Anda di halaman 1dari 35

Statistik Ekonomi dan Keuangan

Pengumpulan & Pengambilan Data


Tujuan Pembelajaran

Pengumpulan Data: Untuk


Data Primer & Data Sekunder

Pengambilan Data

2
Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk


mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang ada di lapangan

3
Sebelum menentukan metode pengumpulan data,
perlu diingat bahwa data terdiri atas 2 jenis :

•Data primer, adalah data yang diperoleh langsung


dan berada pada karakter originalnya.

• Data sekunder, adalah data yang diperoleh orang


lain dan telah melalui proses statistik.

4
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK METODE PENGUMPULAN
DATA
• Dana yang tersedia: Ketersediaan dana untuk proyek riset menentukan
untuk sebagian besar metode yang digunakan untuk pengumpulan data.
Ketika dana yang dimiliki peneliti sangat terbatas, dia harus memilih metode
yang relatif lebih murah, mungkin tidak efisien dan efektif karena beberapa
metode mahal lainnya

• Faktor waktu: Tersedianya waktu juga harus diperhitungkan dalam


menentukan metode pengumpulan data. Beberapa metode mengambil
waktu yang lebih lama, sedangkan dengan yang lainnya data dapat
dikumpulkan dalam durasi relatif lebih pendek. Waktu yang dimiliki peneliti,
dengan demikian, mempengaruhi pemilihan metode yang data akan
dikumpulkan.

5
PENGUMPULAN DATA PRIMER
1. Metode observasi
2. Metode wawancara
3. Melalui kuesioner

6
METODE OBSERVASI
Observasi menjadi alat ilmiah dan metode pengumpulan data untuk
peneliti, ketika melayani tujuan penelitian yang dirumuskan dan
direncanakan secara sistematis . dicatat dan menjalani pemeriksaan
kontrol pada validitas dan reliabilitasnya.

7
JENIS METODE OBSERVASI
Observasi partisipatif, ialah observasi di mana orang yang mengobservasi (pengamat, observer)
benar-benar turut serta mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang atau objek
yang diamati (observee, observi). Misalnya guru mengamati perilaku siswa di kelas sambil
mengajar, sehingga guru langsung dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa.

Pada observasi sistematis ini, pengamat sebelumnya menyusun kisi-kisi yang memuat
faktor-faktor yang akan diobservasi beserta kategori masalahnya. Berdasarkan kisi-kisi
tersebut, observer selanjutnya menjabarkan dalam daftar cek dan/atau skala penilaian.
Apabila dalam suatu observasi tidak terdapat sistematika struktur kategori itu, observasi
itu disebut observasi nonsistematis atau tidak terstruktur.

Observasi experimental, ialah observasi yang dilakukan secara nonpartisipatif dan


secara sistematis, untuk mengetahui perubahan-perubahan atau gejala-gejala sebagai
akibat dari situasi yang sengaja diadakan. Misalnya untuk mengetahui perkembangan
klien setelah dilakukan treatment dalam konseling individual (perorangan);

8
KEUNTUNGAN METODE OBSERVASI
Keuntungan utama dari metode ini adalah bahwa bias subjektif dihilangkan, jika
pengamatan dilakukan secara akurat.

informasi yang diperoleh dengan metode ini berhubungan dengan apa yang
sedang terjadi, itu tidak secara rumit dipengaruhi oleh perilaku masa lalu atau
masa depan.

Metode ini sangat cocok dalam studi yang berhubungan dengan subyek (yaitu,
responden) yang tidak mampu memberikan laporan lisan tentang sebuah
entitas untuk satu alasan atau yang lain

9
KEKURANGAN METODE OBSERVASI
Membutuhkan biaya yang cukup mahal

informasi yang diberikan oleh metode ini sangat terbatas

faktor yang tak terduga kadang-kadang dapat mengganggu tugas


observasi

fakta bahwa beberapa orang jarang diakses pengamatan langsung


menciptakan kendala bagi metode ini untuk mengumpulkan data secara
efektif.

10
Metode Wawancara
Metode wawancara pengumpulan data melibatkan penyajian stimulus
verbal dan jawaban dalam hal tanggapan lisan. Metode ini dapat
digunakan melalui wawancara pribadi dan, jika mungkin, melalui
wawancara telepon.

Metode pengumpulan informasi melalui wawancara pribadi biasanya


dilakukan dengan cara yang terstruktur. Dengan demikian kita sebut
sebagai wawancara wawancara terstruktur. Wawancara tersebut
melibatkan penggunaan serangkaian pertanyaan yang telah ditentukan
dan teknik pencatatan yang terstandar .

11
Keuntungan Metode Wawancara
Informasi lebih lanjut dan itu juga secara lebih mendalam dapat diperoleh.

Pewawancara dengan keterampilannya sendiri dapat melenyapkan resistensi


dari responden, metode wawancara dapat dibuat untuk menghasilkan sampel
hampir sempurna pada populasi umum.

Ada fleksibilitas yang lebih besar dengan metode ini sebagai kesempatan untuk
merestrukturisasi pertanyaan selalu ada, khususnya dalam kasus wawancara
terstruktur.

12
Keuntungan Metode Wawancara
Metode observasi dapat juga diterapkan untuk merekam jawaban verbal untuk
berbagai pertanyaan.

informasi pribadi dapat juga diperoleh dengan mudah dengan metode ini.

Sampel dapat dikontrol lebih efektif karena tidak ada feedback yang hilang

Pewawancara dapat menangkap narasumber saat lengah dan dengan demikian


dapat mencatat reaksi paling spontan yang terjadi

Bahasa wawancara dapat diadopsi berdasarkan kemampuan atau tingkat


pendidikan orang diwawancarai dan sehingga salah tafsir mengenai pertanyaan
dapat dihindari.

13
Kelemahan Metode Wawancara
Ini adalah metode yang sangat mahal, khususnya bila sampel geografis yang
luas dan tersebar luas.

Tetap ada kemungkinan bias pewawancara serta bahwa responden

Beberapa jenis responden seperti pejabat penting atau eksekutif atau orang-
orang dalam kelompok berpenghasilan tinggi mungkin tidak mudah didekati
dengan metode ini

Metode ini merupakan metode yang relatif-memakan waktu, khususnya bila


sampel besar dan pemanggilan kembali pada responden yang diperlukan.

14
Kelemahan Metode Wawancara
 Kehadiran pewawancara di tempat mungkin berlebihan menstimulasi
responden, terkadang sampai-sampai dia dapat memberikan informasi
imajiner hanya untuk membuat wawancara menarik.
 wawancara yang efektif memerlukan diciptakannya hubungan komunikasi
yang tepat dengan responden sehingga memfasilitasi tanggapan bebas dan
jujur. Ini sering merupakan tugas yang sangat sulit.

15
Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu:
1. Pertanyaan tertutup adalah bentuk pertanyaan yang dilengkapi dengan
sejumlah alternative jawaban. Responden tinggal memilih salah satu dari
alternative jawaban. Responden tinggal memilih salah satu dari alternative
yang telah disediakan tersebut sesuai dengan pilihanya.
2. Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang tidak disertai alternative
jawaban. Jadi responden bebas mengemukakan jawabanya sesuai dengan
kehendak responden.
3. Pertanyaan setengah terbuka, yaitu suatu pertanyaan yang disamping
tersedia sejumlah alternative jawaban juga diberikan kemungkinan pada
responden untuk mengemukakan jawaban sesuai dengan kehendaknya.

16
METODE KUISIONER
Dalam metode ini kuesioner dikirim kepada orang yang bersangkutan dengan
permintaan untuk menjawab pertanyaan dan mengembalikan kuesioner.
Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan dicetak atau diketik dalam urutan
tertentu pada suatu bentuk atau set formulir.

17
KEUNTUNGAN KUISIONER
 biaya rendah
 bebas dari bias pewawancara
 Responden memiliki waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban
 responden, yang tidak mudah didekati, juga bisa dicapai dengan mudah
 sampel yang besar dapat dimanfaatkan sehingga hasilnya dapat lebih
diandalkan

18
KELEMAHAN METODE KUISIONER
 Tingkat pengembalian yang rendah .
 Kuisioner tepat digunakan pada responden yang berpendidikan dan bekerja
sama
 kaku karena sulitnya mengubah metode pendekatan ketika kuesioner telah
dikirim.
 Ada juga kemungkinan Tanggapan ambigu atau kekurangan balasan bahkan sama
sekali tidak dijawab pada beberapa pertanyaan, menyebabkan interpretasi
menjadi sulit.
 Sulit untuk mengetahui apakah responden bersedia benar-benar representatif.
 Metode ini mungkin yang paling lambat dari semua metode.

