Anda di halaman 1dari 17

Kompleks Makam Raja-Raja

Mataram Kotagede, Yogyakarta


Rizal A Latukau (227296)
Ahyad Ardiansyah (227282)
M Hilmi Hadad Alsada (227289)
Muhammad Dewa Firdaus (227293)
Sheren Yulianti Cahyadi (227278)
Sejarah Kompleks Makam Raja-Raja Mataram
Kesultanan Matram atau yang dikenal dengan sebutan Kerajaan Mataram ini merupakan
salah satu Kerajaan Islam yang berada di tanah Jawa. Kerajaan Mataram Islam ini juga adalah
salah satu terbesar dan terkenal yang berdiri pada abad ke-16 di Pulau Jawa. Kerajaan Mataram
Islam ini merupakan hadiah kepada Ki Ageng Pemanahan dari Raja Pajang. Hadiah ini diberikan
atas jasanya karena mampu mengalahkan Arya Penangsang. Dan karena itulah maka saat itu
Kerajaan Matram Islam masih termasuk ke dalam wilayah yang dikuasi oleh kekuasaan Raja
Pajang. Namun, pada saat periode yang dipimpin oleh Sutawijaya, maka Kerajaan Mataram Islam
ini berdiri sendiri menjadi satu kerajaan yang mandiri.
Kerajaan yang merupakan hadiah pemberian yang diberikan oleh Sultan Hadiwijaya
kepada Ki Ageng Pemanahan ini terletak di kawasan Kotagede. Karena jasanya yang
sudah mampu mengalah Arya Penangsang di Jipang Panolan. Dan hadiah kerajaan ini
berdiri pada abad ke-16. Ketika awal berdirinya wilayah Mataram ini, dilantikah Ki
Ageng Pemanahan sebagai bupat oleh Sultan Hadiwijaya pada zaman itu. Maka
dipimpinlah wilayah Mataram pada saat itu oleh Ki Ageng Pemanahan. Dan kemudian,
anak dari Ki Ageng Pemanahan yang bernama Sutawijaya diangkat oleh Sultan
Hadiwijaya sebagai anak angkatnya. Pada tahun 1575, Ki Ageng Pemanahan wafat maka
anaknya yang diangkat oleh Sultan Hadiwijaya yakni Sutawijaya mengganti posisinya
sebagai bupati wilayah Mataram. Posisinya sebagai bupati wilayah Mataram sangat
kurang puas dirasakan oleh Sutawijaya, Ia ingin menguasai seluruh wilayah Pulau Jawa.
Oleh karena itu, Sutawijaya memperkuat sistem pertahanannya yang ada di dalam
wilayah kekuasaannya, Mataram.
Kerajaan yang merupakan hadiah pemberian yang diberikan oleh Sultan Hadiwijaya
kepada Ki Ageng Pemanahan ini terletak di kawasan Kotagede. Karena jasanya yang
sudah mampu mengalah Arya Penangsang di Jipang Panolan. Dan hadiah kerajaan ini
berdiri pada abad ke-16. Ketika awal berdirinya wilayah Mataram ini, dilantikah Ki
Ageng Pemanahan sebagai bupat oleh Sultan Hadiwijaya pada zaman itu. Maka
dipimpinlah wilayah Mataram pada saat itu oleh Ki Ageng Pemanahan. Dan kemudian,
anak dari Ki Ageng Pemanahan yang bernama Sutawijaya diangkat oleh Sultan
Hadiwijaya sebagai anak angkatnya. Pada tahun 1575, Ki Ageng Pemanahan wafat maka
anaknya yang diangkat oleh Sultan Hadiwijaya yakni Sutawijaya mengganti posisinya
sebagai bupati wilayah Mataram. Posisinya sebagai bupati wilayah Mataram sangat
kurang puas dirasakan oleh Sutawijaya, Ia ingin menguasai seluruh wilayah Pulau Jawa.
Oleh karena itu, Sutawijaya memperkuat sistem pertahanannya yang ada di dalam
wilayah kekuasaannya, Mataram.
Makam yang biasanya hanya dijadikan untuk ziarah tapi kali ini makam tersebut juga
dijadikan wisata. Salah satu alasanya karena bentuk bangunannya yang unik.
Fasilitas

Toilet Musholla Rest Area Papan Informasi Pemandu Lokal

Rumah Makan Parkiran Souvenir Shop Pendopo Kamr Ganti


Keunggulan Dan Keunikan
Kompleks Makam Raja-Raja Mataram
Keunggulan Dan Keunikan
1. Makam Raja-Raja Mataram
Sebagai daya tarik utama tempat wisata ini, wisatawan yang dapat datang untuk berziarah
ke makam para Raja-Raja Mataram.

2. Masjid Besar Mataram

Masjid Besar Mataram ini merupakan salah satu masjid bekas peninggalan Kerajaan
Mataram Islam. Dan merupakan masjid yang tertua di Yogyakarta.
3. Gapura
Terdapat pula gapura-gapura dengan arsitektur yang unik di dinding gapura ini hingga
makin menambah nilai eksotik dari gapura ini.
4. Sejarah
Sejarah yang membuat wisatawan terkagum mengunjungi tempat wisata ini. Karena,
selain berwisata, wisatawan juga mendapat ilmu.
Keunggulan Dan Keunikan
5. Tempat Pemandian Zaman Dulu
Adapun sendang seliran yang terdapat di dalam kompleks wisata ini. Membuat
wisatawan dapat berfoto dikarenakan arsitektur dari tempat pemandian
tradisional ini sangatlah unik dan menarik jika dilihat.
6. Busana Adat Jawa
Suasana yang berbeda dilihat dari busana yang digunakan berbeda dengan
tempat wisata lainnya pada umumnya. Busana adat Jawa yang melengkapi
suasana berwisata, membuat wisatawan tampil beda dan sangat merasakan nilai
budaya di tempat wisata yang satu ini.
Keunggulan Dan Keunikan

