Masjid Besar Mataram ini merupakan salah satu masjid bekas peninggalan Kerajaan
Mataram Islam. Dan merupakan masjid yang tertua di Yogyakarta.
3. Gapura
Terdapat pula gapura-gapura dengan arsitektur yang unik di dinding gapura ini hingga
makin menambah nilai eksotik dari gapura ini.
4. Sejarah
Sejarah yang membuat wisatawan terkagum mengunjungi tempat wisata ini. Karena,
selain berwisata, wisatawan juga mendapat ilmu.
Keunggulan Dan Keunikan
5. Tempat Pemandian Zaman Dulu
Adapun sendang seliran yang terdapat di dalam kompleks wisata ini. Membuat
wisatawan dapat berfoto dikarenakan arsitektur dari tempat pemandian
tradisional ini sangatlah unik dan menarik jika dilihat.
6. Busana Adat Jawa
Suasana yang berbeda dilihat dari busana yang digunakan berbeda dengan
tempat wisata lainnya pada umumnya. Busana adat Jawa yang melengkapi
suasana berwisata, membuat wisatawan tampil beda dan sangat merasakan nilai
budaya di tempat wisata yang satu ini.
Keunggulan Dan Keunikan
7. Kerajinan Perak
Peran masyarakat dalam membantu mengembangkan suatu destinasi wisata sangatlah penting, karena
masyarakat lokal adalah salah satu sumber akurat tentang suatu tempat wisata. Serta sumber daya manusia yang
sangat diperlukan dalam mengembangakan objek wisata.
Di destinasi wisata Kompleks Makam Raja-Raja Mataram sangat terlihat peranan Masyarakat local dalam
membantu mengembangkan dan melestarikan wisata Kompleks Makam Raja-Raja Mataram dengan adanya Abdi
Dalem sebagai penjaga sekalian sumber informasi kemudian, para Ibu-Ibu yang membantu wisatawan Ketika
menyewakan busana Jawa, serta Masyarakat sekitar membuka usaha kecil tempat makan hingga juru parkir
wisata. Serta adanya terbentuk kelompok pengurus yang mengurus wisata tersebut dari Masyarakat sekitar.
Aturan Berziarah Ke Makam Raja-Raja Mataram Kotagede
Semua tempat wisata pasti ada aturannya masing-masing. Sama halnya dengan Makam Raja-Raja
Mataram ini. Ada beberapa aturan yang harus diketahui wisatawan jika ingin berziarah ke dalam makam raja
Mataram. Di depan kantor sekretariat tempat wisata ini, telah terpampang jelas papan dengan warna hitam
yang menuliskan tata tertib berziarah dalam bahasa Jawa. Dan ada satu papan yang sama sebagai terjemahan
bahasa Jawa tadi. Seperti :
1. Bagi peziarah perempuan harus menggunakan busana adat kain sebatas dada atau yang disebut kemben.
2. Bagi peziarah laki-laki harus menggunakan kain dan atasan yang disebut baju peranakan.
Kedua pakaian atau busana yang digunakan ini merupakan pakaian yang sama dikenakan oleh para
abdi dalem.
Namun, aturan ini tidak berlaku bagi anak-anak raja atau keluarga raja yang masih hidup dan
datang mengunjungi tempat wisata ini. Baik yang orang tuanya masih bertahta maupun sudah
meninggal. Untuk putri raja dibolehkan mengenakan kebaya. Dan untuk putra raja mengenakan baju
beskap dan baju surjan. Semakin rendah derajat anggota kerajaan, semakin umum ppula busana atau
pakaian yang dikenakan pungunjungnya.
6. Saling menghargai.
Bentuk Pemanfaatan Teknologi di Destinasi Wisata
Dari pengelola dan pengurus tempat wisata ini belum terlihat memanfaatkan teknologi karena
adat dan budaya masih melekat kental di sekitar Kompleks Makam Raja-Raja Mataram.
Namun, Upaya pemanfaatan teknologi di ambil alih oleh Pemerintah Provinisi maupun Dinas
Kebudayaan Yogyakarta dalam memperomosikan wisata ini melalui media-media internet.
Serta Wisatawan yang berkunjung disini juga mempromosi dengan cara memposting hingga
menuliskan blog-blog tentang tempat wisata ini.
Pengelolaan sampah di Destinasi Wisata
Untuk pengolahan sampah sangat baik terbukti Ketika memasuki Kawasan wisata tidak
terlihat sampah satu pun karena sangat bersih dan banyak di sediakan tempat sampah di area
wisata ini.
Pertumbuhan ekonomi sangat baik karena dapat dilihat sangat berperan dalam
bidang pariwisata seperti penginapan, rumah makan, transportasi, tour guide,
serta tempat menjual souvenir.
Ekonomi
Dan kini dengan adanya cagar budaya, kompleks Masjid Mataram Kotagede ini mempunyai arti
penting bagi ilmu pengetahuan, sejarah kebudayaan, pendidikan, dan agama. Budaya disini juga
masih sangat kental dan melekat oleh Masyarakat sekitar sehingga masih terjaga dan tidak
luntur.
Budaya
Foto Dengan Pengelola