Anda di halaman 1dari 2

Satuan tugas bersaMA Ranger anti sTunting

dr. Hendri Okarisman


UPTD Puskesmas Sukahening Kab. Tasikmalaya Jawa Barat

INFO GRAFIS STUNTING 1 GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Gangguan tumbuh kembang pada anak


didasarkan pada hasil dari 3 pengukuran, yaitu
tinggi badan, berat badan, dan usia. Dari 3
pengukuran tersebut, dapat diambil 3
parameter, yaitu stunting, Wasting dan
Underwight

2 PENGERTIAN STUNTING

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan


perkembangan akibat kekurangan gizi kronis
yang ditandai dengan Panjang/ tinggi badan
dibawah standar

5 DATA STUNTING REGIONAL


3 DATA STUNTING GLOBAL

Data Bulan Penimbangan Balita Berdasarkan data Asian


(BPB) 2021 angka kejadian Development Bank 2021,
Stunting Kab. Tasikmalaya Prevalensi stunting balita
14,9% dan 24,4% berdasarkan Indonesia 31,8%.
data SSGI 2021 dan 34,7% (peringkat ke 2 di Asia
berdasarkan data Riskesdas 2018 Tenggara)

4 DATA STUNTING NASIONAL


STUNTING DAN SDGS
6 Data Riskesdas 2018 :
3 dari 5 Anak
Stunting termasuk ke
Indonesia (Stunting).
dalam SDGS No 2 yang
Atau sebanayak
disepakati oleh seluruh
30.18% anak di
negara di dunia untuk
Indonesia mengalami
dituntaskan pada tahun
Stunting
2030

7 PERATURAN PRESIDEN NO 71 TAHUN 2021

Penyebab Stunting bersifat multifaktorial sehingga memerlukan penangan yang holistik, efektif dan
kolaboratif. Secara khsusu presiden mengeluarkan Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2021 Tentang
Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia
1 JUDUL

Satuan tugas bersaMA Ranger anti sTunting


dr. Hendri Okarisman
UPTD Puskesmas Sukahening Kab. Tasikmalaya Jawa Barat

2 LATAR BELAKANG
• Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan
gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan
balita berada dibawah standaryang seharusnya.
• Berdasarkan data Asian Development Bank 2021, Prevalensi stunting balita
Indonesia 31,8%. (peringkat ke 2 di Asia Tenggara)
• Data Riskesdas 2018 : 3 dari 5 Anak Indonesia (Stunting). Atau sebanayak 30.18%
anak di Indonesia mengalami Stunting
• Penyebab Stunting bersifat multifaktorial sehingga memerlukan penangan yang
holistik, efektif dan kolaboratif. Secara khsusu presiden mengeluarkan Peraturan
Presiden No. 71 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia

3 PERAN PUSKESMAS

• Menindaklanjuti arahan presiden dalam Perpres No 71 tahun 2021 Tentang


Percepatan Penuruanan Stunting, Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
sebagai leading sector Kesehatan masyarkat ikut bertanggung jawab dalam
percepatan penuruan Stunting
• Diperlukan upaya penangan stunting di PUSKESMAS yang bersifat Holistik, Efektif
dan Kolaboratif yang melibatkan seluruh lintas bidang, lintas Program dan Lintas
Sektor yang bersinergi dalam percepatan dan Penurunan Stunting
• Selama ini masalah stunting masih hanya menjadi tanggungjawab Bidang Gizi
Masyarakat, sehingga hasil yang diperoleh masih belum maksimall

3 TANTANGAN
• Menyatukan seluruh lintas bidang dan lintas program PUSKESMAS agar
memiliki satu tujuan dan goal yang sama dalam menurunkan angka stunting
• Menyatukan seluruh lintas sector yang terlibat seperti pihak kecamatan, desa,
kepolisian, TNI, unit Pendidikan dan keagamaan untuk Bersama sama
bersinergi dalam pengentasan stunting

4 SOLUSI INOVASI
• SMART – Satuan Tugas Bersama –
Ranger Anti Stunting merupakan sebuah
inovasi dalam upaya penanganan
stunting berupa terbentuknya satuan
tugas bersama lintas bidang dan program
di UPTD Puskesmas Sukahening yang
bekerja bersama berdasarkan perinsip
Kholistik, Efektif dan Kolaboratif.
Inovasi SMART menekankan pada
perubahan tata-kelola organiasasi atau
management percepatan penuruan
stunting, yang awalanya bersifat “Single
Fighter” yang hanya menjadi tanggung
jawab Bidang Gizi Masyarakat menjadi
tugas tim yang melibatkan seluruh
bidang pelayanan puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai