Anda di halaman 1dari 17

1

MATERI BAHASAN
Beberapa Pengertian
Sejarah Hukum Sebagai Ilmu Pengetahun
Unsur-Unsur dan Kegunaan Sejarah Hukum
Perkembangan Sejarah Hukum di Indonesia pada Masa Pasca Kolonial
Masa Peralihan (1940 – 1942)
Perkembangan Sejarah Hukum di Indonesia pada Masa Pendudukan
Jepang (1942 – 1945)
Perkembangan Sejarah Hukum di Indonesia pada Awal Kemerdekaan
(1945 – 1950)
Perkembangan Sejarah Hukum di Indonesia pada Masa Pemerintahan
Orde Lama (1950 – 1965)
● Perkembangan 1950 – 1959 Sistem Parlementer di bawah UUD Sementara
● Perkembangan 1959 – 1965 Sistem Presidentil melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Perkembangan Sejarah Hukum di Indonesia pada Masa Pemerintahan
Orde Baru (1966 – 1997)
Sistem Hukum Eropa Kontinental dan Pengaruhnya dalam Perkembangan
Sejarah Hukum di Indonesia 2
LITERATUR/BUKU RUJUKAN
 Soetandyo Wignyosoebroto, 1995. Dari Ilmu Hukum Kolonial
ke Hukum Nasional, Dinamika Sosial Politik Dalam
Perkembangan Hukum di Indonesia. Raja Grafindo Persada
Indonesia, Jakarta
 Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, SH. Ilmu Hukum
 Prof. Dr. Achmad Ali, SH.,MH., 1999. Pengadilan dan
Masyarakat. Hasanuddin University Press, Ujung
Pandang
 Sejarah Hukum Suatu Pengantar, 2005. Prof. Dr. John
Gilissen, Prof. Dr. Prits Gorle, terjemahan Prof. Dr. H. Lili
Rasyidi, SH.,S.Sos.,LLM. 3
O
B
KEBUTUHAN J FAKTA
MANU DAN E HUKUM
SIA PERLINDUNGA K MASA
N HUKUM LALU
S
SEJARAH E
HUKUM SESUAI J FAKTA
ILMU DINA WAKT DENGAN
A
HUKUM
MIS U KEBUTUHAN MASA
PENGETAHU R
HUKUM KINI
AN A
H
MEMPR
PERKEMBAN H EDIKSI
HUKU GAN ILMU & U HUKUM
M TEKNOLOGI AKAN
K
U DATANG
M
4
1 MEMPUNYAI MANUSIA,
OBJEK WAKTU
TERTENTU DAN HUKUM

2 DIDUKUNG
FILSAFAT
OLEH
SEJARAH
TEORI
UNSUR- 3 LAHIRNYA MEMPUNYAI
UNSUR
MENGALAMI TRADISI
SEJARAH
PROSES YANG
HUKUM
PANJANG
SEBAGAI
ILMU BERSIFAT KESIMPULAN
4 UMUM SECARA
(GENERALISAS UMUM
I)
MEMPUNYAI
5
OBSERVASI
METODE 5
TERTENTU
MENGUNGK
Mempelajari
Sebagai APKAN
Hukum dari
Pengetahuan waktu ke waktu FAKTA
HUKUM
KAIDAH
HUKUM

PRAKTIK
Sejara Kegunaan HUKUM
dan PENDIDIKA
h Dinam Manfaat
Huku is N HUKUM
Sejarah
m Hukum PENELITIAN
HUKUM
LEMBAGA-
LEMBAGA
Mempelajari HUKUM
dan MENILAI
Sebagai Ilmu Menganalisis DAN
Hukum dari MEMECAHK
waktu ke waktu 6
AN
SEJARAH HUKUM SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

 V. APELDOOREN
 Kegiatan utk mengumpulkan dan membuat deskriptif tentang
aturan atau kaidah² hukum dan lembaga² hukum dari masa
lampau merupakan fakta hukum, ttp hal itu baru merupakan
pengetahuan tentang hukum dan dasar bagi sejarah hukum

 LEMAIRE
 Masalah pokok pd sejarah hukum adalah bukan bagaimana
halnya pd masa lampau, akan tetapi bagaimana hal itu terjadi
 Hukum merupakan gejala sejarah sehingga hukum itu
sendiri mempunyai sejarah, artinya hukum senantiasa
berubah dan berkembang
 Perubahan dan perkembangan hukum mempunyai hubungan
timbal balik dengan bidang² kehidupan lainnya yg berkaitan
erat dengan faktor ekonomi, politik dan agama 7
UNSUR-UNSUR SEJARAH HUKUM SEBAGAI ILMU

 Mempunyai objek tertentu

 Didukung oleh teori

 Lahirnya mengalami proses

 Bersifat umum (generalisasi)

 Mempunyai metode tertentu


8
KEGUNAAN SEJARAH HUKUM
 Mengungkapkan fakta hukum masa lampau dalam
hubungannya dgn fakta hukum masa kini sekaligus merupakan
dasar bagi hukum masa mendatang
 Dapat mengungkapkan apa sebabnya kaidah hukum pada
masa kini mempunyai sifat dan isi tertentu
 Berguna dalam praktik hukum, oleh karena itu sangat penting
untuk mengadakan penafsiran secara historikal terhadap
peraturan² hukum
 Berguna dlm pendidikan hukum, walaupun di Indonesia
belum banyak dikembangkan
 Dalam penelitian hukum, terutama untuk dapat
mengungkapkan antara masa lampau dengan masa kini
 Dapat mengungkapkan tentang fungsi dan efektivitas
lembaga² hukum tertentu
 Dapat mengungkapkan dan menilai keadaan² yg sedang
dihadapi dan sekaligus memecahkan masalahnya 9
PERKEMBANGAN SEJARAH HUKUM DI INDONESIA
PADA
MASA PASCA KOLONIAL MASA PERALIHAN (1940–1942)

Masa akhir kekuasaan Hindia Belanda


(1940 – 1942)

Unifikasi hukum privat dan lembaga-


lembaga peradilan belum terwujud
Dualisme hukum masih berlanjut
Penggolongan penduduk tetap berlaku yang
mengisyaratkan tetap dikukuhkannya
dualisme dan pluralisme hukum
10
PERKEMBANGAN SEJARAH HUKUM DI INDONESIA
PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG (1942–1945)
Membagi daerah yg diduduki menjadi 3 wilayah komando,
yaitu: JAWA dan MADURA, SUMATERA, INDONESIA TIMUR
Dihapuskannya dualisme dalam tata peradilan menjadi
satu sistem peradilan untuk semua golongan penduduk, kecuali
untuk orang JEPANG
Dihapuskannya perbedaan polisi kota dengan polisi
lapangan/desa
Menghilangkan warna kekuasaan BELANDA dan diganti
dengan warna kekuasaan JEPANG serta perlunya orang-
orang Eropa diperlakukan secara khusus di hadapan orang
Asia
Unifikasi kejaksaan
11
PERKEMBANGAN SEJARAH HUKUM DI INDONESIA
PADA
MASA REVOLUSI FISIK AWAL KEMERDEKAAN (1945–
1950)
Upaya membangun hukum Indonesia yang lepas dari pengaruh
hukum kolonial belum dapat diwujudkan, disebabkan karena :
Kendala-kendala
Keragaman hukum rakyat pada umumnya tidak terumus secara
eksplisit
Ketentuan Pasal 163 jo Pasal 131 is dan Peraturan Peralihan
UUD 1945
Budaya hukum para yuris yang terlanjur telah dipra-kondisi
oleh doktrin-doktrin yang telah ada
Kecenderungan untuk menempatkan hukum untuk mencegah
terjadinya kevakuman yang mengundang perebutan pengaruh
oleh berbagai golongan dan kekuatan politik 12
Pernyataan normatif yang mengesankan, yang
menolak hukum kolonial yaitu Maklumat
Presiden No. 2 Tahun 1945, tanggal 10 Oktober
1945
Unifikasi badan-badan peradilan yg diperkenal-
kan oleh pemerintah Jepang, diteruskan bahkan
melanjutkan penyederhanaannya
Konferensi Meja Bundar tanggal 27 Desember
1949 antara Republik Indonesia dengan Hindia
Belanda, mengakhiri perebutan kekuasaan di
Indonesia yang melahirkan Negara Federal (RIS)
13
PERKEMBANGAN SEJARAH HUKUM DI INDONESIA
PADA
MASA PEMERINTAHAN ORDE LAMA (1950–1959)
Cita-cita jangka panjang adalah melahirkan unifikasi hukum yang merefleksikan
semangat kesatuan dan persatuan dalam perjuangan revolusi Indonesia tidaklah
mudah diwujudkan karena pertimbangan sosio yuridis termasuk pertimbangan politik –
ideologik

MASALAH YANG DIHADAPI PERIODE 1950–1959


Parlemen tidak dapat bekerja secara efektif dalam merealisasikan cita-cita untuk
melahirkan unifikasi hukum oleh karena pengaruh pluralisme masyarakat yang terefleksi
dalam wujud pluralisme aliran politik
Terjadinya pro-kontra terhadap keberadaan hukum adat, di satu pihak melihat sebagai
penghambat laju pertumbuhan ekonomi dan masyarakat, tetapi di sisi lain sebagai citra dan
kebanggaan nasional yang memantulkan kepribadian bangsa
Yang terjadi dan berhasil barulah proses nasionalisasi organisasi pengadilan saja
(struktur), sedangkan unifikasi hukum materil yang akan diterapkan belum terwujud,
termasuk hukum acara
Bahkan berdasarkan UU No. 1 Tahun 1951 badan-badan peradilan adat di luar Jawa
dan Madura ditiadakan, sehingga tidak ada peradilan yang dilaksanakan oleh negara 14
PERKEMBANGAN SEJARAH HUKUM DI INDONESIA
PADA PERIODE 1959–1965
Berlanjut pro-kontra tentang keberadaan hukum adat dalam upaya pengembangan dan
pembangunan hukum nasional
Dengan termotivasi pada lahirnya Dekrit Presiden melahirkan keyakinan dogmatik yang
kuat dan bergelora bahwa sesungguhnya revolusi belum selesai, sehingga memunculkan
penolakan segala hak yang berbau asing
Sebagai tindak lanjut motivasi dekrit tersebut sekalipun merupakan suatu langkah simbolik
yaitu digantikannya simbol hukum Indonesia dari figur “Dewi Yustisia” yang dalam
peradaban Eropa melambangkan keadilan ke pohon beringin (keb. Jawa) melambangkan
pengayoman
Pada periode ini lahir beberapa UU al. UUPA dgn berbagai kelemahannya, tetapi UU ini
dgn tegas menyebut berlakunya hukum adat khususnya hak-hak atas tanah
Diaktifkan kembali LPHN 1961, yg telah diresmikan pd tahun 1958 dalam suasana
Demokrasi Terpimpin
Menjabarkan lebih lanjut asas-asas pembaharuan hukum Indonesia yang digariskan oleh
MPRS
Merancang pembaharuan hukum yang akan menggantikan hukum kolonial yang tidak
sesuai dengan kepentingan Indonesia sebagai negara yang merdeka 15
PERKEMBANGAN SEJARAH HUKUM DI INDONESIA PADA
MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU (1966–1997)

Kebijaksanaan dasar yang diambil untuk melaksanakan


UUD 1945 secara konsekuen kemudian segera
melaksanakan pembangunan
Pancasila dijadikan sebagai landasan idiil dalam segala
kegiatan dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional
Anti kolonialisme dan imprealisme tidak lagi
dikumandangkan secara khusus sebagai bagian dari
strategi nasional dan gantinya soal kemiskinan dan kesulitan
ekonomi dikedepankan sebagai permasalahan yang
menarik dipecahkan
Peran parpol dan masyarakat sipil menjadi amat kurang,
sedangkan peran militer dalam konteks doktrin Dwi
Fungsi ABRI menjadi lebih dominan 16
Mengembalikan citra Indonesia sebagai negara
hukum melalui doktrin kepastian hukum

Hukum difungsikan sebagai sarana untuk


merekayasa masyarakat yaitu hukum tidak hanya
difungsikan untuk kepentingan tertib sosial tetapi
juga diharapkan untuk ikut mendorong terjadinya
perubahan

Perkembangan kontinuitas hukum dari hukum


kolonial ke hukum yang dinasionalisasikan serta
hukum nasional sebagai hasil pengembangan hukum
adat
17

Anda mungkin juga menyukai