di wilayah nusantara sehingga juga
meningkatkan ramainya aktivitas usaha dagang yang dijalankan
oleh orang Makassar akibatnya hingga saat ini orang Makassar
dikenal piawai dalam berbisnis.

Anda mungkin juga menyukai