Anda di halaman 1dari 9

Fisiologi, morfologi dan klasifikasi fungi

• Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang
mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi.
• Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara:dua
hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh
buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau
fragmentasi hifa.
• Fungi memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora.
• Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk
tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh
menjadi tubuh buah.
• Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan
λογοσ, "pengetahuan", "lambang").
• Kapang merupakan cendawan yang bersifat multiseluler dan
tumbuh membentuk filamen bercabang yang disebut hifa.
• Khamir ialah cendawan bersel tunggal yang berwarna putih
• Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan
fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang
melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme
tersebut
Struktur mikroskopis
• Sebagian besar fungi tumbuh sebagai hifa, struktur yang berbentuk silindris seperti benang,
berdiameter 2–10 µm dan panjangnya mencapai beberapa sentimeter.
• Hifa tumbuh di ujungnya (apeks); hifa baru biasanya dibentuk oleh munculnya ujung baru di sepanjang
hifa yang ada dengan proses yang disebut percabangan, atau kadang-kadang pada ujung hifa tumbuh
percabangan menjadi dua, sehingga menimbulkan dua hifa yang tumbuh paralel.
• Hifa juga terkadang menyatu ketika mereka bersentuhan, suatu proses yang disebut fusi hifa (atau
anastomosis). Proses pertumbuhan ini mengarah pada perkembangan miselium, jaringan hifa yang
saling terhubung.
• Hifa dapat berupa septat atau senositik. Hifa septat dibagi menjadi ruang-ruang yang dipisahkan oleh
dinding silang (dinding sel internal, yang disebut septa, yang terbentuk tegak lurus terhadap dinding sel
yang memberikan bentuk hifa), dengan masing-masing ruang berisi satu atau lebih inti; hifa senositik
tidak terbagi menjadi ruang-ruang.
• Septa memiliki pori-pori yang memungkinkan sitoplasma, organel, dan kadang-kadang inti untuk lewat;
contohnya adalah septum dolipore dalam fungi dari filum Basidiomycota.Hifa senositik pada dasarnya
adalah supersel multinukleat.
Struktur makroskopis
• Miselia fungi dapat terlihat dengan mata telanjang, misalnya, pada berbagai permukaan dan
substrat, seperti dinding lembap dan makanan busuk, yang biasa disebut kapang (mold).
Miselia yang ditumbuhkan pada media agar padat di cawan petri laboratorium biasanya
disebut sebagai koloni. Koloni-koloni ini dapat menunjukkan bentuk pertumbuhan dan warna
(karena spora atau pigmentasi) yang dapat digunakan sebagai fitur diagnostik dalam
identifikasi spesies atau kelompok.
• Beberapa koloni fungi individu dapat mencapai dimensi dan usia yang luar biasa seperti pada
kasus koloni Armillaria solidipes, yang membentang di area seluas lebih dari 900 ha (3,5 mil
persegi), dengan perkiraan usia hampir 9.000 tahun
• Apotekium—struktur khusus yang penting dalam reproduksi seksual dalam Ascomycota—
adalah tubuh buah berbentuk cangkir yang sering kali berukuran makroskopis dan membawa
himenium, lapisan jaringan yang mengandung sel-sel yang mengandung spora.[54] Tubuh
buah dari Basidiomycota (basidiokarp) dan beberapa Ascomycota kadang-kadang dapat
tumbuh sangat besar, dan banyak dikenal sebagai jamur (mushroom).
Pertumbuhan dan fisiologi

• Pertumbuhan fungi sebagai hifa pada atau di dalam substrat padat atau sebagai sel tunggal di lingkungan
akuatik teradaptasi untuk mengekstrak nutrisi secara efisien
• Hifa secara khusus teradaptasi untuk pertumbuhan pada permukaan padat, dan untuk menyerang substrat
dan jaringan.
• Hifa dapat mengerahkan kekuatan mekanis yang besar untuk penetrasi hewan, manusia, dan tumbuhan

• Fungi secara tradisional dianggap sebagai heterotrof, organisme yang hanya mengandalkan karbon yang
difiksasi oleh organisme lain untuk metabolisme.
• Fungi telah mengevolusikan fleksibilitas metabolisme tingkat tinggi yang memungkinkan fungi
menggunakan beragam substrat organik untuk pertumbuhan, termasuk senyawa sederhana seperti nitrat,
amonia, asetat, atau etanol.
• Beberapa spesies, pigmen melanin dapat berperan dalam mengekstraksi energi dari radiasi pengion,
seperti radiasi gama. Bentuk pertumbuhan "radiotrofik" ini telah dideskripsikan hanya untuk beberapa
spesies, efeknya pada laju pertumbuhan fungi kecil, dan proses biofisika dan biokimia yang mendasarinya.
Penyebaran spora/Konidia
• Spora atau sporangiospora aseksual dan seksual sering kali secara aktif disebarkan melalui
penyemburan paksa dari struktur reproduksinya. Penyemburan ini memastikan keluarnya spora dari
struktur reproduksi serta perjalanan jarak jauh melalui udara.

• Fungi coklat berbentuk cangkir dengan beberapa struktur berbentuk piringan keabu-abuan kapang
sarang burung, Cyathus stercoreus
• Mekanisme mekanis dan fisiologis khusus, serta struktur permukaan spora (seperti hidrofobin),
memungkinkan ejeksi spora yang efisien.
• Misalnya, sel yang mengandung spora pada beberapa spesies Ascomycota memiliki struktur yang
menyebabkan penumpukan zat-zat yang mempengaruhi volume sel dan keseimbangan cairan,
memungkinkan pelepasan spora yang eksplosif ke udara.
• Penyemburan paksa spora tunggal yang disebut balistospora melibatkan pembentukan setetes air
(tetes Buller), yang ketika menyentuh spora menyebabkan pelepasan proyektil dengan percepatan
awal lebih dari 10.000 g.

Anda mungkin juga menyukai