MOLEKULER
Timberlake & Timberlake, Basic Chemistry, USA: Pearson
ALBERT KUNCORO
TRANSFER
ELEKTRON
Tipe Ikatan dalam Senyawa
2
Tipe Ikatan dalam Senyawa
2
Perubahan Ukuran Atom
2
PENAMAAN
SENYAWA
IONIK
Penamaan Senyawa Ionik
• Senyawa ionic dibentuk oleh atom – atom yang bersifat logam dan non-logam.
• Penulisan diawali oleh unsur logam, lalu diikuti oleh spasi dan unsur non logam.
• Nama unsur non-metal ditulis dengan ditambahkan “ide” dibelakangnya.
2
Variasi Muatan Ion dalam Penamaan Senyawa Ionik
• Ketika kita menentukan penamaan pada senyawa ionik, perlu diperhatikan
apakah unsur metalnya merupakan unsur representatif atau unsur transisi.
• Jika unsur metal tersebut adalah unsur transisi (kecuali Zn, Cd, dan Ag),
perlu ditambahkan unsur angka romawi setelah penulisan unsur logam
untuk mengindikasikan muatan ionnya.
Cu2O
2
PENAMAAN
SENYAWA
MOLEKULER
Penamaan Senyawa Molekuler
• Kata pertama dan kedua mengikuti nama unsur
• Kata kedua diimbuhi “ide”
• Setiap penamaan unsur diimbuhi penulisan
jumlah atomnya
2
ELEKTRON
VALENSI
Elektron dan Kulit Atom
• Elektron valensi adalah jumlah electron pada kulit terakhir yang ditempati oleh
electron sisa.
• Urutan pengisian electron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat energi paling
rendah, yaitu yang paling dekat dengan inti atom (nucleus) sampai dengan tingkat
energi yang paling tinggi (paling jauh dari inti atom)
• Pembagian distribusi atom per lapisan kulit ditentukan oleh jumlah maksimum
yang dapat ditampung oleh tiap kulit atom.
• Atom sisa yang ada di lapisan terluarlah yang disebut dengan electron valensi.
2
Elektron dan Kulit Atom
2
Elektron dan Kulit Atom
2
Perhitungan
• Alumunium
• Nomor Atom 13
• Elektron Valensi 3 (2 8 3)
• Kehilangan 3 electron untuk mencapai kaidah octet
• Oksigen
• Nomor Atom 8
• Elektron Valensi 6 (2 6)
• Mendapatkan 2 electron untuk mencapai kaidah octet
2
Kaidah Oktet Untuk Unsur Transisi
• Terkadang kita menggunakan grup pada tabel
periodik untuk perhitungan atau menentukan
electron valensi, termasuk menentukan muatan
electron untuk mencapai kaidah octet.
• Namun pada prakteknya, reaksi yang dihasilkan
sangat bervariasi tergantung kecenderungan
masing masing atom, dan juga keadaan dimana
atom tersebut berada.
• Unsur transisi pada umumnya tidak dapat
diprediksi hanya melalui grup pada tabel periodik,
namun harus dihitung kecenderungan muatan
elektronnya setelah bereaksi dengan unsur non-
metal lainnya
2
Perhitungan
• Arsenic/Arsen (As)
• Nomor Atom 33
• Konfigurasi electron pada kulit 2 8 18 5
• Konfigurasi electron pada subkulit [Ar] 3d¹⁰ 4s² 4p³
Sumber:
Timberlake, W., & Timberlake, K. (2017). Basic chemistry; Global edition. Pearson. 2