19
ASPEK UTAMA KUISIONER
Tak jarang kuesioner dianggap sebagai jantung dari operasi survei. Oleh
karena itu harus sangat hati-hati dibangun. Jika tidak diatur dengan
benar, maka survei diperkirakan akan gagal. Fakta ini mengharuskan
kita untuk mempelajari aspek-aspek utama dari sebuah yaitu kuesioner

20
ASPEK UTAMA KUISIONER
Bentuk umum: Sejauh bentuk umum dari kuesioner yang bersangkutan, bisa
berupa kuesioner terstruktur atau tidak terstruktur. Kuesioner terstruktur
adalah mereka kuesioner di mana ada yang pasti, kongkrit dan telah
ditentukan. Pertanyaan disajikan dengan persis kata-kata yang sama dan dalam
urutan yang sama untuk semua responden.

Urutan Pertanyaan: Dalam rangka untuk membuat kuesioner efektif dan untuk
memastikan kualitas dengan jawaban yang diterima, seorang peneliti harus
memperhatikan pertanyaan-urutan dalam mempersiapkan kuesioner. Sebuah
urutan yang tepat dari pertanyaan mengurangi jauh kemungkinan pertanyaan
individu disalahpahami

21
ASPEK UTAMA KUISIONER
Formulasi pertanyaan dan kata-kata: Sehubungan dengan aspek kuesioner,
peneliti harus mencatat bahwa setiap pertanyaan harus sangat jelas untuk
setiap jenis kesalahpahaman dapat melakukan melukai sebuah survei.
Pertanyaan juga harus berimbang agar tidak memberikan gambaran bias dari
keadaan sebenarnya.

Secara umum, semua pertanyaan harus memenuhi standar-berikut


a. harus mudah dipahami,
b. harus sederhana yaitu, harus menyampaikan hanya satu pikiran pada
suatu waktu,
c. harus konkret

22
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Ketika peneliti menggunakan data sekunder, maka dia harus melihat ke
dalam berbagai sumber dari mana ia bisa mendapatkan mereka. Dalam hal
ini ia tentu tidak dihadapkan dengan masalah yang biasanya berhubungan
dengan pengumpulan data asli.
Dengan hati-hati, sebelum menggunakan data sekunder, data sekunder
haruslah memiliki karakteristik sebagai berikut:

23
KARAKTERISTIK PENTING DATA SEKUNDER
1. Keandalan data
reliabilitas dapat diuji dengan mencari tahu hal-hal seperti tentang data
mengatakan:
(a) Siapa yang mengumpulkan data?
(b) Apa sumber-sumber data?
(c) Apakah mereka dikumpulkan dengan menggunakan metode yang tepat
(d) Pada waktu apa yang mereka dikumpulkan?
(e) Apakah ada bias saat dikumpulkan?
(f) Bagaimana tingkat akurasi yang diinginkan? Apakah itu tercapai?

24
KARAKTERISTIK PENTING DATA SEKUNDER
2. Kesesuaian data
Dalam konteks ini, peneliti harus sangat hati-hati meneliti definisi
berbagai istilah dan unit pengumpulan yang digunakan pada saat
pengumpulan data dari sumber primer awalnya. Demikian pula,
obyek, ruang lingkup dan sifat penyelidikan asli juga harus
dipelajari. Jika peneliti menemukan perbedaan ini, data tidak
cocok untuk penyelidikan ini dan tidak boleh digunakan.

