NAMA ANGGOTA :
PERJANJIAN LAIN
TAKLIK TALAK YANG TIDAK
BERTENTANGAN
DENGAN HUKUM
ISLAM
PERJANJIAN PERKAWINAN DALAM KOMPILASI HUKUM
ISLAM
Pada Kompilasi Hukum Islam (KHI) mengenai perjanjian perkawinan diatur pada bab VII pasal 45
sampai 52 tentang perjanjian perkawinan.
PASAL 53 PASAL 54
(1.) Seorang Wanita hamil di luar nikah, dapat (1.) Selama seseorang masih dalam keadaan ihraam,
dikawinkan dengan pria yang menghamilinya. tidak boleh melangsungkan perkawinan dan juga boleh
(2.) Perkawinan dengan Wanita hamil yang disebut bertindak sebagai wali nikah.
pada ayat (1) dapat dilangsungkan tanpa menunggu (2.) Apabila terjadi perkawinan dalam keadaan ihram,
lebih dahulu kelahiran anaknya. atau wali nikahnya masih berada dalam ihram
(3.) Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat perkawinannya tidak sah.
Wanita hamil, tidak diperlukan ulang setelah anak yang
dikandung lahir
STATUS ANAK DARI
PERKAWINAN WANITA HAMIL
KHI di Indonesia dalam pasal lain menjelaskan status anak. Dalam pasal itu
dinyatakan bahwa anak sah adalah anak yang lahir dalam atau akibat dari suatu
perkawinan yang sah. Dalam fenomena kawin hamil, akan muncul nilai yang
kontroversial.
Berdasarkan Pasal 99 KHI, dapat ditarik benang merah bahwa anak zina yang
lahir setelah ibunya dinikahi penghamilnya seperti diatur dalam Pasal 53 ayat
(1) KHI adalah anak sah. Karena anak tersebut dilahirkan dalam perkawinan
yang sah, bukan anak yang lahir di luar perkawinan. Untuk anak yang lahir di
luar perkawinan menurut Pasal 186 KHI hanya mempunyai hubungan saling
mewaris dengan ibunya dan keluarga dari pihak ibunya. Oleh karena anak ini
dilahirkan dalam perkawinan yang sah, maka ia saling mewaris tidak saja
dengan ibu dan keluarga dari pihak ibunya, tetapi juga saling mewaris dengan
bapak dan keluarga dari pihak bapaknya. Dengan demikian, tidak ada
perbedaan antara anak ini dan anak yang lahir akibat perkawinan yang sah.
KESIMPULAN
Di zaman yang serba berkemajuan ini tidaklah sedikit problema
kawin hamil dikalangan masyarakat pedesaan
ataupun kota. Karena keadaan yang kurang pengawasan dan
pengetahuan, akhirnya banyak terjadi kebebasan pergaulan
sehingga mengakibatkan hamil diluar nikah.
Kasus kawin hamil masih menjadi isu penting yang perlu
diperhatikan dan diberikan solusi yang konstitusional, edukatif,
serta pemberdayaan sosial bersama efektif untuk menjaga hak-
hak anak, wanita, dan meminimalisir resiko buruk bagi semua
pihak yang terlibat.
Upaya preventif harus diterapkan secara penuh untuk
mengurangi insiden kawin hamil di masyarakat. Preventif lebih
efektif melibatkan sistem pendidikan dan layanan kesehatan
untuk memberikan informasi dan akses terhadap metode
kontrasepsi, pendidikan seks, dan pilihan hidup (life skills).-
Peranan media sosial dan edukasi keluarga juga dapat
memainkan peran penting dalam mencegah terjadinya
pernikahan kawin hamil.
Sesi tanya jawab
Kamu nanyeaa?
Kamu bertanyeAa
Tanyeaa? Ywudah sini
aku jawab…
Jangan susah susah
ya. Rawr….