Anda di halaman 1dari 12

Kearifan

Kearifan Lokal
Lokal
Batik Semarangan
Apa itu kearifan lokal ?

Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di


wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal.
Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah
berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut
selama puluhan bahkan ratusan tahun.
Masyarakat dengan pengetahuan dan kearifan lokal telah ada di dalam
kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman pra-
sejarah sam-pai sekarang ini, kearifan tersebut merupa­kan perilaku positif
manusia dalam berhu-bungan dengan alam dan lingkungan seki-tarnya
yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek
moyang atau budaya setempat (Wietoler, 2007), yang terbangun secara
alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan
lingkungan di sekitarnya
Contoh Kearifan Lokal
Mata pencaharian sebagai petani di sekitar cekungan-
cekungan kars (doline)

 Pengelolaan lahan secara swadaya oleh masyarakat


dengan cara konvensional yang sudah turun-temurun

Akibatnya masyarakat mengelola air


dalam permukaan tanah secara
manual, memanfaatkan kearifan –
kearifan lokat yang mengandung
unsur mitos, kebudayaan-
kebudayaan yang berada di sekitar
kawasan Gunung Kidul.
PERMASALAHAN di daerah tersebut:

Keterbatasan sumber air


untuk mengelola lahan pertanian
SAATNYA MENONTON

 Pengetahuan lokal
 Sejarah batik sebagai
warisan budaya Indonesia
 Batik Documentary
 Sedulur Sikep
 Sekar
CERITA RAKYAT
Cerita-cerita yang berkembang di zaman dahulu tersebut
dapat dikatakan sebagai cerita rakyat. Hal itu dikarenakan
cerita rakyat adalah cerita dari masa lampau yang diwariskan
secara turun temurun kepada generasi selanjutnya.

Ciri – Ciri Cerita Rakyat:


1. Cerita rakyat dituturkan secara lisan.
2. Cerita disampaikan secara turun-temurun.
3. Cerita tidak diketahui siapa pembuatnya.
4. Cerita mengandung nilai-nilai luhur kemasyarakatan.
5. Cerita memiliki sifat yang tradisional.
6. Cerita memiliki banyak versi dan variasi.
7. Cerita memiliki bentuk yang klise dalam struktur atau
cara pengungkapannya.
LEGENDA KOTA SEMARANG
Kisah tentang Raden Pandan Arang
Legenda asal usul kota Semarang berawal dari kerajaan Demak. Sekitar abad ke-6. Di kerajaan
Demak tersebut hiduplah seorang pangeran yang bernama Made Pandan. Pangeran ini kemudian memiliki
seorang putra yang memiliki perilaku sangat baik. Bernama Aden Pandan Arang. Raden Pandan Arang
adalah anak yang sangat berbakti kepada orang tua. Dia juga pangeran yang baik dan rendah hati.
Suatu hari Raden Pandan Arang berjalan-jalan dengan Sang Ayah. Keduanya pergi ke luar wilayah
kerajaan Demak. Setelah beberapa hari berjalan mereka beristirahat di suatu tempat. Merasa cocok
dengan tempat tersebut, Raden Pandan Arang dan Ayahnya kemudian membuka hutan dan membuat
pemukiman. Sang Pangeran juga mendirikan pesantren dan menyiarkan agama islam ditempat itu.

Suatu ketika, di tengah kehidupan keduanya yang bahagia, Made Pandan


akhirnya meninggal. Sebelum meninggal, ia berpesan kepada putranya, Raden Panden
Aran agar tetap mengelola daerah itu dengan baik. Raden Pandan Arang melaksanakan
wejangan ayahnya. Dia mengelola daerah itu dengan sangat baik. Hingga daerah itu
semakin subur. Diantara pepohonan yang tumbuh itu ada pohon asam arang yang
tumbuh. Ada di mana-mana, di sela-sela pepohonan. Tapi anehnya pohon-pohon asam itu
tumbuh saling berjauhan.
Akhirnya sejarah asal usul kota Semarang terbentuk. Fenomena pohon asam
yang tumbuh jarang itu menjadi asal usul nama kota Semarang. Dalam bahasa jawa
pohon asam yang tumbuh jarang itu namanya disebut wet asem seng thukul e arang-
arang. Pohon asem dan kata arang-arang ini jadi sejarah asal usul kota Semarang.
TARI SEMARANGAN
Gambang Semarang

Tari Semarangan merupakan kebudayaan seni tari dari kota Semarang.

 Dilakukan oleh dua pasang putri.


 Menggambarkan ekspresi gembira empat orang penari di suatu malam saat mereka
berkumpul, berdendang dan menari bersama.
 Gerak tari yang penuh vitalitas dan gairah tanpa disertai emosi yang berlebihan
 Goyangan pinggul dan putaran pantat yang mengalun bila dihayati bagaikan riak
gelombang air laut yang menghiasi garis pantai kota Semarang.
 Unsur gerak tari Jawa pesisiran yang lugas, dinamis dan mengalir membuat tari
Gambang Semarang menjadi indah dan nyaman dipandang mata.
LAGU DAERAH
Pembentukan Kelompok

1. Bermain peran menggunakan kartu bermain


2. Mengisi Lembar Kerja
Suku Samin
Ajaran Samin (disebut juga Pergerakan Samin atau Saminisme) adalah salah
satu suku yang ada di Indonesia. Masyarakat ini adalah keturunan para pengikut
Samin Surosentiko yang mengajarkan sedulur sikep, di mana mereka mengobarkan
semangat perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk lain di luar kekerasan.Bentuk
yang dilakukan adalah menolak membayar pajak, menolak segala peraturan yang
dibuat pemerintah kolonial. Masyarakat ini acap memusingkan pemerintah Belanda
maupun penjajahan Jepang karena sikap itu, sikap yang hingga sekarang dianggap
menjengkelkan oleh kelompok di luarnya.
Di dalam komunitas adat, orang (wong) Samin seringkali disebut juga orang
(wong) sikep atau sedulur sikep. Sebagai penganut ajaran Ki Samin Surosentiko
atau Raden Kohar (1859 - 1914) yang dikenalj sebagai Ratu Adil Heru Cakra dengan
gelar Prabu Panembahan Suryangalam, mereka lebih suka disebut wong sikep. Hal ini
dikarenakan menurut mereka istilah atau sebutan tersebut lebih berkonotasi
positif, yakni orang yang baik dan jujur. Agaknya predikat itu sekaligus diharapkan
dapat menghapus citra buruk orang Samin di mata masyarakat Jawa (abad ke-18)
yang menganggap mereka itu sebagai gerakan pembangkang terhadap tatanan yang
ada, bromocorah, kelompok orang yang tidak bertanggungjawab.
Semangat Belajar

Anda mungkin juga menyukai