Anda di halaman 1dari 28

METODOLOGI

PENELITIAN
ILMU-ILMUPERILAKU DAN BISNIS

Oleh:
DR. Sumanto, MA
E-mail : sumantoyuni@gmail.com
sumantoyuni
Pendahuluan

• Penelitian adalah penggunaan


metode ilmiah secara formal dan
sistimatis untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan
Metode Non Ilmiah

• Method of Tenacity
• Method of Authority
• A Priory Method
Metode Penelitian
Zaman dahulu :
- coba-coba (trial & error ?)
- pengalaman (sendiri > , orang lain <)
- naluri
 Perkembangan lambat

Zaman Modern :
- coba-coba (dioptimumkan)
- pengalaman (sendiri < + orang lain >)
- spekulasi
- Metode Ilmiah (scientific approach)
 Perkembangan cepat
Method of Scientific
Suatu cara mencari dan
mengungkapkan kebenaran
dengan ciri obyektivitas.
Kebenaran yang diperoleh
dengan menggunakan metode
deduktif (konsepsional) dan
induktif (bukti empiris)
Obyektif ??
Kesimpulan berdasarkan data
yang dikumpulkan dengan
melakukan pengukuran
terhadap variabel-variabel yang
diteliti
Penelitian

USAHA USAHA

Terarah
Formal
Sistematik • Fakta Baru
• Menguatkan
Pemecahan •Menumbangkan
Masalah

Terarah PROSES
Berulang
UNTUK APA Penelitian
dilakukan????

Fakta Baru TEORI Baru


TEORI yang
dikembangkan
KEGUNAAN PENELITIAN

• MEMAHAMI MASALAH
Peneliti memperjelas suatu masalah/informasi yang tidak
diketahui dan selanjutnya menjadi tahu

• MEMECAHKAN MASALAH
Peneliti meminimalkan/menghilangkan masalah

• MENGANTISIPASI MASALAH
Peneliti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
Klasifikasi pengetahuan berdasar
kriteria karakteristik

Pengetahuan

Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan


Inderawi Akal Budi Intuitif Otoritatif
Klasifikasi Pengetahuan atas dasar
jenis penget. yang dibangun

Pengetahuan

Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan


Biasa ilmiah Filsafat Agama
Hub. Antara Pengetahuan, Kebenaran
& Keyakinan terhadap Kebenaran

STATEMENTS

TRUTHS

KNOWLEDGE

BELIEFS

Knowledge is both true and believed to be true


RASIONAL
Dilakukan dg cara yg masuk akal shg
terjangkau penalaran manusia

CARA ILMIAH EMPIRIS


KEGIATAN PENELITIAN Dapat diamati indera manusia shg
DIDASARKAN CIRI-CIRI org lain dpt mengamati dan
KEILMUAN mengetahui cara yg digunakan

SISTEMATIS
Proses yg digunakan menggunakan
langkah yg logis
Sources of knowledge
1. Authority
2. Experience
3. Application of scientific method
Kuantitatif vs Kualitatif

Paradigma adalah sudut pandang


sekelompok ahli terhadap
fenomena.
Paradigma sebagai sistem kepercayaan
dasar yang didasarkan pada asumsi-asumsi
ontologis, epistemologis, dan metodologis.
Paradigma menggariskan apa yang
seharusnya dipelajari, pernyataan-
pernyataan apa yang harus dikemukakan,
bagaimana seharusnya suatu pertanyan
dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang
harus diikuti
Perbedaan antara pendekatan kualitatif dengan kuantitaif
tidak hanya berkaitan langsung dengan paradigma berfikir,
tetapi lebih kepada metodologi dalam melakukan penelitian
dan melakukan kajian. Metodologi kualitatif lebih tertarik
untuk melakukan pemahaman secara mendalam terhadap
suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk
kepentingan generalisasi. Metodologi kualitatif lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis),
yaitu mengkaji masalah secara kasus-per-kasus karena
metodologi kualitatif yakin bahwa sifat masalah yang satu
berbeda dengan sifat masalah lainnya. Temuan yang
dihasilkan dari metodologi kualitatif bukan generalisasi,
tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
atau fenomena.
Metode kuantitatif tertarik dengan pengukuran secara
obyektif terhadap fenomena sosial. Metodologi ini pada
dasarnya merupakan bentuk yang lebih operasional dari
paradigma empirisme yang sering disebut pendekatan
kuantitatif-empiris. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan ke
dalam beberapa komponen (indikator variabel). Setiap
variabel (yang ditentukan) diukur dengan memberikan
simbol-simbol angka yang bertingkatan, berderajat
(berbeda-beda) sesuai dengan katagori informasi yang
berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan simbol-
simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara
kuantitatif-matematis dapat dilakukan sehingga dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum.
Metode kuantitaif bukan untuk “menjelaskan”
suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi.
Generalisasi adalah suatu pernyataan
kebenaran suatu masalah yang diperkirakan
akan berlaku pada suatu populasi. Alternatif
hasil penelitian sampel penelitian kebijakanu
menghasilkan suatu alternatif kebijakan yang
dapat diterapkan secara menyeluruh dalam
lingkup yang lebih luas. Berdasarkan
generalisasi ini, maka upaya pemecahan
masalah kebijakan publik dapat dilakukan
secara efisien dan obyektif serta berlaku dalam
cakupan yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai