MARKET PIRT
SAMPLING dan PENGUJIAN
LABEL dan IKLAN
Direktur Pengawasan Peredaran Pangan Olahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
08 Maret 2021
OUTLINE
Pendahuluan
Penutup
PENDAHULUAN
Payung hukum atas tugas dan
kewenangan Pemda Kab/Kota
dalam :
a. penerbitan izin produksi
makanan dan minuman
b. pengawasan postmarket IRTP.
419 Kab/Kota
TUJUAN: Total: 204,9 M TUJUAN
1. Meningkatkan 1. Meningkatkan efektivitas
efektivitas pengawasan pengawasan IRTP
Fasyanfar 2. Meningkatkan keamanan dan
2. Meningkatkan mutu produk PIRT yang
pemahaman tenaga beredar sehingga memiliki
kefarmasian di fasyanfar 239 Kab/Kota 413 Kab/Kota daya saing
Pengawasan Saryanfar Pengawasan Makanan
Jumlah
Jumlah Jumlah Kab/Kota yg Kab/Kota yg %
Alokasi Anggaran
Provinsi Kab/Kota menyampaikan telah Realisasi Anggaran Realisasi
(Rp)
Penerima Laporan Melaksanakan Anggaran
Kegiatan
Kab. Jembrana
Kab. Karangasem
Kab. Klungkung
Kab. Tabanan
Kota Denpasar
* Berdasarkan 28 Februari 2021 yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM.
MONEV KEGIATAN POST MARKET:
SAMPLING DAN PENGUJIAN, MONITORING DAN EVALUASI
Kegiatan
* Berdasarkan 28 Februari 2021 yang diterima di email smartbpom@pom.go.id, aplikasi SMARTPOM dan UPT BPOM. 11
SAMPLING DAN PENGUJIA
MPLING DAN PENGUJIAN PIRT (1)
A. TARGET SAMPLING
a) PRIORITAS UTAMA : Seluruh produk pangan PIRT :
i. PIRT yang diproduksi dan beredar di wilayah kerja, termasuk yang dukungan untuk PIRT yang seharusnya
didaftarkan sebagai pangan MD
ii. PIRT yang diproduksi di luar wilayah kerja dan beredar di wilayah kerja
b) PRIORITAS KEDUA :
i. Pangan unggulan daerah,
ii. Produk pangan olahan tanggung jawab Pemda antara lain : Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
B. LOKUS SAMPLING
SARANA DISTRIBUSI PANGAN meliputi :
a. Ritel modern : hypermarket, supermarket/swalayan,
b. Ritel tradisional : toko, warung, kios, pasar tradisional, kantin sekolah
c. Distributor/Grosir/Perkulakan
C. TARGET JUMLAH SAMPEL
SESUAI dengan Berita Acara Kesepakatan Pemda Kab/Kota dan BPOM Target Output 4C
MPLING DAN PENGUJIAN PIRT (2)
D. PENGUJIAN SAMPEL
a) PARAMETER UJI : Sesuai Faktor Risiko dan mengacu pada Jukop Was OM
b) KEBUTUHAN SAMPEL : Sesuai dengan kebutuhan uji dan sampel pertinggal (retained samples)
c) LABORATORIUM UJI : Laboratorium terakreditasi untuk pengujian pangan Lab pemerintah atau swasta
E. PENANGANAN SAMPEL
• Sesuai dengan petunjuk penyimpanan produk pada label sampel
• Ada kode dan identitas jelas
• Dikemas dengan baik sehingga terhindar dari pencemaran luar
C. PELAPORAN
SESUAI dengan FORMAT pelaporan pada Jukop dan diunggah dalam SMARTPOM
F. PELAPORAN HASIL SAMPLING DAN PENGUJIAN
POHON
TIDAK DIUJIKEPUTUSAN TERHADAP
Tindak Lanjut :
SAMPEL
a. Produk dilarang Perencanaan
Cek Label TMK
diedarkan Sampling Pembinaan ke
kelengkapan
b. Pembinaan ke sarana Pemilihan lokasi sarprod
distribusi
sampling Cek Label
c. Pembinaan ke
Pengambilan
SELURUH KEPUTUSAN TERHADAP Pengujian SAMPEL
sarprod kerja
IRTP di wilayah sampel
d. Rekomendasi ke
Ya DIREKAP
Kab/Kota lokus
TIE
sarana produksi Memenuhi Tidak memenuhi
DAN DILAPORKAN Tidak
KE DALAM
Syarat (MS)SMARTPOM
IRTP di luar wilayah
TIDAK
kerja DIUJI
SyaratLanjut
Tindak (TMS):
Y EX
a. Produk dilarang
Tindak Lanjut : diedarkan
a. Pemusnahan produk a P
Cek b. Pembinaan ke
b. Pembinaan sarana Tidak
Lab sarprod kerja
distribusi
c. Label TMK el Ya RUS IRTP di wilayah
c. Rekomendasi ke
pembinaan ke AK
Tidak Kab/Kota lokus
sarprod sarana produksi
Koordinasi UPT BPOM dan Dinkes
Termasuk didalamnya :
1. Pangan dengan Kemasan
eceran (kemasan akhir pangan
yang tidak boleh dibuka untuk
dikemas kembali menjadi
kemasan yang lebih kecil dan
siap untuk diperdagangkan);
2. Pangan Olahan yang digunakan
sebagai bahan baku;
3. Pangan Olahan yang diedarkan
untuk tujuan donasi dan/atau
program pemerintah.
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 69 TAHUN 1999
LABEL PANGAN
Label Pangan adalah setiap keterangan
mengenai Pangan Olahan yang berbentuk
gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau
bentuk lain yang disertakan pada Pangan
Olahan, dimasukan ke dalam, ditempelkan
pada, atau merupakan bagian Kemasan
Pangan. *)PENGAWASAN LABEL
TUJUAN
PANGAN
Memberikan jaminan perlindungan
kepada masyarakat sebelum membeli
dan/atau mengonsumsi pangan olahan
bahwa informasi pangan olahan yang
diterima benar dan jelas
Ketentuan Umum Label
Desain sesuai
yang disetujui
pada saat
Wajib ada pada Terletak pada
pendaftaran
setiap pangan bagian pangan
terkemas yang mudah Label wajib
dilihat dan dibaca
ditulis dan
LABEL
LAB dicetak dalam
Berisi keterangan Harus benar dan
mengenai pangan
EL
tidak bahasa
Tidak mudah menyesatkan
Indonesia
lepas, luntur atau
rusak
Ketentuan Umum Produk Minimal
a) Nama produk
b) Daftar bahan yang digunakan/ komposisi
c) Berat bersih atau isi bersih
d) Nama dan alamat pihak yang memproduksi/
mengimpor
LABEL
e) Halal bagi yang dipersyaratkan
LABE
L
f) Tanggal dan kode produksi
g) Keterangan kedaluwarsa
h) Nomor Izin Edar
i) Asal -usul
Prosesbahan pangan
khusus seperti tertentu
: jagung rekayasa genetik, bawang putih
iradiasi
- Asal bahan : protein kedelai, lemak babi
= Harus ditempatkan pada bagian Label yang paling mudah dilihat
dan dibaca
Logo Halal
LARANGAN
IKLAN
Iklan Pangan adalah Setiap keterangan
PANGAN
atau pernyataan mengenai pangan
dalam bentuk gambar, tulisan, atau
bentuk lain yang dilakukan dengan
berbagai cara untuk pemasaran dan atau
perdagangan pangan. *)
TUJUAN PENGAWASAN IKLAN
PANGAN
Memberikan jaminan
perlindungan kepada masyarakat
terhadap iklan yang menyesatkan
dan tidak memenuhi ketentuan
sehingga tidak merugikan
IKLAN
• Media efektif untuk membangun brand
awareness
• Produk cepat dikenal & diterima oleh
masyarakat
IKLAN PRODUK
• Menaikkan PANGAN
omset penjualan
WAJIB MERUJUK PADA
INFORMASI DARI LABEL
PRODUK PANGAN YANG
DISETUJUI.
Ruang Lingkup Pengawasan Iklan
100% MURNI
Pernyataan
“dibuat dari…”
hanya dapat
digunakan bila
produk yang
bersangkutan
seluruhnya
terdiri dari satu
bahan
Pernyataan “dibuat dengan…” atau “berisi…”
dapat digunakan bila produk terdiri dari
beberapa bahan
Iklan Minuman Beralkohol
• Setiap orang dilarang
mengiklankan
minuman beralkohol
dalam media massa
apapun.
• Tidak mempengaruhi
atau merangsang
khalayak untuk mulai
meminum minuman
beralkohol
Iklan Pangan yang Menyertakan
Undian, Sayembara dan Hadiah
• “syarat dan ketentuan berlaku”
dalam iklan harus harus mudah
terbaca, diikuti dengan keterangan
yang menjelaskan di mana dan
bagaimana memenuhi persyaratan
dan ketentuan tersebut.
• Dilarang mensyaratkan “selama
persediaan masih ada“ atau
ungkapan lain yang sejenisnya.
Iklan Pangan Halal
Kata halal tidak boleh dieksploitasi.
Eksploitasi kata halal adalah penggunaan label halal atau
kata halal sebagai pesan utama yangdikampanyekan dengan
tujuan untuk merayu, membujuk atau mempengaruhi proses
pembelian. Kata halal hanya boleh dicantumkan sebagai
informasi atau fakta
Kata halal hanya
dapat disiarkan
sesudah produk
tersebut memperoleh
sertifikasi halal dari
lembaga yang
berwenang
PENUTUP
KESIMPULAN
1. BPOM melakukan inisiasi dalam rangka meningkatkan efektifitas pengawasan Obat dan
Makanan di daerah melalui pengajuan usulan DAK BPOM untuk fungsi Pengawasan Obat
dan Makanan dengan salah satu sasaran Pengawasan Makanan Minuman IRT baik Pre
Market maupun Post Market.
2. Pengawasan post-market pada produk makanan minuman IRT meliputi pengawasan
keamanan produk PIRT (sampling dan uji produk), pengawasan label dan iklan PIRT.
3. Diperlukan koordinasi antara BPOM dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota dalam pelaksanaan
sampling dan pengujian untuk mengoptimalkan pengawasan keamanan pangan di daerah
4. Label dan Iklan produk PIRT masih banyak ditemukan TMK sehingga perlu dilakukan
peningkatan kapasitas Petugas Pengawas Daerah/DFI.
5. Tahun 2022, akan ditetapkan kesepakatan target pengawasan label dan iklan PIRT setelah
dilakukan Bimtek Pengawasan Label dan Iklan Pangan di TA 2021.
bpom_ri
deputi3badanpom