Disebut juga paired-sample t test, jenis uji yang satu ini digunakan untuk membandingkan rata- rata 2 kelompok berpasangan. Maksudnya, pengujian dilakukan terhadap sampel yang sama namun pengukurannya berbeda. Misalnya sebelum dan sesudah adanya perlakuan tertentu pada sampel. Untuk memahami hasilnya, terdapat nilai signifikansi yang memiliki arti tertentu terhadap hasil uji. Nilai ini menunjukkan apakah perbedaan dari kedua kondisi sampel yang diuji tersebut memiliki makna atau tidak.
Jika nilai signifikansi kurang dari 0.05, maka kedua variabel
memiliki perbedaan signifikan. Artinya, perbedaan perlakuan terhadap sampel memberi pengaruh yang bermakna. Sementara jika nilainya lebih dari 0.05, berarti tidak ada pengaruh bermakna dari perbedaan tersebut. Ketentuan • Data harus berdistribusi normal. Untuk itu, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dulu. • Kelompok data yang akan diuji keduanya harus saling berpasangan atau berhubungan (dependen). Karenanya, sampel yang digunakan haruslah sama. • Jenis datanya harus bersifat kategorik dan numerik. • Kedua kelompok data memiliki satuan yang sama. Contoh Uji T Dua sampel Dependent
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis
yang ditandai dengan kadar glukosa darah diatas normal. Untuk menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus diperlukan penerapan pola makan yang sehat yaitu food combining. Terapi ini akan diberikan kepada 15 orang penderita, dan kondisi kadar glukosa darah penderita sebelum dan sesudah terapi sebagai berikut: No GD Sebelum GD Sesudah 1 220 180 2 250 200 3 300 260 4 400 350 5 330 300 6 280 270 7 200 180 8 240 190 9 270 245 10 320 300 11 310 280 12 290 260 13 300 260 14 245 200 15 299 260