Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI

MATERI PEND.
AGAMA ISLAM
SMT. GANJIL
NAMA : NAJWA
CHOIRUNNISA
NO. ABSEN : 20
KELAS : XI KEPERAWATAN 2
MATERI A : Taat
Pada Aturan
Taat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI)
berarti 1. tunduk (kepada Tuhan, pemerintah, dsb) dan
patuh, 2. Tidak berlaku curang; setia, 3.saleh; kuat
beribadah. Kita hendaknya berusaha untuk senantiasa
taat dan patuh, baik kepada Allah SWT., Ras-ulull-ah SAW.,
orang tua, dan ulil amri serta suatu wilayah (desa,
kabupaten, kota atau negara) atau instansi (perusahaan,
kantor, sekolah) yang kita termasuk bagian darinya.
Bentuk ketaatan ini dapat diwujudkan dengan tunduk dan
patuh kepada berbagai aturan yang telah ditetapkan oleh
pihak-pihak tersebut.
1. Lafal Q.S. An-Nisa` (4) Ayat 59

ِ ‫ش ْي ٍء َف ُردُّوهُ ِإلَى هَّللا‬ ْ ‫سول َ َوُأولِي‬


َ ‫األم ِر ِم ْن ُك ْم َفِإنْ َت َن‬
َ ‫از ْع ُت ْم فِي‬ ُ ‫الر‬ َّ ‫َيآَأ ُّي َها ا َّلذِينَ آ َم ُنوا َأطِ ْي ُعوا هَّللا َ َوَأطِ ي ُعوا‬
)٥٩( ‫سنُ َتْأ ِويال‬ َ ‫ول ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُتْؤ ِم ُنونَ ِباهَّلل ِ َوا ْل َي ْو ِم اآلخ ِِر َذلِ َك َخ ْي ٌر َوَأ ْح‬
ِ ‫س‬ُ ‫الر‬
َّ ‫َو‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan)) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisā/4: 59)
2. Kandungan Makna Q.S. An-Nis-a`(4) Ayat 59
Dalam Q.S. An-Nis-a` ayat 59, Allah memerintahkan beberapa hal kepada orang-orang mukmin. Pertama, perintah
untuk menaati Allah SWT. dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketaatan kepada
Allah ini diwujudkan dengan mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh Allah dalam Al-Qur'an. Kedua, perintah
untuk menaati Rasulullah SAW. dengan mengikuti sunnah beliau, baik dalam hal-hal yang termasuk perintah
maupun larangannya. Taat kepada Rasulullah SAW. juga berarti taat kepada Allah sebagai firman Allah:

َ ‫اع اهَّلل‬ َ ‫م ْن يُ ِطع الرَّ ُس‬.....((((


َ ‫ول َف َق ْد َأ َط‬ َ
ِ

Artinya : "Barang siapa yang menaati Rasul itu sesungguhnya ia telah menaati Allah...."(Q.S. An-Nis-a`/4:80).
Ketiga, perintah untuk menaati ulil amri.
3. Menerapkan Sikap Taat kepada Aturan dalam Kehidupan

Sebagai muslim yang baik, sudah menjadi kewajiban kita untuk menaati segala
aturan yang ada di sekitar kita. Menumbuhkan dan menerapkan sikap taat
kepada aturan memang bukanlah sesuatu yang mudah. Ia memerlukan
komitmen dan konsistensi yang kuat dalam diri kita untuk melaksanakannya.
Beragam hikmah dan manfaat dari sikap ini telah tampak jelas dan nyata
seperti yang telah dipelajari pada pembahasan sebelumnya. Oleh karena itu,
kita tidak perlu menunda-nunda lagi untuk menumbuhkan dan menerapkannya
dalam kehidupan kita sehari-hari.
Lingkungan keluarga adalah tempat yang paling Di sekolah, kita harus selalu menaati peraturan yang dibuat
tepat untuk memulai menerapkan sikap taat oleh pihak sekolah. Misalnya, berbakti kepada guru dengan
kepada aturan. Hal ini dapat dimulai dengan cara melaksanakan perintah dan nasihat-nasihat yang baik,
pembuatan aturan yang melibatkan seluruh menghormati guru, karyawan, dan pegawai sekolah lainnya,
anggota keluarga. Setiap anggota keluarga mesti belajar dengan tekun dan disiplin, serta mematuhi
mengetahui dan melaksanakan hak dan peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah.
kewajibannya dengan baik. Selanjutnya
melaksanakan aturan yang telah disepakati
bersama secara konsisten. Beberapa contoh aturan
dalam lingkungan keluarga misalnya, merapikan
tempat tidur masing-masing ketika bangun tidur,
melaksanakan tugas di rumah yang menjadi
tanggung jawabnya masing-masing, menjaga Sedangkan dalam kehidupan di masyarakat,
hubungan yang baik terhadap seluruh anggota menaati aturan atau norma yang berlaku
keluarga, menghormati orang tua dan menyayangi merupakan sesuatu yang mutlak kita
saudara, dan lain sebagainya. lakukan.Aturan yang ada di masyarakat
misalnya, menjaga nama baik kampung atau
desa, menghargai dan menghormati tetangga,
menjaga kebersihan lingkungan, menaati
semua aturan yang berlaku, dan lain-lain.
Lebih lanjut Rasulullah saw. menegaskan dalam hadis berikut ini:

ِ ْ‫ الَ َطا َع َة ِفى َمع‬: ‫َعنْ َأ ِبي َع ْب ِد الرَّ حْ َم ِن َعنْ َعلِيِّ َأنَّ َرس ُْو َل هللا صلى هللا عليه وسلم َقا َل‬
‫ص َي ِة هللا ِإ َّن َما‬
)‫ف (رواه مسلم‬ َّ
ِ ‫الطا َع ُة ِفى ْال َمعْ ر ُْو‬

Artinya: “Dari Abi Abdurahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah


bersabda... Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah,
sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.” (H.R.
Muslim)
Umat Islam wajib menaati perintah Allah Swt.dan rasul-Nya dan
diperintahkan pula untuk mengikuti atau menaati pemimpinnya.Tentu
saja, apabila pemimpinnya memerintahkan kepada hal-hal yang baik.
Apabila pemimpin tersebut mengajak kepada kemungkaran, wajib
hukumnya untuk menolak.
MATERI B :
Kompetisi dalam Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-
Qur’ān) kepadamu (Muhammad) dengan
Kebaikan membawa kebenaran, yang membenarkan
kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengikuti keinginan mereka
1. Kajian QS. AL Maidah 5:48 dengan meninggalkan keben aran yang telah
‫ص ِّدقًا لِ َما بَي َْن يَ َد ْي ِه ِم َن‬َ ‫ق ُم‬ ِّ ‫اب بِ ْال َح‬
َ َ‫ك ْال ِكت‬ َ ‫َوَأ ْن َز ْلنَا ِإلَ ْي‬ datang kepadamu.Untuk setiap umat diantara
‫ب َو ُمهَ ْي ِمنًا َعلَ ْي ِه فَاحْ ُك ْم بَ ْينَهُ ْم بِ َما َأ ْن َز َل هَّللا ُ َوال‬ ِ ‫ْال ِكتَا‬
kamu,Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Kalau Allah menghendaki, niscayakamu
‫ق لِ ُكلٍّ َج َع ْلنَا ِم ْن ُك ْم‬ِّ ‫ك ِم َن ْال َح‬ َ ‫تَتَّبِ ْع َأ ْه َوا َءهُ ْم َع َّما َجا َء‬ dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah

ِ ‫ِشرْ َعةً َو ِم ْنهَاجًا َولَ ْو َشآ َء هَّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم ُأ َّمةً َو‬


hendak menguji kamu terhadap karunia yang
‫اح َدةً َولَ ِك ْن‬ telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-
‫ت ِإلَى هَّللا ِ َمرْ ِج ُع ُك ْم‬ ِ ‫لِيَ ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آتَا ُك ْم فَا ْستَبِقُوا ْال َخ ْي َرا‬ lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-
‫ون‬َ ُ‫َج ِميعًا فَيُنَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم ِفي ِه تَ ْختَلِف‬ Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu
perselisihkan.” (Q.S. al-Māidah/5: 48)
2. Isi kandungannya dan assabun nuzul :

Yang ditekankan dalam ayat ini adalah mengingatkan umat islam agar jangan
sampai bersikap dan berperilaku seperti umat terdahulu, misalnya umat Nabi
Musa a.s. dan umat Nabi Isa a.s. yang tidak mengamalkan dan menegakkan
apa yang terkandung dalam kitab suci yang diturunkan kepada mereka. Sikap
yang benar terhadap kitab suci adalah menaati dan mengamalkan, bukan
mencari-cari alasan agar dapat mengelabui, mengubahnya, atau hanya ingin
menuruti hawa nafsu.
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Al-Quran bila dibandingkan dengan kitab-kitab samawi
terdahulu memiliki kemuliaan dan keistimewaan.
2. Bahaya yang mengancam para tokoh masyarakat ialah
ketidakpedulian terhadap hakikat ilahi demi menarik simpati
manusia, serta menuruti keinginan mereka yang tidak pada
tempatnya.
3. Salah satu dari sarana cobaan Allah ialah adanya
perbedaan agama di sepanjang sejarah, sehingga dapat
memperjelas siapa gerangan yang bisa menerima kebenaran,
serta siapa yang ekstrim dan keras kepala.
3. Makna Kompetisi dalam Kebaikan
a. Pengertian Kompetisi dan Kebaikan
Kata ‘kompetisi’ menurut KBBI artinya persaingan. Kebaikan, artinya sifat
baik; perbuatan baik; sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem
norma dan pandangan umum yang berlaku.
Kata ‘kebaikan’ menurut ajaran islam dapat diartikan sebagai ‘amal sholeh’.
Jadi, kompetisi dalam kebaikan adalah melakukan persaingan atau berlomba
untuk melakukan kebaikan atau amal sholeh. Secara terminologis, amal
sholeh adalah segala perbuatan yang tidak merusak atau menghilangkan
kerusakan. Amal sholeh juga adalah perbuatan yang mendatangkan maslahat
atau sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
b. Kriteria Perbuatan Baik atau Amal Sholeh.
Adanya niat yang ikhlas karena Allah SWT.
Benar dalam melaksanakannya, sebagaimana yang telah
ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Bertujuan hanya mencari ridha Allah SWT.
c. Macam-macam Perbuatan Baik atau Amal Sholeh.
Perbuatan baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan Allah
SWT.
Perbuatan baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan diri
sendiri.
Perbuatan baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan sesama.
Perbuatan baik atau amal sholeh yang berkaitan dengan
lingkungan.
d. Keuntungan Berbuat Kebaikan atau Beramal Sholeh.
1) Dianugrahi kehidupan yang baik,2) Memiliki rasa
senang,3) Memproleh pahala yang besar,4) Memperoleh
kekuasaan atau kesuksesan di muka bumi. 5) Memperoleh
ampunan. 6)Memperoleh jalan keluar atas permasalahan
yang mereka hadapi dan memperoleh rezeki yang tidak
disangka-sangka. 7) Mendapatkan tempat yang baik di
akhirat.
8) Memperoleh petunjuk dari ALLAH SWT

4. Contoh Perilaku yang Menampilkan Kompetisi dalam


Kebaikan
1. Mampu memiliki 5 kecerdasan yaitu kecerdasan spiritual, intelektual,
sosial, emosional, dan fisik.
2. Mampu menjadi model atau usuwa, inofator, pemberi inspirasi,
transformator, motivator, dan educator dalam kehidupan.
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat dan benar.
4. Seseorang yang memiliki kebiasaan berkata qaulan sadida (QS. An-
Nisa :9), qaulan karima (QS.Al-Isra’ : 23), qaulan baliga (QS.An-Nisa :
63), qaulan maisura (QS.Al-Isra’ : 28) dan qaulan layyina (QS.Taha :
44).
TERIMA KASIH
Bila ada kesalahan saya
mohon maaf🙏

Anda mungkin juga menyukai