Anda di halaman 1dari 1

AUDITING KECURANGAN

A. JENIS-JENIS KECURANGAN
✓ Pelaporan Keuangan yang Curang yaitu salah saji atau pengabaian jumlah/pengungkapan yang disengaja
dengan maksud menipu para pemakai laporan. Misalnya perusahaan mungkin sengaja merendahsajikan laba
ketika laba itu tinggi untuk membentuk cadangan laba atau “cookie jar reserve”, yang dapat digunakan untuk
memperbesar laba dalam periode mendatang. Praktik semacam itu disebut Pengaturan Laba (earnings
management) dan Perataan Laba (income smoothing).
✓ Penyalahgunaan (misappropriation) Aset yaitu kecurangan yang melibatkan pencurian aset entitas. Istilah
penyalahgunaan aset biasanya digunakan untuk mengacu pada pencurian yang melibatkan pegawai/orang lain
dalam organisasi dan dilakukan pada tingkat hierarki organisasi yang lebih rendah.
B. KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN
Tiga kondisi kecurangan (segitiga kecurangan) yang berasal dari pelaporan keuangan yang curang dan
penyalahgunaan aset dijelaskan pada SAS 99(AU 316) sebagai berikut:
➢ Insentif/Tekanan. Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif /tekanan untuk melakukan kecuranga.
➢ Kesempatan. Situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan
kecurangan.
➢ Sikap/Rasionalisasi. Sikap, karakter atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan manajemen atau
pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur atau mereka berada dalam lingkungan yang cukup
menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan tidak jujur.
1) Faktor Risiko Untuk Pelaporan Keuangan Yang Curang
• Insentif/Tekanan
Contoh Faktor Risiko: (1)Stabilisasi keuangan/profitabilitas terancam oleh kondisi ekonomi,industri atau
entitas (2) Tekanan berlebihan kepada manajer untuk memenuhi persyaratan pelunasan utang.
• Kesempatan
Contoh Faktor Risiko: (1) Ketidakefektifan dewan direksi/komite audit dalam mengawasi laporan keuangan
(2) Staf akuntansi, audit internal atau teknologi informasi yang sering berganti/tidak efektif.
• Sikap/Rasionalisasi
Contoh Faktor Risiko: Komunikasi dan dukungan nilai-nilai entitas yang tidak tepat/tidak efektif.
2) Faktor Risiko Untuk Penyalahgunaan Aset
• Insentif/Tekanan
Contoh Faktor Risiko: Hubungan yang buruk antara manajemen dan pegawai yang memiliki akses ke aset
yang rentan terhadap pencurian memotivasi pegawai untuk menyalahgunakan aset itu.
• Kesempatan
Contoh Faktor Risiko: Adanya jumlah kas yang besar ditangan atau item persediaan yang kecil, bernilai
tinggi, atau sedang diminati.
• Sikap/Rasionalisasi
Contoh Faktor Risiko: Meremehkan perlunya memantau atau mengurangi risiko penyalahgunaan aset.
C. MENILAI RISIKO KECURANGAN
3) Skeptisisme
a) Pikiran Yang Selalu Mempertanyakan
b) Evaluasi Kritis Atas Buti Audit
4) Sumber Informasi Untuk Menilai Risiko Kecurangan
a) Komunikasi Diantara Tim Audit
b) Mengajukan pertanyaan kepada manajemen secara spesifik tentang kecurangan dalam setiap audit.
c) Faktor-faktor risiko kecurangan mengindikasikan adanya insentif atau tekanan untuk melakukan
kecurangan.
d) Prosedur Analitis untuk menentukan apakah risiko kecurangan tersebut menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah.
e) Informasi Lain berupa salah saji material selama tahap perencanaan dapat mengindikasikan risiko
kecurangan lebih tinggi.
5) Mendokumentasikan Penilaian Kecurangan

Anda mungkin juga menyukai