Anda di halaman 1dari 53

KELAINAN Atika Soleha (H1A322109)

RAMBUT DAN
KUKU
Supervisor: dr. Dinie Ramdhani Kusuma, Sp.KK.,
1
Kelainan Rambut

Kelainan Rambut

Telogen Efluvium Anagen Efluvium Alopesia Androgenik Alopesia Areata


Kerontokan Rambut (Efluvium)
• Kehilangan rambut yang berkisar kurang lebih 120 helai per hari.
• Dapat terjadi difus atau setempat (fokal).
• Kelainan setempat dapat berupa unifokal atau multifokal.
• Bila kerontokan ini berlanjut, dapat terjadi kebotakan (alopesia).

2 Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
3
Efluvium Telogen
Definisi :
• Kerusakan rambut akut, episodic, atau kronik.
• Faktor hormonal, nutrisi, obat, bahan kimia, penyakit kulit dan sistemik

Etiopatogenesis
1. Efluvium pasca febris akut
Setelah penyakit yang disertai demam tinggi (>39° C). Kerontokan rambut pascademam akan
terjadi dalam 2-5 bulan setelah sakit.
2. Penyakit sistemik
Seperti karsinoma, kolitis ulserativa, leukemia dan tuberkulosis

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
3. Efluvium Telogen Pasca Partus
Kerontokan rambut bermula dalam 1-4 bulan dan dapat mencapai 1 tahun.
Selanjutnya, pertumbuhan rambut akan normal kembali.
4. Efluvium Telogen Pascanatal
Pada bayi sejak lahir sampai berumur 4 bulan dan akan tumbuh kembali pada
umur 6 bulan.
5. Efluvium telogen psikis
Kerontokan rambut secara tiba-tiba akibat syok psikis atau stres mental serta
menetap lama dan sering berulang.
6. Efluvium telogen kronik
Kerontokan rambut yang terjadi >6 bulan. Kebanyakan penderita adalah
perempuan.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
4
5
Pemeriksaan Penunjang
Tarik rambut (hair pull)
Normalnya 50-100 helai/hari, pada effluvium telogen 400 hari

Cabut rambut (hair pluck)


Mengetahui rasio anagen atau telogen

Pemeriksaan mikroskopik
Ujung proksimal diletakan di gelas objek dengan setetes lem sianoakrilat.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
6
DIAGNOSIS
Normal hitung telogen ialah 5-23%
Efluvium telogen harus diatas 25%

DIAGNOSIS BANDING
Alopesia areata stadium awal
Alopesia androgenika stadium awal

TATALAKSANA
Tergantung dari faktor penyebab
7
Gambaran klinis
8
Efluvium anagen

• Disebabkan oleh pengaruh radiasi atau obat.


• Efek radiasi dan obat 🡪 keratinosit 🡪 berkurangnya aktivitas
metabolisme pada batang rambut 🡪 rambut menjadi rapuh.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
9
Alopesia Androgenik (AGA)
● Durasi fase anagen memendek & fase telogen memanjang, rambut baru menjadi
lebih pendek, miniaturisasi bahkan kebotakan
● Etiologi :
- Genetik
- Pengaruh hormon androgen pada folikel rambut
● Rambut rontok secara bertahap dimulai dari bagian verteks dan frontal. Garis
rambut anterior menjadi mundur dan dahi menjadi lebih luas.
● Pemeriksaan mikroskopik
Menunjukan diameter rambut mengecil dan pigmen berkurang. Rambut velus
bertambah, hitung telogen meningkat, folikel rambut menjadi atrofi.
KLASIFIKASI AGA : NORWOOD-HAMILTON
• Tipe I : Rambut masih tampak penuh
• Tipe II : Pengurangan rambut pada sepanjang garis fronto-
temporal berbentuk segitiga dan simetris
• Tipe II a : Garis batas rambut 2 cm anterior dari garis
korona di antara kedua daun telinga
• Tipe III: Border line. Pengurangan rambut area fronto-
temporal pada tipe II yang semakin jelas terlihat, simetris,
dan dibatasi oleh rambut di area frontal.
• Tipe III a: Garis batas rambut tepat di pertemuan garis
korona dan di antara kedua daun telinga
• Tipe III vertex: Kebotakan dominan terjadi pada area vertex
dengan pengurangan rambut yang minimal pada daerah
fronto-temporal

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
10
• Tipe IV: Pengurangan rambut daerah fronto-temporal
lebih berat dibandingkan tipe III dan sangat sedikit
rambut atau bahkan tidak ada lagi rambut di area vertex.
Kedua area ini dipisahkan oleh jembatan rambut yang
telah menipis dan kedua ujungnya menyatu dengan
rambut dibagian temporal
• Tipe IV a: Garis batas rambut melewati garis
korona di antara kedua daun telinga tetapi belum
mencapai vertex

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
11
• Tipe V: Kebotakan pada area vertex masih terpisah
dengan area fronto-temporal, namun jaraknya semakin
sempit dikarenakan area kebotakan yang meluas dan
jembatan rambut di antara keduanya semakin menipis
• Tipe V a: Garis batas rambut sudah mencapai
vertex
• Tipe VI: Kebotakan di area vertex dan fronto- temporal
telah menjadi satu dan area kebotakan semakin meluas
• Tipe VII: Tipe kebotakan paling berat, rambut yang tersisa
di tepi sisi kanan dan kiri dan oksipital dengan pola
menyerupai tapal kuda. Rambut di area tersebut tampak
tipis dan densitasnya menurun.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
12
KLASIFIKASI LUDWIG
ALOPESIA ANDROGENIK PADA WANITA

• Tipe I : Mulai terjadi pengurangan rambut pada


bagian frontal dan vertex

• Tipe II: Mulai tampak pengurangan rambut yang


signifikan, rambut terlihat semakin tipis

• Tipe III: Kebotakan rambut jelas terlihat, tetapi


rambut di bagian frontal masih ada

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
13
Tatalaksana
Medikamentosa Non Medikamentosa
1. Sistemik: 1. Rambut palsu
🢝 Finasteride 1 mg/hari 2. Pembedahan: tranplantasi rambut
🢝 Dutasteride 0,5 mg/hari atau reduksi scalp

3. Laser
🢝 Spironolakton 200 mg/hari

2. Pengobatan Topikal:

🢝 Minoksidil 2-5%, 2 kali sehari


(1 ml atau 25 tetes)

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
14
15
Gambaran Alopesia Androgenik
Wanita Dan Pria

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Alopesia Areata (AA)
● Definisi : Merupakan kelainan inflamasi kronis yang mengenai rambut dan kuku.

● Etiologi: genetik, tetapi biasanya bersamaan dengan penyakit inflamasi lain.


Sering berkaitan dengan penyakit atopi dan autoimun

● Gejala klinis yang berhubungan: katarak dan glaukoma, sedangkan perubahan


kuku, seperti pit, penebalan yang tidak teratur.

Gambaran Klinis AA
1. Bercak soliter
• Biasanya timbul kebotakan yang berbatas tegas, bulat, halus, diameter
beberapa cm
• Rambut tanda seru dijumpai pada pinggir lesi dan mudah tercabut
• Kelainan biasanya pada rambut kepala, tetapi dapat juga mengenai alis dan

6 bulu mata
Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Gambaran Klinis AA
17 2. Bercak Multipel bentuk retikula & ophiasis
• Bercak pertama yang meluas atau timbul bercak kebotakan yang baru
• Bentuk retikular terjadi jika aktivitas pertumbuhan rambut bervariasi sehingga terjadi pola
retikular.
• Bentuk ophiasis adalah alopesia areata meluas, terdapat pada pinggir rambut dan sering
mengenai anak-anak.
• Pigmen rambut berkurang pada alopesia areata, pertumbuhan rambut baru sering
berwama putih.

3. Alopesia areata totalis/universalis


• Alopesia areata totalis 🡪 perluasan kebotakan hampir ke seluruh kulit kepala
• Alopesia areata universalis 🡪 kehilangan rambut meliputi seluruh rambut tubuh
• Biasanya disertai dengan perubahan kuku spt pit, penebalan kuku yang tidak teratur

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
18 Alopesia Areata (AA)

Pemeriksaan Penunjang : Tatalaksana :


• Adanya rambut tanda seru (exclamation • Streoid topikal, intralesi, sistemik, injeksi
hair) pada tepi lesi intramuskular
• Histoptologik: • Siklosporin topikal
• Inflamasi peribulbus pada folikel • Isoprinosin
anagen • Sensitiser topikal
• Akar rambut menyempit, keratinisasi • Psoralen sinar ultraviolet A (PUVA)
kortek tidak sempuma • Antralin

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Gambaran Klinis

19 Rambut tanda seru Alopesia areata multipel


Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
20

Alopesia areata totalis


Alopesia areata soliter

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
21
Alopesia sikatrikal
1. Alopesia sikatrikal primer
• Lupus eritematous, liken planopilaris, pseudo
pelade (Brocg), dan akne keloidalis.
2. Alopesia sikatrikal sekunder
• Luka fisik dan kimia, Infeksi (kerion), Psoriasis,
Lympoploriferative disorders
3. Trauma
• Traction alopecia, Trichotillomonia, Pressure
alopecia

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
22 Alopesia Sikatrikal Primer Limfositik

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Alopesia Akibat Trauma

23 Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Kelainan Batang Rambut

a. Trikoreksis nodosa
Batang rambut b. Trikoklasia
yang patah c. Trikonodosis
d. Trikoreksis invaginata
e. Moniletriks

Batang rambut
yang terpilin Pili torti dan Pili anulati
25
Trikoreksis nodosa
• Bintik-bintik putih pada rambut
• Rambut mudah patah
• Penyebab dasar: trauma mekanis atau kimiawi. Misalnya, penyikatan rambut yang
berlebihan, sisir panas, bahan kimia, dan pajanan sinar ultraviolet.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom
–Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Trikolasis
• Rambut patah transversal akan terpisah dengan
kutikula yang masih utuh.

• Pemeriksaan mikroskopis, rambut mendatar atau


tertekuk, seperti pita dengan bagian tepi
bergelombang.

• Pemeriksaan mikroskop polar, terlihat gambaran ekor


harimau (tiger tail).

26
27
Trikonodosis
• Pada rambut, terdapat simpul yang tunggal
atau banyak.

• Terutama pada rambut kepala atau pubis.


Biasanya, tanpa kelainan lain.

• Pada pemeriksaan mikroskopik, terdapat


perubahan pada kutikula.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
28
Trikoreksis Invaginata Trikoptilosis
• Ditandai dengan intususepsi batang • Ujung rambut yang terbelah memanjang
rambut. (arah longitudinal).

• Adanya nodul-nodul pada batang


• Adanya rambut yang terbelah memanjang
rambut pada jarak yang tidak teratur.
pada ujung distal, disertai pembelahan
Rambut menjadi pendek dan menipis.
juga terjadi pada bagian tengah rambut.

• Pada pemeriksaaan dengan mikroskop


• Dengan pemeriksaan mikroskopik, terlihat
elektron, adanya defek keratinisasi
terutama pada selubung akar dalam. kutikula menghilang dan ujung korteks
seperti ujung tali.
Moniletriks
• Kelainan kongenital ini tampak pada anak berusia beberapa bulan.

• Pada rambut, terdapat bagian yang melebar dan bagian yang lebih tipis,
seperti kumparan yang diselingi segmen-segmen atrofik. Rambut mudah
patah, akibatnya kepala tertutup rambut-rambut yang pendek.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
29
Gambaran Perbandingan
30
Kelainan pada Rambut

Trikoptilosis
Helaian Rambut Terpilin
● Pili Annulati

Rambut berwarna gelap dan pucat berselang-seling

dengan pertumbuhan normal terutama pada rambut

pirang.

● Dengan pemeriksaan mikroskop elektron, korteks

berbentuk menyerupai batu (cobble stone). Kadar

sistin merendah pada pili anulati.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
31
• Pili Torti
• Batang rambut dapat berputar 90°, 180°, dan 360° sehingga terlihat seperti spiral,
terutama pada bagian oksipital dan temporal.
• Terlihat pada waktu lahir atau dalam 2 tahun pertama.

32
Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
33
Hipertrikosis
• Penambahan jumlah rambut pada tempat yang
biasanya juga ditumbuhi rambut.
• Kelainan bawaan
• Rambut menjadi lebih lebat pada area tertentu,
seperti rambut pada telinga, punggung dan
tempat yang mengalami penekanan terus-
menerus.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Hirsustisme
● Pada perempuan dan anak-anak tumbuh rambut
berlebihan di tempat-tempat tanda seks sekunder
laki-laki, misalnya tumbuh kumis, janggut dan
cambang.
● Rambut aksila dan genital juga lebih lebat.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
34
Hipotrikosis

• Rambut normal saat lahir


• Rambut terminal tidak tumbuh dan tetap
berupa rambut velus.
• Usia 30 tahun biasanya mengalami kebotakan

35
Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
KELAINAN
KUKU
33
Kelainan Kuku
a. Paronikia
Akibat Dermatosis b. Liken Planus kuku
c. Psoriasis Kuku

Kelainan Lempeng
Kuku Anonikia dan koilonikia

a. Leukonika
Perubahan warna b. Pseudoleukonikia
kuku (Kromonikia) c. Melanonikia
d. Yellow nail syndrome
Paronikia
Definisi :
• Reaksi inflamasi yang mengenai lipatan kulit di sekitar
kuku
• Gejala pertama adanya pemisahan lempeng kuku dari
eponikium yang disebabkan oleh trauma atau maserasi
pada tangan yang sering kena air.

Etiologi :
• Jamur yang tersering adalah Candida albicans,
sedangkan bakteri adalah Staphylococcus atau
Pseudomonas aeruginosa
Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
34
35
Liken Planus Kuku
Definisi :
• Perubahan pada kuku berupa belah
longitudinal, lipatan kuku yang mengembung
(pterigium kuku), dan kadang-kadang
anonikia. Lempeng kuku menipis dan papul
liken planus dapat mengenai lempeng kulit.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
36
Nail Psoriasis
• Adanya kelainan kuku pada penderita psoriasis, yaitu berupa Pit, Beau's lines,
onikolisis, atau oilspot

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
37
Anonikia
Definisi :
● Tidak tumbuhnya kuku.

Etiologi :
● Defek ektoderma kongenital, iktiosis
dan infeksi berat, serta fenomena
Raynaud.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Koilonikia (Spoon Nail)
• Kuku tipis dan berbentuk cembung dengan
pinggir meninggi sehingga memberi
gambaran, seperti sendok.

38
Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Leukonikia
• Kuku berwarna putih akibat adanya kelainan
yang terletak pada matriks kuku.
• Dapat meliputi seluruh kuku atau berupa garis
longitudinal (leukonikia striata), transversal atau
hanya sebagai bintik-bintik putih (leukonikia
pungtata)

39 Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Pseudoleukonikia
• Warna putih disebabkan oleh penyakit di luar matriks kuku, seperti
onikomikosis atau cat kuku.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
40
41
Melanonikia
• Kuku berwarna coklat atau hitam

• Melanonikia longitudinal normal pada ras


berwama hitam.

• Biopsi kuku.
Pada pemeriksaan histopatologi, didapatkan
melanosit yang atipikal.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
42
Yellow Neil Syndrome

Sindrom Yellow Nails (Samman dan White):


1. Pertumbuhan kuku yang lambat.
2. Kuku cembung dan tebal.
3. Lunula tidak tampak dan seluruh badan
kuku menjadi kuning.
4. Adanya edema pada kuku, wajah dan efusi
pleura.

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Gambaran Klinis Kondisi
43
Lainnya

Clubbing Finger Perionychotillomania


(Kebiasaan Mendorong Kuku Proksimal)

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Gambaran Klinis Pterygium

44
Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
Gambaran Klinis Infeksi
Virus

Herpes Simpleks Herpes Zooster


Kuku

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
45
Gambaran Klinis Infeksi
Bakteri

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
46
Gambaran Klinis Infeksi
Fungal

Sumber : Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier. 47
Daftar Pustaka
● Fitzpatrick J.E. and High W.A. 2018. Urgent Care Dermatology
Symptom –Based Diagnosis. Philadelphia: Elsevier.
● Buku ajar kulit dan kelamin FKUI 2016

Anda mungkin juga menyukai