25
KARAKTERISTIK PENTING DATA SEKUNDER
3. Kecukupan data
Jika tingkat akurasi yang dicapai dalam data ditemukan tidak memadai untuk
tujuan penyelidikan ini, mereka akan dianggap tidak memadai dan tidak boleh
digunakan oleh peneliti. Data juga dapat dipertimbangkan memadai, jika
mereka berhubungan dengan daerah yang mungkin baik sempit atau lebih
luas daripada daerah penyelidikan

26
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGUMPULAN DATA

4. Alam, ruang lingkup dan objek penyelidikan


ini merupakan faktor yang paling penting yang mempengaruhi pilihan metode
tertentu. Metode yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
jenis penyelidikan yang akan dilakukan oleh peneliti. Faktor ini juga penting
dalam menentukan apakah data data sekunder yang akan digunakan atau data
belum tersedia data primer harus dikumpulkan.

27
Populasi dan Sampel
• Populasi
Keseluruhan objek yang ada dalam ruang lingkup yang
diteliti (N)
• Sampel
Bagian dari populasi (n)
Dengan sampel diharapkan karakteristik dari populasi
dapat diketahui

N n

28
Pengambilan Data
Alasan pengambilan sampel :
• Biayanya mahal kalau harus seluruh populasi
• “Tidak mungkin” mengamati semua populasi karena keterbatasan
waktu
• Menguji semua populasi cenderung memperbesar “kesalahan”.
• Pengujian/eksperimen kadangkala bersifat destruktif/merusak
• Adanya dampak psikologis

29
Ukuran Sampel
Ukuran sampel tergantung pada :
• Karakteristik populasi
• Besarnya populasi
• Homogenitas/variasi data populasi

30
Menentukan Ukuran Sampel
• Gunakan Tabel Krecjie atau Nomogram Harry King
(lihat : Sugiyanto, Statistika utk Penelitian)
• Jumlah sampel = 10% populasi
• Jumlah sampel > 30
• Dengan menggunakan rumus yang memperhitungkan tingkat
kepercayaan dan tingkat kesalahan

31
Teknik Sampling
Teknik
Sampling

Probability Sampling Non Probability Sampling

1. Simple random sampling 1. Sampling sistematis


2. Proportionate stratified 2. Sampling kuota
random sampling 3. Sampling aksidental
3. Disproportiate strafied 4. Porposive sampling
random sampling 5. Sampling jenuh
4. Area (cluster) sampling 6. Snowball sampling

32
Non Probability Sampling Probability Sampling

1. Tidak memberi kesempatan yang 1. Memberi peluang yang sama bagi


sama bagi anggota populasi untuk setiap anggota populasi untuk dipilih
dipilh menjadi sampel menjadi sampel
2. Besar sampel, tanpa rumus 2. Besar sampel, dengan rumus
3. Gambaran populasi kasar 3. Gambaran populasi akurat
4. Tidak dimaksudkan untuk 4. Dimaksudkan untuk Generalisasi
Generalisasi 5. Sampel representatif
5. Sampel tdk representatif 6. Menggunakan konsep peluang
6. Tanpa menggunakan konsep 7. Cara penambilan sampel
peluang dengan :1)undian 2)tabel bilangan
7. Analisis, deskriptif (tanpa uji acak
statistika) 8. Analisis, Inferensial (dg uji statistika)

33
Probability Sampling

a. Sampling acak sederhana (Simple Random Sampling)


Pengambilan smpel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi.
b. Sampling acak bertingkat proporsional (Proportionate Stratified Random Sampling)
Populasi memiliki anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proprsioanal.
c. Sampling acak bertingkat tidak proporsional (Dispoprtianate Stratified Random
Sampling)
Populasi berstrata tetapi tidak proporsional
d. Area Sampling (Cluster Sampling)
Obyek yang diteliti sangat luas misal penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten.

34
Nonprobability Sampling
a. Sampling Sistematis
Penentuan sampling berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut
b. Sampling Kuota
Sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diingiinakan.
c. Sampling Aksidental
Teknik sampling berdasarkan kebetulan saja misalkan orang yang lewat dan dipandang cocok
sebagai sumber data
d. Sampling Purposive
Teknik penentuan sampel untuk pertimbangan tertentu
e. Sampling Jenuh
Semua anggota populasi digunakan sebagai sampel,biasanya kurang dari 30 anggota
f. Snowball Sampling
Penentuan sampel mula-mula kecil kemudian sampel tersebut disuruh memilih anggota lain
untuk dijadikan sampel, begitu selanjutnya.

35

Anda mungkin juga menyukai