Anda di halaman 1dari 9

Tutorial 4

klasifikasi
Klasifikasi karies gigi yang paling sering digunakan dalam dunia kedokteran gigi adalah klasifikasi yang dikembangkan oleh
G.V. Black. G.V. Black adalah seorang dokter gigi terkemuka pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang banyak berkontribusi
pada ilmu kedokteran gigi.

Klasifikasi G.V. Black membagi kerusakan gigi (karies) menjadi lima kategori utama, yaitu:

1. **Kelas I (Class I)**: Karies pada pit dan fissure (lekukan dan retakan) pada permukaan oklusal (permukaan mengunyah)
gigi posterior (gigi belakang).

2. **Kelas II (Class II)**: Karies pada permukaan distal atau mesial (sisi belakang atau depan) dari gigi posterior. Biasanya
melibatkan gigi geraham.

3. **Kelas III (Class III)**: Karies pada permukaan mesial atau distal dari gigi anterior (gigi seri atau insisif) tanpa melibatkan
tepi incisal (ujung gigi).

4. **Kelas IV (Class IV)**: Karies pada permukaan mesial atau distal dari gigi anterior yang melibatkan tepi incisal.

5. **Kelas V (Class V)**: Karies pada permukaan servikal (gingival) dari gigi, baik gigi anterior maupun posterior.

Selain itu, G.V. Black juga memiliki subkelasifikasi berdasarkan tingkat keparahan kerusakan gigi dan penyebarannya, seperti:

- **Kelas VI (Class VI)**: Karies yang melibatkan tepi insisal atau tepi oklusal dari gigi anterior atau posterior.

"Operative Dentistry: Pathology of the Hard Tissues of the Teeth" yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1908.
karies rampant
Massler (1945) mendefinisikan karies rampan sebagai karies yang muncul secara tiba-tiba, menyebar
dengan cepat, mengakibatkan keterlibatan awal pulpa dan mempengaruhi gigi tersebut, yang biasanya
dianggap kebal terhadap pembusukan.
- Lesi awal muncul pada permukaan labial gigi insisivus rahang atas sebagai white spot akibat dekalsifikasi.
Pada stadium lanjut, proses karies akan sering meluas di sekeliling gigi, yang menyebabkan fraktur
patologis pada gigi anterior dan karies yang dalam pada gigi posterior.
Karies botol termasuk kedalam karies Rampant

Text book of Pediatric dentistry , Nikhil Marwah 4th edition. June 2020. Publisher: jaypee brothers medical publishers;
etiology
etiology

Anil S and Anand PS. Early Childhood Caries: Prevalence, Risk Factors, and
Prevention. Front. Pediatr. 2017; 5:157. doi: 10.3389/fped.2017.00157
patogenesis

Text book of Pediatric dentistry , Nikhil Marwah 4th edition. June 2020. Publisher: jaypee brothers medical publishers;
histopatology
Gambaran klinis ECC terdiri dari empat tahap yaitu:

Tahap satu/insisal
Pada anak usia antara 10-20 bulan atau lebih muda, karies diawali dengan garis berwarna putih seperti
kapur, opak (white spots) pada gigi seri (insisivus) rahang atas. Gigi ini yang pertama erupsi pada rahang
atas dan paling sedikit dilindungi oleh saliva (air liur). Garis putih pada enamel, opak (white spot), tanda
awal karies.
Tahap dua,kerusakan/karies
Pada anak berusia 16-24 bulan. Lesi putih pada insisivus berkembang dengan cepat dan menyebabkan
demineralisasi (kelarutan) email sehingga mengenai dan terbukanya dentin. Demineralisasi enamel dan
terbukanya permukaan dentin, kavitas kuning-coklat pada permukaan lingual gigi.
Tahap tiga (lesi yang dalam)
Pada anak berusia 20-36 bulan, lesi sudah meluas pada insisivus sulung maksila, hingga terjadi iritasi
pulpa (saraf).
Tahap empat (traumatik)
Pada anak berusia antara 30-48 bulan, lesi meluas dengan cepat ke seluruh permukaan gigi, mengelilingi
permukaan leher gigi (servikal), dalam waktu singkat, terjadi kerusakan yang parah di seluruh mahkota
gigi hingga terjadi fraktur dan hanya akar yang tersisa.
Text book of Pediatric dentistry , Nikhil Marwah 4th edition. June 2020. Publisher: jaypee brothers medical publishers;

Anda mungkin juga menyukai