Anda di halaman 1dari 19

KEPENDUDUKAN DAN

TRANSISI EPIDEMIOLOGI

OLEH : HERLINDA MAHDANIA HARUN, S.KM, M.Kes


• Transisi yang dimaksud adalah perubahan distribusi
dan faktor risiko/ penyebab dan menimbulkan masalah
kesehatan yang baru, ditandai dengan terjadinya
perubahan frekuensi dan pergeseran pola penyakit di
masyarakat. Transisi ini berefek pada beban pelayanan
masalah kesehatan di masyarakat, antara lain
penanganan penyakit infeksi, penyakit non infeksi dan
penanganan masalah penyakit-penyakit kronis.
• Kemajuan ekonomi dan meningkatnya perkembangan
berbagai bentuk industri ikut mendorong meningkatnya
kerusakan lingkungan/ pencemaran lingkungan oleh
berbagai bahan kimia dan non kimia.
• Semakin kuatnya interaksi antar masalah penduduk,
ekonomi dan lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan.
• Tren peningkatan penyakit non infeksi bersamaan
dengan pengendalian penyakit infeksi belum optimal,
dan di lain pihak juga terjadi tren peningkatan angka
penyakit menular baru karena tingginya mobilitas
penduduk ke negeri endemik. Penyakit-penyakit ini
berpotensi memunculkan kedaruratan baru sehingga
disebut ‘new emerging disease’, salah satu faktor
determinannya adalah virus yang teridentifikasi
mengalami mutasi gen dari virus terdahulu.
• Perubahan struktur masyarakat dari masyarakat
agraris ke masyarakat industri.
• Peningkatan jumlah penduduk usia lanjut atau
meningkatnya life expectancy (umur harapan hidup)
• Pengaruh tersebut pun mengalami transisi disegala
bidang sehingga terjadi Transisi Demografi, Transisi
Ekonomi, Transisi Sosial budaya, Transisi Lingkungan
yang semuanya berdampak pada transisi Epidemiologi.
TRANSISI
DEMOGRAFI
TRANSISI KESEHATAN
TRANSISI
EKONOMI

TRANSISI
SOSBUD
TRANSISI
LINGKUNGAN
TRANSISI
TRANSISI KESEHATAN
EPIDEMIOLOGI
Transisi demografi adalah struktur penduduk mengalami
perubahan.
• Perubahan jumlah penduduk angka kelahiran dan
angka kematian sehingga berubahnya struktur umur
penduduk.
• Meningkatnya umur harapan hidup sehingga
presentase golongan lanjut usia terus meningkat
sehingga terjadi perubahan dalam strategi pelayanan
kesehatan dan pola pengobatan.
• Distribusi tenaga kesehatan belum merata dan masih
terkonsentrasi di perkotaan.
 Meningkatnya umur harapan hidup
* Pada penduduk akan terjadi semakin meningkatnya
jumlah penduduk usia lanjut.
* Jika meningkat jumlah usia lanjut maka akan
memperpanjang masa sakit.
Sehingga : perlu dipersiapkan kesehatan pada kelompok
ini terutama dalam hal produktivitasnya.
* Besarnya proporsi populasi mengalami penyakit
degeneratif atau penyakit tidak menular yang
keberlangsungannya lama atau kronis.
Tren Penyakit Usia Muda
Beberapa hasil penelitian dan data
Riskesdas menunjukkan bahwa penyakit
kronis seperti hipertensi, gagal ginjal, Beberapa faktor risiko yaitu
diabetes melitus, stroke, dan kanker faktor genetik, dan riwayat
mengalami peningkatan prevalensi dari keluarga, pergaulan dan
waktu ke waktu pada penduduk di usia gaya hidup seperti merokok
relatif muda (15-44 tahun). Pola penyakit dan pola makan serba
seperti ini biasanya banyak dijumpai pada instan dan siap saji (fast
penderita dengan usia lanjut, tapi polanya food), intake rendah, serat,
mulai berubah dengan merambah masuk kurangnya aktivitas fisik,
ke golongan penduduk usia muda. hidup dalam lingkungan
dengan tuntutan dan
tekanan hidup yang tinggi
serta terbatasnya waktu
untuk relaksasi.
Implikasi tersebut antara lain :
 Meluasnya arus urbanisasi sehingga meningkat

daerah kumuh di perkotaan


 Mobilitas penduduk yang meningkat sehingga

membawa dampak peningkatan penularan


penyakit dalam masyarakat.
 Peningkatan sistem komunikasi, dan informasi

serta sarana transportasi bertambah akan


mempengaruhi pola hidup masyarakat dan
‘transisi sosial budaya’ atau transisi kultural.
Implikasi tersebut antara lain :
 Terjadinya kesenjangan antara kaya miskin.

