Anda di halaman 1dari 40

Kepemimpinan dalam

manajemen
keperawatan

OLEH: YULTA KADANG,


S.KEP.,Ns.,M.KEP
2

Teori, konsep dan prinsip kepemimpinan


Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan
Menurut pakar / ahli manajemen: kemampuan mempengaruhi kelopok agar
mencapai sasaran yang menjadi tujuan (Robbin,
Kepemimpinan merupakan sebuah 2003).
hubungan dimana satu pihak memiliki
kemampuan yang lebih besar untuk
mempengaruhi perilaku pihak lain yang Kepemimpinan adalah seni atau
didasarkan pada perbedaan kekuasaan antara proses untuk mempengaruhi orang lain
pihak-pihak tersebut (Gillies, 1996). sehingga mereka bersedia dengan kemampuan
Kepemimpinan merupakan proses sendiri dan secara antusias bekerja untuk
yang mempengaruhi aktivitas individu atau mencapai tujuan organisasi (Weirich & Koontz,
kelompok dalam upaya mencapai tujuan pada 1993).
suatu situasi (Harsey, Blanchard dan Jonson,
1999)
3

Kesimpulan
APA ITU
KEPEMIMPINAN???

Silahkan mengangkat tangan untuk mengajukan pendapat..


4

SYARAT / KARAKTERISTIK PEMIMPIN:


5
Peran Pemimpin:
6

.
Teori kepemimpinan
(Bakat, Sosial, Ekologis dan Perilaku)
7
Teori Bakat (Trait Theory)

Teori Bakat menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin (pemimpin


dibawa sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai karakteristik
tertentu yang membuat mereka lebih baik dari orang lain (Marquis dan Huston,
1998).
Teori ini disebut juga sebagai “Great Man Theory”. Banyak penelitian
terhadap riwayat kehidupan untuk menguji teori ini. Teori bakat mengabaikan
dampak atau pengaruh dari siapa yang mengasuh, situasi, dan lingkungan
lainnya, tetapi menurut teori kontemporer, kepemimpinan seseorang dapat
dikembangkan bukan hanya dari pembawaan sejak lahir. Teori ini
mengidentifikasi karakteristik umum tentang inteligensi, personalitas, dan
kemampuan (perilaku).
8

Karakteristik: Intelegensi, kepribadian dan perilaku.


9

Teori Sosial
Inti dari teori sosial ini adalah bahwa “leader are
made and not born” artinya pemimpin itu
dibuat atau dididik bukannya lahir secara
kodrati

(setiap orang bisa manjadi pemimpin apabila


diberikan pendidikan dan pengalaman yang
cukup).
10
Teori Ekologis
Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung
kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori trsebut,
timbullah teori ekologis.

(Seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik


ketika orang tersebut telah memiliki bakat kepemimpinan.
Bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan yang
teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk
dikembangkan lebih lanjut).
11

Teori Perilaku

Teori perilaku lebih menekankan pada apa yang dilakukan


pemimpin dan bagaimana seorang manajer menjalankan
fungsinya.
Perilaku sering dilihat sebagai suatu rentang dari perilaku
otoriter ke demokratis atau dari fokus suatu produksi ke
fokus pegawai.

Menurut Vestal (1994), teori perilaku ini dinamakan


sebagai gaya kepemimpinan seorang manajer dalam suatu
organisasi.
12

5 Dimensi
kepemimpinan
13

DIMENSI KEPEMIMPINAN:

1. INTEGRITAS
2. KOMPETENSI
3. KONSISTENSI
4. LOYALITAS
5. KETERBUKAAN /TRANSPARAN
14

Gaya
kepemimpinan
Gaya kepemimpinan menurut Lippits dan K. 15

White.

Otoriter
• wewenang mutlak berada pada pimpinan;
• keputusan selalu dibuat oleh pimpinan;
• kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan;
• komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
• pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan
dilakukan secara ketat;
• prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan;
•tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau
pendapat;
16

• tugas-tugas bawahan diberikan secara instruktif;


• lebih banyak kritik dari pada pujian;
• pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat;
• pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat;
• cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman;
• kasar dalam bersikap;
• tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan.
17

Demokratis.
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan dalam memengaruhi orang lain agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berbagai kegiatan yang
akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
• wewenang pimpinan tidak mutlak;
• pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan;
• keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan;
• komunikasi berlangsung timbal balik;
• pengawasan dilakukan secara wajar;
• prakarsa dapat datang dari bawahan;
• banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan pertimbangan;
18

• tugas-tugas yang kepada bawahan lebih bersifat permintaan dari pada


instruktif;
• pujian dan kritik seimbang;
• pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas masing-
masing;
• pimpinan meminta kesetiaan bawahan secara wajar;
• pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak;
• terdapat suasana saling percaya, saling menghormati, dan saling
menghargai;
• tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung bersama-sama.
19

Liberal atau Laissez Faire.


Kepemimpinan gaya liberal atau Laissez Faire adalah kemampuan memengaruhi orang
lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan cara lebih banyak
menyerahkan pelaksanaan berbagai kegiatan kepada bawahan.

• pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan;


• keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan;
• kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh bawahan;
• pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahan;
• hampir tidak ada pengawasan terhadap tingkah laku bawahan;
20

• prakarsa selalu berasal dari bawahan;


• hampir tidak ada pengarahan dari pimpinan;
• peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok;
• kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan kelompok;
• tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh perorangan.
21

Menurut Gillies (1996)


a. Otoriter. Merupakan kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau
pekerjaan. Menggunakan kekuasaan posisi dan kekuatan dalam memimpin.
Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan dicapai dalam pengambilan
keputusan. Informasi diberikan hanya pada kepentingan tugas. Motivasi
dilakukan dengan imbalan dan hukuman.
b. Demokratis. Merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan
kemampuan setiap staf. Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk
mendorong ide dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan
sendiri. Membuat rencana dan pengontrolan dalam penerapannya. Informasi
diberikan seluasluasnya dan terbuka.
22

c. Partisipatif. Merupakan gabungan antara otoriter dan demokratis, yaitu


pemimpin yang menyampaikan hasil analisis masalah dan kemudian
mengusulkan tindakan tersebut pada bawahannya. Pemimpin meminta saran
dan kritik staf serta mempertimbangkan respons staf terhadap usulannya.
Keputusan akhir yang diambil bergantung pada kelompok.
d. Bebas tindak. Merupakan pimpinan ofisial, karyawan menentukan sendiri
kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi. Staf/bawahan
mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan caranya sendiri. Pimpinan hanya
sebagai sumber informasi dan pengendalian secara minimal.
Kepemimpinan Situsional Hersey dan 23

Blanchard
a.Instruksi:
•tinggi tugas dan rendah hubungan;
• komunikasi sejarah;
• pengambilan keputusan berada pada pimpinan dan peran bawahan sangat minimal;
• pemimpin banyak memberikan pengarahan atau instruksi yang spesifik serta mengawasi dengan
ketat.
b. Konsultasi:
•tinggi tugas dan tinggi hubungan;
•komunikasi dua arah;
•peran pemimpin dalam pemecahan masalah dan pengambilan
Keputusan cukup besar, bawahan diberi kesempatan untuk memberi masukan, dan menampung
keluhan.
24

c. Partisipasi:
•tinggi hubungan tapi rendah tugas;
•pemimpin dan bawahan bersama-sama memberi gagasan dalam
pengambilan keputusan.
d. Delegasi:
• rendah hubungan dan rendah tugas;
• komunikasi dua arah, terjadi diskusi dan pendelegasian antara
pemimpin dan bawahan dalam pengambilan keputusan pemecahan
masalah.
25

Perbedaan pemimpin dan manajer


✖ Pemimpin ✖ Manajer
1. Pencipta ide-ide (make policy) 1. Menyelesaikan masalah
2. Fokus melakukan yang benar 2. Fokus melakukan sesuatu yang
3. Membuat perubahan-perubahan benar
4. Selalu memunculkan ide-ide 3. Terorganisir
baru 4. Fasilitasi dan negoisasi
5. Menjaga dan meningkatkan pekerjaan
penerapan nilai-nilai 5. Menerapkan nilai
26

Kesimpulan:
1. Pemimpin merupakan orang yang mampu mempengaruhi
orang lain dan memiliki wewenang manajerial.
2. Para manajer ditunjuk karena kemampuan mereka untuk
mempengaruhi didasarkan pada wewenang formal yang
melekat pada posisinya.
3. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok menuju tercapainya tujuan
27

Tingkatan manager

Manager puncak (Top Manager Menengah Low Manager (lini


Manager) (Middle Manager) garis-pertama)
Manajer puncak Manajer menengah Manajer lini garis-
bertanggung jawab atas membawahi dan pertama merupakan
manajemen keseluruhan mengarahkan kegiatan- tingkatan terendah dalam
dari organisasi (Direktur, kegiatan para manajer suatu organisasi yang
wakil direktur, kepala lainnya kadang-kadang memimpin dan
divisi, wakil direktur) juga karyawan mengawasi tenaga-tenaga
operasional (kepala operasional (kepala
bidang) perawatan)
28

Fungsi, peran, tanggung jawab


manajer keperawatan
29

Fungsi manajer keperawatan


30
31
32
33
34

Peran manajer keperawatan


35
36

Tanggung jawab manager keperawatan


37
38

Kesimpulan: tanggung jawab manajer keperawatan


adalah mencapai goal atau tujuan rumah sakit
sebagai institusi dan atau bagian bidang
keperawatan, mempertahankan kualitas asuhan
keperawatan dengan segala keterbatasan fasilitas
yang ada.
39

BAGI KELOMPOK
menjadi 3 kelompok
tugas 1: uraikan gaya
kepemimpinan di rs dan
puskesmas, beserta
fungsinya!
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai