Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR

PROPOSAL
PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MARCHING
BAND TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN SENI BUDAYA DI SMAN 8 PADANG

Disusun Oleh :
DWI CATUR BERLIANDA
17023095
Jurusan : Pendidikan Sendratasik FAKULTAS BAHASA DAN SENI
Dosen Pembimbing : Dr. Jagar UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Lumbantoruan, M.Hum 2021
Latar Belakang Masalah

1. Manajemen berusaha menjalankan aktivitas operasional perusahaan dengan baik agar


dapat menampilkan bahwa perusahaan dalam kondisi sehat pada laporan keuangan.
Karena prioritas inilah, manajemen justru terdorong untuk melakukan kecurangan pada
laporan keuangan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh ACFE menemukan bahwa 83% kasus fraud dilakukan oleh
pemilik perusahaan atau dewan direksi (Brennan & McGrath,2007).

3. Fraud memiliki persamaan dengan manajemen laba, yakni memanipulasi laporan


keuangan tetapi memiliki definisi yang berbeda. Manajemen laba msh berada di koridor
akuntansi, sedangkan fraud berada di luar koridor akuntansi (Ratnaningdyah,2012).

4. Perusahaan yang melakukan fraud memiliki discretionary accruals, terdeteksi sejak tiga
tahun sebelum terjadinya fraud.

Dwi Citra Oktara


Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
1. Apakah aggregated prior discretionary accruals 1. Membuktikan pengaruh aggregated prior
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap discretionary accruals terhadap kemungkinan
kemungkinan terjadinya fraud ? terjadinya fraud.
2. Apakah abnormal cash flow operation mempunyai 2. Membuktikan pengaruh abnormal cash flow
pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan operation terhadap kemungkinan terjadinya fraud.
terjadinya fraud ?
3. Apakah abnormal discretionary expenses 3. Membuktikan pengaruh abnormal discretionary
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expenses terhadap kemungkinan terjadinya fraud.
kemungkinan terjadinya fraud ?
4. Apakah abnormal production costs mempunyai 4. Membuktikan pengaruh abnormal production
pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan costs terhadap kemungkinan terjadinya fraud.
terjadinya fraud ?
5. Apakah aggregated prior discretionary accruals, 5. Membuktikan pengaruh aggregated prior
abnormal cash flow operation, abnormal discretionary discretionary accruals, abnormal cash flow
expenses, dan abnormal production costs mempunyai operation, abnormal discretionary expenses, dan
pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan abnormal production costs terhadap kemungkinan
terjadinya fraud ? terjadinya fraud.

Dwi Citra Oktara


Landasan Teori

Abnormal Cash Flow Operation


Fraud adalah penggunaan Aggregated Prior
adalah selisih antara arus kas
dari suatu kedudukan untuk Discretionary Accruals
operasi aktual dengan arus kas
memperkaya pribadi dengan adalah proyeksi
operasi normal yang diestimasi
cara penyalahgunaan yang pengelolaan laba pada
dengan menggunakan penjualan
dilakukan dengan sengaja periode tiga hingga satu
dan aset perusahaan tahun
terhadap penggunaan tahun sebelum terjadinya
sebelumnya periode tiga hingga
sumber daya atau aset milik fraud (Puspatrisnanti &
satu tahun sebelum terjadinya
perusahaan (ACFE,2012) Fitriany,2014)
fraud (Roychowdhury,2006).

Abnormal Discretionary Expenses adalah Abnormal Production Costs adalah selisih


selisih antara biaya diskresioner aktual dengan antara biaya produksi aktual dengan biaya
biaya diskresioner normal yang diestimasi produksi normal yang diestimasi dengan
dengan menggunakan penjualan dan aset menggunakan penjualan dan aset
perusahaan tahun sebelumnya periode tiga perusahaan tahun sebelumnya periode tiga
hingga satu tahun sebelum terjadinya fraud hingga satu tahun sebelum terjadinya fraud
(Roychowdhury,2006). (Roychowdhury,2006).

Dwi Citra Oktara


Kerangka Penelitian
Variabel Independen (X)

Variabel Dependen (Y)


Aggregated Prior Discretionary
Accruals
Kemungkinan Terjadinya
(X1) Fraud

Abnormal Cash Flow Operation (Y)

(X2)

Abnormal Discretionary Variabel Kontrol


Expenses
Current Abnormal
(X3)
Production Costs (X5)
Abnormal Production Costs
Asset Growth (X6)
(X4)

Abnormal Inventory
Dwi Citra Oktara Change (X7)
Hipotesis

Adanya pengaruh aggregated prior discretionary accruals terhadap kemungkinan


terjadinya fraud.

Adanya pengaruh abnormal cash flow operation terhadap kemungkinan terjadinya


fraud.

Adanya pengaruh abnormal discretionary expenses terhadap kemungkinan


terjadinya fraud.

Adanya pengaruh abnormal production costs terhadap kemungkinan terjadinya


fraud.

Adanya pengaruh aggregated prior discretionary accruals, abnormal cash flow


operation, abnormal discretionary expenses dan abnormal production costs
terhadap kemungkinan terjadinya fraud.

Dwi Citra Oktara


Metodologi Penelitian Pembahasan
A. Jenis Penelitian • Jenis Penelitian = Hypothesis Testing
• Pendekatan Penelitian = Kuantitatif
• Sumber Data = Sekunder
• Teknik Sampling = Purposive Sampling
B. Objek Penelitian • Populasi = 146 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2011-2014
• Sampel = 80 perusahaan manufaktur dengan total sampel 320 selama
empat tahun.
C.Jenis, Sumber dan Metode • Jenis Data = Data Dokumenter
Pengumpulan Data • Tempat Perolehan Sumber Data = BEI dan ICaMel
• Metode Pengumpulan Data = Studi Pustaka dan Studi Dokumentasi

D. Rancangan Analisis • Analisis Statistik Deskriptif


• Analisis Regresi Logistik = Uji Multikolinearitas, Menilai Kelayakan Model
Regresi, Menilai Keseluruhan Model, Pengujian Variabel Bebas Secara
Bersama-sama, Uji Nagelkerke R Square dan Pengujian Pengaruh
Variabel Bebas Secara Individu.

Dwi Citra Oktara


Analisis Data dan Pembahasan

• Variabel Aggregated Prior Discretionary Accruals (APDA) memiliki nilai B sebesar -1,904
Pengujian
dan nilai signifikan sebesar 0,002 yang artinya lebih kecil dari 0,05, maka H1 diterima.
H1
Jadi APDA pada pengujian individu berpengaruh signifikan terhadap fraud.

• Variabel Abnormal Cash Flow Operation (ACFO) memiliki nilai B sebesar -1,005 dan nilai
Pengujian
signifikan sebesar 0,001 yang artinya lebih kecil dari 0,05, maka H2 diterima. Jadi ACFO
H2
pada pengujian individu berpengaruh signifikan terhadap fraud.

• Variabel Abnormal Discretionary Expenses (ADE) memiliki nilai B sebesar -0,346 dan nilai
Pengujian
signifikan sebesar 0,283 yang artinya lebih besar dari 0,05, maka H3 ditolak. Jadi ADE
H3
pada pengujian individu tidak berpengaruh signifikan terhadap fraud.

Dwi Citra Oktara


• Variabel Abnormal Production Costs (APC) memiliki nilai B sebesar -0,957 dan nilai
Pengujian
signifikan sebesar 0,025 yang artinya lebih kecil dari 0,05, maka H4 diterima. Jadi APC
H4
pada pengujian individu berpengaruh signifikan terhadap fraud.

• Dari Tabel Hasil Regresi Logistik diketahui bahwa nilai signifikan model sebesar 0,000
Pengujia yang artinya lebih kecil dari 0,05, maka H5 diterima. Jadi variabel independen dan
n H5 variabel kontrol yang terdapat pada model secara bersama-sama memiliki pengaruh
signifikan terhadap kemungkinan terjadinya fraud.

• Dari hasil uji Nagelkerke R Square dapat diketahui bahwa nilai Nagelkerke R Square
sebesar 0,240 yang berarti variabel independen dan variabel kontrol pada penelitian ini
dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 24%, sedangkan sisanya 76% dijelaskan
Uji
oleh faktor lainnya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi FRAUD tersebut dapat dilihat
Nagelker
dari penelitian Perols (2008) yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini, yaitu
ke R
forecast attainment, unexpected revenue per employee, current discretionary accruals,
Square
sales to asset, auditor, CFO change dan debt to equity. Faktor lain yang tidak
disebutkan kemungkinan berasal dari variabel yang belum pernah diteliti terhadap
FRAUD.

Dwi Citra Oktara


Kesimpulan

1. Aggregated Prior Discretionary Accruals berpengaruh signifikan terhadap


kemungkinan terjadinya fraud.
2. Abnormal Cash Flow Operation berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan
terjadinya fraud.
3. Abnormal Discretionary Expenses tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemungkinan terjadinya fraud.
4. Abnormal Production Costs berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan
terjadinya fraud.
5. Aggregated Prior Discretionary Accruals, Abnormal Cash Flow Operation,
Abnormal Discretionary Expenses, Abnormal Production Costs dan variabel
kontrol bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap kemungkinan
terjadinya fraud.
Dwi Citra Oktara
Saran

 Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti seluruh perusahaan yang listing di BEI
dengan periode waktu di atas lima tahun karena fraud lebih dapat dideteksi dalam jangka
waktu yang lama.
 Bagi regulator diharapkan tetap konsisten dalam mengawasi perusahaan-perusahaan yang
listing di BEI serta menetapkan kebijakan yang ketat mengenai manajemen laba sehingga
tidak mengarah kepada terjadinya kecurangan pada laporan keuangan. Hal tersebut
dilakukan agar tidak merugikan pihak yang menggunakan laporan keuangan tersebut.
 Bagi investor disarankan lebih jeli dalam memilih perusahaan untuk berinvestasi dengan
melihat seberapa besar manipulasi laba yang dilakukan sehingga tidak merugikan investor.
 Bagi manajemen perusahaan, diharapkan dapat mengawasi jalannya kegiatan operasional
perusahaan sehingga kecurangan dalam laporan keuangan dapat dicegah.
 Penelitian selanjutnya dapat memasukkan predictor terbaru yang diteliti oleh Perols (2015),
yaitu account receivable serta corporate governance mecanism yang diteliti oleh Azwin
(2009).

Dwi Citra Oktara


THANK YOU

Dwi Citra Oktara

Anda mungkin juga menyukai