7. Kerajinan Perak

Setelah selesai berwisata, wisatawan juga dapat berbelanja kerajinan


perak yang di jual di pekarang gapura pertama kompleks wisata, sebagai
souvenir atau tanda mata bagi wisatawan yang sudah berkunjung.
8. Upacara Tradisi
Adapun upacara yang menjadi tradisi tempat wisata ini yaitu, Nguras
Sendang Seliran yang dilaksanakn pada bulan April tiap tahunnya pada hari
minggu selain hari minggu Legi dan Pon.
Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Destinasi Wisata

Peran masyarakat dalam membantu mengembangkan suatu destinasi wisata sangatlah penting, karena
masyarakat lokal adalah salah satu sumber akurat tentang suatu tempat wisata. Serta sumber daya manusia yang
sangat diperlukan dalam mengembangakan objek wisata.

Di destinasi wisata Kompleks Makam Raja-Raja Mataram sangat terlihat peranan Masyarakat local dalam
membantu mengembangkan dan melestarikan wisata Kompleks Makam Raja-Raja Mataram dengan adanya Abdi
Dalem sebagai penjaga sekalian sumber informasi kemudian, para Ibu-Ibu yang membantu wisatawan Ketika
menyewakan busana Jawa, serta Masyarakat sekitar membuka usaha kecil tempat makan hingga juru parkir
wisata. Serta adanya terbentuk kelompok pengurus yang mengurus wisata tersebut dari Masyarakat sekitar.
Aturan Berziarah Ke Makam Raja-Raja Mataram Kotagede
Semua tempat wisata pasti ada aturannya masing-masing. Sama halnya dengan Makam Raja-Raja
Mataram ini. Ada beberapa aturan yang harus diketahui wisatawan jika ingin berziarah ke dalam makam raja
Mataram. Di depan kantor sekretariat tempat wisata ini, telah terpampang jelas papan dengan warna hitam
yang menuliskan tata tertib berziarah dalam bahasa Jawa. Dan ada satu papan yang sama sebagai terjemahan
bahasa Jawa tadi. Seperti :

1. Bagi peziarah perempuan harus menggunakan busana adat kain sebatas dada atau yang disebut kemben.
2. Bagi peziarah laki-laki harus menggunakan kain dan atasan yang disebut baju peranakan.

Kedua pakaian atau busana yang digunakan ini merupakan pakaian yang sama dikenakan oleh para
abdi dalem.
Namun, aturan ini tidak berlaku bagi anak-anak raja atau keluarga raja yang masih hidup dan
datang mengunjungi tempat wisata ini. Baik yang orang tuanya masih bertahta maupun sudah
meninggal. Untuk putri raja dibolehkan mengenakan kebaya. Dan untuk putra raja mengenakan baju
beskap dan baju surjan. Semakin rendah derajat anggota kerajaan, semakin umum ppula busana atau
pakaian yang dikenakan pungunjungnya.

3. Saat masuk ke makam, alas kaki para peziarah harus dilepaskan.

4. Dilarang membawa kamera, dan mengambil foto di dalam area makam.

5. Harus tetap menjaga ketenangan di dalam kompleks wisata.

6. Saling menghargai.
Bentuk Pemanfaatan Teknologi di Destinasi Wisata

Dari pengelola dan pengurus tempat wisata ini belum terlihat memanfaatkan teknologi karena
adat dan budaya masih melekat kental di sekitar Kompleks Makam Raja-Raja Mataram.

Namun, Upaya pemanfaatan teknologi di ambil alih oleh Pemerintah Provinisi maupun Dinas
Kebudayaan Yogyakarta dalam memperomosikan wisata ini melalui media-media internet.

Serta Wisatawan yang berkunjung disini juga mempromosi dengan cara memposting hingga
menuliskan blog-blog tentang tempat wisata ini.
Pengelolaan sampah di Destinasi Wisata

Untuk pengolahan sampah sangat baik terbukti Ketika memasuki Kawasan wisata tidak
terlihat sampah satu pun karena sangat bersih dan banyak di sediakan tempat sampah di area
wisata ini.

Tantangan yg dihadapi dalam pembangunan dan pengembangan


Destinasi Wisata

Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kebudayaan pada dasarnya masih


tingginya sifat materialisme di masyarakat yang mulai meninggalkan nilai-nilai
luhur budaya bangsa serta menurunnya akhlak moralitas pada sebagian masyarakat
serta generasi muda yang tumbuh.
Dampak sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan yg terjadi setelah
pembangunan dan pengembangan Destinasi Wisata

Interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal memberi dampak pada


pertumbuhan kehidupan pariwisata. Bentuk interaksi bervariasi berdasarkan motivasi
Sosial dan pelaku interaksi. Pertama dilakukan untuk transaksi bisnis, wisatawan sebagai
konsumen dan pelaku usaha sebagai penyedia.

Pertumbuhan ekonomi sangat baik karena dapat dilihat sangat berperan dalam
bidang pariwisata seperti penginapan, rumah makan, transportasi, tour guide,
serta tempat menjual souvenir.
Ekonomi
Dan kini dengan adanya cagar budaya, kompleks Masjid Mataram Kotagede ini mempunyai arti
penting bagi ilmu pengetahuan, sejarah kebudayaan, pendidikan, dan agama. Budaya disini juga
masih sangat kental dan melekat oleh Masyarakat sekitar sehingga masih terjaga dan tidak
luntur.
Budaya
Foto Dengan Pengelola

Anda mungkin juga menyukai