KACA DARI
PEMBAKARAN
BIOMASSA
INTRODUCTIONS :
Biomassa adalah semua materi organik yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Ini
mencakup bahan-bahan seperti tanaman, tumbuhan, kayu, limbah organik, serta limbah pertanian
dan hewan
What is Biomassa?
Biomassa atas permukaan (Above ground biomass) adalah semua material hidup di atas permukaan termasuk
bagian batang, tunggul, cabang, kulit kayu, biji dan daun dari vegetasi.
Sedangkan, Biomassa di bawah permukaan tanah (Below Ground Biomass/BGB) adalah total berat atau massa dari
seluruh bagian tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah.
Emisi COշ
Emisi Non COշ
Jenis-jenis Biomassa:
.
Jenis-jenis Biomassa:
Limbah Pertanian: Biomassa juga dapat berasal dari limbah
pertanian, seperti jerami, sekam padi, batang jagung, dan
bagian tanaman lainnya yang tidak digunakan setelah
panen.
.
PROSES PEMBAKARAN BIOMASSA
• Pengumpanan Biomassa: Biomassa yang telah dipersiapkan, seperti potongan kayu atau
jerami, dimasukkan ke dalam tungku atau daerah pembakaran. Ini adalah langkah pertama
dalam proses pembakaran biomassa.
• Pemanasan Awal: Biomassa dihangatkan hingga mencapai suhu di mana reaksi kimia
pembakaran dapat dimulai. Pemanasan awal dapat dilakukan dengan menggunakan
pemanas eksternal atau api yang dihasilkan dari pembakaran biomassa sebelumnya.
• Pirolisis: Pirolisis adalah proses awal di mana biomassa terurai menjadi komponen-
komponen yang lebih sederhana dalam kondisi tanpa oksigen atau oksigen terbatas. Proses
ini menghasilkan gas-gas seperti karbon monoksida (CO), hidrogen (H2), dan metana
(CH4), serta senyawa-senyawa organik seperti tar dan piroliken.
Pembakaran Utama: Setelah pirolisis, gas-gas yang dihasilkan dan biomassa yang belum
terbakar terpapar oksigen dari udara. Ini menyebabkan reaksi kimia pembakaran utama, di mana
gas-gas ini terbakar untuk menghasilkan panas, karbon dioksida (CO2), dan uap air (H2O).
Pemanasan Fluida Kerja (Boiler): Dalam sistem pembangkit listrik atau pemanasan, panas
yang dihasilkan selama pembakaran biomassa digunakan untuk memanaskan fluida kerja seperti
air atau minyak termal. Ini akan menghasilkan uap yang dapat digunakan untuk menggerakkan
turbin dan menghasilkan listrik.
Pengendalian Emisi: Pada tahap ini, sistem pengendalian emisi digunakan untuk mengurangi
emisi gas beracun dan partikel debu yang dihasilkan selama pembakaran. Ini bisa mencakup
penggunaan penyaring debu, katalisator, atau teknologi lainnya.
Penggunaan Energi: Energi panas yang dihasilkan selama proses pembakaran dapat digunakan
untuk berbagai tujuan, seperti pemanasan bangunan, pembangkit listrik, atau bahkan sebagai
sumber panas untuk proses industri.
Pembersihan Abu dan Sisa Bakar: Setelah pembakaran selesai, sisa-sisa seperti abu dan
material yang tidak terbakar dapat tersisa. Ini perlu dibuang dengan benar atau bahkan dapat
digunakan kembali untuk berbagai tujuan seperti pupuk atau bahan bangunan.
EMISI GAS RUMAH KACA
Selama pembakaran biomassa, berbagai gas-gas rumah kaca dan polutan dilepaskan
ke atmosfer. Beberapa gas rumah kaca utama yang dilepaskan selama pembakaran
biomassa termasuk:
• Karbon Dioksida (CO2): CO2 adalah gas rumah kaca utama yang dilepaskan
selama pembakaran biomassa. Ini terjadi karena proses pembakaran melibatkan
oksidasi karbon dalam biomassa menjadi CO2.
• Nitrogen Oksida (NOx): Nitrogen oksida adalah kelompok gas yang meliputi
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2)..
● Partikel Debu: Selama pembakaran biomassa, partikel debu atau partikulat
matter juga dapat dilepaskan ke atmosfer. Partikel ini dapat mencakup debu halus
dan aerosol yang dapat membawa senyawa-senyawa kimia yang berbahaya dan
berkontribusi pada polusi udara.
Selain CO2, pembakaran biomassa juga menghasilkan emisi gas polutan seperti
nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan partikel debu halus (PM2.5).
Polusi udara ini memiliki dampak negatif pada kualitas udara dan kesehatan manusia.
NOx dan SO2 dapat berkontribusi pada pembentukan hujan asam, yang merusak
ekosistem air dan tanah. Partikel debu halus dapat masuk ke saluran pernapasan
manusia dan menyebabkan masalah pernapasan, terutama pada kelompok rentan
seperti anak-anak dan lansia.
Pembakaran biomassa juga dapat memiliki dampak langsung pada kualitas udara
lokal di daerah di mana pembakaran tersebut terjadi. Asap dan polutan lainnya dapat
menghasilkan kabut asap yang tebal, mengurangi visibilitas, dan mengganggu
kualitas udara sehari-hari. Ini dapat memengaruhi kesehatan penduduk setempat dan
lingkungan sekitarnya.
Pengaruh Terhadap Ekosistem:
Perubahan iklim yang diakibatkan oleh emisi gas rumah kaca dari pembakaran
biomassa dapat memiliki dampak negatif pada ekosistem. Misalnya, perubahan
suhu dan pola curah hujan dapat mengganggu habitat alami dan memengaruhi
distribusi spesies tanaman dan hewan. Ini juga dapat menyebabkan gangguan
dalam ekosistem air seperti sungai dan danau.
PENYEBAB EMISI GAS RUMAH KACA
Jumlah emisi gas rumah kaca dari pembakaran biomassa dapat dipengaruhi
oleh sejumlah faktor yang berhubungan dengan jenis biomassa, kondisi
pembakaran, dan teknologi yang digunakan. Berikut adalah beberapa faktor
utama yang mempengaruhi emisi gas rumah kaca dalam konteks pembakaran
biomassa:
Biogas: Mengubah limbah biomassa menjadi biogas melalui proses anaerobik, yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar atau sumber energi.
6. Pengendalian Emisi: