"Kelompok 6"
Anggota Kelompok 6
a. Biaya Peluang
Biaya peluang mengacu pada potensi manfaat atau pendapatan yang hilang dengan
memilih satu opsi
b. Sunk Cost
Sunk cost atau biaya hangus mengacu pada biaya yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan, tetapi tidak dapat menimbulkan manfaat atau keuntungan atas keputusan
manajemen apapun.
Pentingnya Biaya Differensial
Analisis biaya differensial dapat menjadi alat yang efektif untuk
digunakan perusahan saat membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aliran
pendapatan dan laba, serta memberikan wawasan tentang alternatif paling
hemat biaya yang mungkin dipilih perusahaan. Biaya diferensial juga dapat
menjadi penting bagi bisnis yang mencoba menentukan metode branding,
periklanan, dan pemasaran mana yang harus dipertahankan dan mana yang
harus dibuang.
Contoh Biaya Differensial
Beberapa skenario umum di mana analisis biaya diferensial dapat
menguntungkan meliputi:
a. Menetapkan harga produk dan layanan
b. Menambahkan atau menjatuhkan produk
c. Menambah atau menghilangkan sumber daya seperti saluran pemasaran atau
periklanan
d. Memperoleh atau menjatuhkan pelanggan atau klien
e. Memproses, memproduksi, atau menjual produk atau layanan yang bermitra
f. Memilih antara produksi sendiri produk atau membeli melalui pemasok
Contoh Perhitungan Biaya Differensial
Sebaiknya mesin tersebut dijual karena akan menghasilkan penerimaan yang lebih besar,
sedangkan nilai buku Rp2.000.000,- dapat diabaikan karena merupakan biaya tenggelam (sunk
cost)
Menganalisis Keputusan Menyewakan
atau Menjual
Hal diatas dapat dibuktikan apakah nilai buku mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan, yaitu
dengan perhitungan sebagai berikut:
Alternatif 1: menyewakan mesin giling
Pendapatan sewa 3.000.000
B. Penyusutan ( 2.000.000 )
B. reparasi ( 800.000 )
Laba 200.000
Alternatif 2: Penjualan mesin giling
Harga Jual 2.500.000
Nilai Buku mesin giling ( 2.000.000 )
B. Komisi ( 100.000 )
Laba 400.000
Jadi ada selisih menguntungkan sebesar 400.000 – 200.000 = 200.000
Menganalisis Keputusan mempertahankan atau menutup suatu
lini produk
Ketika suatu departemen atau produk yang ada diperusahaan mengalami suatu
masalah penurunan pengahasilan, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan
adalah:
1. Menutup atau menghentikan departemen/ produk yang bersangkutan
2. Meneruskan departemen atau tetap memproses produksi produk yang
bersangkutan
3. Mengganti departemen yang bersangkutan dengan departemen lain atau
memproduksi barang/ produk yang berbeda.
Menganalisis Keputusan mempertahankan atau menutup suatu
lini produk
Contoh:
PT. AIRA telah mendirikan 3 departemen yaitu laundry, babershop, petshop, data laporan
laba/rugi ketiga departemen tersebut adalah sebagai berikut:
Diminta:
Karena departemen laundry mengalami kerugian sebesar Rp. 500.000,- sebagai seorang
manajemen keputusan apa yang akan diambil apakah tetap dilanjutkan atau menutup
departemen tersebut?
Menganalisis Keputusan mempertahankan atau menutup suatu
lini produk
Jawab:
Analisis pendapatan dan biaya diferensialnya adalah sebagai berikut:
Menganalisis keputusan menjual atau memproses lebih lanjut
Contoh:
PT. CREZZ memproduksi tempe, untuk memperluas pasar perusahaan tersebut mengolah lebih lanjut
tempenya menjadi kripik tempe dengan aneka rasa dan kemasan yang menarik. data-data yang
berkaitan dengan produk tersebut adalah:
Harga jual tempe = Rp. 2.000/ unit
Harga jual kripik tempe = Rp. 6.000/ unit
Biaya produksi tempe = Rp. 1.500/ unit
Produksi tempe = 10.000 unit
Perbandingan unit tempe yang diproses dengan hasilnya berupa kripik tempe adalah 50% Biaya
proses lebih lanjut Rp. 2.000/ unit
Diminta:
Berikan penjelasan alternatif mana yang sebaiknya diambil apakah diproduksi dalam bentuk tempe
ataukah diolah lebih lanjut menjadi kripik tempe?
Menganalisis keputusan menjual atau memproses lebih lanjut
Jawab:
Informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan
Kesimpulan:
Lebih baik perusahaan memilih alternatif untuk mengolah lebih lanjut tempe menjadi kripik tempe
karena menghasilkan laba yang lebih besar sebesar Rp. 8.000.000,-