Tanda Bahaya & Komplikasi Kala 1
Tanda Bahaya & Komplikasi Kala 1
Kala 1
(2114315401001)
(2114315401010)
(2114315401018)
(2114315401020)
01
Tanda Bahaya Persalinan
Kala 1
1.Perdarahan pervaginam selain lendir bercampur darah (show ).
Cara Penanganan : baringkan ibu miring, pantau ketat DJJ, segera rujuk dan
dampingi (membawa partus set dan penghisap lender De Lee).
5. DJJ kurang dari 110 atau lebih dari 160 kali per menit pada dua
kali penilaian dengan jarak 5 menit –> dikatakan gawat janin.
Cara Penanganan : baringkan ibu miring, pasang infuse RL atau garam
fisiologis (NS) ukuran vena catether 16/18 dengan dosis 125 cc/jam,
segera rujuk dan dampingi.
8. Tanda dan gejala syok –> nadi cepat dan lemah (lebih dari 110 kali per
menit), TD menurun (sistolik kurang dari 90 mmHg), pucat, berkeringat
atau kulit lembab dan dingin, nafas cepat (lebih dari 30 kali per menit),
cemas dan bingung atau tidak sadar, dan produksi urine sedikit (kurang
dari 30 mL/jam).
Cara Penanganan : baringkan ibu miring (jika mungkin naikkan kedua kaki
ibu untuk meningkatkan aliran darah ke jantung), pasang infuse RL atau
garam fisiologis (NS) ukuran vena catether 16/18 dengan dosis awal 1 liter
dalam waktu 15 – 20 menit dan dilanjutkan dengan 2 liter dalam 1 jam
pertama kemudian turunkan dengan dosis 125 mL/jam, segera rujuk dan
dampingi.
02
Komplikasi Kala I
1.Partus lama ( persalinan lama)
biasanya terkait kontraksi uterus yang tidak adekuat atau dilatasi serviks yang
tidak sempurna.
Partus lama adalah persalinan berlangsung lebih dari 24 jam pada primi, dan
lebih dari 18 jam pada multi.
Tanda / Gejala
• Dehidrasi.
• Tanda infeksi: suhu tinggi, nadi dan pernapasan, abdomen meteorismus.
• Pemeriksaan abdomen: meteorismus, lingkaran bandle tinggi, nyeri segmen
bawah rahim.
• Pemeriksaan lokal vulva vagina: edema vulva, cairan ketuban berbau,
cairan ketuban bercampur mekonium.
• Pemeriksaan dalam: edema servikalis, bagian terendah sulit di dorong ke
atas, terdapat kaput pada bagian terendah.
Cara Penanganan Partus Lama
Penanganan Umum
1.Perawatan pendahuluan
Nilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin (termasuk tanda vital dan
tingkat dehidrasinya).
Kaji nilai partograf, tentukan apakah pasien berada dalam persalinan; nilai
frekuensi dan lamanya his..
Infus cairan: larutan garam fisiologis; larutan glukose 5% pada janin pertama: 1
liter/jam.
2.Pertolongan
Dapat dilakukan partus spontan, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, manual aid pada
letak sungsang, embriotomi bila janin meninggal, SC, dll
Penanganan Khusus
Fase laten memanjang
• Jika his berhenti, pasien disebut belum inpartu atau persalinan palsu. Jika his
makin teratur dan pembukaan makin bertambah lebih dari 4 cm, masuk dalam fase
laten.
• Jika fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-tanda kemajuan, lakukan
Fase aktif memanjang
• Jika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopelvik atau obstruksi dan
ketuban masih utuh, pecahkan ketuban.
• Nilai his
2.Ketuban pecah dini (KPD), yaitu pecahnya ketuban sebelum ada tanda
inpartu
Ibu hamil yang berisiko mengalami ketuban pecah dini seperti yang telah disebutkan di atas,
dianjurkan untuk rutin menjalani pemeriksaan kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya ketuban pecah dini serta komplikasi yang
dapat ditimbulkannya.