Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan ke 7

BAB IV. Jaringan irigasi

Deskripsi singkat Agrohirologi:

Mata kuliah Agrohidrologi akan membahas fungsi air bagi


tanaman, cara menentukan kebutuhan air bagi tanaman,
jaringan irigasi, pengelolaan air irigasi padi sawah, efisiensi
irigasi, dan tataguna air di tingkat usaha tani dan Strategi
dan inovasi antisipasi perubahan iklim
Capaian Pembelajaran Agrohidrologi

Mahasiswa yang telah menyelesaikan per kuliahan


Agrohidrologi akan mampu memahami dan mendeskripsikan
fungsi air bagi tanaman, cara menentukan kebutuhan air bagi
tanaman, jaringan irigasi, pengelola an air irigasi padi sawah,
efisiensi irigasi, dan tataguna air di tingkat usaha tani dan
Strategi dan inovasi antisipasi perubahan iklim
BAB IV. Jaringan Irigasi

Deskripsi Singkat Bab IV.


Jaringan Irigasi

Pokok Bahasan Jaringan Irigasi akan menjabar kan


jaringan irigasi, klasifikasi jaringan irigasi, petak primer
hingga kuarter, dan bangunan irigasi
Capaian pembelajaran Bab IV
Jaringan Irigasi

Setelah mengikuti perkuliahan Jaringan Irigasi mahasiswa


mampu mendeskripsikan jaringan irigasi dan klasifikasi
jaringan irigasi, petak primer hingga kuarter
dan menjelaskan dengan benar bangunan irigasi
Pokok Bahasan: Jaringan Irigasi

Sub Pokok Bahasan:


A. Jaringan irigasi
B.Klasifikasi Jaringan Irigasi
C.Petak Irigasi
D. Bangunan Irigasi
Pertermuan ke-7

Pokok Bahasan: Jaringan Irigasi

Sub Pokok Bahasan:


A. Jaringan irigasi
B.Klasifikasi Jaringan Irigasi
Bab IV. Jaringan irigasi

A. Jaringan irigasi
Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan
yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mulai dari
penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan
penggunaannya

Jaringan irigasi dibagi :


a. Jaringan utama
b. Jaringan tersier
Jaringan utama dibagi :
1. Bangunan dan saluran primer
2. Bangunan dan saluran sekunder.

Jaringan tersier terdiri dari bangunan dan saluran yang


berada dalam petak tersier

Daerah Irigasi
suatu kesatuan wilayah yang mendapat kan air dari suatu
jarigan irigasi
Saluran Primer
Saluran pertama yg mengambil air dari bangunan penangkap air dan
melayani petak primer

Saluran Skunder
Saluran yg mengambil air dari saluran primer dan melayani
petak sekunder

Saluran Tersier
Saluran yg mengambil air saluran sekunder dan melayani
petak tersier

Saluran Kuarter
Saluran yg mengambil air saluran tersier dan melayani petak
kuarter
Dari sudut pandang mutu teknis, petak tersier digolongkan:
a. PT sederhana
b. PT setengah teknis
c. PT teknis

Skema/simbol dalam saluran irigasi


Aliran air

Saluran tersier/sub tersier


Saluran Kuarter

Saluran drainase
Batas petak tersier

Batas petak Kuarter

Pintu tersier

Bak Pembagi / box tersier


Bak Pembagi / box sub tersier

Bak Pembagi / box kuarter


Skema jaringan irigasi
B. Klasifikasi Jaringan Irigasi

Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran, dan


kelengkapan fasilitas, jaringan irigasi dibagi 3, yaitu:

1. Jaringan irigasi sederhana,


2. Jaringan irigasi semi teknis
3. Jaringan irigasi teknis
Karakteristik masing-masing jenis jaringan irigasi

Klasifikasi Jaringan Irigasi


Teknis semi teknis sederhana
Bangunan Utama Bangunan Bangunan permanen Bangunan sementara
permanen atau semi permanen
Kemampuan dlm Baik Sedang tdk mampu mengatur
Sumber :
mengukur dan / mengukur
mengatur debit
Standar
Perenca
Jaringan saluran Saluran pemberi Saluran pemberi dan Saluran pemberi dan
naan
dan Pembuang Pembuang tdk pembuang menjadi
Irigasi
terpisah sepenuhnya terpisah satu
KP - 01
Petak tersier Dikembangkan Belum dikembang kan belum ada jaringan
sepenuhnya identitas bangunan terpisah yang
tersier jarang dikembangkan

Efisiensi secara 50-60% 40-50% < 40%


keseluruhan
Ukuran Tak ada batasan < 2000 hektar < 500 hektar
1. Jaringan irigasi sederhana:

Karakteristik
a. Diusahakan secara mandiri oleh kelompok petani pemakai
air
b. Kelengkapan maupun kemampuan dalam mengukur dan
mengatur masih sangat terbatas.
c. Ketersediaan air biasanya melimpah
d. Lahan mempunyai kemiringan sedang - curam,.
e. Jaringan irigasi sederhana mudah diorganisasikan
Bangunan Sadap
Kelemahan

a. terjadi pemborosan air karena banyak air yang terbuang,


b. Air yang terbuang tidak selalu mencapai lahan di sebelah bawah
yang lebih subur,
c. Bangunan penyadap bersifat sementara, sehingga tidak mampu
bertahan lama.
1. Garis kontur
2. Pemukiman
3. Sungai
4. Bendung tidak
permanen
5. Saluran Irigasi

Gambar skematis
Jaringan irigasi
sederhana
2. Jaringan irigasi Semi Teknis:

a. Jaringan irigasi semi teknis memiliki bangunan sadap


yang permanen / semi permanen.
b. Bangunan sadap umumnya sudah dilengkapi dg
bangunan pengambil dan pengukur
c. Jaringan saluran sudah terdapat beberapa bangunan
permanen,
d. Sistem pembagiannya belum sepenuhnya mampu
mengatur dan mengukur dengan baik.
e. Sistem pengorganisasian biasanya lebih rumit.
Gambar skematis Jaringan
irigasi Semi teknis
Bangunan Pembagi

Anda mungkin juga menyukai