 Perubahan ekonomi pedesaan ke ekonomi industri.

 Pertumbuhan ekonomi menyebabkan masalah

kesehatan yang baru seperti angka kecelakaan lalu


lintas, kecelakaan industri, dan kurang berfungsinya
instansi yang menetapkan dan melaksanakan
peraturan-peraturan keselamatan kerja.
 Pendapatan yang meningkat membawa perubahan

gaya hidup yang akan meningkatkan risiko untuk


menderita penyakit tidak menular atau menahun.
Implikasi tersebut antaraa lain :
 Persediaan air bersih yang semakin sulit

 Meningkatnya kerusakan hutan

 Pencemaran lingkungan air, tanah dan udara

 Transisi ini berkaitan dengan transformasi industri

dari pra industri ke industri


* Pra Industri : masalah pada sanitasi dasar masih
Rendah dan tingginya penyakit infeksi
* Industri : Masalah kesehatan lingkungan dan
kesehatan kerja.
Implikasi tersebut antaraa lain :
 Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik,

biologis, maupun lingkungan sosial budaya


menyebabkan timbulnya penyakit akibat
lingkungan seperti pencemaran, penyakit
akibat kerja dan lingkungan kerja, dan
berbagai bentuk kecelakaan.
Implikasi dari transisi diatas menyebabkan :
 Pergeseran pola penyakit dan pola sebab kematian

 Perubahan Gaya hidup

 Perubahan Fertilitas yang akan mempengaruhi struktur

umur
 Perubahan faktor risiko yang akan mempengaruhi insiden

penyakit
 Perbaikan organisasi & teknologi pelayanan kesehatan

yang berpengaruh terhadap Crude Fatality Rate


 Intervensi pengobatan, pengaruhnya kemungkinan

pengurangan kematian penderita. Pada penderita


penyakit kronis hal ini mutlak meningkatnya angka
kesakitan karena memperpanjang rata-rata lama sakit
1. The era of Fastilence an famine
Dengan angka harapan hidup rendah kematian
diakibatkan oleh kelaparan dan wabah penyakit
menular
2. The era of receding pandemics
Menurunya peristiwa pandemi disertai angka
kematian yang makin menurun, peristiwa epidemik
semakin jarang walau masih didominasi oleh penyakit
infeksi & kurang gizi.
3. The Era Degenerative and man made disease
Ditandai dengan penyakit kronic, umur harapan
hidup meningkat, dan penyakit yang di akibatkan
ulah manusia seperti AIDS
1. Dibutuhkan penanganan prioritas dalam
pemilihan sasaran, sehingga program harus lebih
spesifik sesuai masalah yang dihadapi daerah.
Perlunya peranan aparat perencana yang bekerja
sama dengan perguruan tinggi.

2. Mengingat derajat kesehatan dipengaruhi faktor


lain di luar kesehatan, maka perlu kerja sama
pihak lain di luar kesehatan, sehingga pemahaman
konsepsi, rumusan stratregi dan koordinasi antar
sektor dibutuhkan
3. Pembiayaan kesehatan harus dipikul bersama
termasuk swasta dalam menjamin pemerataan
kesehatan

4. Mengingat sebagain besar masyarakat adalah


yang sehat maka perlu lebih ditingkatkan kesadaran
masyarakat dalam pemberdayaan hidup sehat baik,
baik melalui LSM maupun organisasi profesi lainnya.
 Transisi kesehatan ini bermula dari suatu perubahan
yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit
utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan
prevalensi penyakit infeksi sedangkan penyakit non
infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin
meningkat.
 Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya hidup,
sosial ekonomi dan lingkungan dalam masyarakat,
serta meningkatnya umur harapan hidup penduduk
indonesia yang berarti meningkatnya pola risiko
timbulnya penyakit degeneratif. Tentunya pergeseran
ini akan berdampak pada perubahan pola pelayanan
kesehatan di semua level tingkatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai