Anda di halaman 1dari 17

BGA DAN INTREPRETASINYA

VERY REVANIKA,S.kep. Ns
 BGA adalah : Mengambil darah arteri untuk
pemeriksaan gas dalam darah yang
berhubungan dengan fungsi respirasi dan
metabolisme

 Analisis Gas Darah (AGD) atau Arterial


Blood Gas (ABG) test adalah tes untuk
mengukur kadar oksigen, karbondioksida,
tingkat asam basa di dalam darah
Tujuan
 Mengetahui keadaan oksigen dalam
metabolisme sel.
 Efisiensi pertukaran O2 dan Co2.
 Kemampuan Hb dalam melakukan transportasi
O2 dan Co2
 Mengetahui tekanan O2 dalam darah arteri
jaringan perifer secara terus menerus
Pengelolaan
Tujuan pengelolaan pada gangguan
keseimbangan asam basa adalah
menyeimbangnkan pH atau menjaga pH dalam
batas normal
Prosedur Pengambilan Sampel Analisis Gas
Darah
 Mensterilkan lokasi pengambilan sampel darah
dengan cairan antiseptik.
 Setelah menemukan pembuluh darah
arteri,memasukkan jarum suntik menuju
pembuluh darah tersebut.
 Setelah sampel darah diambil, jarum suntikan
dilepas secara perlahan dan area suntikan
ditutup perban.
Menusuk arteri dengan posisi jarum yang
berbeda sesuai dengan letak arteri :
• Radialis posisi 45 derjat
• Bachialis posisi 60 derajat
• Femoralis posisi 90 derajat
Indikasi
 Analisis gas darah dilakukan untuk
mengetahui bila darah terlalu asam atau basa,
serta untuk mengetahui apakah tekanan
oksigen dalam darah terlalu rendah
(hipeksemia) atau tekanan karbon
dioksida terlalu tinggi
 Gagal nafas, asma, paru obstruktif, Oedem
pulmo, infark, pneumoni, dst
Nilai normal AGD
 Nilai normal pH arteri adalah 7,35 – 7,45
 PCO2: 35-45 (respiratoik  diatur oleh paru
 penyumbang asam)
 HCO3: 22-26 (metabolic diatur oleh ginjal
 penyumbang basa)
 BE: Base Excess dilihat saat PH normal
AGD Kompensasi
 Tahap terakhir menentukan kompensasi
sebagian atau penuh
 Jika ph abnormal PCO2 abnormal dan HCO3
abnormal : kompensasi sebagian
 Jika ph normal PCO2 abnormal dan HCO3
abnormal : kompensasi penuh
Langkah–Langkah Interpretasi AGD
Lihat PH
Asidosis Alkalosis
PH< 7,35 PH> 7,45

Respiratorik PCO2 HCO3 Metabolik

Metabolik PCO2 HCO3 Respiratorik


JENIS GANGGUAN PH PCO2 HCO3
Asidosis respiratorik Murni ↓ ↑ N
Terkompensasi sebagian ↓ ↑ ↑
Terkompensasi sempurna N ↑ ↑
Asidosis metabolik Murni ↓ N ↓
Terkompensasi sebagian ↓ ↓ ↓
Terkompensasi sempurna N ↓ ↓
Asidosir metabolik dan respiratorik ↓↓ ↑ ↓
Alkalosis respiratorik Murni ↑ ↓ N
Terkompensasi sebagian ↑ ↓ ↓
Terkompensasi sempurna N ↓ ↓
Alkalosis metabolik Murni ↑ N ↑
Terkompensasi sebagian ↑ ↑ ↑
Terkompensasi sempurna N ↑ ↑
Alkalosis metabolik respiratorik ↑↑ ↓ ↑
Contoh Kasus
 Seorang anak dirawat dengan keluhan sesak
nafas. Hasil AGD: PH 7.30, PCO2 60, HCO3
25. Dari nilai AGD tersebut pasien
mengalami?
 Seorang ibu datang ke IGD dengan keluhan
sesak nafas sejak 1 hari, semaki hari semakin
sesak. Hasil AGD: PH 7.50, PCO2 40, HCO3
30. Dari nilai AGD tersebut pasien
mengalami?
 Seorang laki-laki dirawat di ICU dengan GGK,
TD 90/60 mmHg, HR 100 bpm, RR 28 SaO2
94%. Hasil AGD: PH 7.55,PaO2 89, PCO2 30,
HCO3 23. Apa yang dialami pasien tersebut?
 AGD: PH 7.49, PCO2 40, HCO3 29. Apa
yang dialami pasien tersebut?
 AGD: PH 7.31, PCO2 48, HCO3 29. Apa hasil
bacaan AGD pasien tersebut?
 Jamilah: adakah hal-hal yang mempengaruhi pemeriksaan
BGA ? Adakah kondisi pengambilan BGA tidak boleh
dilakukan (kontraindikasi)?
 Arian: di Monitor 99%, pco2 > 45, apa yang harus dilakukan
dan alat bantu nafas apa yang perlu diberikan?
 Prima: Kiat-kiat edukasi ke pasien terkait kasus?
 Lubis: Ketika asidosis/alkalosis respiratorik penatalaksanaan
bagaimana? , Bagaimana evaluasi assessment awal dan
perbandingan perbaikan?

Anda mungkin juga menyukai